PARTURATION PARTUS DELIVERY MISE BAS KELAHIRAN Akhir dari
PARTURATION, PARTUS, DELIVERY, MISE BAS
KELAHIRAN : Akhir dari proses Kebuntingan Tanda-Tanda (Gejala umum) Menjelang Periode Kelahiran : v Melalui Recording Menggunakan Data : • Waktu Perkawinan Terakhir • Lama Kebuntingan Ternak Waktu kelahiran dapat diketahui. v Pertumbuhan Kelenjar Ambing • Pembesaran Ambing yang berisi kolostrum Ambing OEDEMATUS, bila ditekan MELEGOK
v Vulva Basah dan Berdilatasi, serta keluar cairan ALLANTOIS dari vagina. v Hewan Gelisah, mengisolasi diri, reaksi sakit di perut (kontraksi uterus), responnya sapi sering melihat perutnya, dan matanya ’rolling eyes (sebagai manifestasi rasa sakit). v Daerah PERUT relaksasi dan daerah FLANK (LEGOK LAPAR) MELEGOK. Terjadi Relaksasi LIGAMENTUM SACRO ILIACA PANGKAL EKOR dan daerah PELVIS MELEGOK (pengaruh RELAXIN). v TEMPERATUR RECTAL (SAPI) TURUN 10 C selama DUA hari menjelang PARTUS.
Teori-teori tahap permulaan Ø Ø Faktor mekanik Faktor hormonal: progesterone, estrogen, dan oxytocin Faktor intern fetus Faktor gabungan dari semua teori di atas Faktor mekanik • Pertambahan volume fetus • Semakin tua semakin besar volume fetus
Faktor hormonal • Fetus meregangkan serviks terjadi rangsangan ke otak, hipotalamus, Hipofisa anterior mengeluarkan oxytosin • Oxytosin merangsang uterus untuk memulai kontraksi • Progesteron, menjaga kebuntingan • Menurun pada ahir kebuntingan, Estrogen meningkat, oksitosin tampil • Terjadi kontraksi urat daging uterus • Estrogen, terbentuk sejak plasenta terbentuk • Semakin tinggi berat plasenta semakin tinggi kadar estrogen • Bersama-sama dengan oksitosin merangsang uterus berkontraksi
Peranan prostaglandin dan hormon lokal • Prostaglandin tidak termasuk hormon • ACTH dari hipofisa fetus merangsang adrenal • Adrenal menghasilkan glucocorticoid dan steroid berkarbon 19. • Steroid 2 ini merangsang plasenta induk untuk menghasilkan prostaglandin F 2α dan menaikan estrogen, progesteron direduksi.
Teori gabungan • Mula 2 muncul progesterone yang menghambat kontraksi myometrium • Volume fetus menyebabkan dinding uterus teregang • Beberapa hari sebelum fetus dilahirkan terjadi rangsangan dari otak induk yang menimbulkan reaksi berantai ke hipotalamus, hipofisa • Hormon corticoid diproduksi secara berlebihan sampai ke darah induk • Carunkulae induk terangasang dan memproduksi prostaglandin • Menaikan estrogen dan menghentikan progesterone • Sensitifitas myometrium bertambah thd rangsangan oksitosin • Semakin tinggi oksitosin semakin kuat kontraksi uterus.
FASE ATAU TAHAPAN PARTUS (3 FASE) 1. FASE PERSIAPAN 2. FASE PENGELUARAN FETUS 3. FASE PENGELUARAN PLACENTA
A. RELAKSASI SYMPHISIS PUBIS B. KONTRAKSI UTERUS C. DILATASI CERVIX UTERI • SYMPHISIS PUBIS merupakan pertautan dua tulang pelvis kiri – kanan. Pertautan ini merenggang pada saat menjelang partus. • Relaksasi Symphisis Pubis merupakan hasil pengaruh kerja hormon Relaxin
RELAKSASI SYMPHISIS PUBIS Merenggangkan tulang PELVIS kiri – kanan Memperbesar GERBANG PELVIS Memungkinkan lewatnya FETUS pada saat PENGELUARAN FETUS • CORPUS LUTEUM • PLACENTA • UTERUS Pada Fase PERSIAPAN INI terjadi Kontraksi Uterus
Hypophyse POSTERIOR Mekanisme Kontraksi Rangsang MYOMETRIUM SEL-SEL OTOT SINTESA PROTEIN KONTRAKTIL ( ACTOMYOSIN ) KONTRAKSI UTERUS
Tahap AKHIR fase PERSIAPAN Akibat Rangsang Hormon RELAXIN (Hormon Placenta) Relaksasi CERVIX UTERI Aplikasi di Lapangan : • 1 jari (telunjuk) : 3 hari • 2 jari (telunjuk + j. tengah) : 2 hari • 3 jari (telunjuk – j. manis) : 1 hari
Mekanisme Dilatasi Cervix Uteri FETUS terdesak Chorioallantois ke arah PELVIS Selaput CHORIOALLANTOIS PECAH cairan ALLANTOIS keluar mengalir ke VAGINA dan VULVA
ü Relaksasi Symphisis Pubis ü Kontraksi Uterus ü Dilatasi Cervix Uteri LAMA FASE PERSIAPAN • SAPI, DOMBA • KUDA • BABI : 6 jam : 4 jam : 12 jam SERENTAK FASE PENGELUARAN FETUS
REFLEKS KONTRAKSI dari : v Myometrium UTERUS v Otot DIAPHRAGMA v Otot PERUT Kantong Allantois pecah Menimbulkan Gejala PEREJANAN Proses Pengeluaran Fetus
Ø Pada Ruminansia Fetus masih dibalut MEMBRAN FETUS (selaput Amnion). Ø Fase Pengeluaran Fetus ini berlangsung : -Sapi : 0, 5 – 1, 0 jam - Domba : 0, 5 – 2, 0 jam -Kuda : 0, 5 jam -Babi : 2, 5 – 3, 0 jam Ø Pada fase ini kontraksi uterus makin intens, Setiap 7 – 15 menit (lamanya 1, 5 menit). Ø Peristiwa yang paling lama pada fase ini adalah LEWATNYA KEPALA FETUS. Selanjunya singkat sekali
Posisi Fetus • Presentasi Anterior • Presentasi Posterior
Kelainan posisi fetus akan menyebabkan terjadinya kesulitan pengeluaran fetus (DISTOCHIA).
• Pada fase ini kontraksi uterus berlangsung, sebagai proses aktif dalam rangka pengeluaran membran fetus (PLACENTA) • Kontraksi/peristaltik uterus dimulai dari APEX (CORNUA) UTERUS • Pelonggaran Perlekatan Villi Chorion antara COTYLEDON dan CARUNCULAE • Memudahkan Pengeluaran Placenta
Fase ini berlangsung : • Sapi : 6, 0 – 12 jam • Domba : 0, 5 – 8 jam • Kuda • Babi : : Sapi > 24 jam Retensio Secundinarum Sering terjadi pada kasus : Abortus, Distochia, Kelahiran prematur, Kebuntingan multiple. Kuda > 2 jam METRITIS 1 jam 1 – 4 jam
- Slides: 20