Pariwisata Internasional dan Ekonomi Kreatif Imas Indra Hapsari

Pariwisata Internasional dan Ekonomi Kreatif Imas Indra Hapsari Muhammad Zaki T Rifani Agnes Brian Patrianoki Anja Litani Ariella Farras Khalida M 13/345339/SP/25553 13/349500/SP/25804 13/345260/SP/25530 14/363157/SP/26049 14/364359/SP/26093 14/367544/SP/26423

Industri Kreatif? Industri kreatif adalah aktivitas-aktivitas yang berawal dari kreativitas individual, kemampuan, dan bakat dan memiliki potensi terhadap penyediaan lapangan kerja lintas generasi dan pemanfaatan hak milik intelektual. – Department of Culture, Media, and Sport.

� Perkembangan industri kreatif tidak hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga dalam konteks geografi lainnya. � Ekonomi kreatif sendiri menurut John Howkins tidak harus berupa tangible, melainkan lebih kepada ide ataupun gagasan super. Sehingga ekonomi kreatif adalah esensi dari kreativitas dan gagasan. � Menurut Howkins, negara yang mampu mengembangkan ekonomi kreatif dengan baik akan menjadi pemenang di era ekonomi kreatif ini.

KREATIFITAS DALAM PERKEMBANGAN PARIWISATA � Kreatifitas dan pariwisata melibatkan begitu banyak perspektif. � Tidak jarang perspektif yang digunakan saling bertentangan. Contoh: piranti keras (infrastruktur) >< piranti lunak (pengalaman) � Perlu adanya kompromi untuk mempertemukan perspektif yang digunakan, supaya potensi pariwisata kreatif bisa maksimal.

konteks kreatifitas dalam pariwisata Luas: belajar bisa menjadi hal kreatif bagi individu (shortcourse, pelatihan, simulasi Sempit: proses yang menyangkut beberapa sektor saja Strategi: pembangunan pariwisata endogen, mendayagunakan masyarakat setempat Strategi: sinergi modal dan kebutuhan dengan menyasar kelas kreatif sebagai turis

aspek-aspek penting (1) Kreatifitas dan ruang Kota adalah area penting dalam pariwisata kreatif. Memiliki konsentrasi modal dan penduduk yang bearagam. >< Desa adalah area penting. Ia dianggap sebagai alternative terhadap model kreatifitas yang hegemonic. Kritik terhadap sentralitas pembanguunan.

aspek-aspek penting (2) Kreatifitas dan pengalaman turis Gazing: beristirahat >< Experiencing: pembelajaran atau pencarian pengalaman

aspek-aspek penting (3) Kreatifitas dan kebijakan Kreatifitas yang diatur dalam kebijakan, memiliki implikasi: 1. Wisata semakin seragam 2. Mencampuradukkan Kreatif (spontan dinamis) dan kultural (high culture) 3. Tidak mendorong keterlibatan penduduk lokal

aspek-aspek penting (4) Produksi kreatif Sulit mematenkan pariwisata, terutama yang bersifat pengalaman. Usaha mematenkan sektor tersebut cenderung membuka kesempatan standarisasi yang menciptakan pariwisata yang seragam.

aspek-aspek penting (5) Pemasaran dan manajamen kreativitas Brand: sedikit diminati, sedikit diakui >< Non-brand: banyak diminati, persaingan ketat

aspek-aspek penting (6) Gaya hidup dan keanekaragaman Industri kreatif = gaya hidup homogen = menarik turis dengan latar belakang sama

aspek-aspek penting (7) Keragaman, kekhususan dan kreatifitas �Semakin beragam = khusus/spesial �Tidak banyak negara yang mampu mengelola keragaman budaya, justru disembunyikan. �“Sometimes exposure to “the other” evokes greater understanding, but if lifestyles are too incompatible, it only heightens prejudice”. G. Richards & J. Wilson, p. 276.

kreatifitas dan pariwisata: tantangan masa depan �Pembangunan masih didominasi oleh kelas menengah kreatif. Berimplikasi pada pembangunan yang sentralistis dan homogeny �Kesulitan merumuskan wisata berbasis experiencing. Karena (1) investasi yang tidak bisa dilihat prospeknya; (2) masih sedikit turis yang memiliki spirit belajar dengan basis wisata yang dimaksud. �Peran pemerintah tidak signifikan, banyak yang dilakukan oleh swasta. �Keterlibatan semua pihak (pemerintah, swasta, penduduk lokal, akademisi)

Plymouth & South West England : Economy, Tourism and Vision �Latar belakang ekonomi : berbasis industri pertahanan khususnya penggalangan kapal �Tahun 2002 Plymouth terpilih sebagai salah satu dari 7 “City Growth Strategy” �Mengembangkan kawasan kota “A vision for Plymouth” atau dikenal “The Mackay Vision”. �Universitas Plymouth berpartisipasi dalam pengembangan project

The Roland Levinsky Building at the University of Plymouth

Festival dan seni Art modern

Developing a partical tool for impact assessment a. Pendidikan b. Perkembangan dan pertumbuhan kewirausahaan c. Jumlah pengunjung dan efek terhadap pembangunan �Market research indicated that over 30, 000 additional day visitors were attracted during the four months of the Plymouth Summer Festival. The average visitor spend during that period was £ 92, which is £ 40 higher than the regional average. 26

Industri Kreatif dan Pariwisata di Negara Berkembang: Afrika Selatan � Awal 1990 an, industri pariwisata kurang berkembang di Afrika Selatan. � Pemerintah lewat Department of Environmental Affairs and Tourism (DEAT) mengeluarkan kebijakan-kebijakan pariwisata. � DEAT menjadi departemen inti pertumbuhan ekonomi. Dimana pariwisata menjadi sektor penting untuk rekonstruksi nasional.

�Industri kreatif belum maksimal digunakan guna inovasi dari pariwisata Afrika Selatan. �Program pengembangan industri kreatif masuk pada Cultural Strategy Group. �Johannesburg menjadi contoh dalam pengambilan kebijakan terkait pariwisata dan industri kreatif. Hal ini dituangkan dalam Joburg 2030. �Dalam Joburg 2030, pariwisata menjadi sektor yang penting dan prioritas dalam pembangunan kota. Fokus dari strategi pariwisata adalah untuk membangun competitive advantages dalam bisnis pariwisata dan pariwisata regional, dan lain-lain (Rogerson 2002) �Sektor pariwisata menjadi prioritas, dimana industri kreatif masuk menjadi ‘medium-term priority’.

� Dalam industri kreatif, terdapat kebijakan-kebijakan yang difokuskan oleh pemerintah yaitu: � (1) mendukung industri produksi film dan televisi dan � (2) mendukung sinergi dan hubungan antara industri kerajinan dan pariwisata -- (Departemen Perdagangan dan Industri 2005 b).

Creative Industries in Johannesburg �Pemerintah Johannesburg lewat The Economic Development Unit of the City of Johannesburg menyadari peran dan potensi dari industri kreatif untuk mencapai tujuan Joburg 2030. �The Sector Development Programme ditujukan untuk menghilangkan halangan dan ketidakefisienan dan memanfaatkan kesempatan dalam sektor yang telah disasar. �Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan persaingan dari sektor-sektor tersebut dan menarik investasi dalam sektor-sektor ini, dan menumbuhkan ekonomi secara keseluruhan (Rogerson 2005 b). �Sektor ini adalah kerajinan, performing arts, visual arts, musik dan film.

Industri dan Pariwisata Kreatif di Singapura: Kota Renaisans Diawali dengan pendirian lembaga yang mengatur dan merancang strategi ekonomi kreatif Menurut MICA, Mengembangkan nilai estetika dan ketertarikan terhadap warisan budaya sudah semestinya menjadi langkah yang harus diambil Singapura dalam nation building.

Langkah Singapore Tourism Board � STB aktif menyusun agenda agar konferensi internasional, pameran seni, dan berbagai kegiatan di bidang kreatif dihelat di Singapura. � STB terus berusaha agar Singapura mampu menjadi penghubung di komunitas global dan regional � STB terus berusaha agar menjadi ujung tombak dalam pembentukan lingkungan kota baik secara fisik maupun budaya. � Pengembangan pariwisata agar sektor seni dan budaya ikut maju � Memperkenalkan “Uniquely Singapore” sebagai branding pariwisata Singapura

Hambatan dalam Pembangunan Ekonomi Kreatif �Kualitas produk kesenian dan budaya dipertanyakan. �Langkah peningkatan kesadaran sosial dianggap sebagai langkah ekonomis belaka �“Kontrol atas kreativitas” dinilai represif

Langkah-langkah untuk mengembangkan Industri Kreatif Pendekatan Pemerintah yang Terkoodinir dan Terintegrasi Pariwisata itu sangat kompleks dimana ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah � Terkoodinir -> memaksimalkan keuntungan � Terintegrasi -> membuka peluang baru Contohnya � Korea Selatan (Hallyu/Korean Wave) � Austria (Austria Kreatif)

Pembuatan Inovasi dan Pengalaman �Industri Kreatif menstimulasi inovasi di sektor lain termasuk pariwisata. �Selera konsumen terfragmentasi dan sulit ditebak �Adanya inovasi konten dan pengalaman penting untuk memberdayakan pariwisata �Contoh �Milan (Public Camping, Bed Sharing Project) �Linz (Pixel Hotel Project) �Barcelona (Camping House)

Industri Kecil dan Menengah �Membawa angin sejuk dalam hal inovasi �Masalah mengenai modal dan sumber daya �Contoh �Paris (Welcome City Labs) �Amsterdam (Nursery Space) �Sektor publik juga dapat membantu �Santa Fe memberikan 1% dari pajak hotel ke organisasi seni lokal

Pembangunan Jaringan �Berguna untuk menghubungan aktor-aktor kreatif �Pemerintah berperan sebagai konektor �Sektor publik dapat berperan sebagai pusat pengetahuan vital pelaku industri kreatif

Branding dan Promosi Tempat �Industri kreatif juga berperan dalam branding sebuah tempat karena konten simbolik yang sangat tinggi �“kreatifitas digunakan sebagai cara bukan hanya untuk menarik turis, namun juga untuk membuat negara, kawasan, dan kota menjadi tempat yang menarik untuk menetap, bekerja, dan berinvestasi” - Haddock

�Kelima langkah tersebut sesuai dengan aspek penting yang disebutkan Richards pada bab terakhir �Kreatifitas dan ruang (pendekatan pemerintah dan pembangunan jaringan) �Kreatifitas dan Turis (inovasi dan pengembangan pengalaman) �Kreatifitas dan kebijakan (pendekatan pemerintah dan industri kecil)