OBSERVASI PSIKODIAGNOSTIK 2 Observasi METODEMETODE 1 Observasi 2
OBSERVASI PSIKODIAGNOSTIK 2: Observasi
METODE-METODE 1. Observasi 2. Wawancara 3. Analisis Dokumen Pribadi 4. Tes Psikologi
Definisi Observasi Memperhatikan secara akurat mencatat fenomena yang muncul mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut membuat kesimpulan Perilaku yang diobservasi harus dijelaskan secara objektif, terang dan lengkap
Fungsi Observasi Memperoleh gambaran perilaku yang utuh dan menyeluruh Sebagai metode utama dan sebagai metode pembantu
OBSERVASI : kegiatan mengenali tingkah laku individu biasanya diakhiri dengan mencatat hal-hal penting penunjang informasi mengenai klien
Dimana Observasi Dilakukan (setting observasi) a. Observasi Alamiah (Field setting) Observasi lapangan atau di tempat yang sesungguhnya
Jenis Observasi a. Cara melakukan observasi/ bentuk observasi v Systematic observation Biasa disebut juga observasi berkerangka atau structured observation. Ciri pokok dari observasi ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya lebih dulu, dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu. v Unsystematic observation(casual) tanpa panduan isi laporan naratif dan mendeskripsikan
b. Hal-hal / Apa yang diobservasi v Observasi Sampel Peristiwa (even-sampling) Mis : Observasi tingkah laku kooperatif atau agresi pada saat anak sedang bermain dengan teman 2 nya di rumah atau di sekolah Flanagan (1954) “Critical Technique”
…. 2. Apa yang diobservasi? . . v Observasi Sampel Waktu (time-sampling)
c. Cara pencatatan perilaku yang diobservasi Pencatatan menyeluruh Biasanya dicatat dalam bentuk naratif record Sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif Disebut juga anecdotal recording Pencatatan terfokus Hanya unit-unit perilaku tertentu yang dicatat
d. Klasifikasi berdasarkan kontrol Observasi tidak terkontrol alami Observasi terkontrol eksperimen
e. Bagaimana Observasi Dilakukan / klasifikasi berdasarkan kegiatan a. Observasi Non-Partisipan b. Observasi Partisipan
f. Derajat intervensi yang dilakukan Tanpa Intervensi/tidak terkontrol Dengan Intervensi
g. Overt dan Covert Overt terbuka Covert terselubung
h. Bilamana Observasi Dilakukan? a. Observasi dengan Pencatatan Langsung (immediate recording)
. . Lanjutan. . … 4. Bilamana Observasi Dilakukan? . . • Pencatatan data observasi dapat mengunakan alat bantu skala perekam suara, kamera foto, kamera video, & observasi (daftar pengecekan, checklist) Data observasi: a. Data Kualitatif catatan verbal (non-angka) b. Data Kuantitatif berupa angka 2 yang dihasilkan oleh skala observasi
Peran Observer tidak berperan sama sekali Observer berperan pasif Observer berperan aktif Observer berperan penuh
observasi Anekdotal Pencatatan hal yang penting, teliti Catatan berkala Mencatat kejadian khusus pada waktu-waktu tertentu Check List Rating scale terdiri dari suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat observasi diminta mencatat pada tingkat yang bagaimana suatu gejala atau ciri tingkah laku timbul.
Hal-hal yang diobservasi Penampilan fisik Gerakan tubuh / penggunaan anggota tubuh Ekspresi wajah Pembicaraan Reaksi emosi Aktivitas yang dilakukan. Misalnya jenisnya, lamanya, dengan siapa, dimana, dsb. Dll.
- Slides: 19