ModelModel Komunikasi Dr Erman Anom Universitas Esa Unggul

  • Slides: 23
Download presentation
Model-Model Komunikasi Dr. Erman Anom Universitas Esa Unggul Jakarta

Model-Model Komunikasi Dr. Erman Anom Universitas Esa Unggul Jakarta

Model-Model Komunikasi Definisi Model : Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak,

Model-Model Komunikasi Definisi Model : Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Model juga mereduksi fenomena komunikasi, artinya ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan oleh model tersebut.

MODEL S-R (STIMULUS - RESPONS) Model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal,

MODEL S-R (STIMULUS - RESPONS) Model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu Model S-R adalah model komunikasi paling dasar dan dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi-reaksi yang sangat sederhana.

Contoh dan kelemahan model S-R Contoh model S-R : Ketika seseorang menarik perhatian dan

Contoh dan kelemahan model S-R Contoh model S-R : Ketika seseorang menarik perhatian dan tersenyum kepada Anda saat berpapasan dan Anda membalas senyumannya karena senang. Kelemahan Model S-R : Model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia. Komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya.

Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik atau disebut juga retoris yang kini lebih

Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik atau disebut juga retoris yang kini lebih dikenal dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato. Menurut Aristoteles, komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka.

Faktor-faktor dan unsur-unsur dalam model Aristoteles Faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuasif

Faktor-faktor dan unsur-unsur dalam model Aristoteles Faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuasif adalah etos, logos dan pathos. Tiga unsur dasar dalam proses komunikasi menurut Aristoteles yaitu : pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener) Kelemahan dalam model retoris ini adalah tidak dibahasnya aspek-aspek nonverbal dalam persuasi dan berfokus pada komunkiasi yang bertujuan (disengaja) yang terjadi ketika seseorang berusaha membujuk orang lain untuk menerima pendapatnya.

Model Lasswell Dikemukakan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan

Model Lasswell Dikemukakan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal dan sering diterapkan dalam komunikasi massa. Lasswell menyimpulkan bahwa penting bagi masyarakat untuk menemukan dan mengendalikan faktor-faktor yang mungkin mengganggu komunikasi yang efisien.

Unsur-unsur dan kelemahan Model Lasswell Unsur-unsur : - Who : merangsang pertanyaan mengenai pengendalian

Unsur-unsur dan kelemahan Model Lasswell Unsur-unsur : - Who : merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan - Says what (unsur pesan) merupakan bahan untuk analisis ini. - In which channel (saluran komunikasi) dikaji dalam analisis media. -To whom (saluran penerima) dikaitkan dengan analisis khalayak. - With what effect (unsur pengaruh) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa Kelemahan : Tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah.

Model Shannon dan Weaver Salah satu model awal komunikasi yang dikemukakan Claude Shannon dan

Model Shannon dan Weaver Salah satu model awal komunikasi yang dikemukakan Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949. Disebut sebagai model matematis atau model teori informasi dan mungkin merupakan model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.

Unsur-unsur, konsep dan kelemahan dalam model Shannon dan Weaver Unsur-unsurnya adalah : pemancar (transmitter)

Unsur-unsur, konsep dan kelemahan dalam model Shannon dan Weaver Unsur-unsurnya adalah : pemancar (transmitter) yang mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Konsep penting dalam model ini adalah noise (gangguan), yakni setiap rangsangan tambahan yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Kelemahan model Shannon dan Weaver memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi dan komunikasi dipandang sebagai fenomena statis dan satu arah.

Model Schramm Beberapa Model Komunikasi menurut Wilbur Schramm: 1. Model pertama mirip dengan model

Model Schramm Beberapa Model Komunikasi menurut Wilbur Schramm: 1. Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. 2. Dalam model komunikasinya yang kedua memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan. 3. Model ketiganya menggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi balik, mentransmisikan dan menerima sinyal.

Menurut Wilbur Schramm : Komunikasi senantiasa membutuhkan tiga unsur : sumber (source), pesan (message),

Menurut Wilbur Schramm : Komunikasi senantiasa membutuhkan tiga unsur : sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Seperti ditunjukkan model ketiganya, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita sendiri, misalnya kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki.

Model Newcomb Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif psikologi-sosial. Komunikasi adalah cara lazim

Model Newcomb Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif psikologi-sosial. Komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Model ini sering disebut dengan model ABX atau Model Simetri. Model simetri menggambarkan bahwa seseorang (A) menyampaikan informasi kepada seorang lainnya (B), mengenai sesuatu (X).

Model Westley dan Mac. Lean Bruce Westley dan Malcom Mac. Lean (1957) merumuskan suatu

Model Westley dan Mac. Lean Bruce Westley dan Malcom Mac. Lean (1957) merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dan proses komunikasi. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas (dari X hingga Xoo), yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”, menempatkan suatu peran C diantara A dan B.

Unsur dan konsep dalam model Westley dan Mac. Lean Unsur-unsur dalam model ini yaitu

Unsur dan konsep dalam model Westley dan Mac. Lean Unsur-unsur dalam model ini yaitu : objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik. Model ini mencakup beberapa konsep penting yaitu : umpan balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antar pribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.

Model Gerbner merupakan perluasan dari model Laswell dan terdiri dari model verbal dan model

Model Gerbner merupakan perluasan dari model Laswell dan terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepada suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver); dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan muncul sebagai SSSE (hasil yang dikomunikasikan) bagi sasaran (destination)

Model Berlo Dikemukakan oleh David K. Berlo pada tahun 1960 dan dikenal dengan model

Model Berlo Dikemukakan oleh David K. Berlo pada tahun 1960 dan dikenal dengan model SCMR, kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tulis. Kelemahannya adalah menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang dinamis dan umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya, dan komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain

Faktor-faktor dalam Model komunikasi Berlo - Sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor :

Faktor-faktor dalam Model komunikasi Berlo - Sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor : ketrampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. - Pesan dipengaruhi oleh faktor : elemen, struktur, isi, perlakuan dan kode. - Salurannya berhubungan dengan : panca indera.

Model De. Fleur Melvin L. De. Fleur menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi antar

Model De. Fleur Melvin L. De. Fleur menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi antar pribadi, merupakan perluasan dari model-model lain khususnya Shannon dan Weaver dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan pengangkat umpan balik (feedback device). Fungsi receiver dalam model De Fleur adalah menerima informasi dan menyandi baliknya-mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem simbol yang signifikan) Menurut De. Fleuer ketika seseorang berbicara, ia memilih simbol untuk menyatakan makna denotatif dan konotatif (merumuskan makna ke dalam pesan) dan kemudian mengucapkannya secara verbal atau menuliskan simbol-simbol ini sedemikian rupa sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat didengarkan atau dilihat yang dapat dipersepsi sebagai rangsangan khalayaknya.

Model Tubbs Stewart L Tubbs menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi dua orang

Model Tubbs Stewart L Tubbs menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi dua orang (diadik). Model ini mengasumsikan bahwa kedua peserta komunikasi (yang disebut dengan komunikator 1 dan komunikator 2) sebagai pengirim dan sekaligus juga penerima pesan. Proses dalam komunikasi ini bersifat timbal balik atau saling mempengaruhi dan juga berlangsung spontan dan serentak. Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal dan non verbal, baik disengaja maupun tidak. Salurannya adalah alat indra terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.

Model Gudykunst dan Kim Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim sebenarnya merupakan

Model Gudykunst dan Kim Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim sebenarnya merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan atau komunikasi dengan orang asing (stranger). Model ini sesuai untuk komunikasi tatap muka, khususnya antara dua orang yang setara dalam berkomunikasi, masing sebagai pengirim dan sekaligus penerima. Keduanya sekaligus melakukan penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding) pesan yang merupakan proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya dan faktor lingkungan.

Model Interaksional berlawanan dengan model stimulus – respons (S-R) dan beberapa model linier lainnya.

Model Interaksional berlawanan dengan model stimulus – respons (S-R) dan beberapa model linier lainnya. Model ini menganggap manusia jauh lebih aktif. Model ini merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial uang menggunakan perspektif interaksi simbolik Komunikasi digambarkan sebagai pembentukan makna (penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain) oleh peserta komunikasi (komunikator).

Konsep dan Premis Model Interaksional Konsep penting yang digunakan adalah : diri (self), diri

Konsep dan Premis Model Interaksional Konsep penting yang digunakan adalah : diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran dan tindakan. Tiga premis yang menjadi dasar model ini : 1. Manusia bertindak berdasarkan maknsa yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, simbol non verbal, lingkungan fisik). 2. Makna berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya. 3. Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.