MODUL KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI Suatu kondisi yang ditandai oleh
- Slides: 98
MODUL KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Suatu kondisi yang ditandai oleh adanya gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku seseorang yang memerlukan perhatian dan intervensi terapeutik SEGERA Kegawatdaruratan psikiatri KEGAWAT DARURATAN PSIKIATRI agitasi Gaduh gelisah agresif Percobaan bunuh diri kekerasan
Algoritma Utama
STRATEGI UMUM PENANGANAN PASIEN DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI STRATEGI UMUM • Lakukan penilaian adanya bahaya melukai/menyakiti diri sendiri maupun orang lain. • Dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung layanan kesehatan. • Penting untuk memperhatikan keselamatan staf, anggota tim dan keselamatan pasien • Jangan menolong sendiri, minimal 4 orang dalam 1 tim • Cegah perlukaan • Cek benda-benda berbahaya yang mungkin disembunyikan seperti senjata, gunting, pisau atau benda berbahaya lainnya. • Menyadari bahwa semua pasien memiliki potensi untuk melakukan kekerasan.
STRATEGI UMUM PENANGANAN PASIEN DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI MODIFIKASI LINGKUNGAN • Ciptakan lingkungan dengan kebisingan minimal atau rangsangan minimal untuk mengurangi kecemasan pasien. • Pencahayaan ruangan cukup untuk mengurangi ilusi dan mispersepsi lingkungan yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan atau agresif. • Ciptakan lingkungan yang aman dan tidak mengancam.
PRINSIP WAWANCARA DALAM KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI • Lakukan pengkajian pada area yang tertutup (privasi) • Ciptakan hubungan terapeutik • Yakinkan bahwa pasien berada di tempat yang aman • Lakukan komunikasi terapeutik : ü bicara dengan tenang, ajak pasien untuk tenang ü vokal jelas dan nada suara tegas ü intonasi rendah ü gerakan tidak tergesa-gesa ü pertahankan posisi tubuh ü hargai dan bicara dengan sopan kepada pasien
STRATEGI UMUM PENANGANAN PASIEN DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI • Kumpulkan sebanyak mungkin informasi • Pertanyaan fokus pd keluhan saat ini, kalimat pendek dan mudah dipahami • Tetap mempertahankan keselamatan petugas dan pasien (jarak aman 2 -3 langkah dr pasien) • Singkirkan kemungkinan masalah terkait penyakit fisik, ketergantungan zat/alkohol yang mungkin mengancam nyawa, pertimbangkan gangguan jiwa lain bila hal 2 tersebut bisa disingkirkan • Nilai derajat fungsi, berat ringannya gejala psikiatri, adanya penyakit penyerta, kualitas dan ketersediaan sistem pendukung
TATALAKSANA UMUM KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI Yang perlu dilakukan : - Berpikir dan bersikap kritis - Tetap tenang - Perlu kontrol thd perasaan bingung, aneh, atau depresi - Bersikap suportif - Jaga jarak aman - Tawarkan pilihan : mengontrol diri, minum obat, atau dibantu dg fiksasi - Tegaskan bahwa perilaku kekerasan tdk diperkenankan - Lakukan dokumentasi Yang harus dihindari : - Mengancam - Mentertawakan - Merasa tdk adekuat atau sangat tidak pasti - Merasa terancam - Menghakimi - Marah thd keluarga yg membawa
PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIK PEMERIKSAAN STATUS MENTAL PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN YG DILAKUKAN PADA PASIEN DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI (bila perlu dan tersedia) > 40 tahun : - skrining toksikologi, - EKG, - rontgen, - laboratorium
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI TENAGA KESEHATAN : - Dokter - Perawat - bidan TENAGA KEAMANAN : - satpam hansip - Pamong praja - Kemanan desa TOKOH MASYARAKAT : - lurah/kades - RT, RW - Tokoh agama - Tokoh wanita
Alat-alat untuk kegawatdaruratan psikiatri Alat fiksasi kaki dan tangan: - Kain yg kuat & halus - 40 cm x 20 cm x 0, 5 cm - 2 tali pengikat : utk manset & ke tempat tidur - 4 buah : utk lengan & tungkai Jaket fiksasi : untuk pasien dg hiperaktifitas motorik Alat injeksi : spuit 3 cc
Obat-obat untuk kegawatdaruratan psikiatri Obat oral Haloperidol tablet 0. 5, 1. 5 dan 5 mg Obat injeksi Haloperidol injeksi 5 mg (kerja Diazepam injeksi 10 mg singkat) Chlorpromazine tablet 25 mg, 100 mg Risperidon tablet 2 mg Sulfas atropin injeksi Diazepam tablet 2 mg, 5 mg Diphenhidramin injeksi Lorazepam 2 mg Propanolol 10 mg, 40 mg
Gaduh gelisah Perilaku agitasi Aktifitas motorik atau verbal yang meningkat dan tidak bertujuan Manifestasi : ü ketakutan/kecemasan yang berlebihan ü Hostilitas/ permusuhan ü Peningkatan psikomotor ü Perilaku destruktif ü Kekasaran atau mengancam ü Iritabilitas ü Respons yang berlebihan terhadap stimulasi ü Daya nilai terganggu Perilaku kekerasan Agresi fisik yang bertujuan untuk melukai orang lain
Perilaku agitasi dapat disebabkan oleh : Gangguan mental organik : kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat Gangguan penyalahgunaan napza Gangguan psikotik Gangguan mood Gangguan kepribadian
Pasien dapat datang dengan : • aktivitas motorik yang berlebihan, tidak sesuai dan tidak bertujuan • Menyerang • Kontrol impuls yang buruk • Postur tegang dan condong ke depan • Merusak lingkungan • Kontak mata melotot • Ketakutan dan/atau anxietas yang berat
Pasien dapat datang dengan : • Iritabilitas yang dapat meningkat intensitasnya menjadi perilaku yang mengancam • Ketidakmampuan untuk menganalisis situasi dengan baik • Isi pembicaraan berlebihan dan bersifat menghina • Tekanan suara keras dan menuntut • Marah-marah • Dendam • Merasa tidak aman
PENILAIAN Wawancara Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Prinsip wawancara kedaruratan Riwayat penyakit medik : kesadaran, tanda vital, pemeriksaan neurologis Darah perifer lengkap, elketrolit, fungsi hati, fungsi ginjal Bila pasien membawa senjata tajam : yakinkan pasien dalam keadaaan aman, diminta meletakkan senjata Riwayat penggunaan obat, zat psikoaktif, alkohol Urinalisa lengkap Identifikasi kemungkinan penyebab : a. Kondisi organik, penggunaan napza b. Kondisi mental : gangguan psikotik, gangguan mood, gangguan ansietas, gangguan kepribadian Riwayat penyakit psikiatrik : pemeriksaan status mental dan riwayat psikososial Radiologi, EKG (jika tersedia)
Tatalaksana gaduh gelisah
Pelaksanaan pembatasan gerak/pengekangan fisik (restraint) Lakukan • Jelaskan tindakan yg akan dilakukan, bukan hukuman informed tp untuk keamanan consent lisan, tulis di status Siapkan ruang • Lakukan kontrak/kesepakatan utk isolasi/alat mengontrol perilakunya pengikat yg aman • Pengikatan min 4 org (1 memegang kepala, 2 Pilih alat pengikat ekstremitas, 1 ekstremitas yg aman & nyaman, bawah dr bahan katun Pengikatan di • Ikatan tdk terlalu kencang & tdk terlalu tempat tidur dg longgar posisi terlentang Observasi tiap 30 menit
Hal-hal yang perlu diobservasi dlm pengekangan • Tanda-tanda vital • Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses pengikatan • Nutrisi dan hidrasi • Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas • Higiene & eliminasi • Status fisik dan psikologis • Kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan, termasuk tanda vital
…. lanjutan proses pengekangan Lakukan perawatan daerah pengikatan • Pantau kondisi kulit yg diikat • Lakukan latihan gerak pd tungkai yg diikat secara bergantian tiap 2 jam • Perubahan posisi pengikatan Libatkan & latih pasien utk mengontrol perilaku sblm ikatan dibuka Kurangi pengekangan secara bertahap Bila klien sdh dpt mengontrol perilaku : coba interaksi tanpa ikatan
KEDARURATAN PASIEN DENGAN RISIKO DAN TINDAKAN BUNUH DIRI
TANDA & GEJALA RISIKO DAN PERILAKU BUNUH DIRI • Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya
• JENIS PERILAKU BUNUH DIRI : üancaman buhun diri : perilaku untuk melakukan bunuh diri apabila keinginan/harapannya tidak terpenuhi üisyarat/gelagat : bentuk/perilaku bunuh diri yg diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku/kebiasaan yg tidak biasa kemduain dilanjutkan dg percobaan bunuh diri üPercobaan bunh diri : perilaku bunh diri dalam bentuk percobaan mencederai diri sendiri dg berbagai cara.
Tanda dan gejala • Pasien dengan risiko dan tindakan bunuh diri mungkin datang dengan : • Ancaman untuk melukai atau bunuh diri • Mencari jalan untuk bunuh diri misalnya mencari akses ke obat-obatan, senjata, atau cara lainnya • Bicara atau menulis sesuatu tentang kematian, sekarat, atau bunuh diri
Pasien mungkin datang dengan tanda-tanda fisik, pikiran, perasaan, dan perilaku. Tanda fisik Tanda pikiran Tanda perasaan Tanda perilaku - Tidak peduli penampilan - Hilamg hasrat seksual - Gangguan tidur - Hilang anfsu makan, BB - Keluhan kesehatan fisik -”saya tdk membutuhkan apa 2 lagi” -”saya tidak bisa berbuat apapun yg baik” - “saya tidak bisa berpikir benar” - “saya berharap saya mati” - “ segalanya akan lebih baik tanpa saya” - “Semua masalah akan berakhir secepatnya” - - Menarik diri - Tidak tertarik dg hal 2 yg dulu disukai - Perilaku tidak menentu - Perubahan perilaku drastis - Impulsif - Mutilasi diri - Mengembalikan barang 2, mengubah wasiat, menitipkan hal 2 yg dicintai Putus asa Marah Rasa bersalah Tidak berarti Kesepian Sedih Tidak ada harapan Tidak tertolong
Penilaian gawat darurat risiko bunuh diri 1. Wawancara untuk mengkaji kemungkinan penyebab : a. Penyakit fisik : epilepsi, tumor, penyakit Alzheimer, multiple sklerosis, trauma, keganasan dll b. Ringkasan gangguan jiwa & komorbiditas gangguan jiwa
2. Wawancara utk mengkaji faktor risiko dan faktor protektif Faktor risiko Faktor protektif - ide, rencana, & akses ke alat 2 saat ini • Dukungan sosial yang positif - Riwayat percobaan bunuh diri/melukai • Spiritualitas diri sendiri • Tanggungjawab pada keluarga, - Riwayat keluarga dg bunuh diri aset ekonomi - Penyalahgunaan alkohol/zat psikoaktif • Memiliki anak atau hamil - Riwayat gg jiwa saat ini/sebelumnya - Baru pulang dr perawatan di rawatan • Kepuasan hidup psikiatri • Memiliki kemampuan - Impulsivitas & kontrol diri rendah membedakan mana yg nyata dan - Keputusasaan tidak nyata - Kehilangan • Memiliki ketrampilan - Masalah yg berkepanjangan - Riwayat perilaku salah & kekerasan menyelesaikan masalah - Kondisi akut : dipermalukan, rs putus asa • Hubungan terapeutik yang - Masalah komorbiditas kesehatan positif - Usia, jenis kelamin, tdk menikah, • Memiliki hobi, aktivitas homoseksual rekreasional
3. Lakukan pemeriksaan fisik utk mencari kemungkinan tanda 2 : - Sayatan pd pergelangan tangan - Luka tusuk di dada/abdomen, - luka tembak - Jejas bekas gantung diri - Luka memar akibat jatuh atau membentur benda keras - Bau muntah racun serangga - tanda 2 intoksikasi obat 2 an tertentu Kemungkinan diagnosis utama : - Gangguan mental organik - Gangguan akibat penyalahgunaan zat dan
3. Lakukan pemeriksaan fisik utk mencari kemungkinan tanda 2 : - Luka tusuk di dada/abdomen, - luka tembak - Jejas bekas gantung diri - Luka memar akibat jatuh atau membentur benda keras - Bau muntah racun serangga - tanda 2 intoksikasi obat 2 an tertentu - Gangguan mental Kemungkinan diagnosis utama Lakukan pem fisik utk mencari tanda 2 : - Sayatan pd pergelangan tangan organik - Gangguan akibat penyalahgunaan zat & alkohol - Gangguan psikotik - Gangguan mood - Gangguan neurotik - Gangguan kepribadian
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN BUNUH DIRI
Yang harus dilakukan : • Waspada • Bertindak • Terbuka • Menyediakan diri • Meu mendengarkan • Harapan • Jejaring bantuan yang harus dihindari : - Menantang untuk melakukan tindakan bunuh diri - Terlihat terpukul /terkejut - Bertanya “kenapa” - Menghakimi - Menjanjikan utk menjadikan hal ini rahasia - Pemberian antidepresan hati 2 memperbesar risiko percobaan bunuh diri
Tindakan-tindakan khusus Mereka yg telah - Perlu dirawat merencanakan bunuh diri saat - Menyingkirkan alat ini - Membina hubungan terus dg pasien & kontak sumber dukungan terdekat Mereka yg tampak gelisah & sulit mengendalikan diri Lakukan manajemen gaduh gelisah Mereka yg memiliki rasa nyeri & sesak Bantu utk mengurangi rasa nyeri & sesak Mereka yg dengan perilaku bunuh diri sebelumnya Lindungi dr bahaya seperti yg dulu pernah dilakukan Mereka yg memiliki gangguan jiwa Hubungkan ke layanan kesehatan jiwa
Manajemen untuk mencegah percobaan bunuh diri berikutnya Bila kondisi pasien sudah stabil : 1. Awasi, jangan biarkan pasien sendirian 2. Simpan benda 2 yg dapat digunakan utk bunuh diri : benda tajam, tali, ikat pinggang, racun serangga 3. Apabila pasien minum obat pastikan obat benar 2 diminum dalam dosis yang sesuai 4. Buat kontrak : tdk akan melakukan tindakan bunuh diri pd periode waktu tertentu
Manajemen untuk mencegah percobaan bunuh diri berikutnya Bila kondisi pasien sudah stabil : 5. Tegakkan hubungan saling percaya dg pasien 6. Jangan menghakimi perilaku pasien 7. Tingkatkan harga diri pasien : memberikan aspek positif diri, menyusun rencana jangka pendek 8. Kerahkan dukungan keluarga/orang terdekat. Edukasi supaya memberikan dukunga kpd pasien Ajak pasien utk mengenali potensi penyelesaian masalah yg selama ini efektif
Tindak lanjut • Pasien tidak memiliki keluarga/keluarga tdk mampu merawat pasien di rumah hospitalisasi
DELIRIUM
DELIRIUM Delirium merupakan : • gangguan dari sistem saraf pusat yang mengancam nyawa namun juga bersifat reversibel dan ditandai oleh : Øpenurunan akut dalam tingkat kesadaran dan kognitif, Øgangguan pada atensi, Øgangguan persepsi, Øaktivitas psikomotor abnormal, gangguan dalam siklus tidur
Frekuensi • 10 -30% dari seluruh pasien yg dirawat di rumah sakit • Populasi lanjut usia : 10 -15% delirium saat masuk RS & 10 -40% mengalami delirium saat dirawat di RS • Unit gawat darurat : - 12 – 50% - 60% tidak dikenali oleh sistem kesehatan
Faktor risiko FAKTOR PREDISPOSISI • • Usia lanjut Demensia Polifarmasi Gangguan penglihatan/pendengaran Dehidrasi Gangguan ginjal kronik Gangguan neurologis Gangguan fungsional/disabilitas fisik FAKTOR PRESIPITASI - Efek samping obat (antikolinergik) - intoksikasi/gejala putus penggunaan napza - Infeksi - Trauma kepala - Gangguan metabolik: dehidrasi, gg elektrolit, malnutrisi, ensefalopati - Gangguan vaskular : stroke, gagal jantung, hipovolemia, aritmia - Gangguan endokrin
Tanda dan gejala • Perubahan kesadaran yang bersifat fluktuatif dalam satu hari (biasanya memberat pada malam hari) • Gangguan pemusatan, pertahanan dan pengalihan perhatian • Gangguan orientasi waktu, ruang dan bila berat disertai gangguan orientasi orang • Halusinasi, biasanya visual (lihat) atau olfaktorik (penciuman) • Hiperaktivitas atau hipoaktivitas motorik • Gangguan siklus tidur • Inkoherensi • Onset akut • Adanya penyakit fisik
Evaluasi dan diagnosis 1. Pasien yang mengalami perubahan mendadak dalam : • fungsi fisik : penurunan mobilitas, perubahan nafsu makan, sulit tidur, gelisah • kognitif : bingung, sulit konsentrasi, respons lambat • Persepsi : halusinasi visual/ auditorik • Perilaku sosial : tidak kooperatif Cek apakah ada faktor risiko predisposisi delirium
Evaluasi dan diagnosis Pasien yang mengalami perubahan mendadak dalam : fungsi fisik : penurunan mobilitas, perubahan nafsu makan, sulit tidur, gelisah kognitif : bingung, sulit konsentrasi, respons lambat Persepsi : halusinasi visual/ auditorik Perilaku sosial : tidak kooperatif Cek apakah ada faktor risiko predisposisi delirium Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan fisik cermat (status generalis, status neurologis Analisis gas darah dan elektrolit Kimia darah Tes fungsi hati Fungsi ginjal Urinalisis EKG Foto thorax Delirium : fluktuatif : pemeriksaan serial
Tatalaksana Atasi kondisi medis yg diduga mencetus kan delirium Bila gelisah & membahayaka n diri/orang lain/menggan ggu jalannya pengobatan • Haloperidol 0. 5 mg/4 -6 jam, maks 10 mg/hari • Lansia : maks 3 mg/hari Agitas berat/tidak mungkin oral • Injeksi haloperidol 2. 5 mg IM, bs diulang setelah 30 menit, maks 10 mg/hari, lansia maks 5 mg/hari • Hindari benzodiazepin, kecuali ec alkohol
Demensia
Algoritme Asesmen Agitasi Pada Demensia
Algoritme Asesmen Agitasi Pada Demensia
Algoritma terapi
Intervensi non Farmakologis
KEGAWATDARURATAN NAPZA
Definisi napza & pembagiannya • Napza : zat kimia/ zat yg bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi tubuh secara fisik dan psikologis.
Napza berdasarkan efek yang ditimbulkannya
• Napza yg bekerja sbg depresan : memperlambat/menekan sistem syaraf pusat dan pesan yg dikirim ke otak, memperlambat detak jantung & pernafasan • Gejala : efek yang ringan : Ø perasaan tenag & sejahtera Ø Perasaan gembira yang berlebihan (euforia) Ø Perasaan rileks Efek yg lebih serius : Ø bicara cadel Ø Jalan sempoyongan Ø Mual, muntah
Napza yang memiliki efek stimulan • Mempercepat/merangsang kerja sistem syaraf pusat & pesan ke dan dari otak. • Meningkatkan detak jantung, tekanan darah & suhu tubuh • Membuat orang lebih sadar dan waspada • Efek ringan : hilang nafsu makan, tidak bisa tidur, banyak bicara, gelisah • Efek yang lebih serius : agresi, panik, cemas, sakit kepala, paranoia
Napza yg memiliki efek halusinogen Mempengaruhi persepsi orang yg menyebabkannya melihat/mendengar sesuatu secara terdistorsi EFEK HALUSINOGEN Tekanan darah meningkat Detak jantung meningkat Hilang nafsu makan Kram perut Banyak bicara dan tertawa Aktivitas meningkat Panik Dilatasi pupil Distorsi waktu dan ruang
Tanda & gejala intoksikasi dan putus zat akibat penggunaan napza Intoksikasi : Kumpulan gejala disebabkan oleh penggunaan Napza yg mempengaruhi 1/lebih fungsi mental (memori, orientasi, mood, perilaku, sosial & pekerjaan) Putus zat (withdrawal) : Kumpulan gejala yg terjadi setelah menghentikan/mengurangi penggunaan zat psikoaktif, sesudah penggunaan berulang kali (berlangsung lama dan/atau dalam jumlah yg banyak)
Tanda & gejala intoksikasi zat yg bersifat depresan Opioid : • Apatis, letargi, koma • Gangguan penilaian, gangguan perhatian & memori • Lesu, agitasi, depresi pernafasan • Kontraksi pupil • Bicara kacau
Tanda & gejala intoksikasi zat yg bersifat depresan Opioid Apatis, letargi, koma Gangguan penilaian, gangguan perhatian & memori Lesu, agitasi, depresi pernafasan Kontraksi pupil Bicara kacau Kanabis Gangguan memusatkan perhatian Halusinasi Kecurigaan/paranoid Euforia/disinhibisi Ansietas atau agitasi Nafsu makan bertambah
Tanda & gejala intoksikasi zat yg bersifat depresan Alkohol Kesadaran menurun Gangguan memusatkan perhatian disinhibisi Suasana perasaan labil Agresi Jalan sempoyongan Nistagmus Bicara pelo Suka berdebat Benzo diazepin Stupor atau koma Apatis & sedasi Gangguan perhatian & daya ingat Amnesia retrograd Gangguan emosi Perilaku kasar Inkoordinasi Nistagmus Bicara cadel
Tanda & gejala intoksikasi zat yg bersifat depresan Inhalansia Letargi Dizzines Inkoordinasi Jalan sempoyongan Refleks menurun Retardasi psikomotor Tremor Kelemahan otot menyeluruh Nistagmus Blurred vision Bicara cadel
Tanda & gejala putus zat depresan opioid Disforia Mual, muntah Nyeri otot Lakrimasi/rinorrhea Dilatasi pupil Piloereksi/berkeringat Diare Menguap Demam Alkohol Berkeringat, Mual muntah Agitasi psikomotor insomnia Tremor lidah, mata & tangan Denyut jantung cepat Tekanan darah meningkat Benzodiazepin Ansietas halusinasi/ilusi Hiperaktifitas otonom Tremor tangan Agitasi psikosomor Insomnia, mual, muntah
Tanda & gejala intoksikasi zat stimulan Kokain Amfetamin • • Koma Bingung Agitas/retardasi psikomotor Kelemahan otot, depresi nafas, nyeri dada/kejang • Berkeringat, mual, muntah • Takikardi/bradikardi • Kewaspadaan berlebihan • Ilusi, halusinasi • Ide kebesaran/paranoid • Euforia, marah/agresif • Perilaku diulang 2 • Denyut jantung cepat • berdebat
Tanda & gejala putus zat stimulan Kokain • Mood disforik • Mimpi buru yg jelas • Retardasi psikomotor/agitasi • Rasa lelah, insomnia/hipersomnia • Peningkatan nafsu makan Amfetamin • Suasana perasaan disforia • Mimpi bizar • Keinginan konsumsi stimulansia yg kuat • Hambatan psikomotor • Nafsu makan bertambah • Insomnia/hipersomnia
Tanda & gejala intoksikasi halusinogen • • • Dizziness Bingung Tremor, letargi, inkoordinasi Nistagmus, blurred vision/ diplopia Biara cadel
PENILAIAN Anamnesis : - Tanda & gejala, perilaku yg menyertai, intensitas & frekuensi gejala, gejala yg mengarah pd gangguan organik - Penggunaan napza : jenis, lama penggunaan, toleransi dosis, gejala putus obat, pengobatan sebelumnya Pemeriksaan fisik : tanda vital, pmeriksaan fisik menyeluruh Pemeriksaan status mental : perasaan, pikiran, perilaku Pemeriksaan penunjang : darah lengkap, tes urin utk napza, SGOT/SGPT, ureum kreatinin
TATALAKSANA INTOKSIKASI : 1. PSIKOFARMAKA TATALAKSANA UMUM : - Penanganan kondisi medik umum - Monitoring vital sign - Evaluasi tingkat kesadaran & jalan nafas : § observasi tanda vital tiap 15 menit selama 4 jam § Evaluasi perlunya pemberian oksigen § Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi
TATALAKSANA INTOKSIKASI : 1. PSIKOFARMAKA TATALAKSANA KHUSUS : §Terapi intoksikasi opioid : ü nalokson 0. 2 – 0. 4 mg (1 cc)/ 0. 01 mg/kg BB IV, IM/subkutan, bisa diulang sesudah 3 -10 menit sampai 2 -3 kali & pasien dipantau selama 24 jam üBila tdk ada nalokson : terapi simtomatik, gelisah : antipsikotik oral/injeksi üMengatasi penyulit sesuai kondisi klinis üBila kondisi fisik membutuhkan perawatan intensif rujuk ke RS
TATALAKSANA INTOKSIKASI : 1. PSIKOFARMAKA TATALAKSANA KHUSUS : § Terapi intoksikasi kokain & amfetamin : ü bila suhu naik kompres air hangat üUntuk mencegah kejang : diazepam 10 -30 mg per oral/parenteral diulang 15 -20 menit üBila ada gejala psikotik : haloperidol 3 x 2. 5 -5 mg üBila terjadi takikardi : propanolol 10 -20 mg
TATALAKSANA INTOKSIKASI : 1. PSIKOFARMAKA TATALAKSANA KHUSUS : § Terapi intoksikasi kanabis: ü ciptakan suasana tenang, ajak bicara tentang apa yg dialami üJelaskan kondisi sementara, 4 -8 jam akan menghilang üDiazepam 10 -30 mg per oral/ parenteral, diulang tiap jam bila perlu (hati 2 depresi nafas, maksimal parenteral 20 mg/hari)
TATALAKSANA INTOKSIKASI : 1. PSIKOFARMAKA TATALAKSANA KHUSUS : § Terapi intoksikasi alkohol: ü kondisi hipoglikemi : dekstrose 40% : 50 ml üInjeksi Thiamine 100 mg IV utk profilaksis terjadinya Wernicke Encephalopathy üGelisah : antipsikotik, haloperidol 5 mg IM, bisa diulang tiap 30 menit, maksimal 30 mg/hari üBila kesadaran menurun rujuk ke RS
TATALAKSANA INTOKSIKASI : 1. PSIKOFARMAKA §Terapi intoksikasi sedatif hipnotik:
Non Psikofarmaka
GANGGUAN PSIKOTIK
GANGGUAN PSIKOTIK • Gangguan dalam pikiran & perilaku yg ditandai dg adanya distorsi pikiran & persepsi, emosi yg tdk patut atau rentangnya sempit, pembicaraan inkoheren/irrelevant, gangguan persepsi, gangguan isi pikir • Kegawatdaruratan gangguan psikotik : - gaduh gelisah (agitasi psikomotor) - agresivitas/ perilaku kekerasan - perilaku melukai diri sendiri/percobaan bunuh diri akibat halusinasi/ waham
Penilaian gawat darurat psikotik 1. Wawancara : üLakukan wawancara sesuai prinsip wawancara üJaga keamanan diri pewawancara üSingkirkan kemungkinan penyebab organik & penyalahgunaan napza 2. Pemeriksaan fisik & penunjang üPemeriksaan fisik 7 penunjang sesuai pemeriksaan kegawatdaruratan üSingkirkan kemungkinan penyebab organik & penyalahgunaan zat
Penatalaksanaan kegawatdaruratan psikotik
Penatalaksanaan kegawatdaruratan psikotik
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN DENGAN EFEK SAMPING OBAT PSIKOTROPIKA DERAJAT BERAT
Distonia Akut
Parkinsonisme
Akatisia
SNM • Rigiditas • Demam tinggi Bisa mencapai 41 C bahkan lebih • Instabilitas otonomik • Takhikardia • Diaforesis • Tekanan darah abnormal: hipertensi, hipotensi, atau naik turun drastis • Kebingungan
Pemeriksaan Rigiditas
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
ANSIETAS YANG TERKESAN SEBAGAI KEGAWATDARURATAN PSIKIATRIK
Serangan Panik Ditemukan sekurangnya 4 gejala dari daftar di bawah yang salah satunya harus termasuk a sampai d: a. Merasa denyut jantung tak teratur, cepat atau berdebar keras b. Berkeringat c. Gemetar atau bergetar d. Merasa mulut kering e. Kesulitan bernapas f. Merasa tercekik g. Merasa nyeri, tertekan atau tidak enak di dada h. Mengalami mual atau gangguan perut i. Kepala pusing, sempoyongan, melayang atau pingsan j. Merasa asing dengan sekeliling atau asing dengan bagian tubuhmya k. Takut akan menjadi gila, kehilangan kendali atau pingsan l. Takut bahwa akan mati m. Mengalami kilatan panas atau kedinginan n. Merasa kesemutan atau baal pada bagian tubuh
Gangguan Disosiatif (Konversi) • Perubahan fungsi tubuh atau anggota badan mirip dengan gangguan neurologik namun tidak didapatkan bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan karakteristik • gejala yang terjadi. – Terdapat asosiasi waktu yang menyakinkan antara awitan gejala gangguan ini dengan peristiwa penuh stres, masalah, atau kebutuhan. – Perubahan (sementara) terhadap diri orang tersebut, seperti: suara yang berbeda, bizarre/aneh, perubahan afeksi, perubahan emosi; bahkan berubahnya identitas diri, seperti nama yang berbeda, hobi yang berbeda, atau pengalaman yang berbeda dengan dirinya saat sebelum kesurupan. – Perhatian dan kewaspadaan menjadi terbatas atau terpusat pada satu atau dua aspek yang ada di lingkungannya. – Posisi tubuh dan ungkapan kata-kata terbatas dan diulang-ulang. – Ketidakmampuan mengendalikan gejala. – Kurang memperdulikan keadaan – Parese, pingsan, kejang.
Gangguan Disosiatif (Konversi) • Gejala bisa merupakan: membiarkan konflik tidak disadari atau mendapat keuntungan dari lingkungan akibat gejala yang timbul. • Biasanya terjadi secara mendadak • Untuk mengetahui apakah seseorang kesurupan atau mengalami reaksi histeris, periksa kelopak matanya yang selalu ditutup, dengan cara membuka kelopak matanya. Seseorang yang mengalami reaksi histeris biasanya akan menahannya dengan kuat. • Dapat terjadi secara individu maupun massal.
KESURUPAN
TINDAKAN PADA KESURUPAN
TERIMA KASIH
Ilustrasi kasus Tahap 1: • Tn A, usia 25 tahun, dibawa oleh keluarga ke Puskesmas dalam keadaan gelisah. Menurut keluarga, Tn A sejak 2 hari ini marah-marah, merusak alat rumah tangga, membakar kasur dan memukul tetangga sampai luka dan harus dibawa ke rumah sakit. • Informasi apa lagi yang harus anda dapatkan dengan segera, dan tindakan awal apa yang perlu anda lakukan? • Informasi apa lagi yang anda perlukan?
Tahap 2: • Menurut keluarga, Tn A sejak 3 bulan ini terlihat suka menyendiri, tidak mau bekerja dan tidak mau keluar rumah. Tn A terlihat bicara dan tertawa sendiri sejak 2 bulan yang lalu. Tn. A juga sering tiba-tiba marah dengan tetangga depan rumah tersebut karena menurut Tn A tetangga tersebut berniat jahat kepada Tn A dan mempunyai niat untuk merebut istri Tn A tidak pernah menderita penyakit berat, tidak pernah mengalami kecelakaan atau cedera yang berat, tidak pernah mengalami kejang. Tn A juga tidak pernah minum alkohol maupun menggunakan narkotika, hanya suka merokok, hampir sebungkus sehari, dan minum kopi 2 cangkir sehari. • Informasi apa lagi yang anda perlukan dan tindakan apa yang akan anda lakukan?
Tahap 3: • Saat diwawancara oleh perawat, Tn A marah dan mengancam akan memukul perawat. Tn A juga marah saat didekati oleh dokter, pasien marah dan mengatakan tidak sakit. Penampilan Tn A tampak sesuai usia, pakaian kotor dan acak-acakan • Tindakan apa yang akan anda (dokter dan perawat) lakukan?
Tahap 4: • Saat dicoba didekati, Tn A langsung berniat memukul perawat dan menendang kursi sampai terguling. • Tindakan apa yang harus anda lakukan?
- Distonia akut
- Aliran yang umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis
- Keanekaragaman
- Apa yang di maksud ruang lingkup keperawatan gawat darurat?
- Alur komunikasi kegawatdaruratan medis di perusahaan
- Materi gadar keperawatan
- Prinsip manajemen kegawatdaruratan
- Bertambahnya ukuran atau volume
- Perkhidmatan psikiatri di malaysia
- Kalimat larangan terdapat pada nomor
- Stream adalah
- Wilayah yang ditandai dengan interaksi keruangan, yaitu
- Data stream java
- State yang merupakan non-deterministic ditandai dengan
- Pasar alternatif adalah percabangan dari pasar
- Makna keragaman dan kesederajatan
- Pengertian belah ketupat
- Apa itu institusi
- Rencana kerja yang memuat garis-garis besar
- Status psikiatri
- Apa itu tes psikologi klasikal
- Trend keperawatan jiwa
- Ruang lingkup psikiatri
- Tes psikologi klasikal
- Psikologist
- Kata baku psikiatri
- Flowchart 2 kondisi
- Contoh kalimat aktif
- Analisislah kebahasaan teks laporan hasil observasi
- Chepalophoda
- Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh
- Suatu suku banyak dibagi
- Contoh wesel
- Suatu fungsi permintaan ditunjukkan oleh persamaan q=25-5p
- Kurva permintaan linear
- Fungsi linier
- Sifat utama pohon berakar
- Keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh
- Contoh bentuk visualisasi statis adalah …
- Fungsi napkin folding adalah
- Jenis laporan berdasarkan isinya
- Informasi yang diperoleh dari
- Materi gejala gelombang
- Kriteria realisme
- Contoh pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
- Pengertian keputusan dalam berbagai kondisi
- Kondisi lewat dingin adalah
- Kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan
- Gagasan awal
- Contoh algoritma pengulangan
- Kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan
- Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
- Contoh pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
- Diskriminasi harga adalah
- Ruang lingkup psikologi kerekayasaan
- Kondisi alam negara jepang
- Mataram kuno
- Gerbang or dapat dibangun dari
- Menilai kondisi ekonomi
- Struktur seleksi adalah
- Mosfet dalam kondisi jenuh bila
- Contoh pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
- Forward expectation parity adalah
- Kondisi kuhn tucker
- Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
- Peng-robinson equation of state
- Pertanyaan tentang kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan
- E miring
- Jika tail = null, maka kondisi linked list adalah
- Kondisi fisik wilayah indonesia
- Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
- Evpi adalah
- Contoh pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
- Kondisi dimana terdapat
- Kenampakan alam di benua australia
- Kenampakan alam di benua amerika
- Jelaskan chord apa yang disusun oleh nada 572
- Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda adalah
- Psikoterapi dirintis oleh tokoh yang bernama
- Masalah memajukan ict
- Bagaimana cara mengaktifkan word processing
- Bangun ruang yang dibatasi oleh
- Aplikasi kompresi yang ditemukan oleh phil katz, adalah
- Kompetensi berdasarkan kinerja intrinsik
- Salah satu indikator demokrasi menurut affan gaffar
- Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan
- Senyawa meso adalah
- Sudut yang terbentuk oleh penyimpangan jarum kompas disebut
- Spldv metode eliminasi
- Sudut sejajar
- Usulan dasar negara indonesia merdeka yang diungkapkan oleh
- Glandula pancreas
- Hibridogami adalah
- Punca penyakit bawaan vektor
- Matlamat sbub
- Pengertian manajemen memori
- Sistem yang ditubuhkan oleh kementerian belia dan sukan
- Data yang diolah oleh komputer analog adalah
- File-file yang dibuat oleh user pada jenis file di linux