OSMOREGULASI EKSKRESI TEAM TEACHING Dra Hj Aseptianova M

  • Slides: 36
Download presentation
OSMOREGULASI & EKSKRESI TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M. Pd. Tutik Fitri Wijayanti. M.

OSMOREGULASI & EKSKRESI TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M. Pd. Tutik Fitri Wijayanti. M. Pd. Nita Nuraini, M. Pd.

OSMOREGULASI EKSKRESI Proses menjaga Pembuangan zat sisa keseimbangan antara metabolisme jumlah air dan zat

OSMOREGULASI EKSKRESI Proses menjaga Pembuangan zat sisa keseimbangan antara metabolisme jumlah air dan zat terutama nitrogen terlarut yang ada di dari dalam tubuh hewan. PERSAMAAN: Berperan dalam homeostasis

PERANAN OSMOREGULASI & EKSKRESI • Membuang sisa hasil metabolisme • Mencegah terjadinya gangguan fungsi

PERANAN OSMOREGULASI & EKSKRESI • Membuang sisa hasil metabolisme • Mencegah terjadinya gangguan fungsi enzim saat metabolisme • Menstabilkan rasio ion-ion di dalam tubuh • Mengatur jumlah air yang terkandung dalam cairan tubuh • Mengatur dan menjaga kestabilan p. H cairan tubuh

OSMOREGULASI

OSMOREGULASI

PENYEBAB TERJADINYA OSMOREGULASI 1. Setiap individu membutuhkan konsentrasi garam yang berbeda dengan lingkungan 2.

PENYEBAB TERJADINYA OSMOREGULASI 1. Setiap individu membutuhkan konsentrasi garam yang berbeda dengan lingkungan 2. Hewan harus mempunyai konsentrasi air yang sama terhadap lingkungan 3. Hewan perlu membuang sisa hasil metabolisme yang larut dalam air (amonia, kreatinin, pigmen darah)

REGULASI OSMOTIK DIBAGI MENJADI 2: OSMOREGULATOR organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar.

REGULASI OSMOTIK DIBAGI MENJADI 2: OSMOREGULATOR organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. OSMOKONFORMER Keadaan internal mengikuti kondisi eksternal.

OSMOREGULATOR HIPEROSMOTIK HIPOOSMOTIK Hewan Vertebrata air tawar, Invertebrata air tawar, Vertebrata Darat, Invertebrata Darat.

OSMOREGULATOR HIPEROSMOTIK HIPOOSMOTIK Hewan Vertebrata air tawar, Invertebrata air tawar, Vertebrata Darat, Invertebrata Darat. Hewan Vertebrata air laut. OSMOKONFORMER ISOOSMOTIK Hewan Invertebrata air laut & Hagfish (vertebrata primitif pada air laut)

Hiperosmotik Masalah yang dihadapi: • Air cenderung masuk ke dalam tubuh. • Garam (zat

Hiperosmotik Masalah yang dihadapi: • Air cenderung masuk ke dalam tubuh. • Garam (zat terlarut) cenderung keluar dari tubuh. Solusi: • Mengurangi masuknya air ke dalam tubuh dengan meningkatkan impermeabilitas dinding tubuh, yakni mengeluarkan kelebihan air dari dalam tubuh. • Memasukkan garam-garam ke dalam tubuh dengan cara makan dan minum.

INSECTA • Lebih banyak kehilangan air melalui spirakel (penguapan) dibanding kulit. • Untuk mengatasinya:

INSECTA • Lebih banyak kehilangan air melalui spirakel (penguapan) dibanding kulit. • Untuk mengatasinya: ▫ Menutup spirakel antara dua gerakan ▫ Meningkatkan impermeabilitas kulitnya (kutikula mengandung lilin) ▫ Memproduksi urin

SIPUT Untuk menghindari kehilangan air berlebih: • Lebih aktif di malam hari • Berada

SIPUT Untuk menghindari kehilangan air berlebih: • Lebih aktif di malam hari • Berada di tempat lembab • Dalam kondisi kering/panas, akan bersembunyi di balik dedaunan atau pelindung lain. • Menutup cangkangnya. Mengeluarkan zat asam urat ketika kesulitan air.

CACING TANAH • Stress osmotiknya pada air tawar dan udara. • Mengatasinya dengan cara:

CACING TANAH • Stress osmotiknya pada air tawar dan udara. • Mengatasinya dengan cara: ▫ ▫ Lebih aktif di malam hari Habitat lembab Urine diproduksi encer Konsentrasi urine disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan air dalam tubuh.

AMFIBI • Invertebrata dan Amfibi dalam mengatasi masalahnya juga sama. • Amfibi mengabsorbsi garam

AMFIBI • Invertebrata dan Amfibi dalam mengatasi masalahnya juga sama. • Amfibi mengabsorbsi garam dari air melalui kulitnya.

Hipoosmotik Masalah yang dihadapi: • Air cenderung keluar tubuh • Zat terlarut cenderung masuk

Hipoosmotik Masalah yang dihadapi: • Air cenderung keluar tubuh • Zat terlarut cenderung masuk ke dalam tubuh Solusi: • Menghambat/mencegah keluarnya air dalam tubuh ke eksternal. • Mencegah masuknya garam ke dalam tubuh atau justru mengeluarkan kelebihan garam dari dalam tubuhnya.

 • Memperoleh cairan tubuh minum sebanyak-banyaknya • Garam berlebihan dikeluarkan: ▫ Teleostei: melalui

• Memperoleh cairan tubuh minum sebanyak-banyaknya • Garam berlebihan dikeluarkan: ▫ Teleostei: melalui insang (sel klorid) dengan cara difusi pasif. ▫ Elasmobranchii: melalui kelenjar rektal (kelenjar khusus yang terbuka ke arah rektum)

Isoosmotik • konsentrasi osmotik seimbang dengan lingkungan, tetapi ionik tidak seimbang dengan lingkungan. •

Isoosmotik • konsentrasi osmotik seimbang dengan lingkungan, tetapi ionik tidak seimbang dengan lingkungan. • Cara mengatasinya: ▫ ion masuk kedalam tubuh dan mengakibatkan cairan tubuh menjadi hiperosmotik, keadaan ini menyebabkan air dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh yang terlarut di air laut masuk ke dalam tubuh.

 • Ubur-ubur: ion SO 42 - dikeluarkan dari dalam tubuh untuk meningkatkan daya

• Ubur-ubur: ion SO 42 - dikeluarkan dari dalam tubuh untuk meningkatkan daya apungnya (buoyancy). • Gurita: mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya tetap hiperosmotik. • Crustacea: mempertahankan kondisi hipoosmotik dalam cairan tubuhnya. • Sedangkan pada hewan dengan konsentrasi ion yang tidak diatur dengan cara khusus, terjadi melalui permukaan tubuh, insang, makanan yang ditelan, dan dengan menghasilkan zat sisa (misalnya urin).

EKSKRESI

EKSKRESI

Berdasarkan zat yang dikeluarkan: Amniotelik Urikotelik Ureotelik

Berdasarkan zat yang dikeluarkan: Amniotelik Urikotelik Ureotelik

JENIS ORGAN EKSKRESI • Vakuola Kontraktil • Nefridia ▫ Protonefridia ▫ Metanefridia • Kelenjar

JENIS ORGAN EKSKRESI • Vakuola Kontraktil • Nefridia ▫ Protonefridia ▫ Metanefridia • Kelenjar Atennal (Kelenjar Hijau) • Malpighi • Ginjal

VAKUOLA KONTRAKTIL

VAKUOLA KONTRAKTIL

PROTONEFRIDIA

PROTONEFRIDIA

METANEFRIDIA

METANEFRIDIA

KELENJAR ANTENNAL

KELENJAR ANTENNAL

MALPIGHI

MALPIGHI

GINJAL PROSES PEMBENTUKAN URIN

GINJAL PROSES PEMBENTUKAN URIN

Prinsip Dasar pada Nefron ketika Pembentukan Urin: • • Ultrafiltrasi Reabsorbsi selektif Sekresi produksi

Prinsip Dasar pada Nefron ketika Pembentukan Urin: • • Ultrafiltrasi Reabsorbsi selektif Sekresi produksi

MEKANISME DAN PROSES FILTRASI • Mekanisme: Transpor aktif dan pasif. • Fitrasi di Glomerulus

MEKANISME DAN PROSES FILTRASI • Mekanisme: Transpor aktif dan pasif. • Fitrasi di Glomerulus memiliki struktur: ▫ Kapiler lebih banyak untuk memperluas filtrasi ▫ Diameter pembuluh darah lebih besar sehingga tekanan lebih besar ▫ Membran filtrasi lebih tipis

Faktor yang mempengaruhi pembentukan urin: • Permeabilitas spesifik dari membran sel tubulus ginjal •

Faktor yang mempengaruhi pembentukan urin: • Permeabilitas spesifik dari membran sel tubulus ginjal • Transpor aktif yang membutuhkan energi • Difusi dari sejumlah materi yang ditranspor • Gradien konsentrasi antara korteks dengan medula • Adanya pengendalian hormonal (aldosteron, angiotensin, renin, ADH)

PERMEABILITAS MEMBRAN KAPILER • NORMAL: membran tidak dapat ditembus oleh protein • ABNORMAL TERJADI:

PERMEABILITAS MEMBRAN KAPILER • NORMAL: membran tidak dapat ditembus oleh protein • ABNORMAL TERJADI: ▫ Ketika suplai darah berkurang pada ginjal ▫ Kekurangan oksigen ▫ Adanya zat toxic

VOLUME FILTRAT GLOMERULUS Volume filtrat glomerulus = jumlah volume cairan yang menembus membran filtrasi

VOLUME FILTRAT GLOMERULUS Volume filtrat glomerulus = jumlah volume cairan yang menembus membran filtrasi per menit. Dari jumlah filtrat yang terbentuk hampir 99% direabsorbsi, sisanya berupa urin.