MK Pembangunan Masyarakat Desa Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa
MK : Pembangunan Masyarakat Desa Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat Desa p a Tat : 4 ka u M : h e l O Ahmad Mustanir SEKOLA H TINGG I IL POLITIK MUHAMM MU SOSIAL DAN ILMU ADIYAH RAPPAN G - 2017
PENGERTIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Pengembangan Masyarakat (Community Development) adalah konsep dasar yang menggarisbawahi sejumlah istilah yang telah digunakan sejak lama, seperti community resource development, rural areas development, community economic development, rural revitalisation dan community based development. Community development menggambarkan makna yang penting dari dua konsep. Community bermakna kualitas hubungan sosial, dan Development bermakna perubahan ke arah kemajuan
. . . . Pengertian Pengembangan Masyarakat Beberapa pakar berpandangan bahwa pengembangan masyarakat dapat membantu menanggulangi masalah dan isu-isu penting untuk kesejahteraan komunitas secara konvensional oleh pemerintah dan pihak lainnya secara efektif. Meskipun demikian, ada beberapa ketidak sepakatan mengenai apakah community development seharusnya dikontrol oleh suatu lembaga yang bersifat sentralistis atau oleh
. . . . Pengertian Pengembangan Masyarakat Istilah pengembangan masyarakat (community development) telah digunakan secara internasional dalam arti sebagai proses, yakni semua usaha swadaya masyarakat digabungkan dengan usaha-usaha pemerintah setempat guna meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial dan kultural serta untuk mengintegrasikan masyarakat yang ada ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan memberi kesempatan yang memungkinkan masyarakat tersebut membantu secara penuh pada kemajuan dan kemakmuran bangsa (Conyers, 1996) Sanders menunjukkan pengembangan masyarakat dapat dipandang sebagai suatu proses, metode, program atau
PENGERTIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat, dengan atau tanpa dukungan pihak luar, untuk memperbaiki kehidupannya yang berbasis kepada daya mereka sendiri, melalui upaya optimasi daya serta peningkatan posisi tawar yang dimiliki, dengan perkataan lain, pemberdayaan harus menempatkan kekuatan masyarakat sebagai modal utama serta menghindari “rekayasa” pihak luar yang seringkali mematikan kemandirian masyarakat setempat
. . . . Pengertian Pemberdayaan masyarakat oleh Slamet Masyarakat (2000) diartikan sebagai proses pembangunan yang oleh Mardikanto (2003) di artikan : Proses perubahan sosial, ekonomi, dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melaui proses belajar bersama yang partisipatif, agar terjadi perubahan perilaku pada diri semua stakeholder (individu, kelompok, kelembagaan) yang terlibat dalam proses pembangunan demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri dan partisipatif yang semakin sejahtera secara berkelanjutan
INDIKATOR KEBERDAYAAN Menurut Kieffer (1981), pemberdayaan mencakup tiga dimensi yang meliputi kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik, dan kompetensi partisipatif (Suharto, 1997: 215)
. . . . Indikator Keberdayaan Parson et. al. (1994: 106) mengemukakan tiga dimensi pemberdayaan yang merujuk pada : Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang masih
STRATEGI PEMBERDAYAAN Parsons menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam relasi satu-lawan satu antara pekerja sosial dan klien. Meskipun pemberdayaan seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan diri klien, hal ini bukanlah strategi utama pemberdayaan.
. . . . Strategi Pemberdayaan Namun demikian, tidak semua pekerjaan sosial dapat dilakukan melalui kolektivitas. Dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual, meskipun pada gilirannya strategi inipun tetap berkaitan dengan kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan sumber atau sistem lain diluar dirinya
. . . . Strategi Pemberdayaan Dalam konteks pekerjaan sosial pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga aras pemberdayaan (empowerment setting) 1) Aras Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai Pendekatan yang berpusat pada Tugas (task centered approach)
. . . . Strategi Pemberdayaan 2) Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
. . . . Strategi Pemberdayaan 3) Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar (large system strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.
ASAS-ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MASYARAKAT Pengembangan masyarakat (community development) sebagai suatu perencanaan sosial perlu berlandaskan pada asas-asas: 1) Komunitas dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan 2) Mensinergikan strategi komprehensif pemerintah, pihak-pihak terkait (related parties) dan partisipasi warga 3) Membuka akses warga atas bantuan profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga, dan 4) Mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan, perhatian dan gagasan warga komunitas
. . . Asas-Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (1957) dalam sebuah laporannya mengenai konsep dan prinsip pengembangan masyarakat, memaparkan sepuluh prinsip yang dianggap dapat diterapkan di seluruh dunia. Sepuluh prinsip tersebut adalah : 1) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan harus berhubungan dengan kebutuhan dasar dari masyarakat; program-program (proyek) pertama harus dimulai sebagai jawaban atas kebutuhan yang dirasakan orang-orang.
. . . Asas-Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat 2) Kemajuan lokal dapat dicapai melalui upaya-upaya tak saling terkait dalam setiap bidang dasar, akan tetapi pengembangan masyarakat yang penuh dan seimbang menuntut tindakan bersama dan penyusunan program multi tujuan. 3) Perubahan sikap orang-orang adalah sama pentingnya dengan pencapaian kemajuan material dari program-program
. . . Asas-Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat 4) Pengembangan masyarakat mengarah pada partisipasi orang-orang yang meningkat dan lebih baik dalam masalah-masalah masyarakat; revitalisasi bentuk-bentuk yang ada dari pemerintah lokal yang efektif apabila hal tersebut belum berfungsi. 5) Identifikasi, dorongan semangat dan pelatihan pemimpin lokal harus
. . . Asas-Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat 6) Kepercayaan yang lebih besar pada partisipasi wanita dan kaum muda dalam proyek-proyek pengembangan masyarakat akan memperkuat program-program pembangunan, memapankannya dalam basis yang luas dan menjamin ekspansi jangka panjang. 7) Agar sepenuhnya efektif, proyek swadaya masyarakat
. . . Asas-Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat 8) Penerapan program-program pengembangan masyarakat dalam skala nasional memerlukan pengadopsian kebijakan yang konsisten, pengaturan adminsitratif yang spesifik, perekrutan dan pelatihan personil, mobilisasi sumber daya lokal dan nasional, dan organisasi penelitian, eksperimen dan evaluasi. 9) Sumber daya dalam bentuk organisasi non pemerintah harus dimanfaatkan penuh dalam program-
. . . Asas-Asas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat 10)Kemajuan ekonomi dan sosial pada tingkat lokal mensyaratkan pembangunan yang paralel ditingkat nasional. Dari prinsip-prinsip ini dapat dilihat bahwa suatu program pengembangan masyarakat tak dapat dipaksakan penerapannya dan apabila ingin ‘berakar’ harus bersifat lokalitas.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir. . Tapi. . Jika sebuah telur di pecahkan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir. . HAL-HAL BESAR SELALU DIMULAI DARI DALAM
- Slides: 21