ORGANOLOGI AKUSTIKA Sejarah Singkat Gagasan Akustik Gagasan awal

  • Slides: 14
Download presentation
ORGANOLOGI & AKUSTIKA

ORGANOLOGI & AKUSTIKA

Sejarah Singkat Gagasan Akustik Gagasan awal mula membangun sistem akustik ruang: 1. Berkurangnya energi

Sejarah Singkat Gagasan Akustik Gagasan awal mula membangun sistem akustik ruang: 1. Berkurangnya energi bunyi bila gelombang bunyi merambat di udara bebas. 2. Banyaknya penyerapan bunyi yang dilakukan oleh audien/penonton. 3. Gangguan bising yang berasal dari bermacam sumber lain.

Perbaikan gelombang bunyi yang dapat dilakukan menurut sejarah orang-orang Yunani dan Romawi. 1. Tempat

Perbaikan gelombang bunyi yang dapat dilakukan menurut sejarah orang-orang Yunani dan Romawi. 1. Tempat duduk horisontal yang tidak menguntungkan dan/atau jelek.

2. Bentuk atap ruang pertunjukan ada penambahan.

2. Bentuk atap ruang pertunjukan ada penambahan.

3. Bentuk tempat duduk penonton di buat miring.

3. Bentuk tempat duduk penonton di buat miring.

Bunyi dan Jarak Sifat bunyi yang bergerak bebas di udara mempunyai bentuk gelombang yang

Bunyi dan Jarak Sifat bunyi yang bergerak bebas di udara mempunyai bentuk gelombang yang menyerupai bola Hukum Invers Kuadrat: Dalam medan bebas intensitas bunyi di tiap titikberbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber ke titik tersebut. Misalnya jika jarak D dikalikan tiga, maka intensitas bunyi akan berkurang dengan faktor 9; yaitu menjadi 1/9

Bunyi Dalam Ruang Tertutup 8 6 3 2 7 1 4 5

Bunyi Dalam Ruang Tertutup 8 6 3 2 7 1 4 5

Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu ruangan agar mendapatkan akustik yang baik :

Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu ruangan agar mendapatkan akustik yang baik : 1. Pemantulan gelombang bunyi 2. Medan suara di dalam ruangan 3. Koeffisien serapan bunyi 4. Sifat-sifat dari material/bahan 5. Perletakan sumber bunyi 6. Frekuensi dari suara 7. Waktu kerdam (Reverbiration time) 8. Bentuk Ruangan (besar atau kecil, beraturan atau tdk beraturan)

Tujuan merancang akustik ruangan : 1. Meniadakan bunyi yang menggangu 2. Supaya bunyi dapat

Tujuan merancang akustik ruangan : 1. Meniadakan bunyi yang menggangu 2. Supaya bunyi dapat didengar dengan tegas di seluruh/bagian dari ruangan

Akustik ruangan yang perlu dipertimbangkan & perhatikan: 1. Waktu kerdam (R/T) atau waktu dengung

Akustik ruangan yang perlu dipertimbangkan & perhatikan: 1. Waktu kerdam (R/T) atau waktu dengung tidak terlalu besar 2. Waktu kerdam tidak terlalu pendek karena kalau demikian suasananya akan mati (lapangan terbuka) 3. Bunyi yang didengar mempunyai energi yang cukup besar, supaya tidak tenggelam di dalam bunyi yang di luar 4. Tidak diinginkan adanya echo (gaung) 5. Energi bunyi sedapat mungkin harus sama tingginya di semua tempat

Gejala akustik dalam ruang tertutup • Pada permukaan bidang yang keras, tegar dan rata

Gejala akustik dalam ruang tertutup • Pada permukaan bidang yang keras, tegar dan rata hampir semua bunyi yang jatuh pada permukaan tersebut dipantulkan .

Jangkauan sumber-sumber bunyi • • • Berbagai macam bunyi (pembicaraan, musik, dan bising) terdiri

Jangkauan sumber-sumber bunyi • • • Berbagai macam bunyi (pembicaraan, musik, dan bising) terdiri dari banyak frekuensi, yaitu dengan klasifikasi dari frekuensi rendah, frekuensi tengah, dan frekuensi tinggi. Berdasar klasifikasi tersebut sangat penting untuk memeriksa permasalahan akustik meliputi spektrum frekuensi yang dapat didengar. Adapun frekuensi yang penting dalam akustika lingkungan dapat secara bebas diwakili, antara lain; 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, dan 4000 Hz atau 128 Hz, 256 Hz, 512, Hz, 1024 Hz, 2048 Hz, dan 4096 Hz

Tingkat tekanan bunyi • Terjadinya penyimpangan dalam tekanan atmosfir yang disebabkan oleh getaran partikel

Tingkat tekanan bunyi • Terjadinya penyimpangan dalam tekanan atmosfir yang disebabkan oleh getaran partikel udara karena adanya gelombang bunyi disebut tekanan bunyi • Tingkat tekanan bunyi diukur dalam skala logaritmik yang disebut skala decibel (d. B) Dalam tekanan bunyi ada dua istilah yang perlu dipahami yaitu, a. Intensistas bunyi adalah laju energi bunyi rata-rata yang ditransmisikan dengan arah dalam satuan luasan secara tegak lurus dari titik awal. b. Kekerasan bunyi adalah sifat sensasi pendengaran yang subyektif, dan dalam besaran kekerasan bunyi dapat disusun pada skala yang berkisar dari lemah sampai keras. Adapun satuan kekerasan bunyi adalah Phon.

Arah bunyi dalam bidang horisontal • Arah pancaran bunyi dalam bidang horisontal mempunyai perbedaan

Arah bunyi dalam bidang horisontal • Arah pancaran bunyi dalam bidang horisontal mempunyai perbedaan pada tingkat klasisikasi frekuensi.