NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN

  • Slides: 20
Download presentation
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DHONA, SH

NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DHONA, SH

PENGERTIAN NILAI Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau

PENGERTIAN NILAI Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.

Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya

Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu: Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi

Individu tidak lahir dengan membawa nilai 2 (values). Nilai 2 ini diperoleh & berkembang

Individu tidak lahir dengan membawa nilai 2 (values). Nilai 2 ini diperoleh & berkembang melalui informasi, lingkungan, keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian & menentukan tentang nilai 2 mana yang benar & mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai 2 kehidupan ini sangat tergantung pada situasi & kondisi dimana mereka tumbuh & berkembang. Nilai 2 tersebut diambil dgn berbagai cara a/l:

(1) Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai 2 yang baik atau buruk

(1) Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai 2 yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul; (2) Moralitas diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai 2 yang berbeda;

(3) Sesuka hati ad/ proses dimana adaptasi nilai 2 ini kurang terarah & sangat

(3) Sesuka hati ad/ proses dimana adaptasi nilai 2 ini kurang terarah & sangat tergantung kepada nilai 2 yang ada di dalam diri seseorang & memilih serta mengembangkan sistem nilai 2 tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, & konflik internal bagi individu tersebut; (4) Penghargaan dan Sanksi; Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik;

 (5) Tanggung jawab untuk memilih; adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan

(5) Tanggung jawab untuk memilih; adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.

KLARIFIKASI NILAI-NILAI (VALUES) Klarifikasi nilai 2 merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem

KLARIFIKASI NILAI-NILAI (VALUES) Klarifikasi nilai 2 merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai 2 yang melekat pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan & analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif 2, apakah pilihan 2 ini yang sudah dianalisis secara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya (Steele&Harmon, 1983). Klarifikasi nilai 2 mempunyai manfaat yang sangat besar didalam aplikasi keperawatan &

Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai 2 individu yang perlu dipahami oleh perawat dan

Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai 2 individu yang perlu dipahami oleh perawat dan bidan : Pilihan: (1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan bagi setiap individu; (2) Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan 2, asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan. (3) Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.

Penghargaan: (1) Merasa bangga & bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan merasa senang bila

Penghargaan: (1) Merasa bangga & bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau klien serta sejawat) atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang dilakukan; (2) Dapat mempertahankan nilai 2 tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.

Tindakan (1) Gabungkan nilai 2 tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari 2; (2) Upayakan

Tindakan (1) Gabungkan nilai 2 tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari 2; (2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan pribadi & profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan. Semakin disadari nilai 2 profesional maka semakin timbul nilai 2 moral yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya. Bila dibicarakan dengan sejawat atau pasien & ternyata tidak sejalan, maka seseorang merasa terjadi sesuatu yang kontradiktif dengan prinsip 2 yang dianutnya yaitu; penghargaan terhadap martabat manusia yang tidak terakomodasi & sangat mungkin kita tidak lagi merasa nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai 2 merupakan suatu proses dimana kita perlu meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam kehidupan sehari 2 & dalam masyarakat luas.

KRITERIA NILAI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kebebasan memilih tanpa ada tekanan

KRITERIA NILAI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kebebasan memilih tanpa ada tekanan Kebebasan memilih diantara alternatif Kebebasan memilih setelah dikaji ulang Menghargai pilihan Memberitahu pilihan pada No. 1 Menunjukkan pilihan dalam bentuk prilaku Mengulang pilihan dalam perilaku sehari-hari

Nilai berkembang dari pengalaman & lingkungan Mendasari perilaku dalam mengambil keputusan PERTIMBANGAN NILAI :

Nilai berkembang dari pengalaman & lingkungan Mendasari perilaku dalam mengambil keputusan PERTIMBANGAN NILAI : 1. Berbeda dengan pertimbangan fakta 2. Pertimbangan fakta dapat menentukan pertimbangan nilai

PERTIMBANGAN NILAI TERBAGI : 1. SUBYEKTIF : Ekspresi perasaan / keinginan seorangan 2. OBYEKTIF

PERTIMBANGAN NILAI TERBAGI : 1. SUBYEKTIF : Ekspresi perasaan / keinginan seorangan 2. OBYEKTIF : Nilai fundamental yang mencerminkan kondisi fisik, psikologi sosial & keperluan manusia

NILAI PERSONAL & PROFESI Nilai personal bersifat pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi & membentuk dasar

NILAI PERSONAL & PROFESI Nilai personal bersifat pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi & membentuk dasar perilaku nyata yang konsisten. TYPE VALUE 1. Nilai Intrinsik : Upaya mempertahankan diri 2. Nilai Ekstrinsik : Humanistik, sosialisasi, indah/tidak, kesehatan. (Steele and Harmon, 1983)

TRANSMISI NILAI 1. Modelling Mesti menanamkan Mesti Meniru Orang Tua Anak 2. Bebas –

TRANSMISI NILAI 1. Modelling Mesti menanamkan Mesti Meniru Orang Tua Anak 2. Bebas – konsep Laissez – Faire Bebas melakukan sesuatu, mencari terkadang timbul konflik 3. Moralizing Benar – salah tidak tawar menawar sifat kaku 4. Pilihan tanggung jawab

 • Nilai personal berkembang, diterapkan sepanjang hidupny • Dapat memantapkan profesional value •

• Nilai personal berkembang, diterapkan sepanjang hidupny • Dapat memantapkan profesional value • Nilai profesi adalah nilai yang ditanamkan dalam menjalankan etika Membantu dalam memecahkan dilema

NILAI MORAL ETIK Intervensi Kebidanan Pengambilan Keoutusan

NILAI MORAL ETIK Intervensi Kebidanan Pengambilan Keoutusan

FUNGSI NILAI 1. Sebagai kriteris dalam memilih tujuan 2. Kerangka patokan dalam tingkah laku

FUNGSI NILAI 1. Sebagai kriteris dalam memilih tujuan 2. Kerangka patokan dalam tingkah laku sehari-hari 3. Arah dalam kehidupan masyarakat