Organisasi Profesi Pustakawan Pertemuan VI Pengertian Organisasi merupakan

  • Slides: 41
Download presentation
Organisasi Profesi Pustakawan Pertemuan VI

Organisasi Profesi Pustakawan Pertemuan VI

Pengertian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif

Pengertian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. ( Stephen P. Robbins) Organisasi merupakan bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. (James D Mooney)

Pengertian. . . . Organisasi adalah bentuk formal dari sekumpulan dua orang atau lebih

Pengertian. . . . Organisasi adalah bentuk formal dari sekumpulan dua orang atau lebih yang dikelompokkan dalam suatu proses/kerjasama tertentu untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan secara bersama.

Organisasi Profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai

Organisasi Profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu

 Ada 3 ciri organisasi profesi menurut Prof. DR. Azrul Azwar. MPH (1998) :

Ada 3 ciri organisasi profesi menurut Prof. DR. Azrul Azwar. MPH (1998) : 1) Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi. 2) Misi utama org. Profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi. 3) Kegiatan pokok org. Profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan & pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi.

Kode Etik Profesi Salah satu ciri profesi adalah adanya kode etik. Kode etik ini

Kode Etik Profesi Salah satu ciri profesi adalah adanya kode etik. Kode etik ini mengatur hubungan antar tenaga profesional dengan klien atau rekanan. Dalam kode etik dicantumkan kewajiban anggotanya dalam menjalankan tugas profesinya.

Kode Etik Profesi Kode Etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

Kode Etik Profesi Kode Etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari Kode etik merupakan aturan atau norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggotanya untuk menjaga kehormatan, martabat, citra dan profesionalisme

Fungsi Kode Etik Tiga hal pokok yg merupakan fungsi dari kode etik profesi: 1.

Fungsi Kode Etik Tiga hal pokok yg merupakan fungsi dari kode etik profesi: 1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota tentang prinsip profesionalitas yg digariskan. 2. Merupakan sarana kontrol bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan 3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hub. Etika dalam keanggotaan profesi.

IPI dan Sejarahnya Lahir 6 Juli 1973, di Ciawi Bogor 1. 2. Zaman Penjajahan

IPI dan Sejarahnya Lahir 6 Juli 1973, di Ciawi Bogor 1. 2. Zaman Penjajahan Zaman Merdeka : Era Pra. IPI (1950 an – 1960 an) Era IPI (1970 an, 1980 an, 1990 an) Zaman Reformasi Era IPI dan Era Reformasi

ZAMAN PENJAJAHAN 1916 – 1920 Org. Pustakawan Vereeniginng tot Bevordering van het Bibliotheweze Prakarsa

ZAMAN PENJAJAHAN 1916 – 1920 Org. Pustakawan Vereeniginng tot Bevordering van het Bibliotheweze Prakarsa : Dr H, J, van Lummel (Ketua) Tujuan: Memajukan Perpustakaan di Hindia Belanda

ZAMAN PRA IPI 4 Juli 1953 API (Asosiasi Perpustakaan Indonesia) 27 JUli 1954 PAPSI

ZAMAN PRA IPI 4 Juli 1953 API (Asosiasi Perpustakaan Indonesia) 27 JUli 1954 PAPSI (Asosiassi Ahli Perpustakaan Seluruh Indonesia) Konferensi Perp. Seluruh Indonesia 25 -27 Maret 1954. 6 April 1956 PAPADI (Perhimpunan Ahli Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Indonesia) 15 Juli 1962 APADI (Asosiasi Arsip dan Dokumentasi Indonesia) 5 Desember 1969 HPCI (Himpunan Pustakawan Chusus Indonesia

ERA IPI (‘ 70, ’ 80, ’ 90 an) 1. 2. 3. Lahir 7

ERA IPI (‘ 70, ’ 80, ’ 90 an) 1. 2. 3. Lahir 7 Juli 1973 di Ciawi Bogor PB IPI = Tingkat Pusat PD IPI = Tingkat Provinsi PC IPI = Tingkat Kabupaten / Kota Sejak Kongres IX Batu Malang PB IPI menjadi PP IPI, dan PD /PC –menjadi PD IPI Provinsi dan PD IPI Kota

ERA REFORMASI (>2000 an) Di samping IPI muncul: Forum-Forum 12 Agustus 2000 FPPTI (Forum

ERA REFORMASI (>2000 an) Di samping IPI muncul: Forum-Forum 12 Agustus 2000 FPPTI (Forum Perp. Perg. Tinggi Indonesia) 18 November 2000 FPKI (Forum Perp. Khusus Indonesia) 4 Juni 2002 FPUI (Forum Perp. Umum Indonesia) 8 Agustus 2002 FPSI (Forum Sekolah Indonesia) 13 November 2006 ISIPII (Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia)

ORGANISASI LAINNYA KPI (Klub Perpustakaan Indonesia) BPPMI ( Badan Pembina Perp. Masjid Indonesia) GPMB

ORGANISASI LAINNYA KPI (Klub Perpustakaan Indonesia) BPPMI ( Badan Pembina Perp. Masjid Indonesia) GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) KPBA (Klub Pecinta Bacaan Anak) MPPS (Masyarakat Pengelola Perp. Sekolah) PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) APII (Asosiasi Pekerja Informasi Indonesia) IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) PTBI (Persatuan Toko Buku Indonesia)

BEDA IPI & ORG PERP. LAIN Keanggotaan IPI adalah individu dan lembaga, sedangkan Forum

BEDA IPI & ORG PERP. LAIN Keanggotaan IPI adalah individu dan lembaga, sedangkan Forum keanggotaannya institusi/lembaga IPI mengikat semua pustakawan, tanpa membedakan tempat bekerja dan latar belakang pendidikan Diakui secara nasional, regional dan Internasional. IPI (nasional CONSAL (regional)- IFLA (internasional)

TUJUAN IPI Meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia Mengembangkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi Mengabdikan dan

TUJUAN IPI Meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia Mengembangkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi Mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian untuk bangsa dan negara RI (Pasal 8 AD-IPI)

KODE ETIK : SIKAP PUSTAKAWAN (1) 1. 2. 3. Berupaya melaksanakan tugas sesuai dengan

KODE ETIK : SIKAP PUSTAKAWAN (1) 1. 2. 3. Berupaya melaksanakan tugas sesuai dengan harapan masyarakat. Berupaya mempertahankan keunggulan kompetensi setinggi mungkin dan berkewajiban mengikuti perkembangan Berupaya membedakan antara pandangan atau sikap hidup pribadi dan tugas profesi

KODE ETIK : SIKAP PUSTAKAWAN (2) 4. 5. 6. Menjamin bahwa tindakan dan keputusannya,

KODE ETIK : SIKAP PUSTAKAWAN (2) 4. 5. 6. Menjamin bahwa tindakan dan keputusannya, berdasarkan pertimbangan profesional Tidak menyalah-gunakan posisinya dengan mengambil keuntungan kecuali atas jasa profesi Bersifat sopan dan bijaksana dalam melayani masyarakat, baik dalam ucapan maupun perbuatan (Bab III pasal 3 Kode Etik Pustakawan Indonesia)

Masalah IPI Internal, keanggotaan beragam, , komitmen pengurus dan anggota masih rendah dan terbatas,

Masalah IPI Internal, keanggotaan beragam, , komitmen pengurus dan anggota masih rendah dan terbatas, konsolidasi organisasi masih terbatas. Ekternal, apresiasi terhadap pustakawan dan perpustakaanmasih rendah, dana terbatas, masih, jumlah dan jenis perpustakaan cukup banyak, minat baca masyarakat masih rendah, faktor-faktor sosial ekonomi juga berpengaruh)

TANTANGAN IPI Perkembangan Ilmu Semakin cepat, baik ragam isi maupun media Tuntutan pemakai semakin

TANTANGAN IPI Perkembangan Ilmu Semakin cepat, baik ragam isi maupun media Tuntutan pemakai semakin beragam, seketika “just in time”, seperti pasar bukan lagi gudang Pemanfaatan TI adalah suatu keharusan. Kepemilikan bukan lagi penting, yang penting adalah akses Pustakawan bukan penjaga buku, tetapi garda ilmu pengetahuan

11 PERAN IPI dalam UU 43/2007 (1) 1. Menyusun standar nasional tenaga perpustakaan (kualitas,

11 PERAN IPI dalam UU 43/2007 (1) 1. Menyusun standar nasional tenaga perpustakaan (kualitas, akademik, kompetensi, sertifikasi) 2. Memajukan profesi pustakawan (peningkatan kompetensi. Karir, wawasan kepustakawan 3. Memberikan perlindungan profesi dan perlindungan hukum bagi pustakawan 4. Menyusun kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan

11 PERAN IPI dalam UU 43/2007(2) 5. Memberikan pertimbangan, nasihat dan saran bagi perumusan

11 PERAN IPI dalam UU 43/2007(2) 5. Memberikan pertimbangan, nasihat dan saran bagi perumusan kebijakan dalam bidang perpustakaan 6. Menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap penyelenggaraan perpustakaan 7. Melakukan pengawasan dan penjaminan mutu layanan perpustakaan 8. Pembudayaan gemar membaca masyarakat

11 PERAN IPI dalam UU 43/2007 (3) 9. IPI berperan sebagai pemberi sertifikasi seperti

11 PERAN IPI dalam UU 43/2007 (3) 9. IPI berperan sebagai pemberi sertifikasi seperti halnya PII (Persatuan Insinyur Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) 10. Mitra kerja IPI, adalah Perpustakaan Nasional, lembaga pendidikan, asosiasi dan instansi terkait lainnya. 11. Sertifikasi diberikan setelah pustakawan lulus uji kompetensi oleh lembaga sertifikasi yang dibetuk IPI dan mitranya.

ORGANISASI PROFESI Dalam UU 43/2007 1. 2. 3. 4. Pustakawan membentuk Organisasi Profesi Berfungsi

ORGANISASI PROFESI Dalam UU 43/2007 1. 2. 3. 4. Pustakawan membentuk Organisasi Profesi Berfungsi memajukan dan memberikan perlindungan profesi kepada pustakawan Setiap pustakawan menjadi anggota profesi Organisasi Profesi dibina, dikembangkan, difasilitasi oleh Pemerintah, Pemda dan/atau masyarakat.

WEWENANG ORGANISASI PROFESI 1. 2. 3. 4. Menetapkan dan melaksanakan AD/ART Menetapkan dan menegakkan

WEWENANG ORGANISASI PROFESI 1. 2. 3. 4. Menetapkan dan melaksanakan AD/ART Menetapkan dan menegakkan kode etik Memberi perlindungan hukum Menjalin kerjasama dg asosiasi Pustakawan di tingkat daerah nasional dan internasional

PERANAN ORG PROFESI (1) Menjadi wadah masyarakat profesi Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi Menyusun

PERANAN ORG PROFESI (1) Menjadi wadah masyarakat profesi Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi Menyusun kode etik dan standar profesi, serta menjamin kompetensi profesi Mewakili profesional di masyarakat. Memberikan lisensi dan akreditasi

PERANAN ORG PROFESI (2) Menjamin Kompetensi Profesional; bertanggungjawab meningkatkan mutu profesi dengan menentukan persyaratan,

PERANAN ORG PROFESI (2) Menjamin Kompetensi Profesional; bertanggungjawab meningkatkan mutu profesi dengan menentukan persyaratan, standar, dan norma minimal anggota Mengawasi kegiatan dan prilaku dengan menyusun kode etik, tata tertib, lengkap dengan sanksi-sanksinya. Meningkatkan mutu dan status profesi melalui berbagai kegiatan dan aktifitas

FUNGSI ORGANISASI PROFESI Menjadi wadah masyarakat profesi Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi Menyusun kode

FUNGSI ORGANISASI PROFESI Menjadi wadah masyarakat profesi Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi Menyusun kode etik dan standar profesi, serta menjamin kompetensi profesi Mewakili profesional di masyarakat. Mengembangkan mutu profesi dan statusnya Mengawasi prilaku anggota profesi melalui kode etik, serta memberi sanksi atas pelanggaran Memberikan lisensi dan akreditasi

MANFAAT ORGANISASI PROFESI PRIBADI Meningkatkan profesionalisme PROFESI Mengembangkan Ilmu Perpustakaan dan Informasi MASYARAKAT Mendapatkan

MANFAAT ORGANISASI PROFESI PRIBADI Meningkatkan profesionalisme PROFESI Mengembangkan Ilmu Perpustakaan dan Informasi MASYARAKAT Mendapatkan layanan Informasi yang bermutu

MANFAAT BAGI PRIBADI 1. 2. 3. 4. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan Memiliki ajang silaturrahmi

MANFAAT BAGI PRIBADI 1. 2. 3. 4. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan Memiliki ajang silaturrahmi Memudahan layanan Terbentuknya jaringan (formal dan informal)

PERANAN ORGANISASI PUSTAKAWAN UNESCO Lembaga Profesional bagi pekerja di bidang Perpustakaan, Informasi dan Arsip

PERANAN ORGANISASI PUSTAKAWAN UNESCO Lembaga Profesional bagi pekerja di bidang Perpustakaan, Informasi dan Arsip (PIA) Memonitor peraturan perundang 2 an yg mempengaruhi layanan PIA Membicarakan peraturan perundang 2 an yg perlu dipertimbangkan Menciptakan dan memelihara layanan PIA Mendorong manajemen yg baik dalam layanan PIA (Sumber : Guidelines Unesco, 1989)

PERANAN ORGANISASI PUSTAKAWAN UNESCO Meningkatkan kajian dan penelitian Menjamin diseminasi informasi yg memuaskan pengguna

PERANAN ORGANISASI PUSTAKAWAN UNESCO Meningkatkan kajian dan penelitian Menjamin diseminasi informasi yg memuaskan pengguna Bekerjasama dengan asosiasi sejenis dan badan-badan lain, naional atau internasional Menangani ketentuan hukum yg terkait dg tujuan 2 di atas. (Sumber : Guidelines Unesco, 1989)

PERANAN ORG PROFESI Menjadi wadah masyarakat profesi Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi Menyusun kode

PERANAN ORG PROFESI Menjadi wadah masyarakat profesi Mengembangkan ilmu pengetahuan bidang profesi Menyusun kode etik dan standar profesi, serta menjamin kompetensi profesi Mewakili profesional di masyarakat. Memberikan lisensi dan akreditasi Menjamin Kompetensi Profesional; bertanggungjawab meningkatkan mutu profesi dengan menentukan persyaratan, standar, dan norma minimal anggota Mengawasi kegiatan dan prilaku dengan menyusun kode etik, tata tertib, lengkap dengan sanksinya. Meningkatkan mutu dan status profesi melalui berbagai kegiatan dan aktifitas

PERAN ORGANISASI PROFESI (1) 1. 2. 3. 4. Menjamin kompetensi profesional pustakawan Meningkatkan status

PERAN ORGANISASI PROFESI (1) 1. 2. 3. 4. Menjamin kompetensi profesional pustakawan Meningkatkan status profesi dg menentukan persyaratan, standar, dan norma minimal pustakawan Meningkatkan mutu profesi melalui berbagai kegiatan dan aktifitas kepustakawanan Mengawasi kegiatan dan prilaku pustakawan dg kode etik, tata tertib disertai dg sanksi-sanksinya.

PERAN ORGANISASI PROFESI (2) 5. 6. 7. 8. Memonitor peraturan perundangan yg mempengaruhi perpustakaan

PERAN ORGANISASI PROFESI (2) 5. 6. 7. 8. Memonitor peraturan perundangan yg mempengaruhi perpustakaan dan layanan Menciptakan, memelihara dan mendorong manajemen layanan perpustakaan yg memuaskan pemustaka Meningkatkan kajian dan penelitian bidang perpustakaan dan informasi Melakukan kerjasama dengan asosiasi sejenis dan badan-badan lain, nasional atau internasional

MANFAAT BAGI MASYARAKAT 1. 2. 3. 4. Mendapatkan layanan bermutu Ikut memasyarakatkan perpustakaan Memberikan

MANFAAT BAGI MASYARAKAT 1. 2. 3. 4. Mendapatkan layanan bermutu Ikut memasyarakatkan perpustakaan Memberikan apresiasi terhadap pustakawan Mengenal perpustakaan dan segala kegiatannya

MASALAH IPI Internal Eksternal

MASALAH IPI Internal Eksternal

Masalah Internal IPI Kualitas Anggota; Anggota IPI beraneka-ragam latar belakang, baik pendidikan, disiplin ilmu,

Masalah Internal IPI Kualitas Anggota; Anggota IPI beraneka-ragam latar belakang, baik pendidikan, disiplin ilmu, maupun pengalaman Kuantitas Anggota IPI jumlah terbatas, dibandingkan dg penduduk Indonesia

Masalah Internal IPI (1) “Kecemburuan” antara Pustakawan Struktural dengan Pustakawan Fungsional Kata “Pustakawan” terkesan

Masalah Internal IPI (1) “Kecemburuan” antara Pustakawan Struktural dengan Pustakawan Fungsional Kata “Pustakawan” terkesan hanya untuk PNS yg ber SK, Jumlahnya hanya 2576 org (2004): 41, 28% (SLTA), 23, 60% (Diploma), 30, 71% (S 1) Bervariasinya latar belakang anggota.

Masalah Internal IPI (2) Pengurusan organisasi belum maksimal sebagian besar Pengurus bekerja bersifat “sampingan”,

Masalah Internal IPI (2) Pengurusan organisasi belum maksimal sebagian besar Pengurus bekerja bersifat “sampingan”, Kesadaran Anggota masih rendah lebih mengutamakan HAK dari pada KEWAJIBAN. Belum ada seleksi menjadi anggota. Belum ada Badan Kehormatan. Belum ada standar kompetensi profesi Pendirian dan Pembinaan IPI masih pada tingkat PD, sedangkan tingkat PC masih kurang

Masalah Eksternal Apresiasi dan citra terhadap profesi masih rendah Belum memiliki otonomi penuh; ditentukan

Masalah Eksternal Apresiasi dan citra terhadap profesi masih rendah Belum memiliki otonomi penuh; ditentukan belum menentukan. Belum ada keharusan IZIN untuk praktek Penghargaan lebih kepada pakar TI (tools) dari pada pustakawan (contents). Perpustakaan belum sbg prioritas pembangunan, dana terbatas.