Panduan Penyusunan SOAL STANDAR INTERNASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

  • Slides: 49
Download presentation
Panduan Penyusunan SOAL STANDAR INTERNASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Penyusunan SOAL STANDAR INTERNASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2015

LATAR BELAKANG Kurikulum 2013 Tantangan Eksternal (Globalisasi) Tantangan Internal Lingkungan hidup Kemajuan Teknologi Industri

LATAR BELAKANG Kurikulum 2013 Tantangan Eksternal (Globalisasi) Tantangan Internal Lingkungan hidup Kemajuan Teknologi Industri Kreatif Kemajuan Pendidikan Internasional Konten *) Permendikbud No. 59 Tahun 2014 (Lampiran I) @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional Sistem evaluasi 2

LATAR BELAKANG § § § Soal-soal yang dibuat guru umumnya mengukur kemampuan tingkat rendah

LATAR BELAKANG § § § Soal-soal yang dibuat guru umumnya mengukur kemampuan tingkat rendah (LOTS). Stimulus yang digunakan tidak kontekstual. Peringkat Indonesia dalam studi PISA, peringkat rendah. @ Dit. PSMA *) Sumber: OECDPISA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 3

T U J U A N 1. Memberikan pedoman bagi pengambil kebijakan baik di

T U J U A N 1. Memberikan pedoman bagi pengambil kebijakan baik di tingkat pusat dan daerah untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan soal standar internasional; 2. Memberikan pemahaman kepada guru SMA tentang konsep penyusunan soal standar internasional; 3. Menginspirasi guru SMA untuk menyusun butir soal sesuai dengan model-model soal yang dikembangkan dalam studi internasional; 4. Mengembangkan kemampuan guru SMA dalam menyusun butir soal standar internasional. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 4

LANDASAN HUKUM 1. UU RI No. 20/2003 tentang Sisdiknas. 2. PP. No. 19/2005 tentang

LANDASAN HUKUM 1. UU RI No. 20/2003 tentang Sisdiknas. 2. PP. No. 19/2005 tentang SNP, PP No. 32/2013 tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, dan PP No. 13/2015 tentang Perubahan Kedua Atas PP. No. 19 Tahun 2005 tentang SNP. 3. Permendikbud No. 54/2013 tentang SKL. 4. Permendikbud No. 66/2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 5. Permendikbud No. 59/2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. 6. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 5

KONSEP SOAL STANDAR INTERNASIONAL A Higher Order Thinking B Contextual Assessment C PISA @

KONSEP SOAL STANDAR INTERNASIONAL A Higher Order Thinking B Contextual Assessment C PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 6

A. Higher Order Thinking q Kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif.

A. Higher Order Thinking q Kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif. q Ranah Kognitif: § Analisis: menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; § Evaluasi: mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; § Mengkreasi: membangun gagasan/ide-ide. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 7

A. Higher Order Thinking q Meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall), tetapi lebih mengukur

A. Higher Order Thinking q Meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall), tetapi lebih mengukur kemampuan: § transfer satu konsep ke konsep lainnya, § memproses dan menerapkan informasi, § mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, § menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, § menelaah ide dan informasi secara kritis. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 8

A. Higher Order Thinking Dimensi proses kognitif HOTS Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) @ Dit. PSMA

A. Higher Order Thinking Dimensi proses kognitif HOTS Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 9

B. Contextual Assessment q Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari; q Ruang

B. Contextual Assessment q Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari; q Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial, dan global, seperti: § kesehatan § Pendidikan § Pekerjaan § sumbar daya alam § lingkungan hidup § bencana alam § pemanfaatan sains dan teknologi @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 10

B. Contextual Assessment Karakteristik asesmen kontekstual (REACT): 1. 2. 3. 4. 5. Relating: terkait

B. Contextual Assessment Karakteristik asesmen kontekstual (REACT): 1. 2. 3. 4. 5. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi), penemuan (discovery), dan penciptaan (invention). Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata. Communication: menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 11

B. Contextual Assessment Ciri-ciri asesmen kontekstual: q Siswa mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih

B. Contextual Assessment Ciri-ciri asesmen kontekstual: q Siswa mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih jawaban yang tersedia. q Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata. q Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban benar. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 12

B. Contextual Assessment Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal

B. Contextual Assessment Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 13

C. PISA (Programme for International Student Assessment) q PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi

C. PISA (Programme for International Student Assessment) q PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik berusia 15 tahun. q Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development), berkedudukan di Paris, Prancis. q Konsorsium internasional: Educational Testing Service (ETS), the Australian Council for Educational Research (ACER), the Netherlands National Institute for Educational Measurement (Citogroep), the National Institute for Educational Policy Research in Japan (NIER), dan WESTAT United States. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 14

Literasi Membaca PISA Definisi q Literasi Membaca: kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, merefleksi serta

Literasi Membaca PISA Definisi q Literasi Membaca: kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, merefleksi serta terlibat pada wacana teks dalam rangka mencapai tujuan membaca, mengembangkan pengetahuan dan potensi diri serta berpartisipasi dalam masyarakat. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 15

Literasi Membaca PISA Karakteristik penilaian literasi membaca dibangun oleh 3 komponen utama, sbb. 1.

Literasi Membaca PISA Karakteristik penilaian literasi membaca dibangun oleh 3 komponen utama, sbb. 1. Situasi: personal, educational, occupational, dan public. 2. Teks: media (cetak, digital), lingkungan hidup, format teks (kontinu, tidak kontinu), jenis teks (deskripsi, narasi, eksposisi, argumen). 3. Aspek: mengakses dan mengambil informasi, mengintegrasi dan menginterpretasi, dan merefleksi dan mengevaluasi. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 16

Level Kompetensi Membaca PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 17

Level Kompetensi Membaca PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 17

Level Kompetensi Membaca PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 18

Level Kompetensi Membaca PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 18

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) Dimodifikasi dengan komponen aspek dan format teks, sebagai berikut. 1.

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) Dimodifikasi dengan komponen aspek dan format teks, sebagai berikut. 1. Mengakses dan mengambil informasi: § Jumlah penggalan informasi yang harus ditemukan. § Jumlah kesimpulan yang akan dibuat. § Menemukan sejumlah keunggulan informasi penting dengan panjang dan kompleksitas beragam yang disajikan dalam teks. 2. Mengintegrasi dan menginterpretasi: § Jenis interpretasi yang diperlukan. § Sifat teks yang kurang familiar. § Konten yang abstrak dan lebih kompleks mengakibatkan butir soal cenderung semakin sulit. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 19

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) 3. Merefleksi dan mengevaluasi § Jenis refleksi atau evaluasi: menghubungkan,

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) 3. Merefleksi dan mengevaluasi § Jenis refleksi atau evaluasi: menghubungkan, menjelaskan dan membandingkan, hypothesising dan mengevaluasi. § Jenis abstraksi dan panjang teks. § Kedalaman terhadap pemahaman teks yang diperlukan untuk menyelesaikan tes. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 20

Contoh Soal MENGGOSOK GIGI Apakah dengan menggosok gigi semakin lama dan semakin keras gigi

Contoh Soal MENGGOSOK GIGI Apakah dengan menggosok gigi semakin lama dan semakin keras gigi kita akan semakin bersih? Peneliti dari Inggris menjawab tidak. Mereka sudah mencoba berbagai alternatif, dan akhirnya menemukan cara yang sempurna untuk menggosok gigi. Cukup menggosok gigi selama 2 menit, tanpa harus menggosok dengan keras, akan memberikan hasil terbaik. Menggosok terlalu keras akan membahayakan email gigi dan gusi kita tanpa melepaskan sisa makanan dan plak yang menempel di gigi kita. Bente Hansen, seorang pakar di bidang menggosok gigi, mengatakan bahwa cara yang paling baik untuk memegang sikat gigi adalah seperti kita memegang pulpen. “Dimulai dari satu sudut dan gosok seluruh barisan gigi, ” Jangan lupa menggosok lidah! Pada lidah biasanya terkandung banyak bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. “Menggosok Gigi” adalah artikel yang diambil dari majalah Norwegia. Gunakan bacaan “Menggosok Gigi” untuk menjawab pertanyaan– pertanyaan berikut. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 21

Contoh Soal Pertanyaan 4: MENGGOSOK GIGI Mengapa pulpen dibahas pada bacaan di atas? A.

Contoh Soal Pertanyaan 4: MENGGOSOK GIGI Mengapa pulpen dibahas pada bacaan di atas? A. Untuk membantu kita mengerti cara memegang sikat gigi. B. Karena kita memulai pada salah satu sudut menggunakan pulpen dan sikat gigi. C. Untuk menunjukkan berbagai cara untuk menggosok gigi. D. Karena menggosok gigi harus kita lakukan secara serius seperti kita sedang menulis. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 22

Penjelasan @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 23

Penjelasan @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 23

Literasi Matematika PISA Definisi q Literasi Matematika: kemampuan seseorang untuk memformulasi, menerapkan, dan menginterpretasi

Literasi Matematika PISA Definisi q Literasi Matematika: kemampuan seseorang untuk memformulasi, menerapkan, dan menginterpretasi matematika pada beragam konteks. Termasuk bernalar matematika, menggunakan konsep matematika, prosedur, fakta dan alat bantu matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 24

Literasi Matematika PISA Kemampuan dasar processing matematika, sbb. 1. Formulate: kemampuan memformulasi, mengenal dan

Literasi Matematika PISA Kemampuan dasar processing matematika, sbb. 1. Formulate: kemampuan memformulasi, mengenal dan mengidentifikasi struktur matematika. 2. Employ: kemampuan menerapkan konsep matematika. 3. Interpreting: kemampuan inetrpretasi dan merefleksi penyelesaian masalah matematika dan menafsirkan hasil tersebut kedalam konteks masalah. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 25

Literasi Matematika PISA Kemampuan dasar matematika dalam PISA, sbb. 1. Communication: kemampuan untuk menjelaskan

Literasi Matematika PISA Kemampuan dasar matematika dalam PISA, sbb. 1. Communication: kemampuan untuk menjelaskan atau mengomunikasikan hasil perhitungan matematis kepada orang lain, sesuai konteks masalah. 2. Mathematising: kemampuan untuk menggambarkan proses matematisasi masalah dalam dunia nyata kedalam model matematika. 3. Representation: kemampuan untuk menjelaskan situasi dan berinteraksi dengan masalah, atau mempresentasikan hasil kerja seseorang berkenaan dengan grafik, tabel, diagram, gambar, persamaan, rumus, dan materi konkret. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 26

Literasi Matematika PISA 4. Reasoning and argument: kemampuan berpikir yang berakar pada kegiatan eksplorasi

Literasi Matematika PISA 4. Reasoning and argument: kemampuan berpikir yang berakar pada kegiatan eksplorasi dan hubungan/relasi sehingga dapat dibuat suatu penalaran untuk menarik kesimpulan. 5. Devising strategies for solving problems: kemampuan memilih strategi pemecahan masalah. 6. Using symbolic, formal and technical language and operations: kemampuan menggunakan simbol-simbol matematika, bahasa matematika, serta teknik dan operasi matematika. 7. Using mathematical tools: kemampuan menggunakan alat-alat hitung matematika seperti kalkulator, komputer, tabel matematika, dan alat-alat hitung lainnya. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 27

Literasi Matematika PISA Ruang lingkup materi yang diujikan PISA 1. Change and relationships: mengubah

Literasi Matematika PISA Ruang lingkup materi yang diujikan PISA 1. Change and relationships: mengubah bentuk dan memanipulasi hubungan terkait dengan persamaan dan fungsi, serta menciptakan, menafsirkan, dan menerjemahkan hubungan antara simbol dan grafis. 2. Space and Shape: bentuk dan ruang, meliputi berbagai fenomena antara lain: pola, sifat objek, posisi dan orientasi, representasi objek, informasi visual, navigasi dan interaksi yang dinamis dengan bentuk nyata. 3. Quantity: materi tentang kuantitas merupakan aspek matematika yang paling luas penggunaannya dalam penyelesaian masalah matematika di dunia nyata. 4. Uncertainty and Data: materi ketidakpastian data. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 28

Level Kompetensi Matematika PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 29

Level Kompetensi Matematika PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 29

Level Kompetensi Matematika PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 30

Level Kompetensi Matematika PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 30

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) q Dimodifikasi menggunakan 7 kemampuan dasar matematika dan banyaknya aktivitas.

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) q Dimodifikasi menggunakan 7 kemampuan dasar matematika dan banyaknya aktivitas. q Panjang dan kompleksitas stimulus yang dibaca dan ditafsirkan, pengenalan terhadap ide-ide atau informasi yang disajikan dalam teks atau objek, kemampuan menggunakan informasi seperti teks, grafik, diagram, dan tabel. q Banyaknya langkah untuk sampai pada penyelesaian. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 31

Contoh Soal MENDAKI GUNUNG FUJI Gunung Fuji adalah gunung api tidak aktif yang terkenal

Contoh Soal MENDAKI GUNUNG FUJI Gunung Fuji adalah gunung api tidak aktif yang terkenal di Jepang. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 32

Contoh Soal Pertanyaan 3: MENDAKI GUNUNG FUJI Toshi memakai pedometer untuk menghitung langkahnya dalam

Contoh Soal Pertanyaan 3: MENDAKI GUNUNG FUJI Toshi memakai pedometer untuk menghitung langkahnya dalam perjalanan sepanjang jalan Gotemba. Pedometernya menunjukkan bahwa ia telah berjalan 22. 500 langkah. Berapa perkiraan rata-rata panjang langkah Toshi dalam jarak 9 km sepanjang jalan Gotemba? Berikan jawaban kamu dalam satuan centimeter (cm). Jawaban: … cm. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 33

Penjelasan @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 34

Penjelasan @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 34

Literasi Sains PISA Definisi q Literasi Sains: kemampuan yang dimiliki seseorang untuk: a) memiliki

Literasi Sains PISA Definisi q Literasi Sains: kemampuan yang dimiliki seseorang untuk: a) memiliki pengetahuan sains dan menggunakan pengetahuan itu untuk menjelaskan fenomena alam, memperoleh pengetahuan baru, menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti ilmiah; b) memahami karakter literasi sains yang didefinisikan. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 35

Literasi Sains PISA Karakteristik penilaian literasi sains dibangun oleh 4 komponen utama, sbb: 1.

Literasi Sains PISA Karakteristik penilaian literasi sains dibangun oleh 4 komponen utama, sbb: 1. Konteks: mengenal situasi kehidupan yang melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konteks sains terdiri atas personal, sosial, dan global. 2. Pengetahuan: memahami alam atas dasar pengetahuan ilmiah yang mencakup pengetahuan tentang alam, dan pengetahuan tentang ilmu pengetahuan itu sendiri. 3. Kompetensi: menunjukkan kompetensi sains yang mencakup mengidentifikasi isu -isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. 4. Sikap: menunjukkan minat dalam ilmu pengetahuan, dukungan terhadap penyelidikan ilmiah, dan motivasi untuk bertindak secara bertanggung jawab terhadap, misalnya : sumber daya alam dan lingkungan. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 36

Level Kompetensi Sains PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 37

Level Kompetensi Sains PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 37

Level Kompetensi Sains PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 38

Level Kompetensi Sains PISA @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 38

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) Tingkat kesukaran ditentukan oleh: 1. Kompleksitas konteks. 2. Tingkat familiarity

Tingkat Kesukaran (Level Kompetensi) Tingkat kesukaran ditentukan oleh: 1. Kompleksitas konteks. 2. Tingkat familiarity ide/gagasan/materi sains, proses dan terminologi yang terkait. 3. Panjang alur logika yang diperlukan untuk menanggapi pertanyaan. 4. Sejauh mana ide-ide sains yang abstrak atau konsep yang diperlukan dalam mengkonstruksi jawaban. 5. Tingkat penalaran, wawasan, dan kemampuan generalisasi yang terkait dalam pengambilan kesimpulan. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 39

Contoh Soal RUMAH KACA Bacalah teks dan jawab pertanyaan berikut! EFEK RUMAH KACA: FAKTA

Contoh Soal RUMAH KACA Bacalah teks dan jawab pertanyaan berikut! EFEK RUMAH KACA: FAKTA ATAU FIKSI? Makhluk hidup memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya. Energi yang menopang kehidupan di bumi berasal dari matahari, yang memancarkan energi ke dalam ruang angkasa karena sangat panas. Sebagian kecil dari energi ini mencapai bumi. Atmosfer bumi bertindak sebagai selimut pelindung di atas permukaan planet kita, mencegah suhu yang bervariasi yang akan terdapat di dunia tanpa udara. Sebagian besar energi radiasi yang berasal dari matahari menembus atmosfer bumi. Bumi menyerap sebagian energi ini, dan sebagian dipantulkan kembali dari permukaan bumi. Sebagian dari pantulan energi ini diserap oleh atmosfer. Sebagai akibatnya, suhu rata-rata di atas permukaan bumi lebih tinggi daripada jika tidak ada atmosfer. Atmosfer bumi mempunyai efek yang sama dengan rumah kaca, sehingga muncul istilah efek rumah kaca. Efek rumah kaca menjadi lebih sering dibicarakan selama abad ke-20. Fakta menunjukkan bahwa suhu rata-rata atmosfer bumi telah naik. Dalam berbagai surat kabar dan majalah, kenaikan emisi karbon dioksida seringkali disebut @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 40

Contoh Soal Standar Internasional Literasi Sains q Seorang siswa bernama Andre tertarik akan hubungan

Contoh Soal Standar Internasional Literasi Sains q Seorang siswa bernama Andre tertarik akan hubungan yang mungkin antara suhu rata-rata atmosfer bumi dan emisi karbon dioksida di bumi. q Di perpustakaan ia menjumpai dua grafik di samping. q Dari kedua grafik tersebut Andre menyimpulkan bahwa sudah pasti kenaikan @suhu rata-rata dari Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 41

Contoh Soal Standar Internasional Literasi Sins Pertanyaan 5: RUMAH KACA Andre tetap bertahan pada

Contoh Soal Standar Internasional Literasi Sins Pertanyaan 5: RUMAH KACA Andre tetap bertahan pada kesimpulannya bahwa kenaikan suhu rata-rata atmosfer bumi disebabkan oleh peningkatan emisi karbondioksida. Tetapi Jeni berpendapat bahwa kesimpulan itu terlalu dini. Ia mengatakan: “Sebelum menerima kesimpulan ini kamu harus yakin bahwa faktor lain yang dapat mempengaruhi efek rumah kaca tetap konstan. ” Sebutkan faktor-faktor yang dimaksud oleh Jeni. . . . . . . . . . . . @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 42

Contoh Soal Standar Internasional Literasi Sains @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional

Contoh Soal Standar Internasional Literasi Sains @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 43

Strategi Tingkat Pusat: Dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a. Perencanaan:

Strategi Tingkat Pusat: Dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a. Perencanaan: penyiapan bahan-bahan pendampingan, tim pendamping, mengkoordinasikan rencana kegiatan ke dinas pendidikan provinsi dan kab/kota. b. Pelaksanaan: melaksanakan kegiatan pendampingan pada sekolah sasaran. c. Monitoring dan evaluasi. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 44

Strategi Tingkat Daerah: Dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a.

Strategi Tingkat Daerah: Dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a. Perencanaan: mengkoordinasikan rencana kegiatan kepada kepala-kepala sekolah. b. Pelaksanaan: memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pendampingan pada sekolah sasaran. c. Monitoring dan evaluasi. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 45

Langkah-langkah Menusun Soal Standar Internasional 1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal standar internasional.

Langkah-langkah Menusun Soal Standar Internasional 1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal standar internasional. 2. Menyusun kisi-kisi soal. 3. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal. 4. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban. @ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 46

Kisi - Kisi Mata Pelajaran Kelas/Peminatan Semester @ Dit. PSMA : Fisika : MIPA

Kisi - Kisi Mata Pelajaran Kelas/Peminatan Semester @ Dit. PSMA : Fisika : MIPA : 2 Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 47

Pedoman Penskoran Mata Pelajaran Kelas/Peminatan Semester : Fisika : MIPA : 2 No Jawaban

Pedoman Penskoran Mata Pelajaran Kelas/Peminatan Semester : Fisika : MIPA : 2 No Jawaban 1. Langkah ke-1 ……………… Langkah ke-2 ……………… Langkah ke-3 ………………. Jumlah @ Dit. PSMA Skor 1 1 1 …. 5 Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 48

@ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 49

@ Dit. PSMA Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional 49