Panduan PEMBUATAN PENUNTUN PRAKTIKUM LATAR BELAKANG Tujuan Sistem
Panduan PEMBUATAN PENUNTUN PRAKTIKUM
LATAR BELAKANG Tujuan Sistem Pendidikan Nasional learning to know learning to do learning to be learning to live together Tuntutan Efisiensi dan Efektifitas Tuntutan Peningkatan Kualitas Tantangan Kemajuan Ipteks
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN UNTUK MEMBANGUN SOFT SKILLS DAN HARD SKILLS 1 PT SMA/K/MA Knowledge Skill Attitude SMP/M. Ts SD/MI Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 3
DEFINISI PRAKTIKUM: Praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dimana mahasiswa berperan secara aktif dalam menyelesaikan rubrik/problem yang diberikan melalui penggunaan alat, bahan, metode tertentu.
TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM Laboratorium Bengkel kerja Bengkel teater Studio Rumah sakit Pasar Ruang kelas Lapangan. . . .
STATUS PRAKTIKUM DAPAT SEBAGAI : 1. BAGIAN DARI SATU MATA KULIAH 2. MATA KULIAH TERSENDIRI 3. MODEL/STRATEGI /METODE PEMBELAJARAN
KETENTUAN PRAKTIKUM MEMPUNYAI : Indikator/Tujuan : Dapat Diukur Prosedure : Jelas/ Sistematis Tolok Ukur : Pasti Metode : Tertentu/Terbuka Alat/Bhn : Tertentu/Terbuka Evaluasi : Jelas & Transparan
Fungsi Penuntun Praktikum 1. Membantu kesiapan dosen dan mahasiswa 2. Memberi acuan dalam evaluasi (penilaian) terhadap kegiatan praktikum 3. Membantu dalam pengelolaan laboratorium 4. Menstimulus praktikan untuk berpikir Penuntun praktikum yang baik akan menunjang peningkatan mutu proses belajar dalam praktikum.
PERTIMBANGAN DALAM MENYUSUN PENUNTUN PRAKTIKUM 1. Waktu: setiap kegiatan perlu dirancang dengan memperhitungkan waktu yang tersedia 2. Relevansi: materi praktikum dipilih yang betul-betul menunjang pada substansi perkuliahan 3. Tingkat kesulitan: tingkat kesulitan kegiatan yang disusun perlu disesuaikan dengan kemampuan praktikan 4. Alat, bahan, dan biaya yang tersedia: dalam menyusun penuntun praktikum perlu disesuaikan dengan perkiraan biaya yang dapat diperoleh 5. Kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar: ketelitian, keterbacaan (readibility), dan ketaksaan (ambiguity)
Cakupan Penuntun Praktikum 1. Tata tertib, peringatan, dan petunjuk keamanan bagi praktikan dan laboran 2. Pengantar yang memadai (mencakup teori yang melandasi setiap kegiatan praktikum) 3. Untuk mata kuliah tertentu, penuntun praktikum sebaiknya mengandung beberapa teknik dasar atau informasi yang sering diperlukan (seperti tetapan, konversi satuan, dll) 4. Untuk setiap percobaan/kegiatan perlu dicantumkan tujuan, alat dan bahan, serta prosedur yang jelas. 5. Memuat pedoman pembuatan laporan hasil praktikum 6. Memuat informasi pedoman penilaian kegiatan praktikum 7. Pertanyaan pengarah dicantumkan pada setiap kegiatan praktikum.
Prosedur Pembuatan Penuntun Praktikum 1. Orientasi terhadap tujuan pembelajaran 2. Rancangan isi penuntun praktikum dan pembagiannya 3. Pembahasan rancangan dengan teman sejawat 4. Pembuatan draf pertama 5. Perbaikan draf pertama 6. Penyelesaian 7. Evaluasi Penuntun
Format Penuntun Praktikum 1. Halaman judul (cover) - Judul buku penuntun - Penyusun - Lambang PT - Nama Laboratorium/Jurusan/Fakultas/PT - Tahun 2. Prakata Tujuan umum penuntun praktikum 3. Daftar Isi 4. Daftar Tabel 5. Daftar Gambar 6. Tata Tertib Laboratorium/Studio/Bengkel Sesuai dengan tata tertib umum dan tata tertib khusus laboratorium
Format ……lanjutan 7. Pendahuluan 8. Isi (rincian setiap satuan kegiatan praktikum) a. b. c. d. e. f. g. Latar Belakang Teori Relevansi kegiatan praktikum dengan bahan kuliah Tujuan Bahan dan Metode/prosedur kerja Pertanyaan pengarah, uraian tugas praktikum 9. Penilaian - Kehadiran Partisipasi Laporan Ujian Produk
PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENUNTUN PRAKTIKUM Isi : sesuai dengan KD dan Indikator Setiap judul praktikum harus berisi: a. Tujuan b. Alat dan bahan c. Metode/prosedur kerja d. Hasil yang diharapkan
TERIMA KASIH ATAS KERJA SAMANYA
- Slides: 15