Oleh Kelompok 1 Arsad Suni Adam Fatimah Indriyani

  • Slides: 21
Download presentation
Oleh Kelompok 1 Arsad Suni Adam Fatimah Indriyani Mardiah Nurlina St. Khaeruni

Oleh Kelompok 1 Arsad Suni Adam Fatimah Indriyani Mardiah Nurlina St. Khaeruni

KONSEP MODEL ADAPTASI ROY 4 ELEMEN ESENSIAL MANUSIA LINGKUNGAN KEPERAWATAN KESEHATAN

KONSEP MODEL ADAPTASI ROY 4 ELEMEN ESENSIAL MANUSIA LINGKUNGAN KEPERAWATAN KESEHATAN

Manusia sebagai sistem adaptasi Control Processes(coping Mechanisme) masukan Stimul tingkat us stimulus adaptasi ekster

Manusia sebagai sistem adaptasi Control Processes(coping Mechanisme) masukan Stimul tingkat us stimulus adaptasi ekster ekternal (local, nal conteks stimulus internal tual, residual stimulus cognator keluaran fugsi fisiologis konsep diri persepsi fungsi peran interdependensi regulator feedback Respon adaptif Respon maladaptif

Mekanisme Sub Sistem Regulator Internal stimulus spinalcord; Brainstem & aotonomic reflex Neural Efectors Autonomic

Mekanisme Sub Sistem Regulator Internal stimulus spinalcord; Brainstem & aotonomic reflex Neural Efectors Autonomic Reflex Respons Chemical Intact cirkulasi Chemical intact pathways to&from CNS Resposive ness of endokrin glands Perception Hormonal Output Short term Memory Ekterna stimuli Neural Long term memory Responsiv ness of terget organs or tissues Perception body response Effector

Mekanisme Sub Sistem Cognator Internal stimuli Intact pathways and apparatus for Perceptual/ information processing

Mekanisme Sub Sistem Cognator Internal stimuli Intact pathways and apparatus for Perceptual/ information processing Learning Judgment Emotion Ekternal stimuli Processor for Selec tive attention, coding & memory Imitation, reinforcement & insight Problem solvin & decision-making Defenses to seek elief & affective apprasial & attachment Physichomotor choice of response Effectors Respons

PROSES KEPERAWATAN DLM TEORI ROY 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengkajian perilaku Pengkajian

PROSES KEPERAWATAN DLM TEORI ROY 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengkajian perilaku Pengkajian stimulus Diagnosa keperawatan Rumusan tujuan Intervensi Evaluasi

pengkajian prilaku berhub. dg 4 mode adaptif 1. Fisiologi 2. Konsep Diri 3. Fungsi

pengkajian prilaku berhub. dg 4 mode adaptif 1. Fisiologi 2. Konsep Diri 3. Fungsi Peran 4. Interdependensi sub sistem regulator : proses fisiologi tubuh (biologis) sub sistem cognator : proses pikir indiv. (psiko-sosial)

Pengkajian Stimulus 1. 2. 3. Stimulus Fokal (Etiologi) Stimulus Konstekstual (Presipitasi) Stimulus residual (predisposisi)

Pengkajian Stimulus 1. 2. 3. Stimulus Fokal (Etiologi) Stimulus Konstekstual (Presipitasi) Stimulus residual (predisposisi) Identifikasi Stimulus Yg Berpengaruh: Budaya Keluarga Fese perkembangan

Identifikasi Stimulus Yang Berpengaruh budaya keluarga fase perkembangan integritas dari cara-cara penyesuaian(modes adaptif) efektifitas

Identifikasi Stimulus Yang Berpengaruh budaya keluarga fase perkembangan integritas dari cara-cara penyesuaian(modes adaptif) efektifitas kognator pertimbangan lingkungan

Diagnosa Keperawatan Tiga metode perumusan 1. 2. 3. menggunakan 1 tipologi dx yg berhub

Diagnosa Keperawatan Tiga metode perumusan 1. 2. 3. menggunakan 1 tipologi dx yg berhub dg 4 cara adaptasi. Ex: inadekuat pertukaran gas(maslh fisiologis) berdasarkan observasi respon dlm satu cara adaptasi, dengan memperhatikan stimulus yg sgt berpengaruh. Respon perilaku sbg statemen masalah & stimulus sbg penyebab. Ex. nyeri dada ybd/ hipoksia miokard kumpulan respon dr satu/lebih mode adaptasi dihub. dg beberapa stimulus yg sama. Ex: klien nyeri dada saat OR/senam, sedangkan klien atlit senam. Sbg pesenam tdk mampu melakukan senam. Dx kep: Kegagalan peran berkaitan dg keterbatasan fisik (miokardial)

Merumuskan tujuan pernyataan tujuan meliputi : perilaku, perubahan yg diharapkan & waktu tujuan jk

Merumuskan tujuan pernyataan tujuan meliputi : perilaku, perubahan yg diharapkan & waktu tujuan jk panjang: perkembangan indv & proses adaptasi thd masalah serta tersedianya energi untuk tujuan lain (kelangsungan hidup, tumbuh&reproduksi) Tujuan jk pendek: identifikasi hasil perilaku klien setelah managemen stimulus fokal&kontektual.

Rencana Tindakan perencanaan bertujuan untuk mengatasi/memanipulasi stimulus fokal, kontektual & residual. pelaksanaan difokuskan pd

Rencana Tindakan perencanaan bertujuan untuk mengatasi/memanipulasi stimulus fokal, kontektual & residual. pelaksanaan difokuskan pd besarnya ketidakmampuan koping manusia/tingkat adaptasi juga hilangnya stimulus&kemampuan adaptasi intervensi diarahkan pd sub sistem regulator & kognator mis: persepsi, pengetahuan, pembelajaran. standart tindakan keperawatan mnrt teori adaptasi tertera pd tabel 6.

Evaluasi Membandingkan Respon Perilaku Yang Dihasilkan Dg Perilku Yg Diharapkan Pada Rumusan Tujuan Perawat

Evaluasi Membandingkan Respon Perilaku Yang Dihasilkan Dg Perilku Yg Diharapkan Pada Rumusan Tujuan Perawat Memperbaiki Tujuan & Intervensi Setelah Hasil Evaluasi ditetapkan

PENERAPAN TEORI ROY DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

PENERAPAN TEORI ROY DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN BIODATA : Nama Tmpt Lahir Umur agama Suku Pendidikan Pekerjaan alamat Sumber Data

PENGKAJIAN BIODATA : Nama Tmpt Lahir Umur agama Suku Pendidikan Pekerjaan alamat Sumber Data No. MR MRS : Ibu R : Makassar : 48 thun : Islam : Makassar : SMA : PNS : Makassar : klien & klg (Suami) : 036 XXXXX : IGD tanggal 28 Maret 2011, jam 23. 30 WITA

Pengkajian Perilaku keluhan MRS: tiba 2 tidak sadarkan diri Riwayat keluhan: pd jam 22.

Pengkajian Perilaku keluhan MRS: tiba 2 tidak sadarkan diri Riwayat keluhan: pd jam 22. 00 WITA, tiba 2 tidak sadarkan diri slm 20 mnt, kemudian sadar dg kluhan sulit bicara, suara tidak jelas, mulut miring kekanan, anggota gerak kanan tidak bisa digerakan. Jam 22. 30 wita tiba 2 terjadi lg penurunan kesadaran. jam 23. 30 wib tiba di RSU. Klien membuka mata kalau dipanggil dan memegang kepalanya. Pengkajian fisik TTV : TD 186/110 mmhg, Nadi 90 x/mnt, suhu 37’C, RR 26 X/mnt Mata : Reaksi pupil +, isokor ukuran 2 mm Mulut : mulut defiasi kekanan, lidah bergetar, sulit dijulur dan deviasi kekanan. Dada : Bny jantung I&II murni, paru perkusi sonor, auskultasi paru Broncovesikuler. anggota gerak : Tangan kanan & kaki kiri lemah, tdk isa digerakan. Nilai fungsional skala kekuatan ekstrmita: 2222/4444

Pengkjian status neurologis nilai GCS : 12(E 3 M 5 V 4) kes. somnolen

Pengkjian status neurologis nilai GCS : 12(E 3 M 5 V 4) kes. somnolen N. Alfaktorius: tidak diperiksa N. Optikus : tidak dioeriksa N. Okulomotorius, troklearis, abducen, pupil isokor, eksoftalmus tidak ada, strabismus tidak ada, diplopi tidak ada. N. Trigemnus : mulut terbuka, tidak rapat, menggigit lemh, sensori refleks kornea berkedip +. N. Fasialis : motorik wajah tidak simetris, paralysis wajah sebelah kanan, mulut diviasi kekanan. fungsi sensoris tidsk diperiksa. N. Austikus : tidak diperiksa. N. Glosofaringeus, N vagus : bicara pelo, cadel (disartria), suara serak (disfonia), disfagia. N. aksoseris : bahu kanan lbh rendah, paralysis otot trapezius. N Hipoglosus : lidah kaku, menjulur deviasi kekakan, tremor.

Data Psiko sosial Pola pikir & persepsi : Orientasi wkt & tempat, mengerti dirinya

Data Psiko sosial Pola pikir & persepsi : Orientasi wkt & tempat, mengerti dirinya menderita hiperensi. Komunikasi : Disfonia, pelo/cadel, sedih karena suara tidak jelas. Kontak dg anak 2 yg sudah berkeluarga 1 -2 X/bulan, melalui telepon koping : klien cenderung diem, jika marah/ada masalah. Data Pennjang CT scan Kepala : lesi hiperedema pd darah basal ganglia, midline deviasi ringan kekanan, kesimpulan: hematum lobus perietali sinistra. EKG : irama sinus, HR 90 X/mnt. gelombang P 2 mm, intervl mm, QRS komplek 0, 2 dtk. Laboratorium :

Pengkajian Stiulus: Stimulus Fokal: sirkulasi arah cerebral menrun, ekunder penebab tekanan darah yg meningkat(hipertensi)

Pengkajian Stiulus: Stimulus Fokal: sirkulasi arah cerebral menrun, ekunder penebab tekanan darah yg meningkat(hipertensi) & mengakibatkan infark otak. Stimulus Konektual : usia 68 th, hiperkolesterol, riwayat kesedihan yg lama, memikirkan anak laki 2 no 4 belum berkeluarga, komnikasi dg anak 1 -2 x/bulan melalui tlpn krn sibuk. Stimulus residual : Riwayat penyakit hipertensi lebih dari 1 tahun, Kontrol tidak teratur, penggunaan obat tidak teratur, keturunan klg dg hipertensi esensial. Tidak mampu asertif.

Diagnosa Keperawatan Defisit perfusi jaringan cerebral b. d PTIK, sekunder Oedema otak (masalah Fisiologis)

Diagnosa Keperawatan Defisit perfusi jaringan cerebral b. d PTIK, sekunder Oedema otak (masalah Fisiologis) 2. Defisit Nutrisi b. d disfagia, sekunder kelumpuhan nervus IX, X dan XII (masalah fisiologis) 3. Kerusakan komunikasi verbal b. d kelemahan otot fasial da oral, sekunder gangguan fungsi nervus V, VII, IX, X dan XII (masalah fungsi peran) 4. Resiko tinggi thd inefktif pentalaksanaan Regimen terapetik b. d ketidakmampuan klien & klg mengenl factor resiko, dan cara perawatan stroke hemoragik. Tujuan keperawatan: Dx. 1 : klien menunjukan tanda 2 perfusi jarigan serebral adekuat Dx. 2 : Klien mendapat kalori yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Dx. 3 : - klien akan dpt menyatkan pengertian atau pengetahuannya ttg problem komunikas - menetapkan keb. komnukasi yg dpt digunakan - Dpt mneggunakan komnikasi yg tepat Dx. 4 : Setelah Pulang dr RS klien & klg dpt megetahui factor-faktor resiko, pencetus dan merawat stroke hemoragic. 1.

Terima kasih mari ki di. .

Terima kasih mari ki di. .