PARTISIPASI MASYARAKAT Bentuk Partisipasi Masyarakat Dr Teguh Kismantoroadji
PARTISIPASI MASYARAKAT Bentuk Partisipasi Masyarakat Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 1
PENDAHULUAN Pembangunan partisipatif harus dimulai dengan masyarakat sebagai manusia yang memiliki aspirasi dan paling mengetahui tentang kebutuhannya. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah harus dapat memposisikan diri sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana dapat mendukung keberhasilan pembangunan desa. Untuk itu perlu terus digali bantuk partisipatif masyarakat, mulai dari fisik dan non fisik, sehingga masyarakat akan merasa memiliki pembangunan itu sendiri Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 2
syarat untuk mengembangkan sistem pembagunan yang partisipatif, Soetrisno (1995) , yaitu : (1) Mendorong timbulnya pemikiran kreatif, baik dimasyarakat dan pelaksana pembangunan, (2) Toleransi yang besar terhadap kritik yang datang dari bawah dengan mengembangkan sifat positif thinking di kalangan aparat pelaksana, Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 3
(3) Menimbulkan budaya di kalangan pengelola pemerintahan untuk berani mengakui atas kesalahan yang mereka buat dalam merencanakan pembangunan di daerah mereka masing-masing dan (4) Menimbulkan kemampuan untuk merancang atas dasar skenario Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 4
(5) Menciptakan sistem evaluasi proyek pembangunan yang mengarah pada terciptanya kemampuan rakyat untuk secara mandiri mencari permaslahan pelaksanaan pembangunan dan pemecahan terhadap permasalahan itu sendiri. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 5
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan bentuk keterlibatan masyarakat dalam: Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 6
1. Keterlibatan menentukan arah strategi dan kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah. 2. Keterlibatan dalam memikul beban dan tanggungjawab dalam pelaksanaan pembangunan. 3. Keterlibatan dalam memetik hasil dan manfaat pembangunan secara berkeadilan. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 7
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 8
Oakley (1991) : • Partisipasi sebagai bentuk kontribusi • Partisipasi sebagai organisasi • Partisipasi sebagai pemberdayaan Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 9
1. Partisipasi sebagai bentuk kontribusi yaitu interpretasi dominan dari partisipasi dalam pembangunan di dunia ketiga adalah melihatnya sebagai suatu keterlibatan secara sukarela atau bentuk kontribusi lainnya dari masyarakat desa menetapkan sebelumnya program dan proyek pembangunan. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 10
2. Partisipasi sebagai organisasi perbedaan organisasi dan partisipasi terletak pada hakekat bentuk organisasional sebagai sarana bagi partisipasi, seperti organisasi yang biasa dibentuk atau organisasi yang muncul dan dibentuk sebagai hasil dari adanya proses partisipasi. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 11
3. Partisipasi sebagai pemberdayaan partisipasi merupakan latihan pemberdayaan bagi masyarakat desa, meskipun sulit didefinisikan. Akan tetapi, pemberdayaan merupakan upaya untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan masyarakat desa untuk memutuskan dan ikut terlibat dalam pembangunan. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 12
TUGAS KELOMPOK Film: Perencanaan Partisipati Desa Pajengkolan 1. Buat kelompok 3 tau 4 orang dengan jenis kelamin sama 2. Menurut Oakley apa bentuk partisipasi masyarakat di Pajengkolan? Uraikan! Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 13
Keith Davis 1. Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa. 2. Sumbangan spontan berupa uang dan barang 3. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan honornya berasal dari sumbangan individu atau instansi yang berada di luar lingkungan tertentu (dermawan atau pihak ketiga) Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 14
4. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan dibiayai sepenuhnya oleh komuniti (biasanya diputuskan oleh komunitas dalam rapat desa yang menentukan anggarannya). 5. Sumbangan dalam bentuk kerja, yang biasanya dilakukan oleh tenaga ahli setempat. Bentuk kerja yang disumbangkan oleh masyarakat akan memperingan pembangunan yang diselenggarakan desa tersebut. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 15
6. Aksi massa 7. Mengadakan pembangunan dikalangan keluarga sendiri. 8. Membangun proyek komunitas yang sifatnya otonom. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 16
TUGAS KELOMPOK Film: Perencanaan Partisipati Desa Pajengkolan 1. Buat kelompok 3 tau 4 orang dengan jenis kelamin sama 2. Menurut Keith Davis apa bentuk partisipasi masyarakat di Pajengkolan? Uraikan! Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 17
Talizuduhu Ndraha 1. Partisipasi dalam/melalui kontak dengan pihak lain sebagai salah satu titik awal perubahan sosial 2. Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi; baik dalam arti mengiyakan, menerima (mentaati, memenuhi, melaksanakan), mengiyakan dengan syarat maupun menolaknya Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 18
3. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk dalam pengambilan keputusan. Perasaan terlibat dalam perencanaan perlu ditumbuhkan sedini mungkin di dalam masyarakat 4. Partisipasi dalam operasional pembangunan Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 19
5. Partisipasi dalam menerima kembali hasil pembangunan 6. Partisipasi dalam menilai pembangunan, yaitu ketrlibatan masyarakat dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 20
TUGAS KELOMPOK Film: Perencanaan Partisipati Desa Pajengkolan 1. Buat kelompok 3 tau 4 orang dengan jenis kelamin sama 2. Menurut Ndraha apa bentuk partisipasi masyarakat di Pajengkolan? Uraikan! Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 21
Chambers: 1. Cosmetic Label Sering digunakan agar proyek yang diusulkan terlihat lebih cantik sehinga lembaga donor maupun pihak pemerintah akan mau membiayai proyek tersebut. 2. Coopting Practice Digunakan untuk memobilisasi tenaga-tenaga di tingkat lokal dan mengurangi pembiayaan proyek. 3. Empowering Process Dimaknai sebagai suatu proses yang memampukan masyarakat lokal untuk melakukan analisis masalah mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mendapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan masalah apa yang ingin mereka pilih. Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 22
TUGAS KELOMPOK Film: Perencanaan Partisipati Desa Pajengkolan 1. Buat kelompok 3 tau 4 orang dengan jenis kelamin sama 2. Menurut Chambers, apa bentuk partisipasi masyarakat di Pajengkolan? Uraikan! Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 23
Sampai Jumpa Pertemuan-5 Program Studi Magister Agribisnis UPN “V” YK 24
- Slides: 24