Oleh Amida Yusriana Komunikasi Non Verbal adalah semua
Oleh. Amida Yusriana
§ Komunikasi Non Verbal adalah semua isyarat yang bukan kata – kata § Komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima § Jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan; kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan – pesan tersebut bermakna bagi orang lain.
§ Perilaku nonverbal bersifat spontan, ambigu, sering berlangsung cepat dan di luar kesadaran dan kendali kita. § Edward T. Hall menyebut bahasa non verbal sebagai bahasa diam (silent language) dan dimensi tersembunyi (hidden dimension) suatu budaya.
§ Ingin membaca seseorang § Ingin mengendalikan komunikasi nonverbal kita sendiri sehingga kita dapat berkomunikasi secara efektif
§ Untuk Menekankan Menggunakan komunikasi nonverbal untuk menonjolkan atau menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misal: tersenyum untuk menekankan bahagia § Untuk Melengkapi Menggunakan komunikasi nonverbal untuk menguatkan warna atau sikap umum yang dikomunikasikan melalui pesan ketidaksetujuan kita menggeleng-geleng verbal. Misal: Saat menceritakan
§ Untuk Menunjukkan Kontradiksi Dapat juga berfungsi mempertentangkan pesan verbal dan gerakan nonverbal, misal: menyilangkan jari saat berkata bohong atau mengedipkan mata § Untuk Mengatur Mengisyaratkan keinginan untuk mengatur Menggunakan tangan untuk memberi tanda pause arus pesan verbal. Misal:
§ Untuk Mengulangi Kita dapat mengulangi atau merumuskan ulang makna dari pesan verbal. Misal: Bertanya apa benar? Dengan mengangkat alis mata atau melambaikan tangan untuk mengulangi kata ‘ayo kita pergi’ § Untuk Menggantikan pesan verbal. Misal membentuk huruf O dengan telunjuk dan ibu jari untuk menggantikan kata OK
§ Menurut Ray L. Birdwhistell, 65% dari komunikasi tatap muka adalah non verbal, sementara menurut Allbert Mehrabian, 93% dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap – muka diperoleh dari isyarat – isyarat nonverbal. § Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat non verbal menjadi tiga bagian: 1. Bahasa tanda (sign language), contoh: mengacungkan jempol untuk hitchhiking, ASL (American Sign Language) 2. Bahasa tindakan (action language), semua gerakan tubuh yang tidak digunakan secara eksklusif untuk memberikan sinyal, contoh: berjalan 3. Bahasa objek (object language), pertunjukan, benda, pakaian, dan lambang nonverbal bersifat public lainnya seperti ukuran ruangan, bendera, gambar, music dan sebagainya
§ Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter 1. Perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, bau – bauan dan parabahasa 2. Ruang, waktu dan diam
§ Gerakan tubuh § Gerakan mata § Ekspresi wajah § Sosok Tubuh § Sentuhan § Parabahasa § Penampilan Fisik § Bau-Bauan § Penggunaan jarak (ruang) § Konsep Waktu § Kecepatan bicara § Volume bicara § Keheningan § Diam § Warna § Artefak
KOMUNIKASI TUBUH (KINESICS): § Gerakan Tubuh § Gerakan Wajah § Gerakan Mata KOMUNIKASI RUANG (PROXEMICS): § Jarak Intim § Jarak Pribadi § Jarak Sosial § Jarak Publik
§ Berdasarkan Paul Ekman dan Wallace V. Friesen (1969) membedakan lima kelas gerakan nonverbal berdasarkan asal – usul, fungsi, dan kode perilaku ini 1. Emblim (emblems): adalah perilaku nonverbal yang secara langsung menerjemahkan kata atau ungkapan, misal isyarat oke/jangan ribut 2. Ilustrator: adalah gerakan yang bersifat menggambarkan tindakan, misal menggambar lingkaran di udara 3. Affect Display: adalah gerakan – gerakan wajah yang mengandung makna emosional. Misal: marah, sedih, sakit 4. Regulator: Perilaku nonverbal yang mengatur, memantau dan memelihara atau mengendalikan pembicaraan orang. Misalnya: menggunakan kata: lalu? teruskan, tolong agak lambat 5. Adaptor: Perilaku nonverbal yang bila dilakukan secara pribadi atau di muka umum jadi tidak terlihat, misal: menggaruk kepala, mengupil
§ Studi tentang sentuhan dikenal dengan Haptika (haptics). § Sentuhan memiliki multi makna, dapat memiliki seribu arti. § Banyak riset menunjukkan bahwa orang berstatus lebih tinggi lebih sering meneyntuh orang berstatus lebih rendah daripada sebalikya. Maka sentuhan dapat bermakna ‘kekuasaan’ § Pria lebih sering menyentuh wanita daripada sebaliknya. Sedangkan wanita lebih sering berinisiatif daripada pria untuk memeluk wanita lain, pria atau anak – anak § Sentuhan dapat bermakna persuasive. Kemungkinan untuk mempersuasi akan lebih besar saat melibatkan sentuhan. Misal: meminjam uang, cobalah meminta dengan menyentuhnya
§ Fungsional – professional: Di sini sentuhan bersifat ‘dingin’ dan berorientasi bisnis, misalnya pelayan toko membantu pelanggan memilih pakaian § Sosial-sopan: Perilaku dalam situasi ini membangun dan memperteuh pengharapan, aturan dan praktik sosial yang berlaku, misal: berjabat tangan § Persahabatan-kehangatan: Kategori ini meliputi setiap sentuhan yang menandakan afeksi atau hubungan yang akrab misalnya dua orang yang saling merangkul setelah lama berpisah
§ Cinta-keintiman: Kategori ini merujuk pada sentuhan yang menyatakan keterikatan emosional atau ketertarikan, misalnya: mencium pipi orangtua dengan lembut, orang yang sepenuhnya memeluk orang lain, dua orang yang ‘footsie’ di bawah meja, orang eskimo yang saling menggosokan hidung § Rangsangan seksual: Kategori ini berkaitan erat dengan kategori sebelumnya, hanya saja motifnya bersifat seksual. Rangsangan seksual tidak otomatis bermakna cinta atau keintiman
§ Menurut Paul Ekman, Wallace V. Friesen dan Phoebe Ellsworth (1972) menyatakan bahwa pesan wajah dapat mengkomunikasikan sedikitnya ‘kelompok emosi’ berikut: kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan, kemarahan, kesedihan dan kemuakan/penghinaan. § Keenam emosi tersebut adalah affect display, emosi selain keenamnya dikenal dengan bauran. Ada sekitar 33 bauran effect (effect blend). § Teknik membaca wajah dikenal dengan FAST (Facial Affect Scoring technique)
§ Mata dianggap sebagai pesan nonverbal yang paling penting. Yang mempengaruhi komunikasi mata antara lain durasi, arah dan kualitas dari perilaku mata. § Dalam kultur amerika, lama pandanga rata – rata adalah 2, 95 detik, durasi saling pandang adalah 1, 18 detik. Jika kontak mata terlalu singkat maka akan menunjukkan bahwa orang tersebut kurang berminat, jika kontak mata berlebihan maka orang ini menunjukkan minat berlebihan.
1. Mencari umpan balik 2. Menginformasikan pihak lain untuk berbicara 3. Mengisyaratkan sifat hubungan 4. Mengkompensasi bertambahnya jarak fisik
§ Fungsi Pengatur, untuk memberi tahu orang lain apakah anda akan melakukan hubungan dengan orang itu atau menghindarinya. § Fungsi Ekspresif, memberi tahu orang lain bagamana perasaan Anda terhadapnya. Pria menggunakan lebih banyak kontak mata dengan orang yang mereka sukai, meskipun menurut penelitian, perilaku ini kurang ajeg di kalangan wanita
§ Menurut Albert Mehrabian, andil wajah bagi pengaruh pesan adalah 55%, sementara vocal 30%, dan verbal hanya 7%. § Menurut Birdwhistell, perubahan sangat sedikit saja dapat menciptakan perbedaan yang besar. Ia menemukan, bahwa terdapat 23 cara berbeda dalam mengangkat alis yang masing – masing mempunyai makna berbeda.
§ Banyak riset dilakukan terhadap pembesaran pupil mata (pupil dilation) atau pupilometri. § Riset modern menunjukkan bahwa pupil mata yang membesar memang dianggap lebih menarik. § Pupil mata juga merupakan tanda peningkatan minat dan emosi, artinya tertarik pada membesar sesuatu. menjadi Pupil reaksi yang positif sedangkan pupil yang mengecil adalah reaksi negatif
§ Menurut Edward T. Hall (1959, 1966) membedakan 4 macam jarak yang menggambarkan hubungan. Setiap jarak memiliki 2 fasa yakni fasa dekat dan fasa jauh, karenanya maka ada 8 jarak. 1. Jarak Intim Fasa dekat: bersentuhan, Fasa jauh: 15 – 45 cm 2. Jarak Pribadi (personal distance) Fasa dekat: 45 – 75 cm, Fasa Jauh: 75 – 120 cm 3. Jarak Sosial (situasi resmi) Fasa Dekat: 120 – 210 cm, Fasa Jauh: 210 – 360 cm 4. Jarak Publik Fasa Dekat: 360 – 450 cm, Fasa Jauh: 750 cm (jarak dengan tokoh penting)
§ Jarak spasial menurut Lyman dan Scott antara lain: § Public Territory: Yakni tempat yang secara bebas dimasuki dan ditinggalkan orang, dengan sedikit kekecualian (hanya boleh dimasuki oleh kalangan tertentu atau syarat tertentu) § Home Territory: yakni wilayah public yang bebas dimasuki dan digunakan orang yang mengakui memilikinya, misalnya bar homoseksual dan private club § Interactional Territory: yakni tempat pertemuan yang memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal, seperti tempat pesta atau tempat cukur
§ Dalam rumah, manusia pun mengklaim wilayah pribadinya. Keluarga menetapkan siapa menempati kamar yang mana. Kamar tidur lazimnya adalah wilayah paling pribadi, sementara ruang – ruang lainnya yang kurang pribadi berturut – turut adalah ruang tengah (keluarga), ruang tamu, teras, halaman dan jalan. § Semakin dekat seseorang maka semakin dekat jarak mereka berbicara, meskipun ada batasnya.
§ Status: Orang dengan status yang setara menjaga jarak yang lebih dekat di antara mereka ketimbang orang dengan status yang berbeda. Bila status tidak sama, orang yang statusnya lebih tinggi akan mendekati yang statusnya lebih rendah § Kultur: Orang Amerika berdiri cukup jauh bila berbicara dibandingkan orang Eropa tertentu dan Timur Tengah. Italia dan Spanyol cenderung berdekatan dibanding orang Amerika § Konteks: Tergantung pada ruang fisik, misal: berbincang di jalan dibanding di ruang kelas
§ Masalah yang dibahas: Jika sedang membicarakan hal pribadi/berbagi rahasia maka dapat mengambil jarak dekat § Usia dan Jenis Kelamin: Wanita berdiri lebih berdekatan dibanding pria. Anak – anak berdiri lebih berdekatan dibanding dewasa § Evaluasi Positif dan negatif: Jika musuh atau orang yang tidak kita sukai maka kita akan menghindari
§ Komunikasi temporal (chronemics) menyangkut penggunaan waktu – bagaimana kita mengaturnya, bagaiamana kita bereaksi terhadapnya dan pesan yang dikomunikasikannya. 1. Waktu Kultural 2. Waktu Psikologis
§ Waktu teknis adalah waktu presisi, waktu ilmiah (scientific time), contohnya milidetik. Jarang digunakan karena sangat kecil relevansinya dengan kehidupan sehari – hari § Waktu Formal mengacu pada bagaimana suatu kultur mendefinisikan dan mengajarkan waktu. Misal: detik, menit, jam atau musim panas, musim dingin § Waktu Informal mengacu pada penggunaan istilah waktu yang agak longgar, misal: selamanya, segera, secepat mungkin. Ini adalah daerah yang sering menimbulkan masalah komunikasi karena istilah ini mempunyai makna yang berbeda bagi orang yang berbeda
§ Waktu psikologis terutama mengacu pada tingkat kepentingan yang kita letakkan pada masa lalu, masa kini dan masa mendatang. § Faktanya manusia yang banyak berorientasi pada masa mendatang akan mempengaruhi keberhasilannya, semakain berorientasi di masa mendatang maka akan semakin berhasil. § Orientasi waktu pada diri seseorang sangat bergantung pada kelas ekonomi dan pengalaman pribadi
§ Orang dengan orangtua tidak terampil atau setengah terampil biasanya dibesarkan dengan cara hidup pasrah dan hedonism yang berorientasi ke masa kini. Anak dengan orangtua yang pekerjaannya manajer, guru, atau professional lain, terbiasa dengan nilai yang berorientasi pada masa depan dan strategi yang dirancang untuk mendorong prestasi (Alexander dan Philip Zimbardo) § Dalam ranah ini kemudian sering muncul kesalahpahaman. Orang yang berorientasi masa depan cenderung merendahkan orang yang berorientasi masa kini karena dianggap pemalas, sebaliknya dianggap sebagai serakah.
§ Analisa gambar keterangan dapat di samping, diperoleh di internet § Jelaskan mengapa komunikasi non verbal yang muncul dalam gambar ini bersifat ambigu § Tulis nama dan NIM
- Slides: 43