PAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH MASAIL KHAMSAH Masail Khamsah

  • Slides: 17
Download presentation
PAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH MASAIL KHAMSAH

PAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH MASAIL KHAMSAH

Masail Khamsah Agama duni a Qiya s Isla m ibadah sabilullah

Masail Khamsah Agama duni a Qiya s Isla m ibadah sabilullah

Epistimologi Agama � Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan

Epistimologi Agama � Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. (Kenneth Shouler – 2010) � Dalam terminologi Islam agama di sebut dengan Ad-Din Dan Millah. Dalam KBBI kata Din merupakan kata benda yang berarti "agama“. http: //kbbi. web. id/din

UNSUR-UNSUR AGAMA James L. Cox, A Guide to the Phenomenology of Religion: Key Figures,

UNSUR-UNSUR AGAMA James L. Cox, A Guide to the Phenomenology of Religion: Key Figures, Formative Influences and Subsequent Debates (London: The Continuum International Publishing Group, 2006) doktrin Alat ritual Agama kepe mimpi nan Morali tas Sejar ah NASS /KITA B

Pembagian Agama samawi Moderen, Post Moderen agama Primitif, Ardhiy

Pembagian Agama samawi Moderen, Post Moderen agama Primitif, Ardhiy

Agama Dalam Ideology Muhammadiyah � ﺍﻟ ) ﺍﻟ ﺍﻻﻯ( ﺍﻯ ﺍ ﻯ ﺍﻟﻠ ﺍ

Agama Dalam Ideology Muhammadiyah � ﺍﻟ ) ﺍﻟ ﺍﻻﻯ( ﺍﻯ ﺍ ﻯ ﺍﻟﻠ ﺍ ﺍﻟﻠ ﻯ ﺍآ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍﻟ ﺍﺍ ﺍﻟ ﺍﻯ ﺍﺍﺍ ﻻ . ﺍﻟ ﺍ ﺍﻟﻠ ﻯ ﺍ ﺍ ﻷﺍ ﺍﻟ ﺍﻯ ﺍﺍﺍ ﻻ ﺍﺍ ﺍ ﺍ -2. ﺍﺍ ﺍ ﺍ � Artinya: Agama yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Al-Qur’an dan yang tersebut dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. 2. Agama adalah apa yang disyari’atkan Allah dengan perantaraan Nabi-nabinya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di Dunia dan akhirat. (PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Tt: 276).

Unsur agama Islam Ibada h Aqida h Akhlak Dinul Islam

Unsur agama Islam Ibada h Aqida h Akhlak Dinul Islam

Sumber Ajaran Islam 1. Sumber Ajaran Islam adalah Al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah. 2. Pemahaman

Sumber Ajaran Islam 1. Sumber Ajaran Islam adalah Al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah. 2. Pemahaman terhadap kedua sumber tersebut dilakukan secara komprehensif integralistik melalui pendekatan bayani, burhani dan irfani dalam suatu hubungan yang bersifat spiral.

Dunia ﻭ ﺍ ﻭﺍ ﺍ ﻳﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻭﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟ

Dunia ﻭ ﺍ ﻭﺍ ﺍ ﻳﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻭﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟ ﺍ ﺍ � � Artinya: Dari 'Aisyah dan dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi saw pernah melewati suatu kaum yang sedang mengawinkan pohon kurma, lalu beliau bersabda: Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik. Tapi setelah itu, ternyata kurma tersebut tumbuh dalam keadaan rusak. Hingga suatu saat Nabi saw melewati mereka lagi dan melihat hal itu beliau bertanya: Ada apa dengan pohon kurma kalian? Mereka menjawab: Bukankah anda telah mengatakan hal ini dan hal itu? Beliau lalu bersabda: Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian. (HR. Muslim: 4308). � Dalam redaksi yang lain Nabi saw bersabda: ﺍﺍ ﺍ ﺍ ﻭﻳ � � Artinya: Jika sesuatu menyangkut urusan dunia, maka itu adalah urusan kalian, dan jika menyangkut perkara-perkara agama kalian, maka serahkan kepadaku (Ibnu Majah: 2462, Ahmad: 12086, 23773).

Dunia keputusan Muhammadiyah tentang dunia ini adalah: . " ﺍ" ﻷ ﺍﻯ ﺍ ﺍﺍ

Dunia keputusan Muhammadiyah tentang dunia ini adalah: . " ﺍ" ﻷ ﺍﻯ ﺍ ﺍﺍ : � ﺍ " ﺍﻟ ﺍ" ﻯ ﺻﻠﻌﻢ � Artinya: Yang dimaksud “urusan dunia” dalam sabda Rasulullah saw: “Kamu lebih mengerti urusan duniamu” ialah segala perkara yang tidak menjadi tugas diutusnya para Nabi (yaitu perkara-perkara / pekerjaan-pekerjaan/urusan yang diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan manusia (PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Tt: 276). �

Bukan Tugas Kenabian Segala hal Yang berhubungan dengan kebiasaan Nabi saw menjadi manusia biasa,

Bukan Tugas Kenabian Segala hal Yang berhubungan dengan kebiasaan Nabi saw menjadi manusia biasa, seperti cara duduk, berdiri, makan dan lainnya; � Segala hal yang merupakan pengalaman Nabi saw menjadi manusia, seperti kasus strategi berperang, pengawinan pohon kurma � Segala hal yang Khusus bagi Nabi saw, seperti beristri lebih dari empat. (Abdul Wahhab Khallaf, 1978: 43 -44 �

IBADAH ﺍﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍ. ﺍﻟ ﺍ ﺍﺍ. � ﺍﺍﺩ ﺍﻟ ﻯ

IBADAH ﺍﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍ. ﺍﻟ ﺍ ﺍﺍ. � ﺍﺍﺩ ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﺍ ﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍ � Artinya: Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan jalan mentaati segala perintah -Nya dan menjauhi larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diijinkan Allah. Ibadah itu ada yang UMUM dan ada yang KHUSUS: yang umum ialah segala amalan yang diizinkan Allah. Yang Khususadalah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkah dan caranya yang tertentu (PP Muhammadiyah, Majelis Tarjih, Tt: 276 -277).

Sabilullah. ﺍﻟﻠ ﻻ ﺍ � ﺍﻟﻠ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍﻟﻠ � Artinya:

Sabilullah. ﺍﻟﻠ ﻻ ﺍ � ﺍﻟﻠ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍﻟﻠ � Artinya: sabilillah ialah jalan yang menyampaikan kepada keridlaan Allah, berupa segala amalan yang diijinkan Allah untuk memuliakan kalimatnya (agama)-Nya dan melaksanakan hukum-hukumnya (PP Muhammadiyah, Majelis Tarjih, Tt: 277). � Segala persoalan duniawi seperti ekonomi, sosial, politik dapat dianggap ibadah dengan syarat dijalankan sesuai dengan ajaran Tuhan ditempatkan dalam kerangka “sabilillah”, yaitu jalan mencapai perkenan Allah

Qiyas ﻟآ ﺍﻟ ﺍﻟ ﻟ ﻟ ﻫ ﻻﻫ ﻻﺑ ﺍﻟ ﻟﺍ ﻟﺍﺍ ﻟ ﻟ

Qiyas ﻟآ ﺍﻟ ﺍﻟ ﻟ ﻟ ﻫ ﻻﻫ ﻻﺑ ﺍﻟ ﻟﺍ ﻟﺍﺍ ﻟ ﻟ ﻫ � ﺗ ﺍ ﺍﻟ ﻭ ﻟﺤ ﻟ ﻫ . ﻯ ﺳ ﺳﻱ ﻟ ﻣ ﻯ ﻟ ﻣ ﺍﻟ ﻟ � Artinya: Bilamana perlu dalam menghadapi soal-soal yang telah terjadi dan dihajatkan untuk diamalkannya, mengenai hal-hal yang tak bersangkutan dengan ibadah mahdah pada hal untuk alasannya tidak terdapat nash yang sharih di dalam al-Qur’an atau Sunnah shahihah, maka jalan untuk mengetahui hukumnya adalah melalui ijtihad dan istinbat dari nash-nash yang ada berdasarkan persamaan ‘illat sebagai mana telah dilakukan oleh ulama salaf dan khalaf (PP Muhammadiyah, Majelis Tarjih, Tt: 278).

Syarat Qiyas Al-Ashlu Yaitu sesuatu yang ada hukumnya dalam nash. Disebut Maqis Alaihi (yang

Syarat Qiyas Al-Ashlu Yaitu sesuatu yang ada hukumnya dalam nash. Disebut Maqis Alaihi (yang dijadikan ukuran), atau Mahmul Alaihi (yang dijadikan pertanggungan), atau Musyabbah Bih (yang dibuat keserupaan). � Al-Far’u atau Cabang Yaitu sesuatu yang tidak ada hukumnya dalam nash, tetapi ada maksud menyamakannya kepada Al-Ashlu dalam hukumnya. Disebut al-Maqis (yang diukur) atau al-Mahmul (yang dibawa) atau Mushabbah (yang diserupakan). � Hukum Ashal atau Hukum Pokok Yaitu hukum syara yang ada nashnya menurut asal dan dimaksud dengan ini sebagai pangkal hukum bagi cabang. � Al-illat/ ‘illat Hukum Yaitu keadaan yang dijadikan dasar oleh hukum Asal berdasarkan wujudnya keadaan itu pada cabang, maka disamakanlah cabang itu kepada asal, mengenai hukumnya �

QIYAS/ANALOGI ROKOK TERHADAP KHAMAR DAN NARKOBA Ashal Khamar hukumnya Haram Furu’ : Rokok Illat

QIYAS/ANALOGI ROKOK TERHADAP KHAMAR DAN NARKOBA Ashal Khamar hukumnya Haram Furu’ : Rokok Illat : � Membahayakan akal dan kesehatan � Hukum : Rokok Haram seperti Narkoba dan Miras

KESIMPULAN � Agama � ibadah � sabilullah � Dunia � QIYAS TIDAK ADA INOVASI,

KESIMPULAN � Agama � ibadah � sabilullah � Dunia � QIYAS TIDAK ADA INOVASI, WAJIB TAAT DAN PATUH DALAM PELAKSANAANNYA, INOVASI DIDALAMNYA DISEBUT BID’AH BOLEH INOVASI, SELAMA SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP UMUM SYARI’AH. TIDAK ADA BID’AH DIDALAMNYA = SALAH SATU ALAT IJTIHAD, SEHINGGA AGAMA (ISLAM) DAPAT BERDIALOG DENGAN PERKEMBANGAN DUNIA