Oleh RIA RIFKY ARDIYANI 115040200111120 AGROEKOTEKNOLOGIG2011 BUAH NAGA

Oleh: RIA RIFKY ARDIYANI 115040200111120 AGROEKOTEKNOLOGI/G/2011

BUAH NAGA VARIETAS BARU

� Tujuan Umum Untuk memenuhi tugas akhir tengah semester genap mata kuliah Pemuliaan Tanaman. � Tujuan Khusus Sebagai program perencanaan pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri pada buah naga, yaitu memperoleh buah naga daging buah merah, berkulit kuning, buahnya besar, dan rasanya manis.

� Subjek program penelitian Metode silang balik yang digunakan untuk memuliakan tanaman buah naga. � Objek program penelitian Tanaman buah naga daging putih; kulit kuning (Selenicereus megalanthus); ukuran buah kecil; sangat manis, dengan buah naga daging merah; kulit merah (Hylocereus polyrhizus); ukuran buah besar; manis.

Tanaman buah naga termasuk tanaman dan sangat mudah beradaptasi pada berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari, angin, dan curah hujan. Daerah asal kaktus hutan yang buahnya berwarna merah dan bersisik ini adalah Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Utara. Saat ini buah naga sudah menyebar luas ke penjuru dunia.

Namun, lain dengan buah naga kuning. Buah naga ini berasal dari negara Vietnam, dan mereka juga menyebutnya buah naga kuning saja (Yellow Dragon Fruit/Yellow Pitaya). Buah ini bukan merupakan hasil persilangan.

Curah hujan 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600 -1. 300 mm/tahun tanaman ini masih dapat tumbuh. Ø Ditanam di daerah dataran rendah antara 0— 350 m dpl. Ø Suhu udara yang ideal bagi tanaman ini antara 26— 36ᵒC Ø Kelembapan 70— 90% Ø

Buah naga selain digunakan sebagai bahan pangan juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan beberapa jenis penyakit. Ø sebagai penyeimbang kadar gula darah bagi penderita kencing manis (diabetesmilitus) Ø menurunkan dan mencegah kadar kolesterol darah tinggi Ø pencegah penyakit tumor dan kanker Ø melindungi kesehatan mulut pencegah pendarahan Ø pencegah dan mengobati keputihan Ø meningkatkan daya tahan tubuh Ø menormalkan sistem peredaran darah Ø menurunkan tekanan emosi Ø menetralkan racun (toksin) dalam tubuh Ø

menurunkan kadar lemak Ø mencegah kulit busik Ø menguatkan fungsi otak Ø melancarkan proses pencernaan Ø menyehatkan mata Ø menguatkan tulang Ø pertumbuhan badan Ø menjaga kesehatan jantung Ø memperhalus kulit wajah Ø mengobati sembelit Ø

� Tetua betina (resipien) : daging buah merah/ungu, kulit merah (Hylocereus polyrhizus/H. costaricensis ‘daging ungu atau super merah’) dan merupakan buah dengan mahkota bunga terbesar, di antara dua jenis buah naga berkulit merah, varietas ini lebih manis. Buah yang dihasilkan terbesar di antara semua varietas buah naga, dengan berat buah dapat mencapai lebih dari 1 kg.

� Tetua jantan (donor) : daging buah putih, kulit kuning (Selenicereus megalanthus) yang merupakan varietas termanis dari varietas lainnya dengan ukuran buah terkecil.

Tabel : Analisa genotip Tetua Jantan (recurrent parental) Tetua Betina (donor parental) Sifat Genotip Daging putih aa Daging merah AA Kulit kuning bb Kulit merah BB Buah kecil cc Buah besar CC Sangat manis DD Manis sedang Dd aabbcc. DD AABBCCDd Untuk variabel DD dan Dd akan dihilangkan oleh penulis, karena faktor tersebut tidak akan dapat menghasilkan sifat homosigot resesif yang menimbulkan rasa asam yang tidak diinginkan, jadi tidak berpengaruh.

1. Persilangan tetua : AABBCC >< aabbcc F 1 : Aa. Bb. Cc (daging merah, kulit merah, buah besar) 2. Silang balik pertama : Aa. Bb. Cc >< aabbcc F 2 : Aa. Bb. Cc (daging merah, kulit merah, buah besar) Aa. Bbcc (daging merah, kulit merah, buah kecil) Aabb. Cc (daging merah, kulit kuning, buah besar) => BC 1 Aabbcc (daging merah, kulit kuning, buah kecil) aa. Bb. Cc (daging putih, kulit merah, buah besar) aa. Bbcc (daging putih, kulit merah, buah kecil) aabb. Cc (daging putih, kulit kuning, buah besar) aabbcc (daging putih, kulit kuning, buah kecil)

3. Silang balik ke dua : Aabb. Cc >< aabbcc F 3 : Aabb. Cc (daging merah, kulit kuning, buah besar) => BC 2 Aabbcc (daging merah, kulit kuning, buah kecil) aabb. Cc (daging putih, kulit kuning, buah besar) aabbcc (daging putih, kulit kuning, buah kecil)

4. Perkawinan sendiri Aabb. Cc >< Aabb. Cc Ab. C Abc ab. C abc Ab. C AAbb. CC* ** AAbb. Cc** Aabb. CC** Aabb. Cc** Abc AAbb. Cc** AAbbcc Aabb. Cc** Aabbcc ab. C Aabb. CC** Aabb. Cc** aabb. CC aabb. Cc abc Aabb. Cc** Aabbcc aabb. Cc aabbcc *Tanaman superior **Varietas yang diinginkan 9: 16

Keuntungan penggunaan metode silang balik dalam program ini adalah : � prosesnya relatif tidak lama, mudah dan murah � generasi keturunan hasil persilangan F 1 dengan Recurrent Parental, yaitu BC 1 dapat langsung dilakukan perbanyakan dengan cara dikawinkan sendiri

1. Memilih bunga yang sudah siap (anthesis) dari buah naga kulit merah. Bunga ini akan kita sebut sebagai tetua betina. Karena bunga inilah yang akan menjadi buah.

2. Menutup putik dengan kertas minyak (atau plastik), hal ini dilakukan agar kita bisa memastikan bahwa putik ini benar-benar belum diserbuki oleh pollen yang tidak diinginkan. Kertas harus menutup putik dengan rapat. Dan jangan sampai serbuk sari bunga beterbangan jadi proses ini harus dilakukan dengan perlahan-lahan.

3. Kemudian melakukan kastrasi, yaitu membuang seluruh benang sari dengan cara mengguntingnya. Dan kurangi goncangan agar serbuk sari tidak masuk ke putik. Jika perlu kita boleh menggunduli bunga dengan memotong mahkota bunganya untuk mempermudah penyerbukan. Setelah kastrasi dilakukan tangan kita akan banyak sekali mengandung serbuk sari jadi alangkah baiknya kita mencuci tangan terlebih dahulu untuk mengurangi kontaminasi pada saat penyerbukan.

4. Setelah kastrasi selesai buka penutup putik. Ambillah serbuk sari dari bunga tanaman buah naga kulit kuning (tanaman asal serbuk sari kita katakan sebagai tetua jantan) dan oleskan serbuk sari tersebut hingga putik terlihat penuh dengan serbuk sari.

5. Tutuplah putik kembali untuk menjaga agar putik tidak lagi diserbuki oleh bunga lain. Yang perlu diketahui penyerbukan alami pada buah naga berlangsung sekitar pukul 04. 30 - 06. 00 WIB dengan bantuan Honey-bee (lebah madu /Apis mellifera L. ) 6. Persilangan selesai. Amati bunga yang disilangkan selama 7 hari. Jika dasar bunga (receptaculum) masih terlihat segar 7 hari setelah persilangan. Maka persilangan bisa dikatakan berhasil. Persilangan berhasil ditandai dengan receptaculum yang masih segar dan membengkak walaupun mahkota bunga sudah layu.

� Perbanyakan Generatif � Perbanyakan Vegetatif

� Biji berasal dari buah yang sehat, tua, dan matang di pohon � Biji disaring menggunakan saringan teh � Daging buah dibuang dengan cara menekannya pada penyaring sampai tersisa bijinya saja � Biji dibersihkan dengan air mengalir � Diangin-anginkan sampai terlihat kering Kekurangan: � Memerlukan waktu yang lama sebelum dipindah ke lahan � tingkat kebarhasilan penyemaian adalah sekitar 70%

� � � Campuran pasir : topsoil halus : pupuk dari kotoran unggas = 1: 1: 1 Media tersebut kemudian dihaluskan disterilisasi lalu di tempatkan di bawah naungan Jika media telah siap maka biji tanaman buah naga bisa langsung disebar di atas media dan ditutup topsoil tipis Lakukan penyemprotan Ridomil Setelah bibit memiliki panjang 2 -3 cm, lalu dipindahkan ke dalam polybag (15 cm x 20 cm) yang berisi media campuran tanah: pasir: pupuk kandang = 1: 1: 1 Tambahkan pupuk NPK 16: 16 = 5 kg/200 ltr air untuk 10. 000 polibag. Untuk mencegah cendawan aplikasikan 15 g Ridomil + 5 cc Atonik dalam 10 liter air / 15 m 2. Setelah dua bulan bibit bisa dipindahkan ke lahan.

� Perbanyakan vegetatif tanaman buah naga bisa melalui stek batang � Stek berasal dari batang atau cabang sehat, tua, dipilih dari tanaman yang telah berbuah 3 -4 kali � Ambil stek tanaman dengan memotongnya sepanjang 20 -30 cm dengan gunting stek � Biarkan sampai getah mengering agar batang stek tidak mudah busuk � Lalu celupkan pangkal batang dengan Rootone F untuk mempercepat inisiasi akar.

. . u o y k n a. . Th . . u o y k n a h. . T