MUSEUM SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
MUSEUM SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA Kresno Yulianto
PEMBANGUNAN KARAKTER & JATI DIRI BANGSA DALAM KONSTITUSI (1) • Posisi strategis pembangunan karakter dan Jati diri bangsa juga termanifestasi dalam konstitusi, seperti terumuskan dalam Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, khususnya pasal 32 yang berbunyi:
PEMBANGUNAN KARAKTER & JATI DIRI BANGSA DALAM KONSTITUSI (2) PASAL 32, ayat 1 dan 2 • Ayat 1 ; “negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. • Ayat 2 ; “negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”.
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA adalah: • Upaya kolektif-sistemik mewujudkan kehidupan untuk bangsa dan negaranya sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global
8 (DELAPAN) KARAKTER PRIORITAS § Berbicara kebenaran § Tidak mencontek § Tidak mencuri 1. KEJUJUR AN § Menyelesaikan tugas secara tuntas § Konsisten § Teguh pada tujuan § Melakukan segala sesuatu dengan serius dan bertanggung jawab § Tidak suka menyalahkan orang lain 2. RASA TANGGUNG JAWAB § Berpikiran terbuka § Mengormati perbedaan § Tidak memaksakan kehendak pada orang lain § Menumbuhkan rasa ingin tahu, § Menumbuhkan kreatifitas § Menemukan sesuatu yang baru 3. SUKA BELAJAR DAN BERPRESTA SI § Suka memberi § Suka berbagi § Murah hati § Kemampuan mengontrol diri § Kemampuan mengatur diri 4. DISIPLIN DIRI § Memiliki rasa percaya diri untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik 5. KETEGUHA N/ PANTANG MENYERAH PENGHARG AAN ATAS KEBERAGA MAN 7. SEMANGAT BERBAGI 8. RASA OPTIMIS, KREATIF , DAN BERFIKIR POSITIF
PEMBANGUNAN KARAKTER HARUS MELIBATKAN SEMUA PIHAK Jejaring Pembangun Karakter 1 LINGKUNGAN KELUARGA LINGKUNGAN SEKOLAH LINGKUNGAN MASYARAKAT • ORANG TUA • ANAK • ANGGOTA KELUARGA LAIN • GURU • MURID • PENGELOLA • KOMUNITAS-SOSIAL 2 • MUSEUM 3
Ambrose dan Paine (2007: 48 • Secara umum museum mempunyai tiga peranan dalam masyarakat. Pertama, memastikan perawatan dan konservasi warisan budaya. Kedua, memberikan dukungan kepada institusi pendidikan, memberikan fasilitas kegiatan belajar, kegiatan budaya dan Ketiga, membangun identitas di lokasi tempat mereka berada.
Edson dan Dean (1999: 194) q Setiap museum mempunyai tanggung jawab pelayanan dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. q Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa dalam mengelola dan mengembangkan edukasi, museum harus membangun jaringan di dalam dan di luar museum untuk kepentingan proses pembelajaran
Belajar untuk Tahu (learning to know) q Termasuk dalam ranah kognitif q Tujuannya untuk mendapatkan pengetahuan sebaik-baiknya q Hal yang penting dalam proses ini adalah alih pengetahuan sehingga orang yang sedang belajar dapat memperoleh pengetahuan baru lebih banyak
Komunikasi di Musem • Tugas komunikasi adalah kewajiban yang harus ditunaikan museum • Koleksi museum tidak hanya akan untuk ditampung, tapi harus diolah informasi yang didapat untuk dikomunikasikan kepada masyarakat • Komunikasi di museum adalah usaha menyampaikan pesan bermakna yang dapat memicu situasi baru pada penerima pesan (dlm hal ini pengunjung museum). • Misalnya dapat memicu pengunjung untuk berdialog, memicu rasa penasaran, ketertarikan dan lain.
Belajar untuk melakukan (learning to do) q Ranah ini untuk meningkatkan ketrampilan, tidak sebatas ketrampilan fisik (psikomotorik) tetapi juga menerapkan konsep, prosedur, maupun manajemen q Ketrampilan ini dicapai dengan berlatih, mencoba atau eksperimen sehingga mendapat pengalaman agar dapat melakukan sesuatu dengan baik
Belajar dan Bermain di Museum ( rekreasi ) Audio visual corner Workshop membatik Pemutaran Film Bermain Peran Paket Berlibur di Museum Explorasi warna Alam
AKTIF Pengalaman langsung Pengalaman buatan demonstrasi dramatisasi karyawisata Pameran Gambar hidup Radio, rekaman, gambar mati PASIF Lambang visual Lambang verbal Kerucut pengalaman belajar
Strategi Pencapaian Apresiasi Rasa Melihat APRESIASI Penikmat Ingin Tahu Mendengar Membaca
Belajar untuk Menjadi (learning to be) q Menjadikan seseorang sadar akan dirinya sekaligus membantu seseorang agar dapat mewujudkan cita-citanya q Ranah ini mengarah kepada pembentukan kepribadian bangsa (LOCAL GENIUS)
JATIDIRI KEINDONESIAAN • Yang dimaksud dengan jati diri keindonesiaan adalah keteguhan dan kemampuan untuk membentuk diri dan kepribadian bangsa (identitas bangsa).
EDI SEDYAWATI Local Genius dapat dibedakan ke dalam dua pengertian 1. Segala nilai, konsep, dan teknologi yang telah dimiliki suatu bangsa SEBELUM mendapat “pengaruh asing” 2. Daya yang dimiliki suatu bangsa untuk menyerap, menafsirkan, mengubah, dan mencipta SEPANJANG terjadinya “pengaruh asing”
Belajar untuk Hidup Bersama (learning to live together) q Mengajarkan manusia agar dapat hidup bersama meski berbeda sudut pandangnya. Misalnya antara negara jajahan dengan bekas penjajahnya, antara satu ras dengan ras lain, pribumi dengan pendatang, negara maju dan negara tertinggal dll.
Koleksi Museum dan Pendidikan Hubungan antarbangsa
Koleksi Museum dan Pendidikan Hubungan antarbangsa
PENGHARGAAN ATAS KEBERAGAMAN (PRIORITAS 6) MULTIKULTURALISME (1) Sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan. Dalam pengertian ini sebuah masyarakat bangsa dilihat sebagai memiliki sebuah kebudayaan yang utama dan berlaku umum (mainstream) di dalam kehidupan masyarakat bangsa tersebut
MULTIKULTURALISME (2) • Kebudayaan bangsa ini merupakan sebuah mozaik dan yang di dalam mozaik tersebut terdapat beraneka ragam corak budaya yang merupakan ekspresi dari berbagai kebudayaan yang ada dalam masyarakat bangsa tersebut.
MULTIKULTURALISME (3) • Dalam model ini penekanannya adalah kesederajatan ungkapan-ungkapan budaya yang berbeda-beda melalui pengadopsian unsur-unsur budaya yang dianggap paling cocok dan berguna bagi pelaku dalam kehidupannya tanpa ada hambatan berkenaan dengan asal kebudayaan yang diadopsi tsb karena adanya batas-batas suku bangsa yang primordial.
- Slides: 23