Modul 10 Membuat Siaran Pers Salah satu media
Modul 10 Membuat Siaran Pers • Salah satu media komunikasi yang kerap digunakan Humas dalam berkomunikasi dengan media adalah siaran pers/press relase. • Siaran pers ini berisi segala hal terkait dengan informasi penting yang perlu disampaikan kepada media untuk segera dipublikasikan kepada masyarakat luas.
• Isi dari siaran pers cukup beragam. Dalam reportase ekonomi dan bisnis bisa berupa gabungan tulisan data (angka, tabel, grafik dsb) serta foto sebagai tambahan. • Dalam siaran pers juga dicantumkan nama pejabat penting terkait yang keterangannya dapat dikutip media massa. • Diharapkan dengan adanya keterangan pejabat tersebut isi dari siaran pers menjadi lebih kredibel/prestise dan bermutu.
• Namun, bagi kalangan wartawan isi siaran pers tetap dianggap belum cukup atau kurang menarik karena berbagai alasan. • Wartawan seringkali masih mengajukan berbagai pertanyaan lain (bisa terkait/tidak terkait dengan materi siaran pers) kepada pihak yang dituju. • Hal ini terjadi karena adanya kepentingan yang berbeda diantara tiap media terkait dengan informasi yang akan ditayangkan di media masing.
• Pihak pembuat siaran pers (Humas perusahaan) dalam hal ini tidak dapat menjamin siaran pers yang dibuatnya sudah cukup/ tidak menimbulkan pertanyaan lagi bagi media massa. • Press release biasa diberikan lewat pesan elektronik (email) atau secara langsung saat konferensi pers berlangsung.
• Persoalan mendasar yang dihadapi dalam pembuatan siaran pers adalah standar penulisan yang beragam. Tidak adanya standar yang baku tersebut membuat materi siaran pers menjadi kurang menarik bagi kalangan wartawan. • Padahal informasi yang disampaikan cukup penting untuk diketahui masyarakat luas.
• Standar beragam itu akibat ketidakmampuan Humas (PR) dalam membuat tulisan siaran pers dengan format berita. • Format berita yang baik mengacu pada prinsip 5 W+1 H dan piramida terbalik. Penerapan kedua prinsip jurnalistik tersebut tidak dapat dhihindari atau mutlak dilakukan agar berita menarik.
• Persoalan lain adalah dalam sebuah siaran pers kerap menyajikan banyak pokok pikiran/tema yang disampaikan. Hal ini akan membingungkan pembaca karena dianggap kurang fokus. • Press release yang baik hanya menyampaikan satu tema/ gagasan penting yang dilengkapi dengan penjabarannya.
• Contoh 1: Polisi menangkap otak pelaku pemboman di Surabaya. Dari judul tersebut tersirat bawah tulisan/isi siaran pers yang dibuat menceritakan proses penangkapan otak pelaku pemboman tersebut atau hal lain yang masih terkait langsung dengan judul tersebut. Seperti jalannya proses penangkapan, lokasi, barang bukti, suasana, jumlah petugas/pelaku yang terlibat dsb.
• Apabila ada keterangan lain seperti penjelasan dari pihak rumah sakit, keluarga korban, saksi mata, pengamat tidak bisa dimasukkan ke dalam siaran pers karena mereka bukan pihak yang mengeluarkan siaran pers. • Contoh 2 • Presiden Joko Widodoresmikan pabrik mobil Toyota di Cikarang, Jawa Barat.
• Isi siaran pers tersebut berupa jalannya suasana peresmian, komentar presiden, pimpinan Toyota, dan data angka/foto yang dibutuhkan (target produksi, ekspor, kapasitas produksi, jenis kendaraan yang diproduksi dsb). • Atau informasi lain yang masih terkait dengan peresmian tersebut. Informasi lain yang tidak terkait tidak dapat dicantumkan karena dikhawatirkan akan bias.
- Slides: 10