NILAI WAKTU UANG DAN LEGITIMASI SYARIAH KARAKTERISTIK KEUANGAN

  • Slides: 11
Download presentation
NILAI WAKTU UANG DAN LEGITIMASI SYARIAH

NILAI WAKTU UANG DAN LEGITIMASI SYARIAH

KARAKTERISTIK KEUANGAN SYARIAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dijalankan dalam prinsip syariah

KARAKTERISTIK KEUANGAN SYARIAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dijalankan dalam prinsip syariah Implementasi prinsip ekonomi Islam dengan ciri-ciri: (a) pelarangan riba dalam berbagai bentuknya, (b) tidak mengenal konsep time value of money tetapi economic value of time, (c) uang sebagai alat tukar bukan komoditi yang diperdagangkan. Operasi berdasarkan bagi hasil Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa Tidak mengunakan bunga Asas utamanya kemitraan, keadilan, transparansi dan universal. Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil, namun dapat melakukan transaksi sektor riil.

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) � Konsep ini dikembangkan oleh Von Bhom

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) � Konsep ini dikembangkan oleh Von Bhom Bawerk dalam capital and interest dan positive theory of capital. Teori ini menyebutkan bahwa preferensi waktu positif merupakan pola ekonomi yang normal, sistimatis dan rasional. � Pemikiran ini didasari pada pendapat adanya perubahan nilai uang sekarang dengan nilai uang yang akan datang. Pengaruh waktu terhadap nilai uang akan mengalami perubahan.

ECONOMIC VALUE OF TIME � Teori ini dikembangkan abad ke 7 pada saat emas

ECONOMIC VALUE OF TIME � Teori ini dikembangkan abad ke 7 pada saat emas dan perak digunakan sebagai alat tukar. � Dalam Islam mengenai waktu, waktu bagi semua orang adalah sama. Jadi faktor yang menentukannilai waktu adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu. Semkain efektif dan effisien maka akan semakin tinggi nilai waktunya. � Dalam Islam keuntungan bukan hanya memikirkan dunia saja tetapi dunia dan akhirat. Oleh karena itu selain memanfaatkan waktu dengan efektif dan effisien juga harus didasari dengan keimanan.

� Dalam ekonomi syariah boleh menggunakan discount rate dalam menentukan harga bai’mu’ajjal (membayar tangguh)

� Dalam ekonomi syariah boleh menggunakan discount rate dalam menentukan harga bai’mu’ajjal (membayar tangguh) dapat digunakan dengan alasan sbb: 1. Jual beli dan sewa menyewa adalah sektor riil yang menimbulkan economic value added. 2. Tertahannya hak si penjual (uang pembayaran) yang telah melaksanakan kewajibannya (menyerahkan barang dan jasa) sehingga tidak dapat melaksanakan kewjibannya kepada pihak lain.

� Discount rate juga bisa digunakan dalam menentukan nisbah bagi hasil. � Nisbah ini

� Discount rate juga bisa digunakan dalam menentukan nisbah bagi hasil. � Nisbah ini akan dikalikan dengan pendapatan aktual (actual return). � Transaksi nisbah berbeda dengan transaksi jual beli atau sewa menyewa. � Transaksi nisbah ada hubungannya antara pemodal dengan yang memproduksi modal tersebut. Dalam hal ini shohibul maal telah melaksankan kewajibannya kepada mudharib. � Hak bagi shohibul mal dan mudharib adalah berbagi hasil terhadap keuntungan yang diperoleh.

ECONOMIC VALUE OF TIME PADA TEORI PERTUKARAN Teori pertukaran adalah kontrak dalam bisnis yang

ECONOMIC VALUE OF TIME PADA TEORI PERTUKARAN Teori pertukaran adalah kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. � Penentuan harga jual beli dalam Islam dapat dirujuk dari fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) No, 04/DSN-MUI/IV/2001. yang menyatakan sbb: � Harga Beli, Bank harus emmberitahukan secara jujur harga barang kepada nasabahnya, berikut biaya yang diperlukan � Harga Jual, Bank kemudian menjual barangnya kepada nasabah, dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. � Fatwa DSN No. 16/IX/2000 menyatakan: Harga dalam jual beli marabahah adalah harga beli dan biaya yang diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan kesepakatan (Ps 1: 1) �

HARGA JUAL MURABAHAH � Rumus sbb: � HI = HB + (t*CR) + k

HARGA JUAL MURABAHAH � Rumus sbb: � HI = HB + (t*CR) + k Keterangan : HI = Harga Jual Bank , adalah harga yang disepakati antara penjual dengan (bank) pembeli (nasabah) HB = Harga Beli, adalah harga perolehan atau nilai pasar yang didapat bank saat membeli produk tertentu. t = Waktu adalah periode yang digunakan untuk penyelesaian pembiayaan CR – Cost Recovery adalah nilai biaya yang dikeluarkan bank untuk menyelesaikan pembiyaan. k = Margi, adalah prosentase keuntungan yang diinginkan oleh penjual (bank) pada saat menjual produk pada pembeli (nasabah)

UANG MUKA, DISKON DAN HARGA JUAL Rumus harga jual beli dengan uang muka dalam

UANG MUKA, DISKON DAN HARGA JUAL Rumus harga jual beli dengan uang muka dalam bank syariah sbb: HI = (HB – UM) + (t*CR) + k Keterangan : HI = Harga Jual Beli HB = Harga Beli UM = Uang muka nasabah t = waktu CR = Cost Recovery K = margin keuntungan yang diinginkan.

� Rumus jual beli murabahah bank syariah mendapatkan diskon dari supplier sbb: HI =

� Rumus jual beli murabahah bank syariah mendapatkan diskon dari supplier sbb: HI = (HB – D – UM) + (t * CR) + k) Keterangan : HI = Harga Jual Beli HB = Harga Beli UM = Uang muka nasabah D = Diskon dari supplier t = waktu CR = Cost Recovery K = margin keuntungan yang diinginkan.

� Rumus jual beli murabahah bank syariah mendapatkan diskon setelah akad sbb: HI =

� Rumus jual beli murabahah bank syariah mendapatkan diskon setelah akad sbb: HI = (HB – UM) + (t * CR) + k) Keterangan : HI = Harga Jual Beli HB = Harga Beli UM = Uang muka nasabah t = waktu CR = Cost Recovery K = margin keuntungan yang diinginkan.