Pandanganpandangan awal dalam aliran psikologi BEHAVIORISME TOKOH JOHN
Pandangan-pandangan awal dalam aliran psikologi
BEHAVIORISME �TOKOH JOHN B. WATSON UNIVERSITAS HOPKINS �PSIKOLOGI DIBATASI PADA STUDI TENTANG PERILAKU YANG DAPAT DI OBSERVASI � 3 CIRI PENTING ALIRAN BEHAVIORISME: - MENEKANKAN PADA RESPON-RESPON YANG DIKONDISIKAN SEBAGAI ELEMEN-ELEMEN ATAU BANGUNAN PERILAKU -MENEKANKAN PADA PERILAKU YANG DIPELAJARI, BUKAN PERILAKU BAWAAN - DIFOKUSKAN PADA PERILAKU BINATANG
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu. Behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.
üPeristiwa belajar semata melatih refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. üTeori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.
�Belajar artinya perubahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. �Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional;
�Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. �Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi -reaksi behavioural dengan stimulusnya.
PSIKOLOGI HUMANISTIK
Sejarah Psikologi Humanistik Awal mula lahirnya Psikologi Humanistik adalah berangkat dari nuansa psikologi yang ada pada awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika. Pada saat itu gerakan behavioristik dan psikoanalisa sangat diagung-agungkan, aliran-aliran atau gerakan-gerakan psikologi lainnya sangat tidak dipedulikan. Psikologi Humanistik ini lahir atas dasar ketidakpuasan atas gerakan behavioristik dan psikoanalisa dalam memandang manusia, pada saat itu sebagai suatu gambaran yang partial, tidak lengkap, dan satu sisi (Mendehumanisasi) Pada awal tahun 1950 -an psikologi humanistik ini terus tumbuh dan berkembang dan mengkritik gerakan-gerakan psikologi modern sebelumnya khususnya gerakan behavioristik. Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme Psikologi Humanistik mengarahkan perhatian pada “humanisasi” psikologi, yang menekankan pada keunikan manusia.
Ciri Psikologi berorientasi Humanistik • Memusat kan perhatian pada person yang mengala mi dan karenany a berfokus pada pengala man sebgai fenomen a primer dalam mempela jari manusia • Menekank an pada kualitas yang khas manusia seperti kreativitas, aktualisasi diri sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan reduksioni stik • Menyanda rkan diri pada kebermak naan dalam memilih masalah yang akan dipelajari dan prosedur penelitian yang akan digunakan • Memberik an perhatian penuh dan meletakan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkemba ngan potensi yang inheren pada setiap individu
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Manusia adalah makhluk yang aktif, menentukan geraknya sendiri, ada kekuatan dari dalam untuk menentukan perilakunya Pada tahun 1954 menerbitkan buku berjudul “Motivation & Personality” Pada Tahun 1958 Maslow menamakan psikologi humanistik sebagai ‘kekuatan ketiga’ disamping psikologi behavioristik dan psikoanalisis sebagai kekuatan pertama dan kedua Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari perilaku yang nampak juga perilaku yang tidak nampak; mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari ketidaksadaran. ABRAHAM MASLOW • Lahir: 1 april 1908 di Brooklyn, New York, Amerika • Meninggal: 8 Juni 1970 • Riwayat Pendidikan: – City College of New York (CCNY) → Hukum – Gelar Ph. D → University of Wisconsin – 1937 -1951 → Brooklyn College → Ruth Benedict & Max Wertheimer – 1951 -1969 → profesor di Universitas Brandeis – 1967 → Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year
Hierarchy of Needs Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Apabila kebutuhan yang satu telah terpenuhi, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi menuntut untuk dipenuhi, demikian seterusnya. ” Teori Maslow disebut dengan “Hierarchy of Needs
Hierarchy of Needs Kebutuhan dasar 5: Kebutuhan Aktualisasi Keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fullfilment) untuk menyadari semua potensi dirinya untuk menjadi apa yang diinginkan dan untuk menjado kreatif , bebas mencapai puncak prestasi potensinya Kebutuhan Dasar 4: Penghargaan a. Penghargaan Diri Sendiri: mencakup hasrat memperoleh kompetensi, rasa percaya diri, kekuatan pribadi, kemandirian dan kebebasan b. Penghargaan dari orang lain: mencakup prestasi, pengakuan kemampuan diri dari orang lain. Kebutuhan Dasar 3: Dicintai & Mencintai Kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan hubungan efektif atau ikatan emosional dengan individu lain. Contohnya berkeluarga, berteman Kebutuhan Dasar 2: Kebutuhan Keamanan Kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya dari ancaman / gangguan sebagai contoh stabilitas, proteksi, hukum Kebutuhan Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologi Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minum, tidur, dan seks.
Pokok-Pokok Teori Rogers : 1. Organisme, yaitu keseluruhan individu (The Total Individual) 2. Medan Phenomenal, yaitu keseluruhan pengalaman (The Totality Of Experience) Medan Phenomenal punya sifat disadari atau tak disadari, tergantung apakah pengalaman yang mendasari medan phenomenal itu dilambangkan atau tidak. 3. Self yaitu bagian medan phenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-pola pengamatan CARL ROGERS dan penilaian sadar daripada “I” atau “Me”. Self Theory a. Real Self: berdasarkan pengalaman aktual kita serta mewakili bagaimana cara kita benar-benar melihat diri • lahir : Oak Park, Illinois 8 Januari 1902 kita sendiri. • Meninggal: 1987 b. Ideal Self: didasarkan pada harapan dan keinginan kita Apple • Pastor di sebuah gereja kecil. serta mencerminkan bagaimana kita ingin melihat diri • 1927→ bekerja → Institute for Child kita sendiri. Guindance dan mengunakan psikoanalisa • 1924→ Union Theology Seminary di Big Freud dalam terapinya • 1957 →Universitas Wisconsin → gelar doktor • Profesor psikologi → Universitas Negeri Ohio.
CIRI ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA MENURUT ROGERS (FULLYHUMAN BEING)
�Perilaku buruk itu sesungguhnya tidak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. �Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang (dunia) dari pusat lingkaran (persepsi diri), semakin kurang pengaruhnya terhadap seseorang. �Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap seseorang dalam berperilaku. �Pembelajaran → bisa terjadi ketika bagi seseorang memiliki makna Arthur Wright Comb • Lahir: 3 Juni 1912 • Meninggal: 20 Maret 1999 • Guru biologi → Public schools of Alliance, OH (1935 -1941). • 1941 → School Counseling at Ohio State University • 1945 → doctoral program in Clinical Psychology at that institution → gelar doktor
- Slides: 17