PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Sasko Apa itu Pajak Pertambahan
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Sasko
Apa itu Pajak Pertambahan Nilai? • Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dikenakan setiap proses produksi maupun distribusi. Mengapa kita sering menemukan PPN dalam transaksi sehari-hari? Karena, dalam PPN, pihak yang menanggung pajak adalah konsumen akhir atau pembeli.
Barang atau Jasa apa sajakah yang akan Dikenakan PPN? • Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang langsung dari sumbernya • Barang kebutuhan pokok • Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sebagainya. • Uang, emas batangan, dan surat berharga.
Barang atau Jasa apa sajakah yang tidak Dikenakan PPN? • Jasa pelayanan kesehatan medis. • Jasa pelayanan sosial. • Jasa pengiriman surat dengan perangko. • Jasa keuangan • Jasa Asuransi. • Jasa keagamaan. • Jasa pendidikan • Kesenian dan hiburan • Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan • Dan masih banyak lagi
Tarif PPN • Penentuan besaran tarif PPN diatur oleh UU No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. • Tarif PPN 0% berlaku untuk ekspor barang kena pajak berwujud, barang kena pajak tidak berwujud dan ekspor jasa kena pajak. • Tarif PPN 10% berlaku untuk semua produk yang beredar di dalam negeri, termasuk di daerah Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-undang yang mengatur tentang kepabeanan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, salah satu tugasnya adalah memastikan pajak terkumpulkan • Tarif PPN atas barang mewah ditetapkan paling kecil 10% dan paling tinggi 200%. • Terkecuali untuk barang dan jasa yang terkena tarif PPN 10%, besaran tarif tersebut masih dapat diubah menjadi paling rendah 5% hingga paling tinggi 20% mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku.
Cara Pembayaran dan Pelaporan PPN • PPN mengikat pembeli dan penjual. PPN adalah keharusan dari pembeli sehingga dibayarkan oleh pembeli itu sendiri. Kewajiban pemungutan PPN merupakan tanggung jawab Penjual/Pengusaha Kena Pajak. • Penjual/PKP kemudian melaporkan pemungutan PPN secara akumulatif ke Ditjen Pajak. Bukti pungutan PPN ini disebut dengan faktur pajak. • Di dalam faktur pajak dituliskan beberapa hal seperti, nama, alamat, barang atau jasa yang dibeli, NPWP, dll. Penjual wajib melaporkan faktur pajak paling lambat pada akhir bulan terjadinya transaksi.
Contoh perhitungan PPN
Sumber • https: //www. online-pajak. com/pengertian-ppn-adalah • https: //www. cermati. com/artikel/pengertian-pajakpertambahan-nilai-dan-dasar-hukumnya • http: //www. pajak. go. id/content/mengenal-lebih-dekatpajak-pertambahan-nilai • https: //www. slideshare. net/Irvan. Desmal/pajakpertambahan-nilai-ppnvat
- Slides: 8