Osteoarthritis OA Sylvia Rachman 1 1 Latar Belakang
Osteoarthritis (OA) Sylvia Rachman
1. 1 Latar Belakang Osteoarthritis (OA) adalah jenis arthritis yang umum dan paling sering terjadi di antara penyakit arthritis lainnya Osteoarthritis menyerang sendi tertentu Dampak fungsional OA terhadap kualitas hidup penderitanya, seringkali tidak dipedulikan Mendiagnosa osteoartritis penting agar penderita bisa dapat penatalaksanaan yang sesuai
1. 2 Batasan Masalah Anatomi dan Fisiologi tulang Diagnosis Banding Penatalaksanaan Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Klasifikasi Pemeriksaan Radiologis Komplikasi Patofisiologi, Patogenesis Gejala Klinis, Diagnosis Prognosis
2. 1 Anatomi dan Fisiologi Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage Melalui proses osteogenesis menjadi tulang Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut osteoblast Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular Osteosit, osteoblas dan osteoklas
2. 1 Anatomi dan Fisiologi Tulang Panjang Tulang Pendek (Carpals) Tulang Pendek Datar (Tengkorak) Tulang Yang Tidak Beraturan (vertebeae) Tulang Sesamoid
Fungsi Tulang 1 • Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh 2 • Melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak dan paru-paru) dan jaringan lunak 3 • Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan) 4 • Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang belakang (hematopoiesis) 5 • Menyimpan garam mineral, mislanya kalsium, fosfor
2. 2 Definisi Osteoarthritis (OA) bahasa Yunani arthron = sendi dan itis = inflamasi Osteoartritis (OA) penyakit degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Sendi penyangga berat badan vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki
2. 2 Definisi Osteoartritis (OA) Gangguan sendi yang kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi, diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi Timbul akibat Penuaan, trauma, atau akibat kelainan lain. Keadaan ini tidak berkaitan dengan faktor sistemik ataupun infeksi
A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang normal
2. 3 Epidemiologi • OA lutut radiologis di Indonesia 15, 5 % pada pria dan 12, 7 % pada wanita. • Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA • Pasien OA biasanya mengeluh nyeri melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan. Lebih berat terus menerus mengganggu mobilitas
2. 3 Epidemiologi Felson (2008) • Melaporkan satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA. • OA pada lutut merupakan tipe yang paling umum dijumpai Joern et al (2010) • Dewasa kelompok umur 60 -64 tahun = 22% • Pria 23% OA lutut kanan, 16, 3% OA lutut kiri • Wanita 24, 2% OA lutut kanan, 24, 7% lutut kiri
2. 4 Etiologi dan Faktor Resiko Umur Penyakit Metabolik Cedera Sendi, Pekerjaan, Olahraga Jenis Kelamin Kegemukan Kelainan Pertumbuhan Suku Bangsa Genetik Faktor Lain
2. 5 Klasifikasi OA Primer Idiopatik Sekunder Trauma Genetik Metabolik Osteo nekrosis
2. 6 Patogenesis dan Patologis 1 2 • Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih normal • Chondrosit MMP kerusakan matrik • Rawan sendi rusak celah sendi • Celah makin dalam (mendekati subchondral) 3 • Celah mecapai subchondral pecah • Rawan sendi tidak rata 4 • Serpihan sendi masuk sinovial • Aktivasi sinoviosit inflamasi • Chondropsit mati Matrik tidak terbentuk
Patologis Kelainan Yang Dapat Ditemukan Tulang Rawan Sendi Tulang Membran Sinovial Kapsul Sendi Badan Lepas Efusi Nodus heberden dan Bouchard
2. 7 Gejala Klinis Keluhan Utama Sendi penopang tubuh Nyeri Malam hari Bertambah Dengan Gerakan
2. 7 Gejala Klinis Kekakuan Gangguan Pergerakan Pembengkakan Nodus Heberden dan Bouchard Deformitas
2. 8 Diagnosis Pemeriksaan Fisik Hambatan Gerak Krepitasi Tanda Peradangan Pembengkakan Sendi yang Seringkali Asimetris Deformitas Sendi Perubahan Gait
Foto Rontgen Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris Osteofit pada pinggir sendi Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral Kista tulang Perubahan struktur anatomi sendi
Tabel 2. 1. Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence Grade of Osteoarthritis Description 0 No radiographic findings of osteoarthritis 1 Minute osteophytes of doubtful clinical significance 2 Definite osteophytes with unimpaired joint space 3 Definite osteophytes with moderate joint space narrowing 4 Definite osteophytes with severe joint space narrowing and subchondral sclerosis Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006
Foto Rontgen Lateral Sendi Lutut Normal Foto Rontgen Sendi Lutut Normal Posisi AP Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
- Gambar atas kiri - : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendi (tanda panah) terbentuknya osteofit (tanda panah) - Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan destruksi pada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka) - Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah) Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279 -286
Pencitraan radiologis sinar-x pada osteoarthritis panggul enunjukkan pitan Gambar pertama atas : gambar (tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan terbentuknya kista (kepala panah transparan). Gambar bawah: gambar menunjukkan semakin menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) dan sklerosis (kepala panah putih). Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279 -286
OA pada jari tangan OA pada jari kaki Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan penyempitan ruang sendi interphalangeal, sklerosis subchondral, dan pembentukan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737 -747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada lutut Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan penyempitan ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737 -747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada pinggul Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan ruang superolateral sendi, sklerosis, kista subkondral, dan pembentukan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737 -747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada panggul Rheumatoid arthritis dengan osteoartritis sekunder. Gambaran radiologis panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang sendi setiap sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737 -747.
Gambaran sendi tungkai normal Adanya pembentukan osteofit dan penyempitan celah sendi pada sendi tungkai
Gambaran sendi panggul normal Adanya pembentukan osteofit pada sendi panggul
Osteofit pada sendi jari tangan (DIP 1) Pembentukan sklerosis subkondral
CT Scan dan MRI Gambaran MRI Sendi Lutut yang Normal Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
Radiografi Konvensional pada lutut : menunjukkan terjadinya penyempitan celah sendi pada kompartemen lateral (panah merah). MRI : menunjukkan focal grade 3 cartilage defect
A. Radiografi Konvensional : (sunrise pateilar projection) C. MRI : T 1 weighted Terdapat kista kecil di bagian apex patella B. Axial CT Scan : Terdapat kista kecil di bagian apex patela D. MRI : T 2 weighted Terjadi cartilage denudation
A. Radiografi Konvensional : tampak adanya sclerosis subchondral, penyempitan ruang sendi, dan osteofit B. MRI : tampak adanya sclerosis subchondral
A. Radiografi Konvensional: pembentukan osteofit B. CT Scan : tampak adanya osteophytosis pada kompartemen medial dan lateral C. MRI : osteophytosis terlihat lebih jelas dan nyata Terdapat intercondylar osteophyte
A. Radiografi tampak kista: Scan. CT B. Konvensional : tidak subchondral yang kecil tampak tanda yang dikelilingi oleh thin pembentukan kista sclerotic halo C. MRI : terlihat adanya kista subchondral (panah) yang memiliki intensitas tinggi
Pemeriksaan Lain Pemeriksaan Laboratorium Petanda (Marker)
2. 9 Diagnosis Banding Gambaran Radiologi Osteoartritis Artritis Reumatoid Sendi penyangga berat Mengenai sendi-sendi Daerah Predileksi badan seperti coxae, kecil PIP, MCP, genu, vertebre pergelangan siku, Gout Paling sering pada MTP 1 pergelangan kaki, dll Celah sendi Menyempit Baik hingga menyempit Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang “over hanging lip” Erosi Punched out dengan garis sklerotik Simetri Tidak simetris Simetris dan bilateral Asimetris Kista Ada (pseudocyst) Tidak Ada Osteofit Ada pada pinggir sendi Tidak ada Perbadingan OA dengan RA dan Gout Tidak ada
Rheumatoid arthritis • Adalah penyakit yang bersifat progresif, kronik, systemic inflamatory, yang mengenai synovial joint, • Wanita > pria • 3 : 1. • Rheumatoid factor. • Seronegatif rheumatoid factor
• • • Osteoporosis. Joint space narrowing. Articular erosion. Synovial cyst/pseudo cyst Joint effusion. Soft tissue swlling Marginal erosion. Joint deformity----boutonniere, swan neck deformity Simetris
Erosif yang mengenai tulang karpal dan sendi Metakarpofalangs pada RA Sumber : Brant WE and Helms CA, editors. Fundamentals of Diagnostic Radiology 2 nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007. p. 1135
RA OA Sumber : The WHO Manual of Diagnostic Imaging
Perbedaan Gambaran Deformitas yang terjadi pada RA dan OA
Gambaran Radiologi Gout
Pembengkakan dan erosi pada sendi PIP-5 pada Gout Sumber : Berquist, Thomash H. Musculoskeletal Imaging Companion 2 nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007. p. 803 -6
2. 10 Tatalaksana Terapi Non. Farmakologis Bedah
2. 11 Prognosis Atasi nyeri Kasus Berat = Operasi Umumnya Baik
TERIMA KASIH
- Slides: 48