Oleh Siti Hana 103211045 Balghah I f ilmil
ﺍﻹﻧﺸﺎﺀ ﻭ ﺍﻧﻮﺍﻋﻪ Oleh: Siti Hana 103211045 Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Rumusan masalah A. Apakah kalâm insya’ itu? B. Apa sajakah pembagian Insya’ itu? Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Pengertian kalâm insya’ Ø Syaikh Ahmad Qolah, dalam kitabnya Taisiiru al Balaaghah: insyâ = ﺍﻹﻳﺠﺎﺩ mengadakan/mewujudkan. Ø Kata “ ”ﺇﻧﺸﺎﺀ merupakan bentuk masdar dari kata “ ”ﺃﻨﺸﺄ. Secara leksikal, kata tersebut bermakna membangun, memulai, kreasi, asli, menulis dan menyusun. Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
insyâ menurut istilah: ﻛﺎﻻﻣﺮ ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻭﺍﻻﺳﺘﻔﻬﺎﻡ ﻭﺍﻟﺘﻤﻨﻲ ، ﻣﺎ ﻻ ﻳﺤﺘﻤﻞ ﺻﺪﻗ ﻭﻻ ﻛﺬﺑ ﻭﺍﻟﻨﺪﺍﺀ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ “Kalâm insyâ adalah kalimat yang tidak menunjukkan benar atau dusta, seperti perintah, larangan, tanya, harapan, seruan, dan sebagainya”. Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Insyâ Thalabi ﻣﺎ ﻳﺴﺘﻋﻲ ﻣﻄﻠﻮﺑ ﻏﻴﺮ ﺣﺎﺻﻞ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﻄﻠﺐ ﻻﻣﺘﻨﺎﻉ ﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﺤﺎﺻﻞ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﺎﻟﻨﻈﺮ ﻫﺎﻫﻨﺎ Artinya: “kalâm insya’ thalabi adalah suatu kalâm yang menghendaki adanya suatu tuntutan yang tidak terwujud ketika kalâm itu diucapkan”. Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
1. Amar (perintah) ﻃﻠ ﺍﻟﻔﻌ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺨﺎﻃ ﻋﻠﻰ ﻭﺟ ﺍﻹﺳﺘﻻ Artinya: “Tuntutan mengerjakan sesuatu kepada yang lebih rendah” mempunyai empat macam redaksi, yaitu fi’il amar, fi’il mudhari’ yang didahului dengan lam amar, isim fi’il amar, dan masdar yang menggantikan fi’il amar. Contoh: (۷۸ : ﺍﻟﺍ ﺍﻟ )ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ Artinya: “laksanakanlah shalat. Balâghah sejak matahari I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu tergelincir. . . ”
2. Nahi (melarang, menahan, & menentang) ﻃﻠ ﺍﻟﻜ ﻋﻦ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻪ ﺍﻹﺳﺘﻌﻼ ﻣﻊ ﺍﻹﻟﺰﺍﻡ Artinya: “Tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari pihak yang lebih tinggi disertai dengan paksaan”. Adapun redaksi nahi adalah fi’il mudhari’ yang didahului dengan lã nahiyah. Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Contoh: (١۸٨ : ﺍ ﺍﺍ ) ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang batil” ﻓﺈ ﺧﻼﺋﻖ ﺍﻟﺴﻔﻬﺎﺀ ﻋﺪﻯ # ﻭﻻ ﺗﺠﻠﺲ ﺇﻟﻰ ﺃﻬﻞ ﺍﻟﻧﺎﻳﺎ “dan janganlah kamu berteman dengan orang yang berselera rendah, karena akhlak orang yang bodoh itu menular” Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
3. Istifhãm (meminta pemahaman) ﻃﻠ ﺍﻟﻌﻠ ﺑﺎﻟﺸ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﻌﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ Artinya: “Menuntut pengetahuan tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui” Kalimah-kalimah yang digunakan dalam istifhâm ialah: – –ﺍ– –ﻯ– ﺍ– – – ﻯ Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Contoh: (۲۵۵ : ﺍﺍ ﺍ )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ Artinya: “Siapakah yang dapat memberi syafa’at disisi Allah tanpa izin-Nya? ” ﺍﺍﻯ ﺍ ؟ # ﺍ ﺍﻯ ﺍﻟ ﻱ ﺍﻟ “Sampai kapan kita bisa mengejar bintang dalam keglapan? Sedangkan perjalanan bintang itu tanpa sepatu dan telapak kaki” Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
4. Tamanni (berangan) ﻃﻠ ﺃﻤ ﻣﺤﺒﻮ ﻻ ﺭﺟﻰ ﺻﻮﻟﻪ ﻟﻜﻮﻧﻪ ﻣﺴﺘﺤﻴﻼ ﻭ ﺇﻣﺎ ﻛﻮﻧ ﻣﻤﻜﻨ ﻏﻴ ﻣﻄﻤﻮ ﻓﻲ ﻧﻴﻠ Artinya: “Mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diharapkan keberhasilannya, baik karena memang sesuatu itu mustahil terjadi, atau mungkin terjadi namun tidak diharapkan tercapainya”. Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Contoh: ﻧ ﺍﺍ ﺍ (۷۹ : )ﺍﻟﻘﺼﺺ Artinya: “Ingin rasanya kami memiliki apa yang diberikan kepada Qarun. Sesungguhnya dia benar-benar memperoleh keberuntungan yang besar”. (Q. S al -Qashas: 79) ﺍ ﺍ ﻯ ﺍﺍ # ﺍ ﺍ “Maka alangkah indahnya seandainya jarak antara aku dan kekasihku itu sama dengan jarak antara aku dan musibah-musibah yang menimpaku” Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Nidâ (panggilan) " ﺍﻟﻨﺪﺍ ﻫﻮ ﻃﻠﺐ ﺍﻹﻗﻼﻝ ﺑﺤﺮﻑ ﻧﺎﺋﺐ ﻣﻨﺎﺏ "ﺃﻨﺎﺩﻱ ﺃﺪﻋﻮ" ﺍﻟﻤﻨﻘﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺒﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﻧﺸﺎﺀ ﺍﻹﺧﺘﺼﺎﺹ Artinya: “Nidâ adalah tuntutan mutakallim yang menghendaki seseorang agar menghadapinya. Nida menggunakan huruf yang menggantikan lafal “unâdi” atau “ad’ū” yang susunannya dipindah dari kalâm khabari menjadi kalâm insyâi”. Huruf nidâ ada 8: ﺍ ، ﺍ ، آ ، ﺍ ، ، ﺃ Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Contoh: (١ : )ﺍﻷﺤﺰﺍﺏ. . . ﻳـآ ﺍ ﺍﻟﻠ Artinya: “Wahai Nabi! Bertaqwalah kepada Allah. . . ” ﺑﺎ ﺍﻟﻥ ﻭ ﻋﺘﻖ ﺍﻟﻌﺒﻴﺪ # ﺃﻤﺎﻟﻚ ﺭ ﻯ ﻭﻣﻦ ﺃ ﻧﻪ ﻭﺍﻟﻤﻮﺕ ﻣﻦ ﻛﺤﺒﻞ ﺍﻟﻮﺭﻳﺪ # ﺩﻋﻮﺗﻚ ﻋﻨﺪ ﺍﻧﻘﻄﺎﻉ ﺍﻟﺟﺎ “Wahai pemilik kehambaanku, dan (wahai orang yang bertabiat memberikan perak dan memerdekakan hamba. Aku memanggilmu ketika tidak ada lagi harapan, sedangkan kematian itu bagiku seperti urat nadi” Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Balâghah I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu
Pada dasarnya hamzah dan ay digunakan untuk memanggil munâda yang dekat, sedangakan huruf nidâ yang lain digunakan untuk memanggil yang jauh. Namun terkadang munada yang jauh dianggap sebagai munada dekat, lalu dipanggil dengan huruf nidâ hamzah dan ay. Hal ini merupakan isyarat atas dekatnya munada dalam hati orang yang memanggilnya. Dan kadang munada yang dekat dianggap sebagai munâda yang jauh, lalu dipanggil dengan huruf nidâ hamzah dan ay. Hal ini sebagai isyarat atas ketinggian derajat munâda atau kerendahan martabatnya, atau kelalaian dan kebekuan hatinya. ‘Ali al Jarami dan Mustofa Amin, terj: Mujiyo Nurkholis, dkk, al Balaghatu al Wadhihatu, li Bayaani wa al Ma’aani wa al Badii’, (Bandung: I_ fî ‘ilmil ma’âni, insyâ wa anwâ’uhu Sinar Baru Algesindo, Balâghah 2010), hlm. 299
- Slides: 21