Ns Mokhtar Jamil M Kep DISASTER MANAGEMENT Pokok
- Slides: 34
Ns. Mokhtar Jamil, M. Kep DISASTER MANAGEMENT
Pokok Bahasan Definisi Macam Reaksi Terhadap Bencana Disaster Phase Disaster Management
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwayang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU no. 24 th 2007)
Macam Bencana Tidak disengaja (unintentional) Disengaja (Intentional) Natural alami Man made Buatan manusia Tsunami, banjir, angin topan, gempa bumi, kebakaran hutan. Kecelakaan di reaktor nuklir, Haz-Mat, kecelakaan masal “Act of God” terorisme, perang, kecelakaan masal, Ledakan nuklir, bahan kimia, radiologi
Reaksi Terhadap Bencana Fisik • • • Nadi meningkat Haus Gigi gemeretak Lemah Pusing Berkeringat Menggigil Pingsan Kelelahan Mual Muntah Kognitif Emosional Behavioral • Menyalahkan orang lain • Bingung • Susah konsentrasi • Mengalami masalah ingatan • Susah identifikasi keluarga • Berfikir rasional • Tidak bisa menyelesaikan masalah • • Merasa bersalah Berduka Denial Panik Ketakutan Cemas Depresi Respon tidak sesuai • Marah • Iritable • Agitasi • Perubahan aktivitas • Menarik diri • Perubahan nafsu makan • Konsumsi alkohol • Tidak bisa beristirahat • Perubahan pola seksual
Disaster Phase (victim) Warning Impact Heroic Honeymoon Disillusionment Reconstructive (Missouri, 1995)
Cont’d 1. Warning : peringatan, Semakin besar/cepat peringatan semakin ringan akibat yang ditimbulkan 2. Impact : Reaksi saat bencana, bingung, denial, fokus dalam menyelamatkan diri, keluarga, dan harta 3. Heroic : Selama dan setelah bencana respon individu dan masyarakat biasanya saling mendukung, mendahulukan kepentingan orang lain, bersikap pahlawan 4. Honeymoon : Kesepakatan bersama masyarakat meningkat, bantuan datang menolong, rawan membuat ketergantungan 5. Disillusionment : Bantuan dan pertolongan berkurang, mulai merasakan ketidakberdayaan, kesatuan memudar, cekcok, mulai merasakan masalah kesehatan 6. Reconstructive : Butuh waktu lama, aktivitas sosial ekonomi kembali pulih, peristiwa peringatan.
Disaster Management Pre Disaster In Disaster Post Disaster • Mitigasi : Hazard Material, Early Warning, Preparedness • Tanggap darurat • Rehabilitation • Reconstruction
Pre Disaster Mitigasi : Upaya yang dilakukan untuk pengurangan resiko bencana, istilah gabungan yang digunakan untuk mencakup semua tidakan yang dilakukan sebelum munculnya satu bencana 1. Hazard Assesment : � Pengkajian terhadap bahaya, populasi dan aset yang terancam. � Butuh pengetahuan tentang karakteristik, kemungkinan kejadian bencana, serta data di masa lalu. � Tahapan ini menghasilkan Peta Potensi Bencana yang sangat penting untuk merancang kedua unsur mitigasi lainnya 2. Early Warning : � Peringatan awal pada bencana � Menyiapkan sistem peringatan, sistem komunikasi 3. Preparedness : � Kesiapan dalam menghadapi bencana � Pos komando, tempat pengungsian, lokasi evakuasi � Pelatihan tanggap bencana � Membersihkan sampah di sungai � Menyiapkan green zone
Hazard Assessment
Early Warning
Preparedness
In Disaster Tanggap Bencana : Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana yang bertujuan untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan Ex: Pengkajian terhadap lokasi, kerusakan, dan Penentuan status keadaan darurat; Penyelamatan dan evakuasi korban; Pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih, sanitasi, pangan, sandang, yankes) Pelayanan psikososial dan penampungan (tempat hunian) Perlindungan kelompok rentan (prioritas bagi kelompok rentan) serta pemulihan prasarana dan sarana vital.
Sanitasi darurat Pengendalian vector Pengendalian penyakit Surveilance epidemologi
Penanganan bencana
Post Disaster Rehabilitation : berfokus kepada pengembalian psikis, layanan psikologis, penyesuaian-penyesuaian seperlunya terhadap perubahan-perubahan yang disebabkan oleh bencana. Reconstruction : Berfokus pada pengembalian fisik, memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula. Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar puskesmas, dll)
Ecological DM
Sistem di Indonesia
Peran Perawat Fase Pre Disaster Mengikuti pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana pada tiap fase Ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi, lingkungan PMI, atau lembaga lain yg terlibat dalam bencana Terlibat dalam promosi kesehatan dan penyuluhan tentang bencana �Ex: live saving, pertolongan pertama, menyimpan makanan, nomor darurat, posko, sarana prasarana yg diperlukan
In Disaster Bertindak cepat dan tepat Coordinate & create leadership Di Lokasi Bencana Memastikan keselamatan diri sendiri dan korban Memberi pertolongan pertama dan emergency care Di Pengungsian Asuhan Keperawatan Memberi pertolongan pertama Memperhatikan respon psikologis korban
Pembagian Area In Disaster Layer 3 • Menyiapkan & memberikan bantuan • Memberikan bantuan dan area evakuasi Layer 2 • Mencegah bencana meluas • Memberikan bantuan dan evakuasi Impact Layer 1 • Rapid Health & Need Assessment • Call for help L 2 dan L 3 kalau perlu
Post Disaster Membantu mengenali dan mengatasi PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) Penilaian kualitatif dan kuantitatif thd kebutuhan psikososial & kesehatan mental Pelatihan dan pengawasan Membantu rehabilitation dan reconstruction Kerjasama lintas sektor untuk mempercepat recovery
Identifikasi Korban Bencana 1. Identifikasi kejadian dari bencana 2. Mengumpulkan data Post Mortem Foto Pemeriksaan medis Sidik jari Rontgen Odontology forensic Sampel biologi atau DNA 3. Membagi data a. b. Data primer meliputi sidik jari, profil gigi, dan DNA. Data sekunder meliputi gambaran visual, fotografi, barang-barang yang dikenakan (properti korban), dan data medik-antropologi.
Cont’d 4. Mengumpulkan data ante mortem Data ante mortem dikumpulkan dari informasi yang diperoleh dari keluarga korban mengenai ciri-ciri fisik korban serta barang yang dikenakan korban. 5. Membandingkan data ante mortem dengan post mortem Data ante mortem dan post mortem dibandingkan, dianalisis, dan kemudian disimpulkan. Korban dinyatakan positif teridentifikasi jika ditemukan kesamaan pada satu data primer maupun dua data sekunder. 6. Mengembalikan ke keluarga (setelah teridentifikasi) Sebelum dikembalikan kepada keluarga korban, dilakukan proses rekonstruksi tubuh korban agar terbentuk suatu kondisi tubuh korban yang lebih baik. Kemudian korban yang telah meninggal tersebut dibuatkan surat kematian.
Cont’d Tim dalam mengidentifikasi korban bencana terdiri dari : Ahli patologi forensik Perawat Dokter gigi Petugas sidik jari Pihak yang mengenali properti korban Fotografer
TERIMA KASIH
- Dr mokhtar eldeeb
- Sherief kamel
- Mokhtar hamdi
- Reem mokhtar
- Dr elkadi
- Farzana and jamil are from kushtia
- Jamil amhis
- Farzana and jamil are from kushtia
- Jamil khader
- Jamil kassam
- Jamil khader
- Mark jamil
- Ptt 444
- Rubrics in making slogan
- Rotary component of muscle force
- Chachua government primary school
- Suspension therapy principles
- How many peoples are there in your family
- Cardinal axis
- Dysraphisme
- Nama pokok akar tunjang
- Pengertian evaluasi
- Apakah pokok-pokok isi surat an-nasr
- Sesorah panglipur
- Tujuan membuat ringkasan adalah
- Pokok pikiran teori darwin
- Türkkep maaş bordrosu sorgulama nasıl yapılır
- Trộn bột kép
- Dupak teknik jalan dan jembatan
- Tunjangan jabatan fungsional teknik pengairan
- Tác dụng của dấu ngoặc kép
- Pttkep webmail
- Medencevégű fekvés kép
- Tác dụng của dấu ngoặc kép
- Kepmenkowasbangpan nomor 65/kep/mk.waspan/10/1999