Mitigasi Lahan Basah Bencana Kabut Asap Bidang Kesehatan
Mitigasi Lahan Basah Bencana Kabut Asap Bidang Kesehatan
Latar Belakang Apa itu “Lahan Basah” outline Disaster Framework Dampak terhadap kesehatan dan Pencegahannya
1 Latar Belakang
Arah angin di lautan Pasifik (EL Nino membuat kondisi cuaca mengering dan memperpanjang kemarau serta menghambat hujan) : • Tahun 1997 bencana kebakaran hutan terparah (9. 75 jt ha) • Tahun 2015 bencana yang mirip (2. 089. 911 ha), jumlah korban lbh banyak dan kerugian > Rp 20 T • Sebagian lahan yang terbakar adalah lahan gambut Latar Belakang • 99% akibat aktivitas manusia baik sengaja karena membuka lahan dan tidak sengaja akibat puntung rokok/api unggun. • 1% karena alamiah.
2 “Lahan Basah”
Lahan basah : • Lahan yang kontur tanahnya merupakan jenis-jenis yang jenuh dengan air • Memiliki kadar air yang tinggi • Memiliki muka air tanah yang dangkal • Biasanya berlokasi di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut Contohnya : • Persawahan • Lahan Gambut • Rawa-rawa • Daerah Payau dan hutan bakau
• Lahan gambut memerlukan penanggulangan yang lebih sulit dibandingkan kebakaran yang terjadi pada lahan kering • Gambut adalah tumpukan bahan organik ribuan tahun lalu yang membusuk dan tetap bertahan karena dijaga oleh air yang mengitarinya. • Ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pengeringan gambut Pembangunan kanal lapisan permukaan kering sensitif ancaman kebakaran Mengapa lahan basah sulit diatasi? • Gambut bersifat irreversible yaitu tidak bisa kembali seperti semula dan sulit memegang air • Permukaan gambut kering ketebalan tertentu berimbas pada peluang kebakaran bawah (ground fire) akan terjadi. • Di Jepang pemulihan 300 ha dibutuhkan waktu sepuluh tahun supaya wilayah gambut kembali basah • Pembakaran lahan gambut hanya membutuhkan waktu sekejap.
Mitigasi • Pemetaan risiko kebakaran lahan gambut • Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggabungkan peta bahaya dan peta kerentanan • Metode analisis risiko VCA • Khusus analisis bahaya (Hazard) menggunakan metode Heatmap • Heatmap adalah metode analisis untuk membuat kepadatan yang dihitung berdasarkan jumlah titik dalam suatu lokasi tertentu.
3 Disaster Framework
Hazard Mitigation Risk Reduction Prevention, to keep from happening Modification changing the risk that an event will occur or the magnitude of frequency of the event when it occurs Capacity Building Hazard Risk Event Vulnerability, provided by nature, augmented by man Resilience Absorbing capacity, includes contingencies, luxuries, and natural resilience Buffering capacity Local Response – ordinary/extra capacity Anything that may cause a danger; a natural or typespecific manmade phenomenon that has the potential to adversely affect human health, property, activity, and/or environment The probability that an event related to a specific hazard will occur An occurrence negatively influencing living beings and/or their environment (has amplitude, intensity, scale, and magnitude) Impact The action of one force coming in contact with another body; a force striking an environment/society Damage The destruction and injuries resulting from the event Structural Damage Functional Defisit Emergency Disaster Response Capacity Diagrammatic representation of definitions and the concept
D I S A S T E R L O G I C M O D E L DISASTER MANAGEMENT Risk Event Risk Str. Damage Risk Functional Defisit Hazard Event Structural Damage Hazard Mitigation Absorbing Capacity Buffering Capacity Risk Reduction Capacity Building Response Capacity Resillience Functional Defisit Risk Emergency Risk Disaster Local Responses Capacity Ordinary Capacity – Extra Ordinary Outside Responses Capacity
R I S K M A N A G E M E N T Risk Capacity Hazard Vulnerability Hazard x Vulnerabiiity Risk = ---------------- Capacity
4 Dampak dan Pencegahannya
5 ZAT PENCEMAR : • Karbon Monooksida (CO) • Sulfur Dioksida (SO 2) • Nitrogen Dioksida (NO 2) • Ozon Permukaan (O 3) • Partikel Debu (PM 10) I S P U Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa BERSIH atau TERCEMARnya kualitas udara dan bagaimana DAMPAKnya terhadap KESEHATAN setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam/hari/bulan
DAMPAK KESEHATA N • ISPA kekebalan tubuh ⇣ k/ asap mudah trjangkit ispa • ASMA selain genetic buruk kualitas udara penyebab. • PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK mengurangi/memperburuk kinerja paru • PENYAKIT JANTUNG partikel mini (PM 2, 5) saluran pernafasan terpapar lama menggandakan risiko • IRITASI paparan kabut asap iritasi pada mata, tenggorokan, hidung, sakit kepala dan alergi
MANAJEMEN RISIKO STRATEGI MENURUNKAN RISIKO KARHUTLA MELIBATKAN KAPASITAS YANG ADA DI DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT HA Z RD A RESIKO KELOLA DETECT • CEGAH KARENA DAPAT DIPERKIRAKAN WAKTU DAN TEMPATRESPON • UKUR INDEK CEMARAN • INTERVENSI SUMBER CEMARAN • TEGAKKAN HUKUM EWS DAN PEMANTAUAN DAERAH BERPOTENSI AY
MANAJEMEN RISIKO STRATEGI MENURUNKAN RISIKO KARHUTLA MELIBATKAN KAPASITAS YANG ADA DI DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT • UDARA TERCEMAR BUKAN HABITAT NORMAL MANUSIA HA • CEGAH, HINDARI, LINDUNGI AR Z RISIKO (TAHU APA YANG HARUS • MITIGASI - MASYARAKAT MEMAHAMI DILAKUKAN DAN TAHU APA YANG D TIDAK BOLEH DILAKUKAN) PREVENT KURANGI RESIKO Y T I L I B A R E N L VU ü INSTRUKSI NASIONAL UNTUK PROMOTIF PREVENTIF (EDUKASI MASYARAKAT) ü RUANG AMAN ASAP ü PENYIAPAN BMHP DAN STOK MASKER AY
MANAJEMEN RISIKO STRATEGI MENURUNKAN RISIKO KARHUTLA MELIBATKAN KAPASITAS YANG ADA DI DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT • TERHADAP PENGELOLAAN HAZARD • TERHADAP PENGURANGAN KERENTANAN • TERHADAP DAMPAK KESEHATAN ü PENINGKATAN KAPASITAS SDM NAKES ü BUFER STOCK LOGISTIK KESEHATAN ü JEJARING LAYANAN KESEHATAN ü KAJIAN/PENELITIAN TERKAIT TEKNIS/KEBIJAKAN RESPON RESIKO TINGKATKAN CAPACIT Y AY
MITIGASI Upaya yang dilakukan untuk mencegah bahaya berkembang menjadi bencana, atau untuk mengurangi dampak bencana seminimal mungkin Dilarang membakar hutan dan lahan saat kemarau Siapkan rumah singgah aman bencana PROMOSI, PREVENTIF REGULASI Dilarang buang puntung rokok sembarangan Siapkan DISASTER PLAN Daerah, fasilitas kesehatan (RS, Dinkes, Puskesmas)
Kipas Angin Pasang kipas angina di bagian depan dan belakang agar ruangan terasa nyaman Akuarium Untuk mengurangi CO 2 dan menjaga kelembaban udara, pasang akuarium yang diisi air, diberi gang dan dipasangi lampu ultraviolet/LED untuk membantu proses fotosintesis, Tanaman Untuk menambahkan O 2 dan menyerap CO 2, letakkan tanaman pada pot di dalam ruangan. Dakron Untuk menyaring udara yang tercemar asap, tutup ventilasi ruangan dengan busa dakron. Usahakan dakron selalu dalam keadaan lembab dengan cara dibasahi (disemprot air) secara berkala AMAN DALAM RUMAH
KESIAPSIAGAAN Langkah-langkah yang memungkinkan pemerintah, masyarakat dan individu untuk merespon dengan cepat situasi bencana untuk mengatasinya secara efektif. Kesiapsiagaan meliputi perumusan rencana darurat yang layak, pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan inventaris dan pelatihan personel. Jalur Evakuasi Tempat Evakuasi A? ? ? N A DIM Pos Komunikasi Ambulans PSC 119, SPGDT LOGISTIK MEDIK (OKSIGEN, MASKER, . . . ) EMT Pos Komando KLASTER KESEHATAN
KERANGKA PIKIR PERHATIA N UMUM Kecelakaan akibat pandangan terbatas karena kabut ISPU KABUT ASAP DISASTER PLAN/ RENCANA KONTIJENSI ANCAMAN PENCEGAHAN Tercemarnya sumber air ISPA? ? Karbon Monoksida (CO) Sulfur Dioksida (SO 2) Nitrogen Dioksida (NO 2) Ozon Permukaan (O 3) Partikel Debu (PM 10) Masker, Oksigen Kacamata Kurangi aktivitas diluar ruangan Konsumsi air putih Letakkan Tanaman lebih banyak Tutup sumber air bersih Tutup ventilasi dengan kain yang dibasahi Jaga Kesehatan dan higienitas Lansia Iritasi Mata Batuk Anak-anak Asma Sakit Tenggorokan Kematian Wanita Hamil
QUOTES “ ” “The most problem in Disaster response was not lack of any single resources, but CONTROL and COORDINATION” World Association of Disaster and Emergency Medicine (WADEM)
k an h T u o y Bella Donna MD. , MPH PKMK FKKMK UGM YOGYAKARTA bella. donna@ugm. ac. id (+62) 81 1286284
- Slides: 26