OBAT BEBAS OBAT TANPA RESEP Danti Nur Indiastuti
OBAT BEBAS (OBAT TANPA RESEP) Danti Nur Indiastuti, dr, MKed
Bahan yang digunakan untuk: • Menegakkan diagnosis • Mencegah penyakit • Mengurangkan penyakit • Menghilangkan penyakit • Menyembuhkan penyakit, • Memperelok badan
Sinonim Nama resmi: Farmakope Indonesia Nama generik: International Non-proprietory Name (INN), umum dipakai Nama paten: Hak paten pabrik
Cara Kerja: • Metabolisme sel-sel px dan/ atau mikroorganisme/ parasit penyebab penyakit • Normal dalam tubuh kekurangan disebut terapi substitusi Obat merupakan bahan asing/ racun: • Narkotika/ Ox Bius/ Daftar O • Ox Keras/ Daftar G • Ox Bebas Terbatas/ Daftar W
Obat Bebas Golongan obat yang dapat dijual belikan dengan bebas tanpa resep dokter. n Dapat dibeli di apotik, toko obat, swalayan, warung-warung kecil. n Biasanya tidak membahayakan jiwa n Obat bebas pada pembungkusnya diberi tanda khusus : Warna hijau di dalam lingkaran warna hitam n
Obat Bebas Terbatas Dapat dijualbelikan scr bebas dg syarat hanya dlm jumlah yg telah ditentukan n Kelompok obat termasuk daftar W ( peringatan) n Pada pembungkusnya diberi tanda khusus: Warna biru di dalam lingkaran warna hitam. n
Obat Bebas Terbatas n (+) tanda peringatan u/ aturan pakai obat (huruf putih di atas dasar hitam): 1. Awas! Obat Keras : baca aturan pemakaian. n 2. Awas! Obat Keras : hanya u/ kumur jangan ditelan n 3. Awas! Obat Keras : hanya u/ bagian luar badan n 4. Awas! Obat Keras : hanya u/ dibakar n 5. Awas! Obat Keras : tidak boleh ditelan n 6. Awas! Obat Keras : obat wasir, jangan ditelan. n
Obat Keras Obat yang dibeli harus dengan resep dokter n Pembungkusnya ada tanda khusus: lingkaran warna hitam, didalamnya warna merah dan ada tulisannya K n K
Dokter/ Apoteker Alergi/ reaksi obat/ makanan/ senyawa lain n Diet bahan tambahan obat n Hamil/ merencanakan kehamilan n Sedang menyusui n Minum obat lain/ pil diet/ suplemen n
Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada px
Etiket atau Brosur Obat n Setiap obat perlu dicantumkan: Nama obat n Komposisi obat n Cara kerja obat n Indikasi n Aturan pakai n Peringatan perhatian nama produsen n Nomor batch n Nomor registrasi n
∑ Ox yang diberikan kepada px dalam satuan berat (gram, miligram, mikrogram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit lainnya (Unit Internasional)
D. Lazim/ D. Medicinalis/ D. Terapeutik D. Toxica D. Letalis D. Maksimum: batas dosis yang relatif aman Initial Dose/ Dosis Awal/ Loading Dose: Untuk memulai tx efek klinis Maintenance Dose / Dosis Pemeliharaan u/ mempertahankan efek klinis K O M P L E K S Faktor Obat: sifat fisika, kimia, toksisitas Cara Pemberian Obat Faktor Penderita: umur, BB, sex, ras, tolerance, obesitas, sensitivitas, patofisiologi
OBAT MINUM C = 15 ml ; cth = 5 ml sendok/ gelas penakar OBAT TETES 1 gram air suling = 1 ml = 20 tetes pada suhu 20°C, 3 mm penampang luar; 0, 6 penampang lubang % b/b; Boorzalf 10% % b/v; Morphine HCl 1% % v/v; Alkohol 70%
ANAK • Pola ADME belum sempurna GERIATRI • Perubahan pola ADME • Dosis dikurangi dan atau interval diperpanjang Perbadingan umur/ BB/ LPT KURANG TEPAT OBESITAS IDEAL: …/mg/kg BB/hari atau …/mg/kg BB/kali (~ t ½) (> 20% BB ideal) • Lipofilik; BBN (T ½ >) • Lipofobik; BBTL
Cara Pemberian Sub Lingual: tidak lewat “first pass effect”, dihancurkan di saliva, iritasi mukosa mulut (-) Oral: lambung (as>bs) & duo (permukaan luas; as, bs) Inhalation: sistemik: segera; lokal: bronkiolus Parenteral: Intradermal, intra-arterial, intra-artikuler, intraspinal, intrathecal, intracisternal, intracardial, intrapleural, peritoneal dialysis Rectal: efek lokal; sistemik: per oral (-), diharapkan efek lambat, absorbsi tidak sempurna
BENTUK SEDIAAN: Sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat, dalam suatu vehiculum Ditentukan oleh: - Bahan obat: sifat fisika-kimia, struktur kimia, farmakokinetik, stabilitas - Pasien: umur, lokasi, kecepatan, keadaan umum, kecocokan terapeutik optimal & efek samping minimal
CAIR Solutio, Mixtura Agitanda, Suspensio, Emulsum, Saturatio, Guttae, Sirupus, injectio, Aerosol ½ PADAT Linimentum, Unguentum, Pasta, Sapo, Emplastrum PADAT Pulvis, Pulveres, Capsulae, Tabulae, Pilulae, Suppositoria
Efek Samping Dampak yang tidak diinginkan/diharapkan dengan dosis atau takaran normal n Kadar : ringan s/ berat n Waktu : segera s/ meskipun obat dihentikan n Ada yang bisa diprediksi dan tidak n Siapa saja bisa mengalami n
Cara Penyimpanan Obat Jauhkan dari jangkauan anak-anak n Simpan dalam kemasan aslinya dan tutup rapat n Tablet/ kapsul: Jangan pada tempat panas atau lembab n Obat cair: Jangan disimpan pada lemari pendingin/bahkan menjadi beku, kecuali disebutkan pada etiket n Jangan di mobil jangka lama n
Cara menyimpan Disimpan dalam wadah tertentu & Beri etiket 1. Kelembaban : wadah kedap/ kering 2. Suhu : sesuai petunjuk; 4 -10ºC: almari es bawah 3. Sinar/ cahaya (UV) : botol inaktinis (tidak tembus) - Beracun (Narkotika) almari terkunci - Kenaikan 10°C T½ jadi separuhnya ~ kadaluarsa
Penggunaan obat bebas pd Masyarakat umum Setiap orang pasti pernah merasa sakit ( pusing, batuk, pilek dsb), biasanya langsung minum obat yang mudah dibeli dari toko obat, swalayan maupun apotek tanpa resep dokter. n Tidak selalu cocok pada setiap orang. n Belum tentu aman bagi orang yang menggunakan obat tsb. n
Cara Penggunaan yang Benar Minum sesuai anjuran, waktu tepat, jangka waktu yang benar etiket & kadaluarsa n Hanya untuk obat bebas dan obat bebas terbatas untuk masalah kesehatan yang ringan n Tidak untuk penggunaan terus menerus tidak memberi respon hentikan n Jangan dicampur dalam satu wadah n
Cara Penggunaan yang Benar Oral: minum sesudah/ saat/ sebelum makan? ; gunakan sendok takar n Tetes/ salep mata: steril, tutup rapat; jangan disimpan > 30 hari n Tetes hidung: hindari infeksi walaupun tidak steril n Tetes telinga: posisi telinga; ujung wadah jangan dibilas n Supositoria: jangan terlalu lunak n
Prinsip pengunaan obat bebas pada kehamilan 1. 2. 3. 4. Hindari pada trimester pertama. Gunakan dengan dosis paling rendah u/ jangka waktu sesingkat mungkin Hindari preparat kombinasi Sebelumnya atasi tanpa obat dahulu
Prinsip pengunaan obat bebas pada laktasi 1. Pilih sedikit pajanan pada bayi 2. Kondisi bayi paling rentan pada usia beberapa minggu pertama kelahiran, hepar & ginjal belum mencapai taraf maturitas. Bayi prematur !!! 3. Ibu meminum obat segera setelah menyusui, karena konsentrasi puncak obat pada umumnya terjadi 1 -3 jm kemudian.
Obat Penurun Demam Diatas 37 (> 38, anak-anak dapat kejang) n Dapat disebabkan karena infeksi/ noninfeksi n Biasanya disertai menggigil, keringat dingin n Terapi non obat: banyak minum, kompres dg es & alkohol, pakaian tipis n Obat tsb u/ mengatasi gx bukan sumber psx n
Obat Pereda Nyeri dan Radang Penyebab trauma, infeksi/ radang n Tx non-obat: kompres hangat n Parasetamol, Asetosal, Ibuprofen n Ibuprofen (bronkospasme!!!) & asetosal mempunyai sensitifitas silang n Aspirin : Hindari pada kehamilan TM III krn risiko komplikasi p’darahn dan penutupan prematur arteriosus, penurunan ekskresi urine janin n
Obat Pereda Nyeri Topikal Terapi non-obat: pijat, kompres atau penyinaran hangat n Memberikan efek counter-irritant & meningkatkan peredaran darah setempat n Berupa salep (balsem), krim, cairan (obat gosok), plester (koyo) n
Obat Pereda Nyeri Topikal Metil salisilat (antiradang) n Nikotinat n Capsicum (tidak meningkatkan peredaran darah), n Enzim heparinoid & hialuronidase (m↑kan p’buangan eksudat tidak ditempat infeksi) n Kamfer (harum & efek rubifasien; tidak u/ bumil) n Mentol & Timol (rasa dingin u/ anestesi n
Obat Batuk Penyebab: infeksi & non-infeksi n Tx non-obat: minum air putih, hindari faktor alergi n Obat ekspektoran (bayi!!!): gliserilgualikolat, amonium klorida, bromhexin, succus liquiritiae n Obat antitusif (bebas terbatas) DMP, noskapin jangan untuk batuk kronik n Difenhidramin (kantuk!!!) n
Obat Pilek Jangan > dari 7 hari n Biasanya kombinasi, mengandung: (Bumil!!!) n Antipiretik/ analgesik n Antihistamin (CTM, triprolidin, promethazin). n Dekongestan: vasokonstriksi n n Topikal: oksimetazolin sumbatan sekunder!!! n Oral: pseudoefedrin, fenilpropanolamin, fenilefrin ES: psx jantung & pembuluh darah
Obat Asma Segera hubungi dokter n > mengandung gol ox keras n Kombinasi teofilin, efedrin, ekspektoran (Bumil!!!) jantung berdebar-debar n
Obat Saluran Pencernaan Pastikan dx hati 2 keganasan/jantung n Antasida digunakan apabila diperlukan n Antasida mengganggu absorbsi obat tertentu n Aluminium, kalsium karbonat, magnesium, simetikon, natrium bikarbonat n
Obat Diare Non terapi: teh, tajin, kuah sayur, oralit, car elektrolit. ASI n Makan makanan yg tidak merangsang n Buah yang dianjurkan: pisang n Hati-hati obat diare n Aman norit n
Tanda Dehidrasi !!! BAB sering/ banyak n Keadaan umum gelsag, rewel/ lesu. tak sadar n Rasa haus n Mulut/ lidah kering n Mata/ ubun-ubun cekung n Tidak keluar air mata saat nangis n Kulit kembali lambat n
Obat Pencahar/ Laksan n Penggunaan : Konstipasi ( sembelit ) n Setelah Tx obat cacing n Keracunan obat atau makanan n M’konsumsi ox lain mengurangi ef ox lain n K. I : n Px nyeri perut, ileus, radang usus buntu, rad. Usus n Kehamilan abortus n
Obat Pencahar/ Laksan Penggunaan terlalu sering berbahaya n Laksan ber-lb mematikan flora usus menurunkan syntesa vit K & B kompleks n Kekurangan gizi n Mineral tubuh yg penting << ( K, Na ) kele mahan otot. n Kebiasaan tdk bisa defikasi kl tdk dg laksan n
Obat Mabuk Perjalanan Penggunaan 1/2 -1 j sebelum n Antihistamin (dimenhidrinat/ +B 6) n Hati 2 dg ox sedatif n Menghindari mabuk n Tidak membaca n Posisi agak terlentang n Tidak makan berlebihan n
Vitamin n Vit C : Dosis > 1 g / hr diare n Dosis besar batu ginjal n n Vit A over dosis : Kulit kering , gangguan pertumbuhan rambut, m↑ TIK ( pusing ), nyeri tulang, hipotrombinemia. Vit D : n Hipervitaminosis Hiperkalsemia : Gangguan Fs. Ginjal : Poliuria, nokturia. n n
Kortikosteroid Topikal Hidrokortison 0, 1% dan 1% unt keluhan kulit pruritus, ekzema, ruam popok. n Tidak u/ anak < 5 thn & kehamilan. n Waspada : n Penyebaran infeksi bersifat lokal n Atrofi & penebalan kulit n Akne n Pigmentasi daerah yg dioles n
Skabies & Pedikulosis Penyakit ini di Tx dgn Malation n Tdk boleh dioles pd kulit luka, terinfeksi atau panas. n Pemberian dgn minyak atau krim meningkatkan absorpsi hrs dihindari n Bila terabsorpsi gangguan SSP, konvulsi n Menybbkn dermatitis kontak n Tdk boleh sering 2 1 xseminggu n Gatal 2 akibat skabies meskipun kutu sdh n
Hemoroid Kompres dingin. n Krim pereda nyeri mengandung astringen ringan: anusol cream (bismut oksida, zink oksida) n Bila diberi Anestesi lokal pada ibu hamil dapat diserap bahaya pd janin bradikardia n Diet makanan serat, minum air putih, hindari makanan pedas, hindari posisi duduk berlebihan, hindari sembelit n
MOTTO: Berikanlah selalu: Obat yang tepat Dengan dosis yang tepat Dalam bentuk sediaan yang sesuai Pada waktu yang tepat Kepada penderita yang tepat
yhw erehw tah ohw woh 46 DAN FK 111208
- Slides: 46