PANCASILA PARADIGMA KEHIDUPAN NASIONAL PENGERTIAN PARADIGMA Secara testimologis

PANCASILA PARADIGMA KEHIDUPAN NASIONAL

PENGERTIAN PARADIGMA Secara testimologis paradigma diartikan sebagai asumsi-asumsi dasar dan asumsi teoritis yang umum Pradigma dapat diartikan sebagai keutuhan konseptual sarat dengan muatan ajaran, teori, dalil, bahkan juga pandangan hidup untuk dijadikan dasar dan arah pengembangan segala hal. Istilah paradigma kemudian berkembang menjadi terminology yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, pola pikir, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta proses pembangunan

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung konsekuensi bahwa dalam segala pembangunan nasional harus berdasarkan pada hakikat nilai pancasila dan hakikat nilai-nilai pancasila harus berdasarkan pada hakikat manusia. Pembangunan nasional untuk hakikat kodrat manusia harus meliputi aspek jiwa (akal, rasa dan kehendak), aspek badan, aspek individu, aspek makhluk sosial, aspek pribadi dan aspek kehidupan ketuhanannya.

Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Hakikat IPTEK merupakan hasil kreativitas rohani jiwa manusia. Mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan. Tujuannya adalah utnuk menciptakan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan mertabat umat manusia, pada haikatnya IPTEK tidak bebas nilai, namun terkait nilai-nilai. Nilai-nilai dalam pengembangan IPTEK yaitu didasarkan moral ketuhanan dan kemanusaan yang adil dan beradab.

Pembangunan nasional dijabarkan ke berbagai bidang pragmatis seperti ekonomi, politik, hukum, pendidikan sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, kehidupan agama dan lain-lain.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM Pembangunan poleksosbudhankam sering diungkapkan dengan pelaksanaan pembangunan manusia seutuhnya atau pembangunan manusia secara lengkap, pembangunan seluruh unsur hakikat manusia sebagai makhluk monopluralis atau dengan kata lain membangun martabat manusia.

Pancasila Sebagai Pradigma Pembangunan Politik Pembangunan dan pegembangan politik adalah a. benar-benar merealisasikan tujuan harkat dan martabat manusia b. Manciptakan sistem yang menjamin hak-hak asasi manusia c. Dalam rangka menciptakan kekuasaan negara yang berdasarkan kekuasaan rakyat, bukan kekuasaan perorangan atau kelompok d. Untuk memberikan dasar moral supaya negara tidak berdasaekan kekuasaan, tetapi atas dasar budi pekerti kemnusiaan, serta memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, tetapi demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa, yang didasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Tujuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia agar lebih sejahtera, maka ekonomi harus mendasarkan pada kemanusiaan, ekonomi harus menghindarkan diri dari persaingan bebaas, dari monopoli, ekonomi harus menghindari yang menimbulkan penindasan manusia satu dengan yang lainnya.

Pancasila Sebagai Pradigma Pengembangan Sosial Budaya Artinya nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakat itu sendiri, yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri seperti kristalisasi, nilai-nilai adat istiadat, tradisi, budaya, pustaka, dan keagamaan yang dijadikan dasar/landasan pengembangan sosial budaya

Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Pertahanan Keamanan Negara bertujuan melindungi segenap wilayah negara dan warganya, maka keamanan negara demi tegaknya integritas seluruh warga negara. Pertahanan dan keamanan harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai pancasila, yaitu demi terciptanya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk tuhan, demi kepentingan seluruh warga negara, mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat dan kebebasan kamanusiaan dan harus dapat mewujudkan keadilan dalam masyarakat

Bentuk Pelaksanaan Pancasila Pelaksanaan pancasila dibedakan dalam dua bentuk pelaksanaan, yaitu: 1. Pelaksanaan objektif, yaitu pelaksanaan yang dilakukan oleh penguasa negara yang berwenang dengan cara menjabarkan pancasila tersebut kedalam peraturan perundangan-undangan 2. Pelaksanaan subjektif, yaitu pelaksanaan yang harus dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia dan penduduk dengan car mematuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang ada

pendalaman pancasila sebagai pandangan hidup Pendalaman pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, berarti pancasila dipergunakan sebagai pedoman hidup dalam hidup sehari-hari, dimana dalam sikap hidup dituntu oleh kelima sila dalam pancasila.

Referensi Arlin Muzdalifah, dkk, pancasila sebagai paradigm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, 2015, ppt Suharto makmur, pancasila sebagai paradigm keidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, 2018, ppt DRS. H. M Alwi Kaderi, M. Pd. I, pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi, anttasari press. 2015