NILAI WAJAR PSAK 68 Agenda Konsep Nilai Wajar

  • Slides: 52
Download presentation
NILAI WAJAR PSAK 68

NILAI WAJAR PSAK 68

Agenda Konsep Nilai Wajar menurut PSAK 68 Diskusi 2

Agenda Konsep Nilai Wajar menurut PSAK 68 Diskusi 2

Karakteristik IFRS • IFRS menggunakan “Principles Base “ : – Lebih menekankan pada intepratasi

Karakteristik IFRS • IFRS menggunakan “Principles Base “ : – Lebih menekankan pada intepratasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. – Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. – Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. • Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai • Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif 3

Nilai Wajar – PSAK lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu

Nilai Wajar – PSAK lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. 4

Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA • Kuotasi harga di pasar aktif; •

Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA • Kuotasi harga di pasar aktif; • Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: – penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; – referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; – analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan – model penetapan harga opsi (option pricing model) 5

FAIR VALUE DALAM PSAK Aset Tetap Instrumen Keuangan PSAK 50, 55, 60 Agikultur PSAK

FAIR VALUE DALAM PSAK Aset Tetap Instrumen Keuangan PSAK 50, 55, 60 Agikultur PSAK 69 PSAK 16, 19 FAIR VALUE IFRS 13 PSAK 48, 58 PSAK 13 PSAK 15, 22 Properti Investasi Aset takberwuju Penurunan Nilai Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan 6

Fair Value – Financial Statment CM or RM PUC p n assets l ess

Fair Value – Financial Statment CM or RM PUC p n assets l ess lan ob l i g a arbitr t ary ru ion & les r © IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC 4 M 6 XH | UK. www. ifrs. org M i Fa FV Biological assets lue Fair va to sts less co sell e lu a v or st Lo we r so of m C e or FV N M RV Co FV pl an PUC p assets le ss lan & arb obligation itrary rules FV pl a Financial C Defined Benefit Inv Property M us FV rio us rio or Etc Va Assets st Inventory Intangible CM PP&E Nil Co Va Cost Nil Am M R CM or 7

ASSET TYPE MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION MODEL BASED ON FAIR VALUE IFRS 9 Financial

ASSET TYPE MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION MODEL BASED ON FAIR VALUE IFRS 9 Financial Instruments Fair value For specified financial assets and for particular business models: fair value IAS 16 Property, Plant and Equipment Purchase costs + construction costs + costs to bring to the location and condition necessary to be capable of operating in the manner intended by management. Accounting policy choice: revaluation model IAS 38 Intangible Assets Purchase costs + development costs + costs to bring to the location and condition necessary to be capable of operating as intended by management Accounting policy choice: revaluation model IAS 40 Investment Property Cost including transaction costs Accounting policy choice: fair value IAS 41 Agriculture Fair value less costs to sell BASIS OF IMPAIRMENT TEST Compare carrying amount to recoverable amount. Recoverable amount is greater of value in use and fair value less disposal costs (IAS 36) 8

Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis • Pengungkapan Transparan • Peran penilai menjadi penting

Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis • Pengungkapan Transparan • Peran penilai menjadi penting • Entitas menentukan: – – – Aset atau liabilitas yang diukur dengan nilai wajar Untuk non keuangan, menentukan asumsi penilaian Pasar utama atau pasar paling menguntungkan Teknik penilaian yang tepat Input atas teknik penilaian berdasarkan asumsi pelaku pasar • Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang sama 9

PSAK 68 Pendahuluan Pengukuran Pengungkapan Lampiran A: Definisi Istilah Lampiran B: Pedoman Penerapan Lampiran

PSAK 68 Pendahuluan Pengukuran Pengungkapan Lampiran A: Definisi Istilah Lampiran B: Pedoman Penerapan Lampiran C: Tanggal Efektif dan Transisi Lampiran D: Amandemen terhadap PSAK Contoh Ilustrasi 10

Konsep Nilai Wajar PSAK 68 Tujuan : • mendefinisikan nilai wajar (fair value); •

Konsep Nilai Wajar PSAK 68 Tujuan : • mendefinisikan nilai wajar (fair value); • menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai wajar; dan • mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. 11

Ruang Lingkup • Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau

Ruang Lingkup • Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07. 12

Ruang Lingkup - Pengecualian • Pengukuran dan pengungkapan – transaksi pembayaran berbasis saham dalam

Ruang Lingkup - Pengecualian • Pengukuran dan pengungkapan – transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham; – transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan – pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. • Pengungkapan – aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24: – investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18 – aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan PSAK 48 13

Definisi Nilai Wajar • nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu

Definisi Nilai Wajar • nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. • “. . . the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. ” IFRS 13 para 9 14

Definisi Lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara

Definisi Lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) ? Kelemanah Tidak spesifik apakan entitas menjual atau membeli aset Tidak jelas tentang diselesaikan, karena tidak menunjukkan kreditor Tidak jelas tentang pengertian nilai wajar Tidak menjelaskan kapan transaksi terjadi 15

Aset dan Liabilitas • Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. •

Aset dan Liabilitas • Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. • Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Karakteristik tersebut misalnya : – kondisi dan lokasi aset; dan – pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset. • Aset atau liabilitas diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari aset atau liabilitas yang berdiri sendiri atau sekolompok aset atau liabilitas. 16

Transaksi • Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi

Transaksi • Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini. • nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: – di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau – jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut. 17

Pelaku Pasar • Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang

Pelaku Pasar • Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya. • Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk: – Aset dan liabilitas – Pasar utama – Pelaku pasar yang akan melakukan transasi 18

Pedoman penerapan • Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi bahwa pihak yang berpartisipasi dalam

Pedoman penerapan • Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi bahwa pihak yang berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko. • Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada tanggal pengukuran, termasuk • Umur, kondisi dan lokasi aset • Ristriksi atas penjualan atau penggunaan 19

Harga • Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau

Harga • Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. 20

Penerapan Aset non Keuangan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used) •

Penerapan Aset non Keuangan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used) • Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan: • Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible) memperhitungkan karakteristik fisik aset • Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible) memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset. • Pengunaan yang layak secara keuangan (financially feasible) 21

Premis Penilaian Aset non Keuangan Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai

Premis Penilaian Aset non Keuangan Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai maksimum dengan melalui • penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai wajar adalah didasarkan asumsi aset tersebut digunakan bersama aset atau liablitas lain: – Kombinasi – Aset pelengkap – Relevan dari kelompok aset • melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan secara terpisah. 22

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran. • Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan : – Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. – Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. 23

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai aset pada tanggal pengukuran. 24

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan: a.

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan: a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia. b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset. c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia, maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti: i. ii. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset; pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset; 25

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset • Ketika harga

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset • Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai asset – entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas. 26

Risiko Wanprestasi • Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk). • Risiko

Risiko Wanprestasi • Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk). • Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan). • Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan sesudah pengalihan liabilitas. 27

Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Dampak pembatasan

Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain terhadap pengukuran nilai wajar. 28

Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu • Nilai wajar liabilitas keuangan dengan

Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu • Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar. 29

Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar

Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan • Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. (Par 48). • Entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara konsisten dengan bagaimana pelaku pasar menetapkan harga eksposure risiko neto pada tanggal pengukuran. 30

Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar

Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut: a. Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi; b. Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: c. Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan. Pengecualian par 48 hanya berlaku untuk aset keuangan dan liabilitas keuagnan dalam ruang lingkup PSAK 55. 31

Eksposure terhadap nilai pasar a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas menerapkan bid ask

Eksposure terhadap nilai pasar a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas menerapkan bid ask spread yang mempresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut pada exposure neto entitas terhadap risiko pasar. b. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memastikan bahwa risiko pasar dalam kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut secara substansial sama c. Durasi eksposure entitas terhadap risiko pasr secara substansial sama 32

Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memperhitungkan

Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memperhitungkan dampak eksposure neto terhadap kredit entitas dalam pengukuran nilai wajar ketika pelaku pasar memperhitungkan perjanjian apapun yang ada saat ini yang mengurangi eksposure risiko kredit jika gagal bayar. b. Pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pelaku pasar mengenai kemungkinan bahwa perjanjian tersebut akan memiliki kekuatan hukum jika terjadi gagal bayar. 33

Nilai wajar pada saat pengakuan awal a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk

Nilai wajar pada saat pengakuan awal a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk mempeoleh aset atau harga yagn diterima untuk mengambil alih liabilitas (harga masuk / entry price). b. Nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas (harga keluar). c. Dalam banyak kasus harga transaksi akan sama dengan nilai wajar, contohnya kasus tersebut terjadi pada tanggal transaksi terjadi transaksi untuk membeli aset di pasar di mana aset tersebut akan dijual. d. Jika harga transaksi berbeda dengan nilai wajar, maka entitas mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi, kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan tersebut. 34

Teknik Penilaian • Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dimana data yang

Teknik Penilaian • Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. • Tujuan teknik penilaian adalah untuk mengestimasi harga di mana transaksi teratur untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar pada tanggal transaksi • Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan. • Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan secara konsisten. • Penggunaan teknik tunggal atau beberapa teknik penilaian dimungkinkan. • Pengukuran nilai wajar adalah titik dalam rentang tersebut yang paling mewakili nilai wajar dalam keadaan tersebut. 35

Prinsip Umum Teknik Penilaian • Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar memaksimalkan

Prinsip Umum Teknik Penilaian • Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. • Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut 36

Input Berdasarkan Harga Bid and Ask • Jika aset atau liabilitas yang diukur pada

Input Berdasarkan Harga Bid and Ask • Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid– ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari dimana input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2, atau 3). • Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan tetapi tidak disyaratkan. • Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah pasar (mid market pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang digunakan pelaku pasar sebagai panduan praktis untuk mengukur nlai wajar dalam bid ask spread. 37

Hirarki Fair Value Yes 38 Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

Hirarki Fair Value Yes 38 Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Level 1) Apakah ada input selain harga kuotasioan yang dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1 Harus digunakan tanpa penyesuaian * Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda No No Yes Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡ Level 2 Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi. Level 3 38 38

Input Level 1 • Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar

Input Level 1 • Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran. • Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai wajar dan digunakan tanpa penyesuaian. • Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut: a. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama, pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; dan b. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut pada harga di pasar tersebut pada tanggal pengukuran. • Entitas tidak membuat penyesuaian terhadap input Level 1 kecuali dalam beberapa keadaan sebagai berikut: a. tidak dapat diakses untuk setiap aset atau liabilitas tersebut secara individual b. harga kuotasian di pasar aktif tidak merepresentasikan nilai wajar pada tanggal pengukuran. c. aset di pasar aktif dan harga tersebut perlu untuk disesuaikan untuk faktor yang spesifik terhadap item atau aset tersebut 39

Input Level 2 • Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk

Input Level 2 • Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung. • Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2 harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau liabilitas tersebut. a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif. b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif. c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, sebagai contoh: i. suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval kuotasi yang umum; ii. volatilitas yang tersirat; dan iii. credit spreads. d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs). • Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik atas aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut: a. kondisi atau lokasi aset; b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau liabilitas c. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati. 40

Input Level 3 • Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk

Input Level 3 • Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. • Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai wajar sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia, • Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk teknik penilaian. • Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi menggunakan informasi terbaik yang tersedia 41

Pengungkapan • Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal

Pengungkapan • Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal sebagai berikut: a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut. b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut. 42

Pengungkapan Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut: a. level detil

Pengungkapan Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut: a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan; b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan; c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang diungkapkan. 43

Pengungkapan Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan informasi berikut: a. Alasan pengkuruan nilai wajar

Pengungkapan Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan informasi berikut: a. Alasan pengkuruan nilai wajar berulang dan tidak berulang b. Level hirarki nilai wajar c. Jumlah perpindahan antar hirarki nilai wajar 1 dan 2, alasan dan kebijakan akuntansinya. d. Untuk level 2 dan 3, deskripsi teknik penilaian dan input dalam pengukuran. e. Level 3, rekonsiliasi saldo awal dan akhir, perubahan selama periode, keuntungan kerugian yagn direalisasi dan belum direalisasi. f. Jika penggunaan teringgi dan terbaik aset non keuangan berbeda dari penggunaannya, fakta tersebut harus diungkapkan. 44

Pedoman Penerapan a. b. c. d. Pendekatan pengukuran nilai wajar Premis penilaian untuk aset

Pedoman Penerapan a. b. c. d. Pendekatan pengukuran nilai wajar Premis penilaian untuk aset non keuangan Nilai wajar pada saat pengakuan awal Teknik penlaian i. Pendekatan pasar ii. Pendekatan biaya iii. Pendekatan penghasilan iv. Teknik nilai kini Komponen penilaian nilai kini (prinsip umum, risiko dan ketidakpastian, teknik penyesuaian tingkat diskonto, teknik nilai kini yang diharapkan) e. Penerapan teknik nilai kini pada liabilitas dan instrument ekuitas milik entitas sendiri yang tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset f. Pengukuran nlai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas menurun secara signifikan i. identifikasi transaksi tidak teratur ii. penggunaan harga kuotasian yang disediakan pihak ketiga) 45

Amandemen terhadap PSAK a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun

Amandemen terhadap PSAK a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada, karena sudah disesuaikan. b. PSAK yang disesuaikan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PSAK 1 PSAK 3 PSAK 8 PSAK 10 PSAK 13 PSAK 14 PSAK 15 PSAK 16 9. PSAK 19 10. PSAK 22 11. PSAK 24 12. PSAK 30 13. PSAK 48 14. PSAK 50 15. PSAK 53 16. PSAK 55 17. PSAK 56 18. PSAK 60 19. PSAK 53 20. ISAK 8 21. ISAK 10 22. ISAK 11 23. ISAK 28 24. PSAK 57 46

Contoh Ilustrasi a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset; 2.

Contoh Ilustrasi a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset; 2. tanah; 3. Proyek penelitian dan pengembangan) b. Penggunaan beberapa teknik penilaian (4. mesin yang dimiliki dan digunakan; 5. perangkat lunak) c. Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan (6. pasar utama level 1) d. Harga transaksi dan nilai wajar pada saat pengakuan awal (7. swap suku bunga pada saat pengakuan awal) e. Aset yang dibatasi (8. pembatasn pada penjualan instrument ekuitas; 9. pembatasan pada penggunaan aset) f. Pengukuran liabilitas (10. structured notes; 11. liabilitas aktivitas purna operasi; 12. kewajian utang: harga kuotasian; 13. kewajiban utang: teknik nilai kini) g. Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas menurun secara signifikan (14. estimasti tingkat imbal hasil ketika volume atau tingkat aktivitas aset menurun secara signifikan) h. Pengungkapan (15. Aset yagn diukur pada nilai wajar; 16. Rekonsilisasi pengukuran nilai wajar level 3; 17. Teknik penilaian dan input; 18. Proses penilaian; 19. Informasi sensitivitas terhadap perubahan dalam input tidak dapat diobservasi yang signifikan. 47

Pengukuran Aset Non Keuangan • Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu

Pengukuran Aset Non Keuangan • Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu kombinasi bisnis: a. Aset A, b. Aset B dan c. Aset C. • Aset C : perangkat lunak penagihan (billing) yang takterpisahkan dari bisnis yang dikembangkan oleh entitas yang diakuisisi untuk penggunaannya sendiri, bersama dengan aset. A dan B (yaitu aset yang terkait). Diketahui: • Nilai wajar setiap dapat aset diukur secara terpisah • setiap aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar utamanya melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain atau dengan aset dan liabilitas lain • Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan saat ini aset tersebut bukanlah penggunaan tertinggi dan terbaiknya. 48

Pengukuran Aset Non Keuangan Kelompok Aset Pembeli Finansial • Entitas menentukan bahwa pembeli finansial

Pengukuran Aset Non Keuangan Kelompok Aset Pembeli Finansial • Entitas menentukan bahwa pembeli finansial tidak memiliki aset yang terkait atau aset pengganti yang akan meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan. • Karena pembeli finansial tidak memiliki aset pengganti, maka Aset C (yaitu perangkat lunak penagihan) akan digunakan selama umur ekonomiknya • Nilai wajar Aset: a. Aset A: Rp 300 b. Aset B: Rp 200 c. Aset C: Rp 100 49

Pengukuran Aset Non Keuangan Kelompok Aset Pembeli Strategis • Entitas menentukan bahwa pembeli strategis

Pengukuran Aset Non Keuangan Kelompok Aset Pembeli Strategis • Entitas menentukan bahwa pembeli strategis memiliki aset terkait yang akan meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan (yaitu sinergi pelaku pasar). • Aset tersebut mencakup aset pengganti untuk Aset C (perangkat lunak penagihan), yang hanya akan digunakan untuk periode transaksi terbatas dan tidak dapat dijual secara tersendiri pada akhir periode tersebut. • Karena pembeli strategik memiliki aset pengganti, maka Aset C tidak akan digunakan selama umur ekonomiknya. • Nilai wajar Aset: a. Aset A: Rp 360 b. Aset B: Rp 260 c. Aset C: Rp 30 • Nilai wajar indikasian aset sebagai suatu kelompok dalam kelompok aset pembeli strategis adalah Rp 650. 50

Pengukuran Aset Non Keuangan • Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan

Pengukuran Aset Non Keuangan • Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan berdasarkan penggunaan aset tersebut sebagai suatu kelompok dalam kelompok pembeli strategis (Rp 360 Rp 260 dan Rp 30) • Walaupun penggunaan aset dalam kelompok pembeli strategis tidak memaksimalkan nilai wajar dari setiap aset secara tersendiri, penggunaan aset tersebut akan memaksimalkan nilai wajar aset sebagai suatu kelompok (Rp 650). 51

TERIMA KASIH Dwi Martani - 081318227080 martani@ui. ac. id atau dwimartani@yahoo. com http: //staff.

TERIMA KASIH Dwi Martani - 081318227080 martani@ui. ac. id atau dwimartani@yahoo. com http: //staff. blog. ui. ac. id/martani/ 52