Model Persediaan Deterministik Deterministic Inventory Deterministic Inventory Definisi

  • Slides: 31
Download presentation
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)

Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)

Deterministic Inventory Definisi Inventori üStok barang dalam suatu waktu yang merupakan aset nyata (tangible

Deterministic Inventory Definisi Inventori üStok barang dalam suatu waktu yang merupakan aset nyata (tangible asset) yang dapat dilihat dan diukur. üSumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Tipe Inventori q Bahan Mentah (Raw material) q Work-in-progress q Komponen atau part q Barang jadi

Alasan Inventori q q q Trade Off antara ongkos simpan dan ongkos pesan. Mengantisipasi

Alasan Inventori q q q Trade Off antara ongkos simpan dan ongkos pesan. Mengantisipasi permintaan tak terduga. Mengantisipasi permintaan Musiman. Mengantisipasi Fluktuasi Deman. Memanfaatkan Diskon (kalau ada). Mengantisipasi kenaikan harga. Fungsi Inventori: n Menghindari keterlambatan pengiriman. n Menghindari ada material/part yg rusak. n Menghindari kenaikan harga. n Menghindari tidak ada barang (musiman). n Mendapatkan diskon (beli banyak). n Menjamin kelangsungan produksi.

Independent & Dependent Demand Dua tipe demand: independent : demand tidak berhubungan deman produk

Independent & Dependent Demand Dua tipe demand: independent : demand tidak berhubungan deman produk lain (ini yang diramal). q dependent: inputs / parts; demand berhubungan terhadap demand lain (item independent). q

Ongkos Inventori n n n Holding costs – berhubungan dengan simpan atau “carrying” inventori

Ongkos Inventori n n n Holding costs – berhubungan dengan simpan atau “carrying” inventori pada periode tertentu. Ordering/Setup costs – Berhubungan dengan pesan/setup per sekali pesan/setup. Stock Out costs – kerugian akibat demand tidak terpenuhi pada perioda tertentu (sementara/permanen).

Model Inventori (1) n Fixed Order Size Models • Economic order quantity • Production

Model Inventori (1) n Fixed Order Size Models • Economic order quantity • Production order quantity • Quantity discount • Incremental discount n Batch Type Production System n Fixed Order Interval System

Model Inventori (2) Tujuan: Minimasi Total Inventori Cost yaitu Menentukan Economic Order Quantity. Informasi

Model Inventori (2) Tujuan: Minimasi Total Inventori Cost yaitu Menentukan Economic Order Quantity. Informasi Yang Dibutuhkan n Peramalan Permintaan Biaya Inventori Lead Time Fixed Order Size Models kapan dan berapa banyak untuk pesan. Demand Sudah Pasti diketahui.

Fixed Order Size Models Stock Available Demand Occurs Determine Stock Position Tidak Stock Pos

Fixed Order Size Models Stock Available Demand Occurs Determine Stock Position Tidak Stock Pos ≤ B? Ya Yes Replenishment Order

EOQ (Eqonomic Order Quantity) Ø Ukuran lot yang harus dipesan/dibuat sehingga meminumkan total biaya

EOQ (Eqonomic Order Quantity) Ø Ukuran lot yang harus dipesan/dibuat sehingga meminumkan total biaya inventori. Asumsi EOQ n n n Demand diketahui dan konstan. Lead time diketahui dan konstan. Material dipenuhi secara instan. Tidak ada quantity discounts. Hanya order (setup) cost dan holding cost. Tidak ada stockout.

Model EOQ Berapa ukuran pesanan? Biaya ve r u t. C e s v

Model EOQ Berapa ukuran pesanan? Biaya ve r u t. C e s v o r C u C al t t o T os C g n i ld Ho Order (Setup) Cost Curve Jumlah pesanan Optimal (Q*) Jumlah pesanan

Mengapa Holding Cost Naik? n Banyak unit yang harus disimpan Purchase Order Description Qty.

Mengapa Holding Cost Naik? n Banyak unit yang harus disimpan Purchase Order Description Qty. Microwave 1 Order quantity Purchase Order Description Qty. Microwave 1000 Order quantity

Mengapa Order Costs Turun? n Cost is spread over more units 1 Order (Postage

Mengapa Order Costs Turun? n Cost is spread over more units 1 Order (Postage $ 0. 32) 1000 Orders (Postage $320) Purchase Order Description Qty. Microwave 1000 Purchase. Order Description Qty. Purchase Description Qty. 1 Microwave Description Qty. Microwave 11 Microwave 1 Jumlah Order

Model EOQ (kapan pesan? ) Level Inventori Average Inventory (Q*/2) Optimal Order Quantity (Q*)

Model EOQ (kapan pesan? ) Level Inventori Average Inventory (Q*/2) Optimal Order Quantity (Q*) Reorder Point (ROP) Lead Time

Total Biaya Inventori (TC) Keterangan: R = demand tahunan dalam unit P = Biaya

Total Biaya Inventori (TC) Keterangan: R = demand tahunan dalam unit P = Biaya pembelian sebuah item C = Biaya pesan per order H = PF = Biaya simpan per unit per tahun Q = lot size or order quantity dalam unit F = annual holding cost as a fraction of unit cost

Perumusan Model EOQ Jumlah Order Optimal Jumlah order selama 1 tahun Total cost minimum

Perumusan Model EOQ Jumlah Order Optimal Jumlah order selama 1 tahun Total cost minimum per tahun Reorder point pada saat lead time L dalam minggu

Contoh EOQ (1) ü Perusahaan Plastik membeli 8000 unit produk setiap tahun, dengan harga

Contoh EOQ (1) ü Perusahaan Plastik membeli 8000 unit produk setiap tahun, dengan harga satu unitnya $10. 00. Biaya pemesanan $30. 00 setiap kali pesan, dan biaya penyimpanan per unit per tahun adalah $3. 00. Bagaimana jumlah pemesanan yang ekonomis, total biaya persediaan, frekuensi pemesanan dalam satu tahun, dan titik pemesanan kembali, jika lead time-nya dua minggu?

Contoh EOQ (2) Diketahui: C = $30. 00, R = 8. 000 unit, H

Contoh EOQ (2) Diketahui: C = $30. 00, R = 8. 000 unit, H = $3. 00, P = $10. 00 unit Order/tahun unit

Back ordering ü ü ü Back order adalah demand yang tidak terpenuhi pada saat

Back ordering ü ü ü Back order adalah demand yang tidak terpenuhi pada saat order, akan dipenuhi setelah inventori ada periode berikut. Perusahaan tidak kehilangan penjualan pada saat stockout, mengapa? Back ordering membutuhkan penanganan khusus yang membutuhkan biaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan proses pemesanan reguler/rutin.

Model Inventori Back ordering (1)

Model Inventori Back ordering (1)

Model Inventori Back ordering (2) q Stockout sebesar Q-V unit q Level inventory maximum

Model Inventori Back ordering (2) q Stockout sebesar Q-V unit q Level inventory maximum V unit q Cost back ordering per unit per th = K, dan proporsional terhadap lamanya time delay. q Selama periode waktu t 3 dilakukan satu kali pesan, sehingga biaya pesan adalah C.

Model Inventori Back ordering (3) ü Rata-rata holding cost selama periode t 1 :

Model Inventori Back ordering (3) ü Rata-rata holding cost selama periode t 1 : ü Rata-rata back ordering cost selama t 2 I :

Total Cost Tahunan Keterangan: R = Kebutuhan tahunan dalam unit P = Harga pembelian

Total Cost Tahunan Keterangan: R = Kebutuhan tahunan dalam unit P = Harga pembelian tiap produk C = Biaya pesan tiap satu kali pemesanan Q = Ukuran lot atau jumlah pesanan H = Biaya simpan per unit per tahun V = Tingkat persediaan maksimum dalam unit K = biaya back ordering per unit per tahun R/Q = Jumlah/frekuensi pemesanan per tahun

Formulasi Model Back ordering ü ü ü Untuk memperoleh nilai optimal Q dan V,

Formulasi Model Back ordering ü ü ü Untuk memperoleh nilai optimal Q dan V, total cost tahunan diturunkan terhadap Q dan V dan dibuat = 0. Titik pemesanan kembali adalah kebutuhan selama lead time dikurangi jumlah unit back order atau Reorder point = (lead time demand) – (back orders) Lamanya delay time dalam tahun untuk back order dihitung sebagai berikut:

Contoh Back ordering (1) Ø Dari informasi yang diberikan pada contoh soal EOQ, apa

Contoh Back ordering (1) Ø Dari informasi yang diberikan pada contoh soal EOQ, apa yang terjadi terhadap jumlah pemesanan yang ekonomis jika dimungkinkan terjadinya back ordering dan biaya stockout per unit per tahun yaitu $1. 00?

Contoh Back ordering (2) unit tahun =3. 9 minggu

Contoh Back ordering (2) unit tahun =3. 9 minggu

Quantity Discount n n n Berapa banyak dan kapan melakukan order. Quantity discount membolehkan:

Quantity Discount n n n Berapa banyak dan kapan melakukan order. Quantity discount membolehkan: • Menurunkan harga jika item dibeli/buat dalam jumlah yang besar. • Berlaku juga asumsi EOQ lain. Trade-off antara lower price & kenaikan biaya simpan.

Model Diskon: Kurva Biaya Model Pembelian Dengan Diskon (Biaya total vs Perubahan Ukuran Lot

Model Diskon: Kurva Biaya Model Pembelian Dengan Diskon (Biaya total vs Perubahan Ukuran Lot )

Model Diskon: Prosedur Perhitungan Ukuran Lot untuk Pembelian Berdiskon pada Jumlah Tertentu 1. Hitung

Model Diskon: Prosedur Perhitungan Ukuran Lot untuk Pembelian Berdiskon pada Jumlah Tertentu 1. Hitung EOQ untuk masing-masing biaya per unit. Jika sebuah EOQ feasibel, hitung biaya-biaya yang berhubungan dengan keputusan mengenai ukuran lot totalnya. Sebuah EOQ yang feasibel akan jatuh dalam rentang kuantitas yang berlaku untuk biaya per unit yang dipakai dalam perhitungan EOQ. 2. Hitung biaya-biaya yang berkaitan dengan keputusan mengenai ukuran lot total, untuk masing-masing kuantitas minimum yang harus dibeli untuk mendapatkan potongan harga (biaya). 3. Jumlah pemesanan yang menyebabkan biaya minimum adalah kuantitas yang didapatkan dari langkah (1) dan langkah (2) yang memiliki total biaya terkecil. Bandingkan ukuran lot yang menyebabkan biaya minimum dengan umur pakai, ketersediaan tempat penyimpanan, dan keterbatasan modal.

Model Diskon: Ukuran Lot yang Menghasilkan Biaya Minimum pada Pembelian Berdiskon pada Jumlah Tertentu

Model Diskon: Ukuran Lot yang Menghasilkan Biaya Minimum pada Pembelian Berdiskon pada Jumlah Tertentu D = 800 A = $60 i = 0, 3 Selanjutnya, perhitungan dengan P = $72 ; $ 70 dan $ 69

Model Diskon: Perbandingan Antara Biaya Total pada Masing-masing Ukuran Lot

Model Diskon: Perbandingan Antara Biaya Total pada Masing-masing Ukuran Lot

Kesimpulan 1. 2. 3. Persediaan adalah investasi yang mahal. Diperlukan proses yang spesifik untuk

Kesimpulan 1. 2. 3. Persediaan adalah investasi yang mahal. Diperlukan proses yang spesifik untuk mengelola demand item yang independent dan dependent untuk membantu mengendalikan biaya. Penghematan biaya inventori berdampak (berkontribusi) signifikan terhadap efisiensi biaya perusahaan secara keseluruhan.