Model Transportasi Ayundyah Kesumawati Pendahuluan Masalah Transportasi pada

  • Slides: 23
Download presentation

Model Transportasi Ayundyah Kesumawati

Model Transportasi Ayundyah Kesumawati

Pendahuluan Masalah Transportasi pada dasarnya Masalah tanspotasi pada dasarnya sudah dipelajari sebelum berkembangnya model

Pendahuluan Masalah Transportasi pada dasarnya Masalah tanspotasi pada dasarnya sudah dipelajari sebelum berkembangnya model pemograman linier. L. V. Kantorovitch 1939, telah mempelajari masalah transportasi , tahun 1941 F. L. Hitchoock mempresentasikan model matematika dalam bentuk model standar transportasi dan pada tahun 1947 T. C. Koopmans juga telah mempelajari masalah yang diberi nama occasionally attached. v Masalah transportasi merupakan model khusus dari masalah pemograman linier dan cara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan metode simpleks atau dengan menggunakan teknik-teknik khusus seperti yang disebut dengan transportation technic yang penyelesaiannya lebih efisien. v Transportasi dapat didefinisikan sebagai perpindahan barang orang atau jasa dari satu tempat ketempat lain (tempat asal ke tempat tujuan), oleh sebab itu dalam kajian ini akan dibahas tentang bagaimana cara pendistribusian barang orang atau jasa dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan meminimumkan v

Deskripsi Model Trasnportasi Asumsi Dasar : v Besarnya ongkos transportasi pada rute adalah proporsional

Deskripsi Model Trasnportasi Asumsi Dasar : v Besarnya ongkos transportasi pada rute adalah proporsional dengan jumlah narang yang didistribusikan. Deskripsi model transportasi : v Jaringan dengan m sumber dan n tujuan yang diwakili oleh node (simpul). v Rute pengiriman produk dari suatu sumber ke suatu tujuan diwakili oleh suatu busur. v Jumlah penawaran pada suatu sumber i adalah ai dan jumlah permintaan pada tujuan j adalah bj. v Biaya per unit dari sumber i ke tujuan j adalah

Bentuk Umum Model Trasnportasi

Bentuk Umum Model Trasnportasi

Bentuk Umum Model Linear Programming �

Bentuk Umum Model Linear Programming �

METODE SOLUSI AWAL

METODE SOLUSI AWAL

Metode Solusi Awal Layak �Struktur khusus penyelesaian model transportasi adalah menentukan solusi layak awal

Metode Solusi Awal Layak �Struktur khusus penyelesaian model transportasi adalah menentukan solusi layak awal dengan menggunakan variabel keputusan, juga dengan menambahkan variabel artifisial. �Metode yang dapat digunakan untuk menentukan solusi layak awal adalah metode Pojok Barat laut (Northwest Corner NW), metode Ongkos terkecil (Least Cost) dan metode Pendekatan Vogel.

Metode Pojok Barat Laut � Langkah awal yang dilakukan pada ini adalah dimulai dari

Metode Pojok Barat Laut � Langkah awal yang dilakukan pada ini adalah dimulai dari pojok kiri atas pada tabel transportasi, dengan langkah sebagai berikut: 1. Bandingkan antara kebutuhan di tempat tujuan pertama (b 1) dengan persediaan yang ada di tempat asal pertama (a 1), dan jika : a. a 1 b 1 x 11 = b 1, dan langkah berikutnya bergerak secara vertikal ke bawah ke sel (2, 1) b. a 1 b 1 x 11 = a 1, dan langkah berikutnya bergerak secara vertikal ke bawah ke sel (1, 2) c. a 1 = b 1 x 11 = a 1 = b 1, dan langkah berikutnya bergerak secara vertikal ke bawah ke sel (2, 2) 2. Hitung Xij sesuai dengan hasil pada langkah 1, proses dilanjutkan dan berakhir pada sel (n, m).

Contoh : T 1 A 1 120 A 2 30 Persediaan T 3 50

Contoh : T 1 A 1 120 A 2 30 Persediaan T 3 50 100 Min (150 – 120, 170) = 30 200 140 300 200 A 3 Kebutuhan T 2 100 150 200 70 210 90 300 90 120 170 160 450 Karena : a 1 b 1 x 11 = a 1, dan langkah berikutnya bergerak secara vertikal ke bawah ke sel (1, 2) Langkah 1. Bandingkan a 1 dan b 1 Langkah 2, Hitung x 11 = min (a 1, b 1) = min (120, 150) = 120 Langkah 3, Proses dilanjutkan dengan membandingkan (b 1 - a 1) dan a 2 Langkah 4, Hitung x 21 = min(b 1 - a 1 , b 1) = min (170, 30) = 30 Proses diteruskan dan berakhir pada sel (3, 3), dan minimasi biaya Z = 120(50) + 30(200) + 140(300) + 70(200) + 90(300) = 95. 000.

Metode Least Cost v Solusi awal yang didapat dengan metode Ongkos terkecil lebih baik

Metode Least Cost v Solusi awal yang didapat dengan metode Ongkos terkecil lebih baik dari Northwest Corner , sebab penyelesaian pada metode ini sudah melibatkan faktor biaya, sedangkan pada Pojok Barat laut solusi layak awal ditentukan tanpa pengaruh biaya (solusi layak awal jauh dari optimum). v Biaya distribusi disusun dalam bentuk matriks transportasi sebagai berikut: c 11 c 21 ⁞ cm 1 c 22 ⁞ cm 2 . . . . ⁞. . . c 1 n c 2 n ⁞ cmn

v dipilih cij terkecil dan variabel basis yang pertama dipilih xpq , sehingga cpq

v dipilih cij terkecil dan variabel basis yang pertama dipilih xpq , sehingga cpq = min cij. Contoh perhatikan Tabel di bawah ini, dengan menggunakan metode Ongkos Terkecil diperoleh biaya minimum C = 72. 200 , seperti terlihat pada tabel setelah terisi T 1 A 1 120 A 2 A 3 Kebutuhan 30 150 T 2 50 100 200 80 300 130 200 210 Persediaan T 3 90 90 100 120 200 170 300 160 450 Untuk mengetahui kebenaran proses ini, lakukan pengecekan : 1. Apakah semua alokasi kalau dijumlah ke bawah dan kesamping sudah cocok dengan kebutuhan setiap kota dan jumlah kapasitas yang tersedia ? 2. Apakah jumlah sel yang terisi sudah memenuhi syarat yang ada (m+n)-1, atau (jumlah kolom+jumlah baris) – 1 = (3+3) – 1 = 5 sel terisi ? Jika jawaban dari keduanya adalah ‘ya’ maka tabel tersebut sedah benar

Metode Vogel � Metode ini adalah suatu metode pendekatan dan biasanya menghasilkan suatu solusi

Metode Vogel � Metode ini adalah suatu metode pendekatan dan biasanya menghasilkan suatu solusi dasar awal yang feasible yang sama atau sangat dekat dengan solusi optimum. � Pada beberapa kasus, di mana ketepatan tidak terlalu penting, solusi awal yang didapat dengan metode ini dapat dipakai sebagai pendekatan solusi optimal. � Cara dari metode ini memerlukan pengertian “beda kolom” dan “beda baris”. Dengan “beda kolom” diartikan beda antara dua biaya termurah dalam kolom tersebut. Beda ini dianggap Penalty atau hukuman karena tidak mengambil rute dengan biaya termurah. Untuk setiap baris / kolom ditentukan Penalty masing-masing. � Penalty tertinggi disebut Penalty Rating yang menunjukkan baris atau kolom di mana harus dimulai penetapan sel yang akan diisi.

1. Langkah – langkah metode Vogel: Dari matrik biaya satuan masalah transportasi, cari penalty

1. Langkah – langkah metode Vogel: Dari matrik biaya satuan masalah transportasi, cari penalty untuk setiap baris dan kolom. Untuk setiap baris atau kolom, penalty-penalty ini dihitung dengan mengurangkan biaya satuan terkecil dari baris atau kolom dengan biaya satuan terkecil berikutnya pada baris atau kolom yang sama. Selisih biaya satuan tersebut ditulis pada sebelah kanan setiap baris atau di bawah setiah kolom yang bersangkutan. 2. Carilah baris atau kolom dengan penalty terbesar dari seluruh baris atau kolom. 3. Tentukan nilai dari variabel dengan biaya terkecil, sebesar mungkin dalam baris atau kolom yang terpilih pada langkah (2). Jumlah pada baris dan kolom (ai dan bj) yang bersangkutan disesuaikan lagi, dan baris atau kolom yang sudah terpenuhi dihilangkan. 4. Perhatikan apakah semua baris dan kolo sudah dihilangkan. Jika demikian, Prosedur berakhir. Jika belum, lanjutkan ke langkah (5). 5. Hitung pealty-penalty dari baris dan kolom untuk matriks biaya satuan yang sudah dikurangi, dan kembali ke langkah (2). Aplikasi dari metode pendekatan Vogel ini digambarkan dengan menggunakan masalah yang sama pada metode least cost. Matriks biaya satuan dan penalty baris dan kolom menurut langkah (1)

Contoh Kasus : Suatu perusahaan yang memiliki 3 buah pabrik yang berlokasi di tiga

Contoh Kasus : Suatu perusahaan yang memiliki 3 buah pabrik yang berlokasi di tiga daerah berbeda, merencanakan untuk mengirimkan hasil produksinya ke tiga daerah pemasaran. Kapasitas produksi/bulan pabrik 1, 2 dan 3 masing-masing sebesar 300 unit, 400 unit dan 250 unit. Permintaan/bulan masing-masing daerah pemasaran adalah 275 unit, 325 unit dan 400 unit. Biaya transportasi/unit dari : 1. Pabrik 1 ke daerah pemasaran 1, 2 dan 3 adalah Rp. 20, - , Rp. 10, - dan Rp. 14, 2. Pabrik 2 ke daerah pemasaran 1, 2 dan 3 adalah Rp. 9, - , Rp. 22, - dan Rp. 16, 3. Pabrik 3 ke daerah pemasaran 1, 2 dan 3 adalah Rp. 19, - , Rp. 17, - dan Rp. 13, Tentukan alokasi terbaik pengiriman hasil produk perusahaan tersebut. Tabel Solusi Awal Basis Tujuan Sumber 1 2 3 Persediaan 1 20 10 14 300 2 9 22 16 400 3 19 17 13 250 Kebutuhan 275 325 400

Berdasarkan langkah – langkah metode vogel di atas diperoleh tabel berikut : Tujuan Sumber

Berdasarkan langkah – langkah metode vogel di atas diperoleh tabel berikut : Tujuan Sumber 1 1 2 3 Kebutuhan Penalty Kolom III 2 20 300 9 275 19 275 325 3 ai Penalty Baris I II III 10 14 300 14 – 10 = 4 4 - 22 125 16 400 16 – 9 = 7 6 6 17 13 250 17 – 13 = 4 400 19 – 9 = 17 – 10 = 14 – 13 = 10 7 1 17 – 10 = 14 – 13 = 7 1 22 – 17 = 16 – 13 = 5 3

Penambahan Variabel Dummy Tujuan Sumber 1 1 2 2 20 300 9 275 3

Penambahan Variabel Dummy Tujuan Sumber 1 1 2 2 20 300 9 275 3 19 dummy 0 Kebutuhan Penalty Kolom I 275 25 3 - Penalty Kolom III - IV 300 14 – 10 = 4 - - 22 125 16 400 16 – 9 = 7 6 - 17 225 13 250 17 – 13 = 4 4 4 0 50 400 22 – 17 = 16 – 13 = 5 3 17 III 14 19 – 9 = 17 – 10 = 14 – 13 = 10 7 1 Penalty Kolom III Penalty Baris I 10 0 325 ai 13

Solusi Basis Awal Metode Vogel Tujuan Sumber 1 20 2 9 300 19 25

Solusi Basis Awal Metode Vogel Tujuan Sumber 1 20 2 9 300 19 25 3 275 0 dummy Kebutuhan 275 3 10 14 300 22 125 17 225 16 400 13 250 0 325 ai 50 400 Sehingga Z = 19(275) + 22(300) + 25(17) + 16(125) + 13(225) + 0(50) = 10. 825

Gunakan ketiga metode dan bandingkan biaya untuk masing – masing metode ? Manakah yang

Gunakan ketiga metode dan bandingkan biaya untuk masing – masing metode ? Manakah yang lebih minimum ?