MINYAK ATSIRI IKA BUANA JANUARTI M Sc Apt
MINYAK ATSIRI IKA BUANA JANUARTI, M. Sc. , Apt
SASARAN BELAJAR §Memahami struktur dasar, sifat fisika kimia senyawa golongan minyak atsiri §Memahami kegunaan, penggolongan dan contoh senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan yang mengandung senyawa golongan minyak atsiri
PUSTAKA 1. Heinrich. M. , Barner J. , Gibbons S. , Williamson EM. , 2009. Farmakognosi dan Fitoterapi Terj. Winny R. S at al. , Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 2. Anonim, Materia Medika Indonesia Jilid I s/d VI, Jakarta.
MINYAK ATSIRI NON TERPENOID
NON TERPENOID §Rantai pendek alifatik §Gugus aromatik §Nitrogenated §Gugus sulfur §Terbentuk melalui jalur sintesis asam sikimat, fenilpropanoid § Jarang digunakan diaplikasikan
Terpenoid • Senyawa yang berasal dari molekul satuan isoprena (C 5 H 8) • Kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan 2 atau lebih satuan C 5 Penggolongan berdasarkan jumlah satuan tersebut : dua (C 10), tiga (C 15), empat (C 20) enam (C 30) atau delapan (C 40) satuan Essential oil, resin dan kandungan aromatik isoprena
GOLONGAN UTAMA TERPENOID TUMBUHAN Jumlah satuan isoprena Jumlah Golongan Jenis utama dan sumbernya • Hemiterpena dalam tumbuhan Hamamelis japonica • Dalam minyak atsiri tumbuhan (misalnya : mentol dari Menthae) • Seskuiterpena dalam minyak atsiri. Seskuiterpen lakton (terutama dalam Compositae) • Asam giberelat dalam tumbuhan giberelin , resin pinus • Sterol ( misal : sitosterol) Triterpena ( misal : β-amirin) Glikosida jantung • Karotenoid (misal: β-karotena) • Karet (misal: dalam Hevea brasiliensis), lateks. Karbon 1 C 5 Isoprena 2 C 10 Monoterpenoid 3 C 15 Seskuiterpenoid 4 C 20 diterpenoid 6 C 30 triterpenoid 8 n C 40 Cn Tetraterpenoid Poliisoprena
Bagaimana terbentuknya Terpenoid ? § Terpen berasal dari sejumlah reaksi ekstensif antara 2 unit C 5 : dimetilalilpirofosfat (DMPP) dan isopentenil pirofosfat (IPP) produk ini akan memiliki berbagai struktur berkarbon lima. § DMPP dan IPP dibiosintesis dari 1 sumber yaitu JALUR ASAM MEVALONAT ATAU DEOKSISILULOSA FOSFAT. Isoprena DMPP Isopentana IPP
MINYAK ATSIRI ( VOLATILE OIL) Minyak atsiri : adalah bahan berbau yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman, mudah menguap pada suhu kamar. Disebut juga : • minyak menguap (volatile oil), • minyak eteris (eterial oil) • minyak esensial (esential oil) karena adanya komponen tanaman yang mempunyai “essences” atau berbau (odoriferous)
PERAN MINYAK ATSIRI PADA TANAMAN §Pengusir serangga (mencegah daun dan bunga rusak) serta sebagai pengusir hewan-hewan pemakan daun lainnya §Penarik serangga untuk membantu terjadinya penyerbukan silang dari bunga
SIFAT FISIKA KIMIA M. ATSIRI (1) § Dapat didestilasi. § Tidak meninggalkan noda. § Tidak tersabunkan. § Tidak tengik. § Tidak mengandung asam. § Bau khas. § Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter, kloroform, dan pelarut organik lain.
SIFAT FISIKA KIMIA M. ATSIRI (2) § Sebagian komponen kandungan minyak mudah menguap. § Yang mengandung fenol dapat membentuk garam § Dapat membentuk kristal. § Tidak berwarna sesuai dengan persyaratan terutama waktu masih segar. § Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan seperti resin sehingga warnanya lebih gelap
KEGUNAAN MINYAK ATSIRI § Industri makanan essence lemon, mint untuk membuat permen dan coklat § Industri farmasi pembuatan pasta gigi (mint), analgesik dan inhaler dekongestan (eucalyptus). Eucalyptol digunakan dalam pengobatan gigi untuk menghilangkan rasa tidak enak § Industri kosmetik parfum, sabun, make up § Industri produk veteriner limonene dan mentol digunakan untuk membuat insektisida § Pada industri cat, tekstil menggunakan essential oil untuk menghilangkan bau pada cat dan tekstil setelah diproduksi
PENYIMPANAN MINYAK ATSIRI § Harus disimpan di tempat dingin, kering, tertutup kedap § wadah terbuat dari gelas § Terlindung dari cahaya. § Di tempat yang sejuk. § Disimpan penuh dalam wadah.
KEBERADAAN M. ATSIRI § Rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis kucing, mentha. § Sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal: merica § Tabung minyak seperti Umbelliferae, misal: adas. § Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae & Rutaceae, misal: pinus, jeruk.
Cara identifikasi awal minyak atsiri Pemerian : Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya. Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air; rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak dengan 2 g gula Identifikasi: a. Teteskan 1 tetes minyak ke atas air permukaan air tidak boleh keruh. b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh dg cara penyulingan uap minyak menguap sempurna tanpa meninggalkan noda transparan. a. Kocok sejumlah minyak dg lar. Na. Cl P volume sama, biarkan memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Identifikasi lebih lanjut ØBobot per ml (BJ) Perbandingan antara berat minyak dengan berat air pada volume air yang sama dengan volume minyak yang sama pula ØSemakin besar fraksi berat yang terkandung dalam minyak maka semakin besar pula nilai densitasnya.
ØIndeks bias : Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa udara dengan kecepatan cahaya didalam zat tersebut. Indeks bias dapat pula didefinisikan perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias. Kecuali dinyatakan lain indeks bias dinyatakan dengan menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang 589, 3 nm pada suhu 20 o. Alat untuk menentukan indeks bias adalah Refraktometer
§ Jika cahaya melewati media kurang padat (udara) ke media lebih padat (minyak), maka sinar akan membelok atau membias dari garis normal kriteria penting dalam menentukan titik bias dalam minyak atsiri. § Semakin banyak kandungan airnya, maka semakin kecil nilai indek biasnya. Ini karena sifat dari air yang mudah untuk membiaskan cahaya yang datang, namun sebaliknya jika terdapat campuran bahan – bahan yang memiliki berat molekul tinggi (kerapatan tinggi) maka semakin tinggi pula indeks biasnya.
1. Pembacaan garis harus tepat di tengah persilangan, 2. Lihat skala yang ada dibawah dalam penetapan ukuran indeks bias. 3. Bila indeks bias kurang dari standard biasanya ada 2 kemungkinan, yaitu pertama masih terdapat kandungan air yang terdispersi pada minyak, yang kedua terpen rantai panjang cenderung sedikit. Jika indeks bias lebih besar dari pada biasanya pencampuran bahan – bahan dengan rantai karbon panjang
BILANGAN ASAM §Jumlah miligram KOH 0, 1 N untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak §Senyawa asam mengubah bau khas minyak atsiri karena lama penyimpanan minyak dan adanya kontak antara minyak atsiri dengan udara / lembap reaksi oksidasi dengan udara yang dikatalisis oleh cahaya sehingga terbentuk senyawa asam
Ø ROTASI OPTIK Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan. Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan menggunakan sinar natrium pada lapisan cairan setebal 1 dm pada suhu 20 o. C. M. Atsiri ditempatkan dalam cahaya yang dipolarisasikan dextrorotary atau levorotary
ROTASI JENIS. ØRotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat tiap ml. [α ] = 100α lc ldp [α ] = rotasi jenis d = kerapatan larutan α = rotasi optik p = jumlah g zat tiap 100 g larutan. l = tebal larutan dalam dm c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu 20 o C, menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang 589, 3.
Cara Pembuatan Minyak Atsiri A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi tanaman tersebut. 1. Destilasi air (water distilation) 2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam distilation 3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation) B. Cara peras (press) C. Enfleurage D. Ekstraksi dengan pelarut organik E. Cara destruksi
PRINSIP DESTILASI §Proses pemisahan komponen berdasarkan perbedaan titik didihnya. §Prinsip dasar : cairan dirubah menjadi uap pada titik didihnya, kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan dengan proses pendinginan
1. Destilasi air (water distilation) - untuk simplisia kering & tahan pemanasan. - baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika kena panas. - terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan cara penyulingan lain.
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam distilation) Bahan + air - Bahan bercampur sempurna /sebagian dg air mendidih. - Senyawa kandungan menguap tetap kontinu ikut terdestilasi. . - Uap berpenetrasi secara merata ke dalam jaringan bahan, suhu dapat dipertahankan. - Untuk bahan segar/kering yang dapat rusak bila dipanaskan tinggi.
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam distilation) -Waktu relatif lebih singkat, mutu lebih baik daripada penyulingan dengan air. -Pembuatan : minyak mawar, kenanga, selasih, cempaka, cengkeh, nilam dan jahe
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation) § Untuk bahan segar dan tanaman yang dipanen langsung didestilasi. § Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm sampai 3 atm. ) § Suhu harus diawasi spy tidak melampaui ”super heated steam” dekomposisi, resinifikasi.
Destilasi dengan uap langsung (steam distilation) skala industri
B. Cara peras (press) v Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa buah atau kulit buah dari tanaman yang termasuk keluarga Citrus karena minyak atsirinya rusak oleh penyulingan (tidak stabil dan tidak tahan pemanasan) v Prinsip : tekanan pada pemerasan sel-sel yang mengandung minyak lemak pecah sehingga minyak atsiri keluar dan mengalir ke permukaan. v Metode ini hanya cocok untuk minyak atsiri yang rendamannya relatif besar. v Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi tanpa peruraian. Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot
C. Enfleurage § Prinsipnya : metode perlekatan bau dengan menggunakan media lilin dan memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih aktif selama sekitar 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen. § Metode ini digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik enzimnya masih menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri sampai beberapa minggu, misalnya bunga melati. Diperlukan perlakuan khusus secara langsung agar tidak mengubah aktivitas enzim. § 1. 2. a. Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan penyerap lemak atau minyak lemak tidak berbau yang dibuat lapisan tipis pada plat kaca. Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian ditutup beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan bahan segar. Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan alkohol. Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit jumlahnya (mahkota bunga b. Digunakan untuk parfum.
PRINSIP EKSTRAKSI § Melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam simplisia dengan pelarut organik mudah menguap yang sesuai. § Metode penyarian digunakan untuk minyak-minyak atsiri yang tidak tahan dengan pemanasan. § Metode ini banyak digunakan karena rendahnya kadar minyak dalam tanaman, selain itu cara ini dianggap paling efektif karena sifat minyak atsiri yang larut sempurna di dalam bahan pelarut organik nonpolar.
D. Ekstraksi dengan pelarut organik 1. Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau benzena. - Keuntungan : temperatur dapat diatur minyak berbau alamiah - Digunakan di industri parfum. 2. Ekstraksi dengan CO 2 - Semua tanaman kering dpt langsung diekstraksi menggunakan CO 2 pada tekanan tertentu. - CO 2 bekerja spt pelarut lain, - Banyak digunakan di industri parfum.
E. Cara destruksi § Mendestilasi tanpa air oleum empyrematicum kayu /resin dari suku Pinaceae atau Cupresacae dipanaskan tanpa air terurai terbentuk zat menguap. § Hasil destilasi terpisah 2 lapis y. i : Lap. 1 Lap. air mengandung metil alkohol (wood nafta) dan asam pirolignat. Lap. 2 cairan seperti ter.
Komponen Kimia Minyak atsiri Ø Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer terpena. Ø Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah menjadi 2 golongan, yaitu berupa isoprenoid : monoterpen (C 10), dengan titik didih 140 o-180 o seskuiterpen (C 15), dengan titik didih > 200 o. C Ø Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul dari hidrokarbon tak jenuh isoprena (C 5 H 8), menghasilkan monoterpena C 10 H 16 atau seskuiterpena C 15 H 24.
Formula dari isoprena adalah sbb: isoprena Bila dua molekul isoprena bergabung maka akan terbentuk suatu terpena monosiklik (monoterpen). Isoprena Limonena ( 2 mol. ) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan beberapa cara : a) Kristalisasi pada suhu rendah. b) Fraksinasi destilasi c) Fraksinasi kristalisasi berdasarkan kelarutan dalam suatu pelarut. d) Pemisahan dengan reaksi kimia. - Komponen dengan asam bebas dapat dipisahkan dari minyak natrium karbonat; - Komponen basa dapat dipisahkan asam klorida; - Fenol dengan natrium hidroksida, dan aldehida dengan natrium bisulfit.
Penggolongan Minyak atsiri berdasarkan Komponen Kimia (1) hidrokarbon (2) alkohol (3) aldehida (4) keton (5) fenol (6) eter fenolik (7) oksida (8) ester, dll.
1. GOLONGAN HIDROKARBON Minyak Atsiri Hidrokarbon terdiri atas : a. Terpena isomer HK yang mempunyai rumus molekul : C 10 H 16 (monoterpena) 2 satuan isoprena § b. Terpena yang sederhana: limonena, pinena. § Limonena monosiklik terpen hasil kondensasi isoprena. § c. Terpena yang tidak teroksidasi § d. Seskuiterpena (C 15 H 24) § e. Diterpen
CONTOH – CONTOH TANAMAN
1. 1 Cubeba (Kemukus) § Tanaman asal : Piper cubeba Linne filius § Suku : Piperaceae § Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat. § Simplisia : Buah yang belum masak ( Cubebae fructus). § Buah dikumpulkan pada waktu hampir masak tapi masih hijau dan dikeringkan dengan sinar matahari.
Kandungan kimia Cubebae Fructus § Minyak atsiri 18 % tdd - DL. Sabinena - 1, 4 sineol. - d. terpinen-4 ol § Lignan 2, 5 % § Kubebin 7, 5% § Resin 8 % § Minyak lemak 1 % : - Terpen alkohol lain - l. kadinena - seskuiterpena Penggunaan : - Diuretika - Karminativa - Antipiretika - Ekspektoransia
1. 2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam) • • • Tanaman asal : Piper nigrum Linne. Nama asing : Black Pepper Suku : Piperaceae Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat. Simplisia : berupa buah kering yang sudah tua tapi belum matang
Penyebaran: Tanaman ini berupa tumbuhan berkayu, memanjat. Berasal dari Cochin China dan India Timur, Jawa Timur, dan daerah tropik lainnya. perdagangan berasal dari Jakarta, Singapura Cochin. Dalam dan India Kandungan kimia : • minyak atsiri 1 -2% yang mengandung : - dipentena - felandrena. • alkaloid piperin - piperidina 4, 5 -8%. • resin • khavisin • amilum • tanin • minyak tak menguap • ekstrak eter Kegunaan : • Stimulan • Obat demam • Tonikum • Sebagai bumbu
1. 3. Piperis albae Semen ( Lada Putih) Tanaman asal : Piper nigrum Linne. Nama Simplisia : Piperis albae Semen Suku : Piperaceae Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat. Simplisia diperoleh dari buah yang sudah matang yang kulit luar buahnya (perikarp) telah dihilangkan setelah buah direndam dalam larutan garam dan air kapur semen Lada putih berbentuk bulat, berwarna abu 2 kekuningan. Rasa pedas dan baunya lebih lemah dibandingkan dengan lada hitam. Lada putih baunya lebih enak. Penggunaan : untuk bumbu.
1. 4 Turpentin Oil (Minyak turpentin) § Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies lainnya dari Pinus Linne. § Suku : Pinaceae. § Nama asing : Spirits of Turpentin § Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus palustris Miller § Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas, keduanya makin kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila dibiarkan di udara. § Kandungan kimia : pinena
Kegunaan Minyak turpentin § § § Sbg lokal iritan Untuk obat luar Antiseptik lemah Insektisida Pelarut Wax Bahan untuk pembuatan - kamfer sintetik - semir sepatu - vernis
2. Golongan Alkohol pada minyak atsiri 1. Asiklik alkohol : geraniol, linalool, sitronelol. Geraniol Linalool 2. Terpena alkohol : Mentol, borneol. Mentol Borneol 3. Seskuiterpena alkohol : Santalol α-santalol β-santalol
2. 1 Cardamomum (Kapulaga) Tanaman Asal : Elettaria cardamomum (Linne) Suku : Zingiberaceae Simplisia : Biji masak yang telah dikeringkan. 1. Buah dikumpulkan Bln Okt. -Desember. 2. Dikeringkan dengan sinar matahari. 3. Dikelantang dg SO 2. 4. Disortir ukuran 2 dan bentuknya (Long, short, Tyni & medium).
Penyebaran : Ditanam di Guatemala, New Zealand, sepanjang pantai Malabar. Kandungan kimia biji : - m. atsiri - m. lemak - amilum Minyak disuling dari biji mengandung : - terpena alkohol : borneol - terpena - limonen Kegunaan : - Penambah rasa - Karminativum - Perangsang karena bau harum - Bumbu
2. 2 Coriandri Fructus (ketumbar) T. A. : Coriadrum sativum Suku : Umbelliferae Simplisia : Buah masak kering Dari 100 g simpisia : mengandung tidak kurang dari 0, 25 ml minyak Coriander Kandungan kimia : - m. atsiri - tanin - m. lemak - Ca Oksalat Kegunaan : - Karminativum - Penambah rasa makanan
Oleum Coriandri (Minyak Coriander) § Minyak coriander merupakan hasil destilasi uap buah yang masak kering. § Minyak tidak berwarna, bau dan rasa khas. § Kegunaan : - karminativum - penambah rasa - pengharum
2. 3 Santali Lignum (Kayu cendana) T. A. : Santalum album Linne Suku : Santalaceae Tanaman : Berupa pohon berasal dari India, tinggi sampai 10 m, daun selalu hijau. Simplisia : Santali Lignum berupa kayu yang dipanen dari pohon yang berumur 20 sampai 40 tahun. Penyebaran : banyak diperkebunkan di Asia Tenggara, umumnya berasal dari India , kemudian dieksport melalui Bombay ke Cina, Eropa dan Amerika. Kandungan kimia : m. atsiri 1, 5 – 6 % Kegunaan : - Pengharum - Penambah rasa makanan
Oleum Santali (Minyak Cendana) Nama asing : Santali Oil, Sandelwood Oil Minyak cendana : Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan ranting kering. Minyak berwarna kuning pucat, bau dan rasa khas aromatik Kandungan kimia minyak : - seskuiterpen alkohol santalol : α –santalol β- santalol - ester - keton - alkohol lainnya dan aldehida Kegunaan : - karminativum - penambah rasa - pengharum
2. 4. Daun Permen (Peppermint ) T. A. : Mentha piperita Linn Suku : Labiatae Simplisia : Daun kering Menthae piperitae Folium Penyebaran : Berasal dari Eropa, ditanam di Asia Bag. Utara & Canada di A. S. seluruhnya diambil dari Mentha piperita, Di Jepang dari Mentha Arvensis var. piperascencs. Kandungan kimia : - m. atsiri - tanin - resin
Oleum menthae piperitae (minyak permen) Nama asing : Peppermint Oil Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang masih segar. Pemerian : Berupa cairan tak berwarna kuning muda Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin. Kandungan kimia : 70 -80% mentol bebas. 5 -28 % dalam bentuk ester Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa kurang enak. Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan sebagai sumber mentol Kegunaan : karminativum stimulan penambah rasa dan bau Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat dari angka ester, bila lebih besar dari aslinya palsu
Preparat : § Mentol = 3 p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol yang diperoleh dari Oleum menthae piperitae atau diperoleh secara sintetis. § Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang. § Mentol dapat berupa l-mentol yang dibuat secara alami atau bentuk (dl-mentol) dibuat secara sintetik dengan refrigerasi (22 o C ) mentol akan mengkristal, kemudian bagian yang cair dituangkan. Mentol kristal dipres diantara kertas saring, kemudian direkristalisasi sampai diperoleh kristal murni. § Mentol rasemik dapat diperoleh secara sintetis dengan hidrogenisasi timol. § Penggunaan : Mentol digunakan sebagai antiseptik untuk kulit Secara internal mempunyai efek stimulan.
2. 5. Rosae Flos (Bunga Mawar) T. A. : Rosa gallica Linn. Suku : Rosaceae Simplisia : Rosae Flos Bunga dikumpulkan bulan Mei, Juni dan Desember Dalam perdagangan : R. Damascena Miller R. alba Linne R. centifolia Linne Penyebaran : Kebanyakan dihasilkan dari Bulgaria, Perancis Selatan, Turki & Maroko Oleum Rosae yang paling tinggi mutunya berasal dari R. Damascena yang berasal dari Eropa & Bulgaria
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang segar. Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan. Air yang tinggal air mawar disuling kembali. Dari ± 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar Pemerian : Berupa cairan tak berwarna/kuning Rasa dan bau spesifik Pada suhu kamar (25 o. C) cairan kental Dengan pendinginan yang teratur Kristal bening Kandungan kimia : - steareoptena, tidak berwarna (15 -20 %), pada suhu kamar padat. - geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol) - Nerol 5 -10 % menentukan bau dari minyak mawar - l-linalool, eugenol, Kegunaan : - sebagai zat pengharum, - merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat § Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP) merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia Linneyang dibuat dengan cara destilasi air bunga segar; Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya. Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara. § Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari Oleum Rosae sebagai hasil utama. § Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur Stronger Rose Water dengan aqua murni volume sama. § Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V) Ol. Rosae yang dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air. Pemalsuan : § § § Penambahan geraniol /sitronelol sintesis Perhatikan : B. J naik, T. B turun Penambahan pelarut 2 organik spt Alkohol, parafin. Liq. /Solid atau setasium T. B. tinggi Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
ALDEHIDA, , FENOL
Herbal Use Cassia is stated to possess carminative, antispasmodic, antiemetic, antidiarrhoeal and antimicrobial properties. It has been used for flatulent dyspepsia, flatulent colic, diarrhoea, the common cold, and specifically for colic or dyspepsia with flatulent distension and nausea. Cassia bark is also documented to possess astringent properties. (G 41, G 64) Carminative and antiseptic properties are documented for the oil
Cara Pengujian Minyak Atsiri a. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat → coklat hitam b. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam encer → kuning c. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan Na. OH 5 % → coklat tua d. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % → kuning Pereaksi Warna / Penampak bercak : - Anisaldehid – H 2 SO 4 - Vanilin – H 2 SO 4 - H 2 SO 4 pekat - Sb. Cl 3 dalam CHCl 3 - Larutan KMn. O 4 0, 2 % dalam air
- Slides: 72