Model Sistem Pengenalan Pola Model Pengenalan Pola Terdapat
- Slides: 28
Model Sistem Pengenalan Pola
Model Pengenalan Pola � Terdapat banyak jenis pola: Pola visual Pola temporal Pola logikal � Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola � Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan Statistik atau Fuzzy Syntatic atau Struktur Berbasis pengetahuan Statistical Pattern Recognitio n
Pengenalan Pola Klasifikasi �Problem pengenalan pola didefinisikan sebagai problem klasifikasi �Daftar kata kunci : Klasifikasi Fitur Vektor fitur Model klasifikasi standar
Aplikasi Pengenalan Pola � Diperlukan suatu sistem untuk melakukan pengenalan Sistem mengenali data kemudian mengklasifikasi data tersebut berdasarkan pola tertentu ke suatu klas � Contoh aplikasi yang melakukan … Pengenalan suara Identifikasi sidik jari Pengenal karakter secara optik (OCR) Identifikasi urutan DNA
Contoh: Pengenalan Huruf � Terdapat data dengan pola visual � Data merepresentasikan karakter 26 huruf alfabet � Definisi problem: Pengenalan pola data yang diklasifikasikan ke 26 kelas Data kelas 1 adalah huruf A dengan segala variasi penulisannya, dst 5
Model Klasifikasi Huruf standar pola kelas 1 DITERIMA standar pola kelas 2 DITERIMA standar pola kelas 4 Data dengan pola visual DITOLAK Array nilai tingkat terang pixel � Data merepresentasikan karakter 26 huruf alfabet � Definisi tujuan sistem mengklasifikasikan data ke 26 kelas yang ada berdasarkan standar polanya � Problem yang muncul Q 1: Apa yang akan dibandingkan? FITUR Q 2: Bagaimana mengukur tingkat kesamaan pola?
Penentuan Fitur adalah suatu nilai yang dapat membantu sebagai pembeda Contoh dalam klasifikasi huruf cetak ◦ Dalam penentuan fitur untuk pembandingan perlu … �tahu luas area huruf �tahu daerah perbatasan luar huruf ◦ Dalam pengukuran tingkat kesamaan huruf dilakukan … �Berdasarkan rasio kepadatan luas area penulisan huruf dengan area batas luar huruf (disebut perimeter) : Huruf B lebih padat daripada huruf O �Berdasarkan tingkat simetri area huruf bagian atas dengan bawah. Huruf B lebih simetri daripada huruf P �Beberapa fitur dapat sensitif akan perubahan nilai ◦ Fitur tingkat kelurusan sisi kiri huruf �Pola untuk membedakan huruf D atau O 7
Vektor Fitur �Set nilai sejumlah d fitur dihasilkan dari pengukuran setiap data yang akan diklasifikasikan ◦ x 1 = area ◦ x 2 = perimeter, …, ◦ xd = panjang garis melengkung / jarak garis lurus �Nilai sejumlah d fitur dari suatu data disimpan sebagai sebuah matrik baris x Vektor Fitur ◦ Vektor x memiliki d baris = suatu data memiliki d dimensi ◦ Vektor x digambarkan sebagai suatu titik pada ruang fitur dimensi d
Pola dan Pengenalan Pola � Pola suatu data hasil dari pengukuran direpresentasikan dalam sebuah vektor � Pada pengenalan pola terjadi pengurangan jumlah informasi, pemetaan atau pelabelan informasi 9
Contoh: Pengelompokkan Ikan � Sekumpulan ikan diletakkan pada ban berjalan � Berdasarkan sensor optik, mesin dapat mengelompokkan ikan- ikan tersebut sebagai Sea. Bass dan Salmon � Analisa problem Set posisi kamera untuk mengambil gambar ikan-ikan Dari gambar akan diekstrak informasi fitur: ▪ Panjang ikan ▪ Tingkat kecerahan warna sisik ikan ▪ Lebar badan ikan ▪ Jumlah dan bentuk sirip ikan ▪ Posisi mulut ikan, dll.
Diagram Sistem Pengenalan Pola kumpulan ikan pada ban berjalan sensor optik gambar ikan-ikan pra pemrosesan operasi segmentasi gambar untuk membedakan setiap ikan ekstraksi fitur • lebar badan ikan • tingkat kecerahan warna sisik ikan pengklasifikasi salmon seabass hasil pengelompokkan ikan
Pilihan Fitur 1 : Panjang Ikan NILAI AMBANG BATAS OR ERR ASS B A SE ERROR SALMON
Pilihan Fitur 2 : Tingkat Kecerahan Sisik Ikan NILAI AMBANG BATAS ASS ROR ER B SEA ERROR SALMON fitur lightness lebih baik dibanding fitur length
Problem yang Muncul Penentuan nilai ambang batas (threshold decision boundary) menentukan nilai biaya (cost function) � Solusi � Menambah atau mengurangi nilai ambang batas Jika nilai ambang batas dikurangi: • seabass masuk klas salmon berkurang • salmon masuk klas seabass bertambah ER SA RO LM R ON ERROR SEABASS TEORI KEPUTUSAN 14
Pilihan Fitur 3: Lebar + Tingkat Kecerahan Sisik � Digunakan fitur lebar ikan dan tingkat kecerahan sisik ikan x. T = [x 1, x 2] LIGHTNESS WIDTH
Batas Pemisah Terbaik �Batas pemisah (decision boundary) terbaik memberikan hasil klasifikasi yang optimal
Issue Generalisasi GENERALISASI �Sistem pengenalan tidak memiliki sifat generalisasi jika ◦ Sistem hanya dapat mengklasifikasi data pelatihan ◦ Sistem tidak dapat mengklasifikasi dengan baik data baru
Alur Proses Sistem Pengenalan Pola POST PROCESSING : • melakukan evaluasi tingkat kesalahan (error rate) • mempertimbangkan mengganti jenis salmon fitur untuk pengenalan seabass x. T = [x 1, x 2] SEGMENTASI : • pola – pola yang ada harus terpisah, tidak bertumpuk SENSING : • menggunakan alat optik untuk menangkap pola visual (mis: kamera) • sistem pengenalan pola sensitif akan resolusi alat optik untuk mengurangi data terdistorsi
Langkah-langkah Pengerjaan Sistem Pengenalan Pola � � � Collect data: mengumpulkan data untuk pelatihan dan uji coba Feature choice: memilih fitur yang akan digunakan berdasarkan data dan menentukan informasi prior Model choice: memilih model klasifikasi. (catatan: telah ditetapkan model pengenalan pola berdasarkan teori statistik) Train classifier: dengan data pelatihan, informasi prioir akan berubah sampai performa fungsi klasifikasi optimal Evaluate classifier: melakukan evaluasi tingkat kesalahan kemudian mempertimbangkan untuk mengganti fitur Trade-off antara kemudahan komputasi dengan performa KOMPLEKSITAS KOMPUTASI
Jenis Pembelajaran �Pembelajaran Supervised Terdapat kategori/klas/label sebagai hasil klasifikasi Terdapat fungsi biaya untuk setiap pola pada data pelatihan �Pembelajaran Unsupervised Sistem akan membentuk cluster/kelompok/gugus data berdasarkan pola yang ada
Ekstraktor Fitur � Melakukan ekstraksi fitur data asal untuk mendapat set fitur d; x 1, x 2, …, xd � Desain ekstraktor fitur tergantung pada problem � Keinginan ◦ Ekstraktor fitur menghasilkan vektor fitur yang sama untuk setiap data pada suatu klas � Kenyataan ◦ Ekstraktor fitur menghasilkan vektor fitur yang relatif sama untuk setiap data pada suatu klas ◦ Variasi vektor fitur data pada satu kelas lebih kecil dibanding data pada lain kelas 21
Pengklasifikasi Sederhana � Membuat solusi hipotesa awal, kemudian diadaptasi modelnya sampai optimal CARA INTUITIF � Menurunkan fungsi pengklasifikasi optimal dari model matematisnya Membahas teori: ▪ Pencocokan template (template matching) ▪ Pengklasifikasian mencari jarak terdekat (minimum-distance classifiers) ▪ Pengukuran (metrics) ▪ Perkalian inner product ▪ Diskriminan linear ▪ Decision boundaries
Definisi Template Matching �Contoh huruf alfabet D dan O dengan variasi penulisannya �Gambar D dan O kiri dijadikan acuan/template karena bebas distorsi �Data-data gambar sebelah kanan akan dicocokkan dengan template yang ada dan dihitung tingkat kecocokannya
Pelaksanaan Template Matching � Ada beberapa pendekatan yaitu: Maximum Correlation = jumlah kesamaan ▪ Menghitung jumlah pixel hitam atau putih yang sama antar data dengan template ▪ Pilih kelas dengan nilai kesamaan terbesar Minimum Error = jumlah ketidaksamaan ▪ Menghitung jumlah pixel yang tidak sama (pixel hitam pada data dengan pixel putih pada template atau sebaliknya) ▪ Pilih kelas dengan nilai ketidaksamaan terkecil � Digunakan jika variasi pada setiap kelas tergantung pada tidaknya tambahan noise Pada pengenalan huruf tidak terdapat distorsi akibat translation, rotation, shearing, warping, expansion, contraction, atau occlusion
Minimum-Distance Classifiers �Ekspresi Matematika dari Template Matching sebagai berikut: ◦ Terdapat vektor fitur x untuk data input ◦ Ditentukan sejumlah c klas ◦ Ditentukan template untuk setiap klas, m 1, m 2, …, mc �Error template matching antara x dan template ke k, mk dihitung dari norm vektor (x - mk) = || x - mk || dan k = {1…c} �Penghitungan || x - mk || = menghitung jarak antara vektor x dan vektor mk �Pengklasifikasi akan mencari error terkecil = mencari jarak terdekat ◦ Pengklasifikasi dengan Template Matching = Minimum-Distance Classifier
Diagram Minimum-Distance Classifier
Metrics �Ada banyak cara untuk mendefinisikan Norm ||u||. Contoh sebagai berikut : Manhattan (taxicab) metric ▪ || u || = |u 1| + |u 2|+ |u 3| +. . . + |ud| ▪ Contoh: digunakan pada template matching pengenalan huruf dengan menghitung jumlah ketidaksamaan Euclidean metric ▪ || u || = sqrt( u 12 + u 22 +. . . + ud 2 ) ▪ Untuk selanjutnya akan digunakan model ini Mahalanobis metric ▪ si = standar deviasi sampel yi terhadap xi
Metrics � � � Contour dari jarak konstan Euclidean berbentuk circles/spheres Contour dari jarak konstan Manhattan berbentuk squares/boxes Contour dari jarak konstan Mahalanobis berbentuk ellipses/ellipsoids � Untuk selanjutnya pengukuran jarak akan menggunakan metric Euclidean atau Mahalanobis
- Pengenalan pola
- Pengertian pengenalan pola
- Pengenalan pola dapat muncul dalam bentuk.... *
- Pola apakah yang terdapat dalam paragraf tersebut
- Pola pola evolusi
- Sumber pixabay.com
- Hipostasis dan epistasis
- Menghias busana
- Pola pola hereditas pada manusia
- Sistem tangki air rumah
- Pengenalan kepada sistem perundangan malaysia
- Pengenalan sistem komputer
- Huraikan latar belakang pembentukan sistem ahli
- Komputer dengan sistem operasi macintosh sering disebut
- Pengenalan sistem komputer
- Sistem yang terdapat pada ecb
- Sistem informasi manufaktur adalah
- Peranan ketua bebas di sabah
- Gambar anatomi daun
- Dilembar kartu kendali pada kolom pengolah diisi
- Model umum sistem informasi manajemen
- Transport system in organisms
- Nombor dua desimal
- Semua sistem digital bekerja mengunakan sistem bilangan
- Sistem pakar dalam sistem informasi manajemen
- Kode arsip sistem abjad
- Syarat embedded system
- Pengantar sistem digital
- Pendidikan sebagai sistem