OPERATOR memahami berbagai macam operator dan penggunaannya dalam
OPERATOR memahami berbagai macam operator dan penggunaannya dalam algoritma.
OPERATOR Dalam sebuah algoritma, input akan diproses dengan langkah-langkah yang sistematis untuk mendapatkan output sesuai yang diharapkan. Dalam melakukan proses, tentu harus memperhatikan tipe data yang digunakan. Sebagai gambaran saja, tidak mungkin kita akan mengatakan “menggoreng air”, karena kata kerja menggoreng tidak mungkin diterapkan pada air, atau dalam dunia komputer misalkan tidak mungkin ada perintah “klik tombol enter” karena klik hanya bekerja pada mouse, sedangkan tombol enter adalah tombol pada keyboard sehingga perintah yang sesuai adalah “tekan”. Demikian juga dalam tipe-tipe data di atas, proses biasanya dilakukan dengan operasi pada nilai menurut tipe data tertentu.
1. Operator Aritmatika Operator aritmatika adalah operasi hitung dari bilangan-bilangan. Terdapat dia macam tipe data bilangan yaitu integer dan bilangan real. Operator-operator yang berlaku keduanya hampir sama, kecuali untuk bagian pembagian. Berikut ini adalah operator-operator untuk tipe data integer dan bilangan real.
Perhatikan bahwa 7 = 3 * 2 +1, artinya 7 div 3 = 2 dan 7 mod 3= 1
Berapakah hasil output dari algoritma di atas?
Jawab: Dari langkah 1, 2, dan 3 diperoleh a=20, b=6, dan c =3 Pada Langkah 4, dihitung Hasil = a div b = 20 div 6 = 3 Pada langkah 5, dihitung Hasil = Hasil + (a mod c) = 3 + (20 mod 3)= 3 + 2 = 5 Jadi outputnya adalah 5
2. Operator Relasional Dalam sebuah algoritma, terkadang diperlukan suatu persyaratan. Misalkan algoritma menentukan akar persamaan kuadrat. Hasil akar persamaan kuadrat tergantung dengan nilai diskriminan atau disingkat D. Jika D> 0 maka kedua akarnya bilangan real, jika D=0 maka akarnya adalah akar tunggal , atau jika D<0 maka tidak mempunyai akar. Hasil dari pernyataan D>0 atau D=0 atau D<0 akan adalah suatu keadaan yang bernilai benar atau salah. Pernyataaan tersebut merupakan suatu hubungan antara dua buah variabel atau dua buah nilai. Bagaimana hubungan D dengan 0 apakah lebih besar, sama dengan atau lebih kecil. Oleh karena itu tanda >, =, < disebut sebagai operator relasional.
Operator relasional tidak hanya berlaku pada tipe data bilangan (integr dan real) namun berlaku pula untuk tipe data lain seperti karakter, string maupun boolean. Sebagai contoh: ‘a’ < ‘c’ memberikan nilai true Jika (Nama)=“Dwi” maka. . Jika (Status. Lulus=True) maka. . Selama (n>100) lakukan. . . Operasi relasional seringkali muncul pada kondisi bersyarat, yaitu pemenuhan suatu syarat untuk melakukan proses lanjutan.
3. Operator Boolean Banyak algoritma yang dalam prosesnya menyatakan lebih dari satu persayaratan. Sebagai contoh di berbagai bentuk algoritma dalam kehidupan sehari-hari: • • • Jika puding telah dingin dan padat Jika komputer tidak bisa booting dan terdengar bunyi beep sekali maka. . Selama koneksi internet tidak putus atau server tidak mati lakukan. . Cuci hingga bersih dan wangi Dan sebagainya Masih banyak lagi contoh lain yang menggunakan lebih dari satu pernyataan yang digabungkan. Penggabungan pernyataan yang bernilai benar atau salah (data boolean) seperti ini dapat dilakukan dengan mengunakan operator-operator boolean sebagai berikut.
Jawab : Algoritma di atas adalah menentukan hasil operasi variabel dengan tipe data Boolean. Nilai awal A=Benar, B=Salah dan C=Salah. D= (A OR B) AND NOT(C) Karena A Benar dan B Salah maka (A OR B) bernilai Benar. Karena C salah maka NOT(C) bernilai benar dan (A OR B) AND NOT(C) bernilai benar. Jadi D bernilai benar E=(NOT(A) AND B) OR NOT(C) Karena A Benar maka NOT(A) bernilai salah, dan B Benar sehingga NOT(A) AND B) bernilai Salah. NOT(C) bernilai benar. Oleh karena itu (NOT(A) AND B) OR NOT(C) bernilai Benar. Jadi E bernilai Benar. Output dari algoritma dia tas adalah D=Benar dan E=Benar.
Prioritas Operator Dalam algoritma pemrograman ketika sebuah ekspresi mengandung lebih dari dua operator maka harus diperhatikan skal prioritas. Sebagaimna yang telah kita pelajari di mata pelajaran matematika bahwa hasil dari operasi 2+3*4 adalah 14, bukan 20, di mana perkalian diprioritaskan terlebih dahulu daripada penjumlahan. Sedangkan pada operasi 12/2*3, karena bagi (/) dan kali (*) mempunyai prioritas yang sebanding atau sama, maka operasi dilakukan cari depan, 12 dibagi dengan 2 baru hasilnya dikali 3 sehingga menghasilkan nilai 18, bukannya 2. Berikut ini skala prioritas operator dalam algoritma pemrograman.
Tingkat Prioritas Operator Tingkat Prioritas NOT 1 *, /, DIV, MOD, AND 2 +, -, OR 3 ==, <, >, <=, >= 4
- Slides: 16