NILAI PENDIDIKAN LINGKUNGAN DALAM CERPEN KARYA SISWA KELA

  • Slides: 16
Download presentation
NILAI PENDIDIKAN LINGKUNGAN DALAM CERPEN KARYA SISWA KELA XI SMK PGRI 31 LEGOK Yuyun.

NILAI PENDIDIKAN LINGKUNGAN DALAM CERPEN KARYA SISWA KELA XI SMK PGRI 31 LEGOK Yuyun. Widiawati 1688201093

LATAR BELAKANG Karya sastra merupakan bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Karya sastra terbagi

LATAR BELAKANG Karya sastra merupakan bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Karya sastra terbagi menjadi tiga yaitu: Puisi, prosa, dan drama Sastra memiliki banyak jenis salah satunya cerpen, cerpen adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur insterinsik dan ekstrinsik. Pada era milenial muncul fenomena baru terkait dengan dunia sastra yaitu ekologi sastra, ekologi sastra adalah cara pandang dalam memahami persoalan lingkungan hidup dalam perspektif sastra. Ekologi sastra sendiri mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya.

Fokus Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penjelasan istilah dan Singkatan Fokus masalah

Fokus Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penjelasan istilah dan Singkatan Fokus masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah nilai ekologi dalam kumpulan cerpen karya siswa kelas XI melalui pendekatan Ekologi Sastra. Bagaimana nilai pendidikan lingkungan pada kumpulan cerpen karya siswa kelas XI? Mendeskripsikan nilai ekologi yang ada dalam kumpulan cerpen karya siswa kelas XI. 1. Secara Teoritis 2. Secara Praktiks 1. 2. 3. 4. Ekologi Nilai ekologi Cerpen Kesadaran lingkungan

LANDASAN TEORI A. Cerpen B. Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Sastra Penelitian yang Relevan C.

LANDASAN TEORI A. Cerpen B. Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Sastra Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berfikir D.

PENGERTIAN CERPEN Cerpen merupakan bentuk singkatan dari cerita pendek, Cerpen adalah karya sastra yang

PENGERTIAN CERPEN Cerpen merupakan bentuk singkatan dari cerita pendek, Cerpen adalah karya sastra yang sangat diminati, karena bentuk sastra ini lebih pendek daripada novel, sehingga, para penikmat sastra tidak merasa bosan dalam membaca karya sastra cerpen. Menurut Nurgiantoro (2019) “Cerpen adalah cerita pendek. Akan tetapi, berupa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tidak ada satu kesepakatan di antara pengarang dan para ahli” (h. 12). Menurut Nurhadi (2017) “Cerpen atau cerita pendek adalah karangan fiksi singkat, sederhana, dan berisi masalah tunggal, yang biasanya selesai dalam satu kali waktu membaca, disebut cerita pendek karena ceritanya relative pendek” (h. 308). Fatimah dan Nafilah (2014) “Berpendapat cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya” (h. 81) Pendapat lain dari Kosasih (2019) “Cerita pendek (cerpen) merupakan cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Jumlah katanya sekitar 500 – 5. 000 kata. ” (h. 34).

CIRI-CIRI CERPEN MENURUT NURGIYANTORO (2013) 3. 2. 1. Plot cerpen pada umumnya tunggal, hanya

CIRI-CIRI CERPEN MENURUT NURGIYANTORO (2013) 3. 2. 1. Plot cerpen pada umumnya tunggal, hanya terdiri atas satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir Tema Cerpen lazimnya hanya berisi satu tema. 4. Penokohan Tokoh pada cerpen terbatas apalagi yang berstatus tokoh utama Latar dalam cerpen tidak memerlukan detil-detil khusus, cerpen hanya memerlukan pelukisan secara garis besar saja.

JENIS-JENIS CERPEN MENURUT NURGIYANTORO (2013) Cerpen sangatlah bervariasi, ada cerpen yang pendek (short story)

JENIS-JENIS CERPEN MENURUT NURGIYANTORO (2013) Cerpen sangatlah bervariasi, ada cerpen yang pendek (short story) bahkan mungkin sangat pendek berkisar 500 -an kata, ada cerpen yang panjangnya cukupan (middle short story), yang terdiri dari puluhan (bahkan beberapa puluh) ribu kata (h. 12).

unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. meliputi: alur (plot), penokohan, latar,

unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. meliputi: alur (plot), penokohan, latar, tema, dan amanat Unsur Intrinsik Unsur-unsur Cerpen unsur ekstrinsik, unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari luar, yang meliputi: latar belakang pengarang, psikologi pengarang dan keadaan lingkungan pengarang. Unsur Ekstrinsik

Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Sastra Pengertian Nilai Keragaman Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Kumpulan Cerpen

Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Sastra Pengertian Nilai Keragaman Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Kumpulan Cerpen Karya Siswa Kelas XI SMK Pgri 31 Legok Pengertian Pendidikan Keterkaitan lingkungan dengan sastra Lingkungan hidup manusia Kajian Ekologi sastra

PENGERTIAN NILAI Mulyana (2004) mengatakan “Nilai atau dalam Bahasa Inggris “value”, Bahasa latin “valere”

PENGERTIAN NILAI Mulyana (2004) mengatakan “Nilai atau dalam Bahasa Inggris “value”, Bahasa latin “valere” atau Bahasa Prancis kuno “valoir” yang secara umum disebut keberhargaan atau kebaikan” (Endraswara, 2016, h. 66). Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi manusia. Nilai dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak. Pendapat lain menurut Kosasih (2019) nilai adalah sesuatu yang penting, berguna, atau bermanfaat bagi manusia. Semakin tinggi kegunaan suatu benda, maka semakin tinggi pula nilai dari benda itu (h. 40).

PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari

PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal. Noor (2011) berpendapat tujuan Pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi perkerti luhur (h. 63). Menurut Khoerudin, dkk (2019) Pendidikan sama dengan hidup adalah segala situasi dalam hidup yang memengaruhi pertumbuhan seseorang, dan Pendidikan adalah pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidup.

Lingkungan hidup Manusia Lingkungan hidup adalah kesatuan antara seluruh mahluk hidup dan non hidup,

Lingkungan hidup Manusia Lingkungan hidup adalah kesatuan antara seluruh mahluk hidup dan non hidup, berbagai unsur lingkungan serta manfaatnya dalam lingkungan, termasuk dalam interaksi seluruh spesies dan sumber daya alam. Endraswara (2016) berpendapat bahwa ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan rumah tangganya, maka ekologi sastra juga meneliti sastra dari sisi ekologisnya. Menurut Effendi, dkk (2017) manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan sosial budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dan makhluk hidup dengan lingkungnnya.

Kajian Ekologi Sastra Menurut Endraswara (2016) Ekologi sastra adalah sebuah cara pandang memahami persoalan

Kajian Ekologi Sastra Menurut Endraswara (2016) Ekologi sastra adalah sebuah cara pandang memahami persoalan lingkungan hidup dalam perspektif sastra dan bagaimana memahami kesastraan dalam perspektif lingkungan hidup. Ekologi sastra mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya.

Keterkaitan Lingkungan dengan Sastra Menurut Endraswara (2016) lingkungan dan sastra merupakan hal yang sangat

Keterkaitan Lingkungan dengan Sastra Menurut Endraswara (2016) lingkungan dan sastra merupakan hal yang sangat berbeda. Sastra sangat butuh lingkungan, sastra berada dalam ekosistem dimana ekosistem itu penuh dengan spirit. Memang benar sastra berada di lingkungan dan hidup diantara sistem ekologis. Menurut Effendi, dkk (2017) manusia memandang alam lingkungan dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (h. 190).

Keragaman Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Kumpulan Cerpen Karya Siswa Kelas XI SMK Pgri 31

Keragaman Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Kumpulan Cerpen Karya Siswa Kelas XI SMK Pgri 31 Legok 1. Nilai Estetika Endraswara (2016) berpendapat bahwa nilai estetis (estetika) merupakan cabang ilmu filsafat yang membicarakan keindahan, sedangkan estetis berkaitan dengan apresiasi keindahan (alam, seni, dan sastra). 2. Nilai Sosial Menurut Khoerudin (2015) “Manusia bertindak sosal dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya” 3. Nilai Kepedulian lingkungan Menurut Zakiah Darajat dalam Aziz (2013) berpendapat “Bahwa salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup adalah tidak tertanamnya karakter peduli lingkungan dan tanggung jawab dengan baik” (Ardianti 2017, h. 1). 4. Etika dalam lingkungan berhubungan dengan perilaku seseorang yang merupakan bagian dari lingkungan saat manusia bersatu dengan lingkngan dapat dikatakan bahwa manusia memiliki nilai mandiri.

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian B. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dimulai

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian B. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dimulai dari pengajuan judul proposal sampai pada ujian skripsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisis isi. C. Sumber D. Teknik F. Teknik dan Jenis E. Instrumen Pengumpul Analisis Data Penelitian an Data Penelitian 1. Observasi 2. Studi Dokumen Sumber dalam penelitian ini adalah cerpen tentang Lingkungan karya siswa kelas XI SMK PGRI 31 LEGOK. Jenis data penelitian : 1. Data primer 2. Data sekunder G. Keabsahan Data 1. Reduksi Data 2. Penyajian Data 3. verifikasi Menurut Siswantoro (2011) menyatakan bahwa instrumen berarti alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. (Sulaeman. 2019. h. 187). 1. Objektivitas 2. Kesahihan Internal 3. Kesahihan Ekternal 4. keterandalan