MK ASKEB NEONATUS DAN BAYI DI SUSUN OLEH
MK : ASKEB NEONATUS DAN BAYI DI SUSUN OLEH : BELA ASMAWATI BR. S RAISAH
Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan jaringan lain. Sepsis terjadi pada kurang 1% BBL tetapi merupakan penyebab dari 30% kematian BBL. Infeksi bekateri 5 kali lebih sering terjadi pada BBL yang berat badan nya kurang dari 2, 75 kg dan 2 kali lebih menyerang bayi laki-laki.
Berdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatus dapat di bagi menjadi dua bentuk yaitu : 1. Infeksi terjadi saat persalinan (early onset) kondisi ini terjadi dalam jangka waktu 24 -72 jam pasca persalinan. 2. Infeksi terjadi setelah persalinan (late onset) kondisi ini terjadi dalam jangka waktu 4 -90 hari setelah bayi lahir. Kuman penyebab infeksi ini seringkali berasal dari lingkungan.
Sepsis neonatus dapat disebabkan dari berbagai macam kuman, seperti : Ø bakteri Escherichia koli Ø Bakteri group B Ø Virus Ø Parasit Ø Jamur Sepsis padaa bayi hampir dan kebanyakan di sebabkan oleh bakteri
Yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya infeksi secara umum berasal dari 3 faktor, yaitu : 1. Faktor maternal a. Status sosial ekonomi ibu b. status paritas dan umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 30 tahun c. Ketuban pecah dini 2. Faktor neonatal a. Prematuris berat badan bayi kurang dari 1500 gr merupakan faktor resiko utama untuk sepsis neonatal.
3. Faktor lingkungan a. Paparan terhadap obat-obat tertentu b. Penggunaan kateter vena/arteri maupun kateter nutrisi parenteral merupakan tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang luka. Bayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi.
Ø Ø Ø perubahan suhu tubuh : suhu tubuh bisa rendah atau tinggi (demam) Bayi tampak kuning Muntah-muntah Penurunan kesadaran Kurang mau menyusui Diare Perut membengkak Detak jantung menjadi cepat atau lambat Kejang-kejang Sesak napas Kulit pucat atau kebiruan
1. Pada masa antenatal pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala, imunisasi, pengobatan terhadap infeksi yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janin, rujuk bila di perlukan, 2. Pada saat persalinan mengawasi keadaan ibu dan janin yang baik selama proses persalinan, melakukan rujukan secepatnya bila di perlukan, dan menghindari perlukaan kulit dan selaput lendir.
3. Sesudah persalinan menerapkan rawat gabung jika bayi normal, pemberian ASI secepatnya, mengupaykan lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan luka umbilikus secara steril, mengindari perlukaan selaput lendir dan kulit, mencuci tangan dengan larutan desinfektan sebelum dan sesudah memegang setiap bayi, pemantauan bayi secara teliti, bayi yang berpenyakit menular harus di solasi.
SELESAI. . . !!! TRIMONG GENASEH
- Slides: 10