MODUL DASAR MANAJEMEN BISNIS PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR
MODUL DASAR MANAJEMEN BISNIS
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR MANAJEMEN
Elemen dasar manajemen 1. Elemen sifat : a. Manajemen sbg suatu seni Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. b. Manajemen sbg suatu ilmu Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah di sistematisasikan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general purposes).
Elemen dasar manajemen 2. Elemen fungsi : a. Perencanaan Suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah-langkah yg harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. b. Pengorganisasian Suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagaian kerja yg direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yg kondusif.
Elemen dasar manajemen c. Pengarahan Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama. d. Pemotivasian Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yg dilakukan oleh seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kpd bawahan untuk dpt melakukan suatu kegiatan yg semestinya.
Elemen dasar manajemen e. Pengendalian/Pengawasan. Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dpt dilaksanakan sesuai dengan rencana yg telah ditetapkan dan tahapan yg harus dilalui. Jika ada kegiatan yg tdk sesuai dengan rencana dan tahapan tsb, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions).
Sikap ilmiah yg hrs dimiliki seorang manajer 1. Objektivitas = dlm satu peninjauan yang dipentingkan adalah objeknya. Faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisis harus dilepaskan jauh-jauh. 2. Serba relatif = seorang manajer sebaga ilmuwan harus menerima realitas perubahan, mungkin saja terjadi teori mereka digugurkan oleh teori-teori lain. 3. Skeptif = sikap untuk selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. Bahwa manajer sebagai ilmuwan harus selalu hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah.
Sikap ilmiah yg hrs dimiliki seorang manajer 4. Kesabaran intelektual = mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belm lengkap hasil yg dicapai. 5. Tidak memihak kpd etik = ilmu tdk memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian ttg hal yg baik dan buruk, melainkan hanya mengemukakan hal yg salah dan benar.
Penggolongan tujuan : 1. Tujuan organisasi secara makro = berhubungan dengan nilai yang dibentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan ekstern. 2. Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasi = lebih banyak berhubungan dengan hierarki kuantitas dan kualitas yang harus direalisasikan. 3. Tujuan individu = lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis dan sosial.
PERTEMUAN 2 MANAJEMEN, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN
Tingkatan Manajemen 1. Manajer Puncak (Top Manager) Manajemen puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari suatu organisasi 2. Manajer Garis Menengah (middle manager) Manajer yang dapat mencakup lebih dari satu tingkatan dalam suatu organisasi. 3. Manajer Garis Pertama (first line) Adalah tingkatan manajer yang paling rendah dalam suatu organisasi di mana seorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
KETRAMPILAN DAN PERAN MANAJER Menurut George R. Terry (Siswanto, 2006: 18) mendeskripsikan pekerjaan berdasarkan fungsinya: 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Penggerakan 4. Pengendalian Keterampilan-keterampilan manajerial yang harus dimiliki oleh setiap manager, menurut Handoko (2003: 36) yaitu: 1. Keterampilan konseptual (Conceptual skills) 2. Keterampilan kemanusian (human skills) 3. Keterampilan administratif (administrative skills) 4. Keterampilan teknik (technical skills)
Ketrampilan manajer 1. Ketrampilan konseptual = kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradaptasi dlm operasi. 2. Ketrampilan kemanusiaan = kemampuan dan pertimbangan yg diusahakan bersama orang lain, termasuk penahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yg efektif. 3. Ketrampilan administratif = seluruh ketrampilan yg berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan. 4. Ketrampilan teknis = kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, prosedur, teknik, dan akal yg diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yg diperoleh lewat pendidikan, pengalaman, dan pelatihan.
Selain keterampilan manajer tersebut di atas juga terdapat peran manajer dalam organisasi menurut Siswanto (2006: 22) yaitu: 1. Peran antarpribadi manajer (The manager’s interpersonal roles) a. Sebagai tokoh (central figure) b. Sebagai pemimpin (leader) c. Sebagai penghubung (liason) 2. Peran Informasional manajer (The manager’s informational roles) a. Sebagai pemantau b. Sebagai penyebar c. Sebagai juru bicara 3. Peran pengambil keputusan manajer (The manager’s decisional roles) a. Sebagai wirausaha b. Sebagai pereda gangguan c. Sebagai pengalokasian sumber daya d. Sebagai perunding
PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN
Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 1. Robert Owen 1771 -1858 a. Membangun perumahan bagi pekerja. b. Menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi pekerja. c. Menetapkan mekanisme kerja spesifik. d. Penilaian harian terhadap para pekerja secara terbuka. 2. Charles Babbage 1792 -1871 Prinsip pembagian kerja sehingga setiap pekerja harus dipecah dan dididik dengan ketrampilan spesifik untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 3. Frederick W. Taylor 1856 -1915 Penemu manajemen ilmiah dengan prinsip : a. Pengembangan manajemen ilmiah sebenarnya, misalnya metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. b. Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga pekerja diberi tugas dan tanggung jawab yg cocok. c. Kerja sama yg bersahabat antara manajemen dan pekerja. 4. Henry L. Gantt 1861 -1919 a. Meninggalkan sistem tarif upah diferensial dan menggantinya dengan motivasi kerja. 1) Setiap pekerja yg menyelesaikan pekerjaannya diberikan bonus $ 50 sen 2) Mandor akan menerima bonus bila seluruh pekerja mencapai standar. b. Penggambaran jadwal produksi dengan Gant Chart.
Mazhab Manajemen Ilmiah Klasik 5. Frank B. Gilberth & Lilian M. Gilberth 1868 -1942 1978 -1972 Studi gerak dan waktu meningkatkan semangat kerja. Keduanya mengembangkan rencana tiga kedudukan, yaitu : a. Mengerjakan pekerjaan saat ini. b. Mempersiapkan diri untuk jabatan yg lebih tinggi c. Melatih penggantinya dlm waktu yg bersamaan.
Mazhab Teori Organisasi Klasik 1. Henry Fayol 1841 -1925 a. Manajemen bukanlah suatu bakat, tetapi suatu ketrampilan sehingga manajer bukanlah pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman. b. Membagi perusahaan ke dlm enam fungsi, yaitu : 1) Teknis, 2) Komersial, 3) Finansial, 4) Keamanan, 5) Akuntansi, 6) Manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengomandoan, pengordinasian, pengendalian). c. Mengembangkan prinsip manajemen : 1) pembagian kerja, 2) otoritas, 3) disiplin 4) kesatuan perintah 5) kesatuan arah 6) mendahulukan kepentingan umum 7) pemberian upah 8) sentralisasi 9) hierarki 10) tertib 11) keadilan 12) kestabilan staf 13) inisiatif 14) semangat korps.
Usaha Perpaduan 1. Chris Argyris (Pendekatan sistem) Organisasi sbg sebuah sistem terpadu, dengan maksud tertentu yg terdiri atas komponen yg berhubungan. 2. Fredler (Pendekatan kontingensi) Tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana yg dalam situasi tertentu dan pada waktu tertentu akan paling baik memberikan kontribusi pd pencapaian tujuan organisasi.
PERTEMUAN 4 PERENCANAAN (PLANNING)
PROSES PERENCANAAN Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perecanaan terkandung suatu aktifitas tertentu saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan. Menurut Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktifitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir ke depan dan megambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta mengahadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud. 1. Prakiraan 2. Penetapan tujuan 3. Pemprograman 4. Penjadwalan 5. Penganggaran 6. Pengembangan prosedur 7. Penetapan dan interpretasi kebijakan
Aktivitas Perencanaan 1. Prakiraan (forecasting) Suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yg akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yg telah diketahui. 2. Penetapan tujuan (establishing objective) Suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yg ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan. 3. Pemrograman (programming) Suatu aktivitas yg dilakukan dengan maksud untuk menetapkan : langkah utama yg diperlukan, unit dan anggota yg bertanggung jawab untuk setiap langkah dan urutan serta pengaturan waktu setiap langkah. 4. Penjadwalan (scheduling) Penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
Aktivitas Perencanaan 5. Penganggaran (budgeting) Suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yg disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu. 6. Pengembangan prosedur (developing procedure) Suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan. 7. Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies) Suatu aktivitas yg dilakukan dlm menetapkan syarat berdasarkan kondisi manajer dan para bawahannya akan bekerja.
Pembagian Rencana 1. Rencana strategis (strategic plan) Dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yg luas, yaitu untuk melaksanakan misi yg merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tsb. Kelebihannya : − manajer dpt menentukan tujuan scr jelas dan metode pencapaiannya. − membantu manajer mengantisipasi permasalahan sblm muncul dan memecahkannya sblm menjadi lebih buruk. − membantu manajer mengenal peluang yg mengandung resiko dan peluang yg aman dan memilih di antara peluang yg ada. Kelemahannya : − bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yg dpt menghilangkan hubungan dengan produk dan pelanggan prsh.
Pembagian Rencana 2. Rencana operasional (operational plan) Memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan, terdiri atas : a. Rencana sekali pakai (single use plan) Dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan tsb telah dicapai. Terdiri atas : - Program (programs) Mencakup serangkaian aktivitas yg relatif luas. - Proyek (project) Bagian program yg lebih kecil dan mandiri. Setiap proyek akan menjadi tanggung jawab setiap individu yg ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dlm batas waktu tertentu. - Anggaran (budget) Pernyataan tentang sumber daya keuangan yg disediakan untuk kegiatan tertentu dlm waktu tertentu pula.
Pembagian Rencana b. Rencana tetap (standing plan) Pendekatan yg sudah dilakukan untuk menangani situasi yg terjadi berulang dan dpt diperkirakan, terdiri atas : - Kebijakan (policy) Adalah suatu pedoman umum dlm pengambilan keputusan. - Prosedur standar (standard procedure) Memberikan seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutan tindakan yg sering terjadi sbg implemetasi kebijakan. - Peraturan (rules) Pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dlm situasi tertentu.
Teori Perencanaan 1. Teori Operasi Sistem a. Produksi mencakup setiap aktivitas yg ditunjukkan untuk menerima lingkungan, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan. b. Alokasi mencakup setiap aktivitas yg ditunjukkan pd distribusi barang dan jasa di antara setiap anggota sistem; termasuk di dlmnya fungsi transportasi, komunikasi, kegiatan penjualan eceran dan grosir. c. Pengendalian setiap aktivitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu sendiri. d. Penyusunan staf terpusat pd jumlah dan kualitas anggota sistem, sosialisasi, dan pendidikan dr para anggota sistem, keahlian yg dpt diberikan, kesehatan fisik dan mental, termasuk jenis rekreasi dan hiburan mereka.
Teori Perencanaan 2. Teori Perubahan Sistem a. Rasionalisme Bila tujuan akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik, perencanaan dpt mengikuti model rasional. Larson dan Odino (1981: 10) mengajukan delapan langkah pengambilan keputusan rasional : - defenisikan masalahnya - tentukan sasaran - tentukan ukuran hasil yg scr obyektif dpt mencerminkan sasaran - cari tindakan alternatif - analisis setiap alternatif untuk memahami konsekuensinya. - membandingkan konsekuensi tsb dan dipilih satu alternatif. - sajikan setiap hasil dan kesimpulan - terapkan alternatif yg dipilih dan evaluasi tingkat sasaran. keberhasilannya dlm mencapai setiap
PERTEMUAN 5 PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
MISI DAN TUJUAN ORGANISASI VISI adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam sistem sosial atau ekonomi tertentu. Dua unsur penting tujuan adalah: 1. Hasil akhir yang diingikan diwaktu mendatang. 2. Usaha-usaha atas kegiatan sekarang diarahkan.
FUNGSI TUJUAN ORGANISASI 1. Pedoman bagi kegiatan = memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yg harus dan tidak harus dilakukan. 2. Sumber legitimasi = pembenaran kegiatan-kegiatannya untuk meningkatkan kemampuan organisasi mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan disekitarnya. 3. Standar pelaksanaan = memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi untuk mengukur kesuksesan yg dicapai. 4. Sumber motivasi = tujuan organisasi sering memberikan insentif (bonus) bagi anggota (misal : perusahaan asuransi, olahraga). 5. Dasar rasional pengorganisasian = dasar bagi perancangan organisasi (pola komunikasi, mekanisme pengawasan, departementalisasi)
BIDANG POKOK PERUSAHAAN HARUS MENETAPKAN TUJUAN 1. Posisi pasar = harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yg akan “direbut” melalui analisa : - langganan dan produk/jasa - segmen pasar (kelompok yg membeli produk/jasa) - saluran distribusi 2. Produktifitas/efisiensi = rasio antara masukan (efisiensi tenaga kerja, kemajuan peralatan, keuangan) dengan keluaran organisasi (hasil produksi) 3. Sumber daya phisik dan keuangan = menetapkan bagaimana sumber daya phisik dan keuangan dikembangkan digunakan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku. 4. Profitabilitas = menetapkan tujuan laba untuk mencapai tujuan lain (penelitian dan pengembangan untuk inovasi, mengganti mesin dan peralatan, gaji untuk karyawan)
BIDANG POKOK PERUSAHAAN HARUS MENETAPKAN TUJUAN 5. Inovasi = kebutuhan terus menerus akan produk/jasa baru dan inovatif. 6. Prestasi dan pengembangan manajer = harus menetapkan tujuan tentang kualitas pelaksanaan manajemen dan untuk menjamin pengembangan para manajer di semua tingkatan. 7. Prestasi dan sikap karyawan = menetapkan tentang produktivitas karyawan, kualitas produk, dan tingkatan semangat kerja. 8. Tanggung jawab sosial dan publik = tujuan ini ditetapkan untuk menangani publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan pemerintah.
PROSES PERUMUSAN TUJUAN : 1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu yg bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan. 2. Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pd tingkatan yg lebih rendah. 3. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik sekarang maupun yg akan datang. 4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi. 5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana. 6. Tujuan bidang fungsional organisasi konsisten dengan tujuan umum. 7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yg telah ditetapkan, dan bila perlu merubah dan memperbaikinya sesuai dengan perkembangan lingkungan.
PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut Siswanto (2006: 171) mengatakan bahwa Pengambilan Keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi. Simon dalam Siswanto (2006: 171) telah mengembangkan klasifikasi jenis keputusan yang berbeda yaitu: Keputusan yang di program (programmed decision) dan Keputusan yang tidak diprogram (nonprogrammed decision).
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Penelitian. Mempelajari lingkungan atas kondisi yg memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yg dpt mengidentifikasi permasalahan. 2. Desain. Mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yg mungkin. Aktivitas ini meliputi proses untuk memahami permasalahan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tsb. 3. Pemilihan. Menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yg ada. Pilihan ditentukan dilaksanakan.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Secara umum gaya pengambilan keputusan terdiri dari: 1. Manajer mengambil keputusan sendiri dengan mnggunakan masukan informasi yang tersedia pada waktu tertentu. 2. Manajer memperoleh informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menetapkan keputusan yang dipandang relavan. 3. Manajer membicarakan permasalahan yang dihadapi organisasi dengan para bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan dan saran-saran tanpa melibatkan para bawahan sebagai suatu kelompok. 4. Manajer membicarakan situasi keperluan dengan para bawahan sebagai suatu konferensi/pertemuan kelompok. 5. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun serta menilai alternatif.
KERANGKA KERJA & KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Sistem pengambilan keputusan Suatu cara atau prosedur tertentu, ketika suatu keputusan diambil oleh pembuatnya (manajer) yg dilakukan secara terbuka/tertutup. a. Sistem keputusan terbuka Memandang suatu keputusan berada dlm suatu lingkungan yg kompleks dan sebagian tdk diketahui. Keputusan lebih banyak dipengaruhi lingkungan dan lingkungan lebih banyak dipengaruhi keputusan. Contoh : kenaikan harga produk. b. Sistem keputusan tertutup Menganggap bahwa suatu keputusan dipisah dari suatu masukan yg tdk diketahui dari lingkungan. Manajer mengetahui seluruh alternatif dan keluarannya. Contoh : sistem absensi karyawan
KERANGKA KERJA & KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN 2. Pengetahuan mengenai keluaran. Suatu keluaran menentukan mengenai hal-hal yg akan terjadi jika suatu arah tindakan sudah ditentukan. a. Kepastian = pengetahuan yg akurat dan lengkap mengenai keluaran setiap alternatif. Biasanya untuk satu alternatif hanya ada satu keluaran. b. Risiko = keluaran yg mungkin timbul dpt dilekatkan pd setiap keluaran. c. Ketidakpastian = beberapa keluaran mungkin timbul dan dpt diidentifikasi tetapi tdk ada kepastian.
KERANGKA KERJA & KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN 3. Tanggapan Keputusan = Keputusan terprogram & tidak terprogram. 4. Deskripsi mengenai pengambilan keputusan. a. Model normatif =bagaimanajer mengambil sekelompk keputusan. Contoh : penganggaran modal. b. Model deskriptif = pengambilan keputusan berusaha untuk menjelaskan perilaku konkret (dikembangkan oleh ilmuwan perilaku). 5. Kriteria untuk pengambilan keputusan. Kriteria untuk menentukan satu diantara beberapa keputusan alternatif adalah maksimum laba, kegunaan, nilai yg diharapkan, pemuasan. 6. Relevansi konsep keputusan thp desain sistem informasi manajemen. Dlm model keputusan tertutup = komputer sbg alat penghitung untuk menghasilkan keluaran optimum. Dlm model keputusan terbuka = komputer bertindak sbg pembantu manajer menghitung, menyimpan, mencari, menganalisa data.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI SEDERHANA Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam praktik dan keputusan yang harus diambil, dapat digolongkan menjadi dua tipe permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Permasalahan yang bersifat rutin dan repetitif 2. Permasalahan yang datangnya tidak menentu, yang bersifat insidental. Selain penggolongan tipe permasalahan diatas, menurut hierarki permasalahan dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Permasalahan yang berisfat sederhana 2. Permasalahan yang bersifat sedang, 3. Permasalahan yang bersifat sangat kompleks
PERTEMUAN 9 PENGORGANISASIAN
KONSEP DASAR Organisasi dapat di definisikan sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama. Suatu organisasi mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah: 1. Sekelompok orang. 2. Interaksi dan kerjasama 3. Tujuan bersama. Salah satu ciri utama dari organisasi adalah sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan serta kebijakan dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
STRUKTUR ORGANISASI Stoner dan Wankell membatasi bahwa struktur organisasi adalah: ”Susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan” Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut: 1. Pembagian Kerja (division of labor) 2. Departementalisasi (departementalization) 3. Permasalahan rentang kendali (Span of control) 4. Delegasi kekuasaan (Delegation of authority)
D. STRUKTUR ORGANISASI 1. Pembagian kerja Seluruh pekerjaan dispesialisasikan sampai pd tingkat membagi pekerjaan diantara pemegang pekerjaan. 2. Departementalisasi Adalah proses penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok. a. Departementalisasi fungsional = pengelompokkan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi (organisasi bisnis, jasa dsb). b. Departementalisasi teritorial = pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis (daerah). c. Departementalisasi produk = pd organisasi bisnis besar yg produknya beraneka ragam, aktivitas dan bawahannya dikelompokkan atas dasar produk. d. Departementalisasi pelanggan = pembentukan kelompok atas dasar pelanggan (misalnya, struktur organisasi lembaga pendidikan, pasar swalayan) e. Departementalisasi campuran organisasi divisional = muncul krn para manajer mencoba menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dlm pasar, budi daya produk dan jasa, dan kebijakan pemerintah.
Delegasi Kekuasaan Berhubungan dengan hal yg didelegasikan kpd manajer untuk mengambil keputusan tanpa persetujuan manajemen yg lebih tinggi. Mintzberg (1983 : 304) mengemukakan bahwa setiap organisasi memiliki 5 bagian dasar sbb : 1. Strategic Apex 2. Techno- Structure 3. Middle Line 4. Support Staff 5. Operating Core
Delegasi kekuasaan Ket : a. The strategix apex = manajer puncak yg diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi ybs. b. The middle line = para manajer yg menjadi penghubung operating core dengan strategic apex. c. The operating core = para karyawan yg melaksanakan pekerjaan dasar yg berhubungan dengan produksi dan jasa. d. The technostructure = para analis yg memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standardisasi terterntu dlm organisasi. e. The support staff = orang yg mengisi unit staf, yg memberi jasa pendukung tdk langsung kpd organisasi.
PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya, yang di kenal sebagai” rentang “manajemen” atau” rentang kendali”. A. KOORDINASI Koordinasi (coordination) adalah proses penintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan- satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien.
Masalah Pencapaian Koordinasi yg Efektif. 1. Perbedaan dlm orientasi thp tujuan = para anggota dari departemen yg berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yg baik. Contoh : Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sbg faktor paling penting mencapai sukses organisasi. Bagian pemasaran mengemukakan disain produk sbg yg paling penting. 2. Perbedaan dlm orientasi waktu = manajer produksi lebih memperhatikan masalah yg harus dipecahkan segera (jangka pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah jangka panjang. 3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yg cepat dibandingkan dengan bagian penelitian dan pengembangan dapat lebih santai untuk berdiskusi.
Tiga pendekatan pencapaian koordinasi yg efektif 1. Teknik-teknik dasar = organisasi yg sederhana hanya memerlukan peralatan koordinasi sbb : a) hirarki, b) kegiatan serta aturan/prosedur, c) rencana / tujuan perusahaan. 2. Meningkatkan koordinasi potensial = terdiri atas d) investasi dalam sistem informasi vertikal, e) penciptaan hubungan-hubungan ke samping. 3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi = terdiri atas f) penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan, g) penciptaan tugas-tugas yg dpt berdiri sendiri.
Mekanisme pengkoordinasian dasar 1. Hirarki manajerial = rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yg jelas dpt menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yg tepat. 2. Aturan dan prosedur = adalah keputusan manajerial yg dibuat untuk menangani kejadian rutin, sehingga lebih efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin. 3. Rencana dan penetapan tujuan = pengembangan rencana dan tujuan dpt digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan organisasi thp sasaran yg sama.
RENTANG MANAJEMEN Rentang manajemen sering juga disebut istilah-istilah: 1. Span of control 2. Span of authority 3. Span of attention 4. Span of supervision Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang manajemen yang tepat adalah penting : 1. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. 2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.
PENDELEGASIAN WEWENANG Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu: 1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan 2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas 3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau tanggungjawab 4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
ALASAN-ALASAN PENDELEGASIAN 1. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dari bila mereka menangani setiap tugas sendiri. 2. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupakan proses yang diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien. 3. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas- tugas prioritas yang lebih penting. 4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang bhkan dapat digunakan sebagai alat untuk belajardari kesalahan.
1. Prinsip skalar Dlm proses pendelegasian hrs ada garis wewenang yg jelas mengalir setingkat demi setingkat dari tingkatan organisasi paling atas ke tingkatan paling bawah dan dibutuhkan delegasi penuh (semua tugas organisasi yg diperlukan hrs dibagi habis) untuk menghindari : a. Gaps = tugas-tugas yg tdk ada penanggung jawabnya. b. Overlaps = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd lebih dari satu orang individu. c. Splits = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd lebih dari satuan organisasi. 2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi seharusnya melapor hanya kps seorang atasan. 3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas. Tanggung jawab = agar organisasi dpt menggunakan sumber dayanya dengan efesien, tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu diberikan ke tingkatan paling bawah dimana ada cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya. Wewenang = setiap individu untuk melaksanakan tugas yg dilimpahkan kpdnya dengan efektif harus diberi wewenang secukupnya. Akuntabilitas = tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas sendiri dan bawahannya.
PERTEMUAN 11 PEMOTIVASIAN
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI A. KONSEP DASAR Menurut Handoko (2003: 272) bahwa komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Konsep rantai pertukaran informasi mempunyai unsur- unsur sebagai berikut: 1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti 2. Suatu sarana pengaliran informasi 3. Suatu system bagi terjalinnya komunikasi di antara individu
TIPE JARINGAN DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Menurut Handoko (2003: 278) bahwa tipe jaringan komunikasi berbentuk: 1. Lingkaran 2. Rantai 3. Huruf Y 4. Bintang Sedangkan saluran komunikasi dalam organisasi terdiri dari: 1. Komunikasi vertikal 2. Komunikasi lateral atau horizontal 3. Komunikasi Diagonal
JENIS KOMUNIKASI 1. Komunikasi vertikal Terdiri atas komunikasi ke bawah dan ke atas. a. Komunikasi ke bawah (downward communication) = memberikan pengarahan, instruksi, nasehat/saran, penilaian bawahan, dan informasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi. b. Komunikasi ke atas (upward communication) berisi data / umpan balik bagi manajemen = mensuplai informasi kpd tingkatan manajemen atas tentang apa yg terjadi pd tingkat bawah (laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk diberikan keputusan). 2. Komunikasi Lateral / horizontal (koordinatif) a. Komunikasi di antara para anggota dlm kelompok kerja yg sama. b. Komunikasi di antara departemen-departemen pd tingkatan organisasi yg sama. 3. Komunikasi diagonal. Komunikasi yg memotong secara menyilang rantai perintah organisasi
HAMBATAN KOMUNIKASI 1. Hambatan – hambatan Organisasi a. Tingkatan Hirarki b. Wewenang Manajerial c. Spesialisasi 2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi, yang terdiri dari : a. Persepsi Selektif b. Status / Kedudukan Komunikator c. Keadaan Membela Diri d. Pendengaran Lemah e. Ketidaktepatan Penggunaan Bahasa
PENINGKATAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI Cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para manajer untuk dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antara lain: 1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif 2. Penggunaan umpan-balik 3. Menjadi komunikator yang lebih efektif 4. Pedoman komunikasi yang baik
Pedoman Komunikasi Yg Baik American Management Associations (AMA) telah menyusun sepuluh pedoman komunikasi yg baik (The Ten Commandments of Good Communication) : 1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan. 2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi. 3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan. 4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain. 5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita berkomunikasi. selama 6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yg membantu atau umpan balik. 7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yg telah dilakukan. 8. Perhatikan konsistensi komunikasi. 9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi. 10. Jadilah pendengar yg baik, berkomunikasi tdk hanya untuk dimengerti tetapi untuk mengerti.
PERTEMUAN 12 STANDAR PENGENDALIAN
ELEMEN PENGENDALIAN Manajer dapat memfokuskan pada standar dalam bidang fungsional untuk mengukur prestasi : PRODUKSI 1. Mutu 2. Jumlah 3. Biaya 4. Prestasi kerja individu PEMASARAN 1. Volume Penjualan 2. Pengeluaran Penjualan 3. Pengiklanan 4. Prestasi Salesman
ELEMEN PENGENDALIAN SDM 1. Hubungan Tenaga Kerja 2. Pergantian Tenaga Kerja 3. Tingkat absensi Keuangan 1. Pengeluaran Modal Saham 2. Sediaan 3. Arus modal 4. Likuiditas
LAPORAN KEUANGAN PENGENDALIAN Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan tolok ukur : 1. Keberhasilan Manajemen 2. Pertanggungjawaban Manajemen 3. Pengembangan perusahaan 4. Penutupan perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angka historis perusahaan secara : 1. Time series, dari waktu ke waktu 2. Perbandingan dengan perusahaan sejenis
4 Test Untuk Membantu Pembuatan Keputusan 1. 2. 3. 4. Tes of Profitability Tes of Likuidity Tes of Solvency and Equity Position Market Tes
Model Manajemen Kontemporer 1. Model Tipe Z 2. Gerakan Ekselensi 3. Tqm 4. ISO 9000 Dan ISO 14000 5. Proses Rekayasa Ulang 6. Downsizing 7. Organisasi Jejala 8. Kaizen 9. Jit 10. ABC Concept 11. Balanced Scorecard
Model Manajemen Kontemporer 1. Model Tipe Z William Ouchi mengemukakan bahwa perusahaan Amerika dan Jepang berbeda dalam tujuh dimensi yang penting, yaitu: a. Lama masa kerja b. Cara pengambilan keputusan c. Letak tanggungjawab d. Kecepatan evaluasi dan promosi e. Mekanisme kontrol f. Spesialisasi jalur karier g. Perhatian perusahaan terhadap pegawai
PERTEMUAN 13 DASAR-DASAR BISNIS
Definisi Bisnis Hughes dan Kopoor dalam DR. Buchari Alma (2001) menyatakan bahwa bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Steven Skinner and John M. Ivancevich (1992) dalam Gugup Kismono (2001) bahwa bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperolah manfaat atau keuntungan.
Lima Pemegang Kepentingan Utama dalam Bisnis 1. Pemilik (Owners) Setiap bisnis dimulai dari hasil ide mengenai barang dan jasa oleh orang yang disebut wirausaha (entrepreneur). Ia mengorganisasikan (Organize) dan mengelola resiko yang dihadapi mulai dari permulaan bisnis. Pemilik Tunggal, Banyak, dan Perseroan (kepemilikan dalam saham) 2. Kreditur (Creditors): Perusahaan memerlukan dana lebih daripada yang didapat dari pemilik. Kreditur dapat memberikan solusi sebagai penyedia pinjaman untuk memulai bisnis. Contoh: Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank Muamalat dan sebagainya.
Lima Pemegang Kepentingan Utama dalam Bisnis 3. Pekerja (Employees): Hasil ide pemilik untuk membangun bisnisnya, harus didukung karyawan. Karyawan yang direkrut untuk menyelenggarakan bisnis. 4. Pemasok (Suppliers): Menyelenggarakan bisnis membutuhkan bahan (material) yang dibutuhkan untuk produksi melalui pemasok. Produk yang dijual hendaknya harus berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Produk kualitas harus melalui proses mengubah bahan berkualitas melalui cara produksi yang efektif, efesien dan produktif. 5. Pelanggan (Customers): Tujuan akhir dari bisnis adalah sejauhmana produk atau jasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bagaimanapun perusahaan harus tahu tentang apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan demikian apa yang ditawarkan kepada mereka dapat direspon dengan baik.
Persaingan Usaha Bisnis Menurut DR. Buchari Alma (2001) bahwa persaingan yang sehat akan menimbulkn beberapa keuntungan yaitu: 1. Harga bagi konsumen bisa lebih rendah, karena produsen berusaha bekerja efisien dan menurunkan harga jual. 2. Bisnis berusaha meningkatkan pelayanan bagi konsumen. 3. Bisnis berusaha menciptakan barang baru dan dengan mutu yang baik. 4. Menghilangkan bisnis yang tidak mampu bekerja secara efisien dan yang memborokan sumber daya.
Fungsi Dasar Bisnis Dan Steinhoff dalam bukunya The Word of business (1979) menyatakan bahwa fungsi dasar bisnis ialah : a. Acquiring raw material (mencari bahan mentah) b. Manufacturing raw materials into products (merubah bahan mentah menjadi produk) c. Distributing products to consumers (menyalurkan barang ke tangan konsumen) Ada pandangan yang lebih ekstrim yang menyatakan bahwa bisnis dibagi atas dua bagian yaitu: a. Production b. Marketing
PERTEMUAN 14 PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI DAN BISNIS
Tantangan-tantangan yang Dihadapi Bisnis a. Tantangan Produktivitas Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin berkembang. Usaha meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara : 1. Memperbaharui mesin-mesin dengan modern 2. Kembangkan kegiatan research and development. 3. Di negara maju di coba pemakaian robot 4. Kembangkan manajemen personalia 5. Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
Tantangan-tantangan yang Dihadapi Bisnis b. Tantangan Kualitas Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan seringkali diperbaiki. Konsumen pun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki servisnya. c. Tantangan Pasar Global Persaingan global makin lama makin meningkat. Oleh sebab itu, produktivitas dan kualitas produk harus ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan global tersebut.
Hakikat Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara masyarakat mengalokasikan sumber-sumber yang terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan jasa (Musselman and Hughes : 1964). William F. Schoell (1993) mengatakan bahwa: Studi ilmu ekonomi juga termasuk menganalisa kegiatan orang dalam hubungan dengan memproduksi, menabung dan membelanjakan uangnya.
CIRI-CIRI DARI BISNIS MODERN Ciri-ciri dari bisnis modern ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan (interdependence) dan produk massal. 1. Spesialisasi 2. Interdependence 3. Produksi massal. Produksi diartikan usaha menciptakan barang dan jasa yang menambah kegunaan (utility). Ada 4 kegunaan (utility) yang timbul dari produksi ini yaitu : 1. Form utility 2. Place utility 3. Time utility 4. Possession utility.
Pengertian Produksi Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu: 1. Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru, ini menimbulkan form utility. 2. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karena place, time, dan possession.
- Slides: 84