Outline 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum
Outline 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 3 Implikasi Revisi Kurikulum 2013 4 Kerangka Sistem Pembelajaran 5 Tahap Implementasi
1 Kerangka Pengembangan Nama Kurikulum Kerangka Pengembangan Kurikulum
Nama Kurikulum Kerangka Pengembangan Kurikulum Nama Kurikulum §Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013. §Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013.
Kerangka Pengembangan Kurikulum am m Ke IPS Seni Budaya & Keterampilan PJOK IPA Bahasa PPKn PA-BP TERIMA KASIH K pu L Nu ara Kr Ko K it m K om om eat lab. Kri an Bera er kter t u pe nik ifita orais ersi asi pi a s si te ki ns si r i Konteks Lingkungan Kualitas Hidup HAM SDG Keberagaman Demokrasi NKRI Matematika Nama Kurikulum Mata Pelajaran Kemampuan Belajar dan Berinovasi • Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah • Kreativitas dan Inovasi • Komunikasi • Kolaborasi Literasi Digital • Literasi Informasi • Literasi Media • Literasi Teknologi Kecakapan Hidup • Fleksibilitas dan Adaptabilitas • Inisiatif dan Mandiri • Interaksi Lintas Sosial-Budaya • Produktivitas dan Akuntabilitas • Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Karakter Moral • Cinta Tanah Air • Nilai-Nilai Budi Pekerti Luhur: Jujur, Adil, Empati, Penyayang, Rasa Hormat, Kesederhanaan, Pengampun, Rendah Hati, dll. JALUR PEMBELAJARAN: INTRA KURIKULER-KOKURIKULER, EKSTRA KURIKULER, NONKURIKULER
Kerangka Strategis Mendikbud 2015 -2019 Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV STRATEGI 1 Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan ▪ Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. ▪ Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan. STRATEGI 2 Peningkatan Mutu dan Akses ▪ Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. ▪ Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. ▪ Fokus kebijakan didasarkan pada ▪ Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik, dan inovasi. STRATEGI 3 Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui Perbaikan Tatakelola dan Pelibatan Publik ▪ Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset, dan bukti lapangan. ▪ Membantu penguatan kapasitas tatakelola pada birokrasi pendidikan di daerah. ▪ Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional. ▪ Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan efesien serta melibatkan publik.
Sasaran Penerapan Kurikulum Secara Nasional KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR 1 Mengembangkan kurikulum nasional sebagai acuan minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum setiap sekolah 2 Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal 3 Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan kurikulum nasional dalam tahap selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya 4 Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam 5 Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui kurikulum nasional yang utuh KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV
Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Permasalahan KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR § Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku. KOMPETENSI § Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial. PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang. PENILAIAN MONEV Hasil Perbaikan § Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku. § Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, pembelajaran dan penilaian hasil belajar § Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan. § Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk dipeljari.
Perbaikan Buku KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV § Konsekuensi perubahan Kurikulum 2013 adalah perubahan urutan penyajian materi dalam buku. § Buku lama tetap dapat dipergunakan sebagai sumber belajar dengan melakukan penyesuaian urutan penyajian materi pembelajaran. § Peningkatan aspek akuntabilitas dan responsibilitas diupayakan melalui pencantuman nama, alamat kontak, dan akun fb dari penerbit, penulis, konsultan, reviewer, penilai, editor serta ilustrator buku sesuai permendikbud
2 Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Hasil Perbaikan
TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001) KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Permasalahan § Ketidakselarasan antara KIKD dengan silabus dan buku. Hasil Perbaikan § Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. § Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial. § Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan taksonomi proses berpikir antar jenjang. § Penerapan proses berpikir 5 M sebagai metode pembelajaran yang bersifat prosedural dan mekanistik. § Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata pelajaran. § Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir. § Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum.
Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasika n kurikulum Hasil Perbaikan Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen 1 Keselarasan antara dokumen KI-KD, silabus, dan buku. 2 Koherensi vertikal: Kesinambungan cakupan (scope) dan urutan (sequence) KD sejak kelas I s. d. XII. 3 Koherensi horizontal: Keselarasan cakupan (scope) dan urutan (sequence) KD antar mata pelajaran.
Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasika n kurikulum Hasil Perbaikan Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial 1 Pada mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung. 2 Pada mata pelajaran selain mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung.
Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasika n kurikulum Hasil Perbaikan Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual Mata Pelajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Baru Lama KI-1 1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KD 1. 1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. KD (KI-1 dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik)
Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum Hasil Perbaikan Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Lama KI-2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. KD 2. 1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah. 2. 2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah. Baru KI-2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. KD (KI-2 dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. )
Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Hasil Perbaikan Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial Baru Lama KI-2 2. Menghargai dan menghayati 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KD KD 2. 1 Menunjukkan perilaku santun dan (KI-2 dicapai melalui pembelajaran peduli dalam melaksanakan komunikasi tidak langsung (indirect teaching) interpersonal dengan guru dan teman. yaitu keteladanan, pembiasaan, dan 2. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab budaya sekolah, dengan dalam melaksanakan komunikasi memperhatikan karakteristik mata transaksional dengan guru dan teman. pelajaran, serta kebutuhan dan 2. 3 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta kondisi peserta didik. ) damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional
Dimensi Proses Berpikir i am at SMA/SMK ta ip nc e M M e g in ng M ah em ra e en M is n a pk M e a ng is al v n e ng e M i as u al M a pt ci en Keluasan & Kedalaman i as u al v ge en na lis is M SMP em ah am SD SD at ng gi itif og n ur M et ak os ed ns Ko al l ua t ep Pr al u kt Fa Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif hu an i M en SMP ng et a er ap ka n en si Pe Dimensi Pengetahuan Di m M en ga SMA/SMK M Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasi kan kurikulum Kerangka Penyusunan KD Revisi Kerangka Penyusunan KD Lama en Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir M Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Hasil Perbaikan Dimensi Proses Berpikir Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen
CONTOH KOMPETENSI MAPEL IPA SD YANG TIDAK LAGI HANYA MEMAHAMI Kelas: I KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) memahami pengetahuan faktual dengan 4. cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain KOMPETENSI DASAR 3. 1 menganalisis hubungan antara bentuk dan 4. 1 fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan 3. 2 memahami siklus hidup beberapa jenis 4. 2 makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar dan upaya pelestariannya 3. 3 memahami macam-macam gaya, antara lain gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia KOMPETENSI DASAR menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan membuat skema siklus hidup beberapa jenis mahluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya 4. 3 mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan
MATERI PEMBELAJARAN (1) 1. 2. 3. Jenis dan Subjenis Contoh A. PENGETAHUAN FAKTUAL- Elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa untuk mempelajari satu disiplin ilmu atau untuk menyelesaikan mmasalah-masalah dalam disiplin ilmu tersebut Pengetahuan tentang Kosakata teknis, symbol-simbol music. terminology Sumber-sumber daya alam pokok, sumber-sumber informasi Pengetahuan tentang yang reliabel detail-detail elemen yang spesifik. B. PENGETAHUAN KONSEPTUAL – Hubungan-hubungan antar elemen dalam sebuah struktur besar yang memungkinkan elemen-elemennya berfungsi secara bersama-sama. Pengetahuan tentang Periode waktu geologis, bentuk kepemilikan usaha bisnis klasifikasi dan kategori Rumus Pithagoras, hokum penawaran dan permintaan Pengetahuan tentang Teori evolusi, Struktur Majelis Permusyawaratan Rakyat prinsip dan generalisasi Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
MATERI PEMBELAJARAN (2) 1. 2. 3. Jenis dan Subjenis Contoh C. PENGETAHUAN PROSEDURAL – Bagaimana melakukan sesuatu, mempraktikkan metode-metode penelitian, da kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, teknik, dan metode. Pengetahuan tentang Keterampilan-keterampilan dalam melukis dengan cat air, keterampilan dalam bidang algoritma pembagian seluruh bilangan tertentu dan algoritma Teknik wawancara, metode ilmiah Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu Kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan harus Pengetahuan tentang kriteria menerapkan prosedur hokum Newton, kriteria yang untuk menentukan kapan harus digunakan untuk menilai fisibilitas suatu metode. menggunakan prosedur yang tepat. D. PENGETAHUAN METAKOGNITIF – Pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi diri sendiri. 1. Pengetahuan strategis Pengetahuan tentang skema sebagai untuk mengetahui struktur suatu pokok bahasan dalam buku teks, 1. Pengetahuan tentang tugas-tugas pengetahuan tentang penggunaan metode penemuan atau kogniti pemecahan masalah Pengetahuan tentang macam-macam tes yang dibuat guru, pengetahuan tentang tuntutan beragam tugas kognitif 1. Pengetahuan-diri Pengetahuan bahwa diri (sendiri) kuat dalam ‘mengkritisi esai’ tetapi lemah dalam menulis esai; kesadaran tentag
Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasika n kurikulum Hasil Perbaikan Pemberian Ruang Kreatif Kepada Guru 1 Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan salah satu model untuk memberi inspirasi. Guru dapat mengembangkannya sesuai dengan konteks yang relevan. 2 Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD), guru dapat mengembangkan tema dan sub tema sesuai dengan konteks yang relevan. 3 • 5 M merupakan kemampuan proses berpikir yang perlu dilatihkan secara terus menerus melalui pembelajaran agar siswa terbiasa berpikir secara saintifik. • 5 M bukanlah prosedur atau langkah-langkah atau pendekatan pembelajaran.
Contoh Silabus Mata Pelajaran Biologi (Awal) MASALAH 1. Guru Biologi harus mengajarkan dan menilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial 2. Guru Biologi harus membuat indikator pengukuran penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Contoh Hasil Penyelarasan dan Penataan Silabus Mata Pelajaran Biologi ü Menjelaskan karakteristik mata pelajaran yang berisi tentang ruang lingkup materi (scope), tata urutan penyajian pembelajaran (sequence), dan pentahapan per jenjang (stages) ü Bersifat inspiratif, guru diberi ruang kreatif untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan konteks dan kebutuhan ü Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) oleh Guru Biologi II. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS : X (sepuluh) Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP) “Kompetensi Sikap Spritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), dalam bentuk keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik”.
Pengembangan Kompetensi pada Kurikulum KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian PENILAIAN MATERI SMA PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN SMA/SMK PENILAIAN MONEV SMP Kompetensi SD SMK • • Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan • Berjenjang (Stages) • Berurut (Sequences) • Keluasan dan Kedalaman (Scope) • Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik Pra Sekolah 25
Kompetensi Pra Sekolah KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR Dimensi KOMPETENSI PENILAIAN MATERI Nilai Agama dan Moral Fisik Motorik Kognitif* Bahasa Sosial. Emosional Seni - Mengenal nilai agama yang dianut - Mengerjakan ibadah - Berperilaku jujur - Penolong - Sopan - Hormat - Sportif - Menjaga kebersihan diri dan lingkungan - Mengetahui hari besar agama - Menghormati dan toleran terhadap agama orang lain. - Motorik kasar, kemampuan gerakan tubuh - Motorik halus, kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri; - Kesehatan dan perilaku keselamatan - Belajar dan penyelesaian masalah sederhana - Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat - Berfikir simbolik, kemampuan mengenal, menyebutkan, menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, dan mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya bentuk gambar. - Bahasa reseptif, kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan - mengekspresikan bahasa, kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan - keaksaraan, pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, . - Kesadaran diri, memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain - Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain - perilaku prososial, kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan. - mengeksplorasi dan mengekspresik an diri, - berimajinasi dengan gerakan - Musik, drama - beragam bidang seni lainnya dan mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama. PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV 26
Kompetensi Sekolah Dasar KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI Dimensi PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab - Harmonis dengan lingkungan sosial dan alam Pengetahuan - Agama, IPTEKS dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan. 27
Kompetensi Sekolah Menengah Pertama KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR Dimensi KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab Pengetahuan - Agama, IPTEK, Seni dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan. 28
Kompetensi Sekolah Menengah Atas KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR Dimensi KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Sikap Pengetahuan Keterampilan PENILAIAN MONEV - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab - Agama, IPTEK, Seni dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan. 29
Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI Dimensi PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Sikap - Beriman dan Berakhlak mulia - Memiliki Ilmu (terdidik) - Percaya diri - Bertanggung jawab Pengetahuan - Agama, IPTEK, Seni dan Budaya: - Faktual - Konseptual - Prosedural - Metakognitif Keterampilan - Berpikir (LOT-HOT) - Psiko-motorik - Berbasis pengetahuan Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan. 30
Materi dan Pembelajaran SD KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Kelas Rendah (I-III) Kelas Atas (IV-VI) q Masing-masing terdiri atas 8 Tema q Setiap tema terdiri atas 4 subtema q Setiap subtema terdiri atas 6 unit pembelajaran q Masing-masing terdiri atas 9 Tema q Setiap tema terdiri atas 3 subtema q Setiap subtema terdiri atas 6 unit pembelajaran PENILAIAN MONEV Pembelajaran q Tematik Terpadu q Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 31
Contoh Tema KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Kelas I Tema 1 : Diriku Tema 2 : Kegemaranku Tema 3 : Kegiatanku Tema 4 : Keluargaku Tema 5 : Pengalamanku Tema 6 : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri Tema 7 : Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku Tema 8 : Peristiwa Alam Kelas IV Tema 1 : Indahnya Kebersamaan Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Tema 4 : Berbagai pekerjaan Tema 5 : Pahlawanku Tema 6 : Indahnya Negeriku Tema 7 : Cita - citaku Tema 8 : Tempat Tinggalku Tema 9 : Makananku Sehat dan Bergizi 32
Materi/Mata Pelajaran SMP KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Kelas VII-IX Kelompok A q Pendidikan Agama dan Budi Pekerti q PPKn q Bahasa Indonesia q Matematika q IPA Terpadu q IPS Terpadu q Bahasa Inggris Kelompok B q Seni dan Budaya q PJOK q Prakarya Orientasi Pembelajaran q q q Aplikatif Pengembangan kemampuan berpikir Kemampuan belajar Membangun rasa ingin tahu Pengembangan sikap peduli Bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. 33
Materi/Mata Pelajaran SMA KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Kelas X-XII Kelompok A q Pendidikan Agama dan Budi Pekerti q PPKn q Bahasa Indonesia q Sejarah Indonesia q Matematika q Bahasa Inggris Kelompok B q Seni dan Budaya q PJOK q Prakarya Kelas X-XII (Peminatan) Kelompok C - Matematika dan Ilmu Alam: q Matematika q Biologi q Fisika q Kimia - Ilmu-ilmu Sosial q Geografi q Sejarah q Ekonomi q Sosiologi - Bahasa dan Budaya q Bahasa dan Sastra Indonesia q Bahasa dan Sastra Inggris q Bahasa dan Sastra Asing Lainnya q Antropologi 34
Materi/Mata Pelajaran SMK KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Kelas X-XII Kelompok A q Pendidikan Agama dan Budi Pekerti q PPKn q Bahasa Indonesia q Sejarah Indonesia q Matematika q Bahasa Inggris Kelompok B q Seni dan Budaya q PJOK q Prakarya Bidang Keahlian (C 1) q Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa q Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi q Bidang Keahlian Kesehatan q Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi q Bidang Keahlian Perikanan dan Kelautan q Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen q Bidang Keahlian Pariwisata q Bidang Keahlian Seni Rupa dan Kriya q Bidang Keahlian Seni Pertunjukan 35
Materi/Mata Pelajaran SMK KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI Dasar Program Keahlian (C 2) Paket Keahlian (C 3) PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMK PENILAIAN MONEV 36
Pembelajaran PENGANTAR Ekstrakurikuler KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Nonkurikuler/ Keteladanan dan Pembiasaan Intrakurikuler dan Kokurikuler Kompetensi 37
Prinsip Pembelajaran Penghargaan terhadap Siswa PENGANTAR Hardskills -Softskills KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Pemberdayaan-Pembudayaan Optimalisasi TIK PENILAIAN MONEV Kemitraan Guru-Siswa Keteladanan- Kemauan. Pembelajaran Rumah-Sekolah. Masyarakat 38
Perubahan Paradigma Pembelajaran PENGANTAR KOMPETENSI Dari Pembelajaran Menjadi Pembelajaran PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV • Diberitahu • Guru sebagai sumber utama • Tekstual • Berbasis Konten • Parsial • Jawaban Tunggal • Verbalisme • • Mencari tahu Berbasis aneka sumber belajar Pendekatan ilmiah Berbasis kompetensi Holistik/terpadu Kebenaran jawaban multi dimensi Keterampilan aplikatif 39
Pengembangan Pembelajaran PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MONEV Karateristik Pembelajaran Dikembangkan PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Pembelajaran PENILAIAN MATERI Karakteristik Kompetensi Dasar • Pembelajaran langsung (Direct Teaching) • Pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching) • Mengembangkan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking) • Mengembangkan kemampuan bekerja secara ilmiah dan keselamatan diri serta lingkungan • Kompetensi Abad ke-21 (Collaborative, Creative, Critical Thinking, Communicative) • Sikap • Pengetahuan • Keterampilan 40
Model Pembelajaran PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Model Pembelajaran • • Pendekatan Saintifik (5 M) • • • Bukan satu-satunya pendekatan pembelajaran. Bukan urutan langkah-langkah baku • • Memberikan pengalaman Mengembangkan sikap ilmiah Mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah Menantang Memotivasi • • Bukan berbasis ceramah Bukan berbasis hafalan Guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model pembelajaran lain • • Berbasis aktivitas dan kreativitas Menginspirasi Meyenangkan Berprakarsa 41
Discovery/Inquiry Learning PENGANTAR KOMPETENSI Karakteristik pembelajaran: peserta didik secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Komponen PENILAIAN MONEV Stimulasi dan Identifikasi Masalah Mengumpulkan Informasi Pegolahan Informasi Verifikasi Hasil Generalisasi 42
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) PENGANTAR KOMPETENSI Karakteristik: peserta didik secara aktif memecahkan masalah kontekstual PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN Komponen PENILAIAN MONEV Identifikasi dan Merumuskan Masalah Menyusun Rancangan Penyelesaian Masalah Mengumpulkan Informasi Mengolah Informasi Menyelesaikan Masalah 43
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) PENGANTAR KOMPETENSI Karakteristik: peserta didik secara aktif menyelesaikan suatu project, penyelesaian memerlukan waktu penyelesaian relatif lama PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Komponen Identifikasi dan Merumuskan Project Menyusun Rancangan Penyelesaian Project Mengumpulkan Informasi Pengolahan Informasi Menyusun Laporan 44
Cooperatif Learning PENGANTAR KOMPETENSI Karakteristik: kerjasama tim dalam melaksanakan pembelajaran PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Komponen Menyampaikan Tujuan Menyajikan Informasi Membentuk Kelompok Bekerja Dalam Kelompok Presentasi Hasil Kerja Kelompok Menerima Umpan Balik 45
3 Implikasi Revisi Kurikulum 2013 Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran
Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran Penilaian Hasil Belajar Penilaian Sikap Spiritual & Sikap Sosial Nilai Sikap Spritual dan Sikap Sosial diperoleh berdasarkan: • Hasil pembelajaran langsung (Direct Teaching) Mapel Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mapel PPKn • Hasil pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching) dari semua mata pelajaran • Penilaian Sikap Spritual dan Sikap Sosial diberikan dalam bentuk deskriptif Penilaian Pengetahuan & Keterampilan • Penilaian menggunakan skala 0 – 100. • Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ditetapkan oleh sekolah dengan skala 100. CONTOH FORMAT RAPOR
Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran Contoh Deskripsi Rapor CONTOH ISI RAPOR
Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran Kebijakan Mengenai Buku Teks Pelajaran 1 Buku lama Kurikulum 2013 tetap dapat dipergunakan sebagai sumber belajar. 2 Buku teks pelajaran Pemerintah bukan satu-satunya sumber belajar utama. 3 Penerbitan buku teks pelajaran dapat dilakukan oleh Kemdikbud atau swasta (Permendikbud No. 8 Tahun 2016). Buku teks pelajaran harus memuat aktivitas untuk peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pelaku penerbitan terdiri atas Penulis, Editor, Ilustrator, Penelaah, Konsultan, Reviewer, Penilai, dan/atau penerbit. Informasi pelaku penerbitan wajib dimuat pada bagian akhir buku. Satuan pendidikan Penilaian kelayakan wajib memilih dan buku diajukan oleh menyediakan buku Penerbit kepada teks pelajaran yang Kemdikbud atau dinyatakan layak dan BSNP. wajib mengevaluasi seluruh buku yang digunakan oleh satuan pendidikan.
Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran Contoh: Informasi Pelaku Penerbitan yang Wajib Dimuat pada Bagian Akhir Buku
4 Kerangka Sistem Pembelajaran Penilaian sebagai Penggerak Mutu Pembelajaran Kerangka Sistem Umpan Balik & Peningkatan Mutu
Penilaian sebagai Penggerak Mutu Pembelajaran Kerangka Sistem Umpan Balik & Peningkatan Mutu Penilaian Kelas Ujian Nasional Benchmark Internasional • • Kompetensi dasar Kelas 4, 9 Survei PISA, TIMSS • • Sumatif Kelas 9, 12 Sensus Oleh pemerintah • Formatif – diagnostik • Harian oleh guru SKL Penilaian eksternal (PMTK) Penilaian SP (PTK) • • • • Formatif Summative Semua kelas Semesteran Akhir tahun Akhir jenjang Oleh sekolah PTK 4, 8, 11 Progress monitoring & evaluasi Kelas 4, 8, 11 Survey atau sensus Tahunan Oleh pemerintah
Penilaian sebagai Penggerak Mutu Pembelajaran Kerangka Sistem Umpan Balik & Peningkatan Mutu Sisw a Ortu Benchmark Internasional Ujian Nasional Dirjen Guru Penilaia n Kelas SKL 21 st CS BSD Penilaian SP (PTK) LEA P 4 TK Pemerinta h Pusat & Daerah LPMP Penilaian eksternal (PMTK) Dinas Sekolah PT Dirjen Sekolah HEPI
5 Tahap Implementasi
Tahap Implementasi Kurikulum 2013
§ Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013. § Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013. KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV 56
Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013 KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR No Sekolah KOMPETENSI PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Tahun Pelajaran 2015/2016 Rintisan Mandiri 1 SD 2 SMP 3 SMA 4 SMK 5 PKLK Jumlah Tahun pelajaran 2016/2017 Kuota Usulan Masuk 2. 255 6. 934 9. 189 27. 845 27. 480 1. 421 2. 578 3. 999 5. 320 1. 163 1. 088 2. 251 2. 049 2049 1. 000 499 1. 606 1. 998 - 1. 998 7. 837 11. 099 18. 936 38. 818 38. 453 Jumlah % 99 100 100 99 36. 669 9. 000 4. 300 3. 105 1. 998 55. 072 Kriteria Sekolah Pelaksana K 13 Tahun Pelajaran 2016/2017 1. 2. 3. 4. Akreditasi A, minimal B bagi kabupaten/kota tidak memiliki berakreditasi A Tersedia guru untuk semua kelas/mata pelajaran Jumlah ruang kelas sesuai dengan jumlah rombongan belajar Representasi wilayah pada kabupaten/kota 57
Skema Persiapan Sekolah 1 Kapasitas sekolah Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR KOMPETENSI contoh: 2 Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan kurikulum nasional, yang terintegrasi dengan bentuk assesmen lain yang sudah ada Rujukan PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENILAIAN MONEV Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam rangka percepatan peningkatan kesiapan sekolah Tahap Implementasi: * Kriteria Sekolah Rintisan dan proses Monev dikoordinasikan lebih lanjut oleh unit terkait Menerapkan √ Mengembangka√ n √ Siap Menerapkan X Mengembangka X n Belum siap Menerapkan X Mengembangka n PENILAIAN MATERI 3 Definisi Tahun Ajaran Sekolah yang Disiapkan Target 2015/2016 6% 16. 991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah sasaran dan mandiri K 13 + 26 sekolah lulus verifikasi) 2016/2017 19% Sekolah lainnya* 2017/2018 35% Sekolah lainnya* 2018/2019 40% Seluruh sekolah sudah implementasi Catatan: 1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan. 2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan kurikulum nasional. 58
Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN KEBIJAKAN K-13 PENGANTAR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KOMPETENSI Kurikulum yang berlaku secara nasional KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) PENILAIAN MATERI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN STRUKTUR KURIKULUM PENILAIAN MONEV STANDAR PROSES KEMDIKBUD STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN SEKOLAH SILABUS PENDAMPINGAN DAN OTORISASI RPP KURIKULUM TINGKAT DAERAH DAN SEKOLAH (Pilihan, Terintegrasi dengan Keunggulan Lokal) PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU SERTA MATERI AJAR BERMUTU MATERI DAN ALAT AJAR 59
”The successful implementation of a curriculum framework relies not simply on the policy or regulatory practice, but also on educators; their interpretation, knowledge and understanding of the framework; and their ability to apply it to their pedagogical practices. ” Marianne Knaus Journal of Early Childhood Research, October 2015; vol. 13, 3: pp. 221235. , first published on August 4, 2014
Implementasi kurikulum harus memastikan terjadinya keselarasan antara dokumen kurikulum (intended/written curriculum), pembelajaran (taught/implemented curriculum), dan hasil belajar (evaluated/achieved curriculum).
Terima Kasih. 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Some rights reserved.
- Slides: 62