Open Ended Learning 1 Pengertian Pengertian Model Belajar
Open Ended Learning
1 Pengertian
Pengertian Model Belajar Open Ended Pendekatan open-ended prinsipnya yaitu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa Bedanya Problem yang disajikan memiliki jawaban benar lebih dari satu. Problem yang memiliki jawaban benar lebih dari satu problem open-ended atau problem terbuka. Contoh penerapan problem open-ended adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bukan berorientasi pada jawaban akhir. Kegiatan pembelajaran membawa siswa dalam menjawab pertanyaan dengan banyak cara dan mungkin juga dengan banyak jawaban sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam menemukan sesuatu yang baru. 3
Pendekatan Open Ended Biasanya dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban yang benar. Open Ended: jawabannya terbuka, prosesnya yang terbuka, pertanyaan terbuka 4
2 Penemu Open Ended
Penemu Model Belajar Open Ended Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan Kenichi Shibuya Melakukan penelitian dua puluh tahun yang lalu dengan menghasilkan penelitian pendekatan open ended. Open-ended merupakan salah satu upaya inovasi pendidikan matematika yang pertama kali dilakukan oleh para ahli pendidikan matematika Jepang. Munculnya pendekatan ini sebagai reaksi atas pendidikan matematika sekolah saat itu yang aktifitas kelasnya disebut dengan “issei jugyow” (frontal teaching), guru menjelaskan konsep baru di depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan contoh untuk penyelesaian beberapa soal. 6
3 Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Open Ended Tujuan pembelajaran (Nohda dalam Erman Suherman dkk, 2003) adalah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa melalui problem solving yang simultan. Pada dasarnya model pembelajaran open-ended bertujuan untuk mengangkat kegiatan kreatif siswa dan berpikir matematika secara simultan. Oleh karena itu hal yang paling perlu diperhatikan adalah kebebasan siswa untuk berfikir dalam membuat progress pemecahan sesuai dengan kemampuan, sikap, dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk intelegensi matematika siswa. 9
3 Aspek yang Menyebutkan Kegiatan Matematika dan Kegiatan Siswa Terbuka Kegiatan Siswa Harus Terbuka Kegiatan pembelajaran harus mengakomodasikan kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka. Kegiatan Matematika Harus Ragam Berfikir Kegiatan Siswa dan Kegiatan Matematika Merupakan Satu Kesatuan Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan dapat mengangkat pemahaman siswa bagaimana memecahkan permasalahan dan perluasan serta Kegiatan matematik adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses pengabstraksian pendalaman berfikir matematika sesuai dengan kemampuan individu. dari pengalaman nyata dalam kegihudan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. 9
Beberapa Acuan Dalam Mengkreasi Problem pada Open Ended Keenam Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata sehingga konsep-konsep matematika dapat diamati. Keempat Soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubunga dan sifat dari variabel dalam persoalan itu. Kedua Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika. Kelima Sajikan bentuk-bentuk atau bangun (geometri) sehingga siswa dapat membentuk konjektur. Ketiga Berikan beberapa-beberapa masalah konkrit dalam beberapa katagori sehingga siswa dapat mengkolaborasi sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat umum. Pertama Berikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari pekerjaannya. 10
4 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Matematika
Prisip-Prinsip Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Open-Ended 01 02 03 Berkaitan dengan prinsip Berkaitan dengan hakikat Berkaitan dengan keputusan ekonomi kegiatan siswa. terpadu dan evolusioner dari yang diambil guru di dalam kelas. pengetahuan matematika, sifatnya teoritis dan sistematis. 12
Contoh : Misalkan siswa diberi masalah sebagai berikut : Tiga tim A, B dan C mengikuti perlobaan marathon. Setiap tim terdiri dari 10 pelari. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Coba kalian pikirkan manakah tim yang menjadi juara pada perlombaan tersebut! Tentukan berbagai cara untuk menentukan pemenangnya! Untuk menyelesaikan masalah tersebut banyak kategori yang dapat diajadikan patokan untuk menyatakan sebuah tim menjadi pemenang perlombaan tersebut.
1. Urutan ditentukan dari banyaknya pelari pada setiap tim yang berada pada sepuluh besar 2. Rangking ditentukan dari jumlah skor total setiap tim yang masuk 10 pelari pertama 3. Rangking ditentukan dari rata-rata rangking tim yang masuk 10 pelari pertama. Hasilnya sama dengan no 2. 4. Rangking ditentukan dengan urutan pelari terbaik dari tiap tim - Pelari terbaik tim A urutan pertama - Pelari terbaik tim. B urutan kedua - Pelari terbaik tim C urutan keempat urutan ketiga
5. Rangking ditentukan dengan urutan pelari terakhir dari tim - Pelari terakhir tim A urutan ke-28 urutan pertama - Pelari terakhir tim B urutan k-30 urutan ketiga - Pelari terakhir tim C urutan ke-29 urutan kedua 6. Rangkin ditentukan dengan skor total urutan lima pelari terbaik pertama dari tiap tim - Tim A : 1 + 3 + 8 + 13 + 14 = 39 urutan pertama - Tim B : 2 + 5 + 6 + 12 + 15 = 40 urutan kedua - Tim C : 4 + 7 + 9 + 10 + 11 = 41 urutan ketiga 7. Rangking ditentukan dari jumlah total rangking semua pelari pada setiap tim - Tim A : 1 + 3 + 8 +. . . + 28 = 162 urutan ketiga - Tim B : 2 + 5 + 6 +. . . + 30 = 151 urutan pertama - Tim C : 4 + 7 + 10 +. . . + 29 = 152 urutan kedua Terlihat bahwa melalui pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir secara optimal. Siswa akan berusaha menemukan jawaban dari berbagai sudut pandang. Pada akhirnya siswa terdorong potensinya untuk melakukan kegiatan matematik pada tingkatan berfikir yang lebih tinggi
5 Kelebihan Kekurangan
5 Kelebihan 01 02 Kelebihan Model Pembelajaran Open Ended Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya. Siswa memiliki memanfaatkan kesempatan pengetahuan lebih dan banyak dalam keterampilan matematika secara komprehensif. 03 Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan 04 Siswa dengan kemapuan matematika rendah dapat 05 Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan bukti atau penjelasan. merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri. sesuatu dalam menjawab permasalahan. 17
Kelemahan Pembelajaran Open Ended 01 Membuat dan 02 menyiapkan masalah matematika yang Mungkin ada sebagaian bermakna bagi siswa yang merasa bukanlah pekerjaan mudah. 03 bahwa kegiatan belajar Siswa dengan mereka tidak kemampuan tinggi menyenangkan karena bisa merasa ragu atau Mengemukakan masalah yang langsung dapat kesulitan yang mereka mencemaskan dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak hadapi. jawaban mereka. siswa yang mengalami kesulitan bagaimana 04 merespon permasalahan yang diberikan. 18
6 Langkah-langkah model pembelajaran Open-Ended
Langkah-langkah Model Pembelajaran Open-Ended Kegiatan Awal • • Guru melakukan tanya jawab untuk mengecek pengetahuan prasyarat dan keterampilan yang dimiliki siswa. Guru menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari dan kegunaan materi tersebut. Kegiatan Inti Kegiatan Akhir 1. Memberi Masalah 2. Mengeksplorasi Masalah 3. Merekam Respon Siswa 4. Pembahasan Respon Siswa (diskusi kelas) materi yang akan dipelajari pada 5. Meringkas apa yang dipelajari pertemuan berikutnya. The Power of Power. Point | thepopp. com • Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan di rumah. • Guru memberikan informasi tentang 20
Thank you! Any questions?
- Slides: 21