MOTIVASI DAN DISIPLIN SERTA ETIKA KERJA LANJUTAN Pertemuan

  • Slides: 17
Download presentation
MOTIVASI DAN DISIPLIN SERTA ETIKA KERJA ( LANJUTAN ) Pertemuan Ke 14

MOTIVASI DAN DISIPLIN SERTA ETIKA KERJA ( LANJUTAN ) Pertemuan Ke 14

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. KODE ETIK PROFESI

Etika n n Etika (Etimologi) berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan

Etika n n Etika (Etimologi) berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Moral berasal dari Bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal/tindakan yang buruk.

Istilah Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998) : n Etika adalah nilai mengenai

Istilah Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998) : n Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. n “ Etika merupakan seperangkat aturan/norma/ pedoman yang mengatur perilaku manusia baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok/ segolongan manusia/masyarakat/profesi ”

AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA • Falsafah hidup • Dunia-Akhirat • Amal Sholeh • Logical

AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA • Falsafah hidup • Dunia-Akhirat • Amal Sholeh • Logical Thinking • Scientific Method 1. AGAMA 2. IPTEK • Nilai historis • Nilai budaya • Keunggulan Lokal 3. BUDAYA

PENDAHULUAN n Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral

PENDAHULUAN n Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan. n Agregasi dari perilaku karyawan yang beretika kerja merupakan gambaran etika kerja karyawan dalam perusahaan. Karena itu etika kerja karyawan secara normatif diturunkan dari etika bisnis. Bahkan dia diturunkan dari perilaku etika pihak manajemen. n Setiap keputusan etika dalam perusahaan tidak saja dikaitkan dengan kepentingan manajemen tetapi juga karyawan. Pelembagaan dan pembudayaan etika kerja sangat penting dilakukan agar setiap elemen organisasi selalu mematuhi kaidah-kaidah norma kehidupan berorganisasi dengan baik.

Etika Kerja n Dalam etika kerja tercakup semua perilaku kerja yang positif seperti :

Etika Kerja n Dalam etika kerja tercakup semua perilaku kerja yang positif seperti : - disiplin - jujur - kerja keras - ramah - ulet - loyal - hemat - kreatif - jujur - inovatif - ramah - imajinatif - efisien - efektif - antusias dan sebagainya

n n Secara operasional, etika kerja merupakan pangkal atau dasar keberhasilan, baik keberhasilan pada

n n Secara operasional, etika kerja merupakan pangkal atau dasar keberhasilan, baik keberhasilan pada tingkat personal, organisasional maupun sosial Etika kerja merupakan kunci sukses yang unik karena sekaligus sanggup menjadi fundamental keberhasilan pada ketiga tingkatan tersebut

n n n Meskipun sangat unik, etika kerja bukan satu-satunya kunci keberhasilan Etika kerja

n n n Meskipun sangat unik, etika kerja bukan satu-satunya kunci keberhasilan Etika kerja adalah fondasi/fundamen keberhasilan Dengan kata lain etika kerja merupakan syarat perlu (necessary condition) tetapi bukan syarat cukup (sufficient condition)

PRINSIP – PRINSIP ETIKA KERJA KARYAWAN n Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan

PRINSIP – PRINSIP ETIKA KERJA KARYAWAN n Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan, n Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja, n Saling menghormati sesama karyawan, n Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan, n Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran, n Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.

PERAN PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN ETIKA KERJA KARYAWAN Dalam membangun etika kerja karyawan diperlukan peranan

PERAN PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN ETIKA KERJA KARYAWAN Dalam membangun etika kerja karyawan diperlukan peranan perusahaan. Perusahaan dapat berperan dalam berbagai bentuk upaya, seperti: n Membuat kode etika kerja dengan melibatkan para karyawan, n Pelatihan tentang pengertian dan penerapan etika kerja, n Melaksanakan proses sosialisasi dan internalisasi etika kerja, n Meningkatkan komunikasi horisontal dan vertikal: formal dan informal, n Meningkatkan fungsi pengawasan kerja, n Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang beretika kerja tinggi sebagai motivasi bagi karyawan lainnya dalam meningkatkan etika kerjanya.

ETIKA KERJA KARYAWAN 1. Hubungan antara karyawan dengan perusahaan n Seorang karyawan harus berusaha

ETIKA KERJA KARYAWAN 1. Hubungan antara karyawan dengan perusahaan n Seorang karyawan harus berusaha yang terbaik untuk kepentingan perusahaan, jelasnya bahwa setiap karyawan harus berbuat yang terbaik bagi perusahaan. n Seorang karyawan harus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk mencapai yang terbaik, yakni kontribusi karyawan tergantung dari kemampuan dan semangat untuk menghasilkan yang terbaik. n Seorang karyawan harus bersikap achievement oriented yaitu pencapaian orientasi target dalam kerja. n Seorang karyawan harus bertingkah laku yang baik dan menghindari hal-hal yang mencemarkan nama baik perusahaan.

ETIKA KERJA KARYAWAN 2. Hubungan antara tugas, wewenang, dan jabatan n Seorang karyawan harus

ETIKA KERJA KARYAWAN 2. Hubungan antara tugas, wewenang, dan jabatan n Seorang karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam menggunakan wewenang dan jabatan agar tidak merugikan perusahaan, rekan kerja, orang lain dan dirinya sendiri. n Jangan menyalah gunakan wewenang demi kepentingan pribadi, atau mendahulukan atau memihak kelompok-kelompok tertentu. n Jangan mengungkapkan data atau strategi perusahaan yang bersifat rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak mengetahuinya yang dapat menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan terancam.

ETIKA KERJA KARYAWAN 3. Hubungan antara atasan dan bawahan n Bawahan harus bersikap hormat

ETIKA KERJA KARYAWAN 3. Hubungan antara atasan dan bawahan n Bawahan harus bersikap hormat pada atasannya, dengan kata lain penghormatan bawahan terhadap atasannya semata-mata atas pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa. n Garis tanggung jawab adalah dari bawah keatas, yakni bawahan bertanggung jawab kepada atasan dan atasan mempertanggung jawabkan bawahannya. n Seorang karyawan jangan membohongi, menyembunyikan data atau dengan sengaja berusaha menyesatkan atasannya untuk hal-hal yang ada kaitannya dengan perusahaan. Atasan yang tidak mendapat informasi, atau mendapat informasi yang salah berakibat kesimpulan dan keputusan yang salah pula, yang pada akhirnya menyebabkan kerugian perusahaan.

ETIKA KERJA KARYAWAN n Atasan harus bersifat mendidik dan memberi pengarahan kepada bawahannya, sehingga

ETIKA KERJA KARYAWAN n Atasan harus bersifat mendidik dan memberi pengarahan kepada bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan unjuk kerja dan sikap kerja, karena kemajuan anak buah merupakan tanggung jawab atasannya. n Seorang atasan harus menjadi panutan bagi bawahannya, tingkah laku atasan harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh bawahannya.

ETIKA KERJA KARYAWAN 4. Hubungan antar karyawan n Saling menghargai dan membina semangat kerjasama

ETIKA KERJA KARYAWAN 4. Hubungan antar karyawan n Saling menghargai dan membina semangat kerjasama yakni dengan saling menghargai karena persamaan harkat dan martabat dan membina kerjasama kerena semua karyawan bekerja dalam team yaitu perusahaan. n Menghindari tindakan ketidak harmonisan, pertentangan dan keresahan diantara karyawan. n Demikian ulasan dari etika kerja karyawan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH