Metodologi Penelitian Teori Pengembang Ilmu Oleh Iswadi M
Metodologi Penelitian Teori Pengembang Ilmu Oleh: Iswadi, M. Pd STKIP Kusuma Negara Jakarta
Pentingnya Ilmu 1. “Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang akan menjaga harta. Ilmu itu hakim (yang memutuskan berbagai perkara) sedangkan harta adalah yang dihakimi. Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu, walaupun diri-diri mereka telah tiada akan tetapi pribadi-pribadi mereka tetap ada pada hati-hati manusia. ” {Ali bin Abi Thalib, radhiyallahu ‘anhu)
Pentingnya Ilmu 2. “Selamat datang wahai sumber-sumber hikmah dan para penerang kegelapan. Walaupun kalian telah usang pakaiannya akan tetapi hati-hati kalian tetap baru. Kalian tinggal di rumah-rumah (untuk mempelajari ilmu), kalian adalah kebanggaan setiap kabilah. ” (‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Pentingnya Ilmu 3. “Pelajarilah oleh kalian ilmu, karena sesungguhnya mempelajarinya karena Allah adalah khasy-yah; mencarinya adalah ibadah; mempelajarinya dan mengulangnya adalah tasbiih; membahasnya adalah jihad; mengajarkannya kepada yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah; memberikannya kepada keluarganya adalah pendekatan diri kepada Allah; karena ilmu itu menjelaskan perkara yang halal dan yang haram; menara jalan-jalannya ahlul jannah, dan ilmu itu sebagai penenang di saat was-was dan bimbang; yang menemani di saat berada di tempat yang asing; dan yang akan mengajak bicara di saat sendirian; sebagai dalil yang akan menunjuki kita di saat senang dengan bersyukur dan di saat tertimpa musibah dengan sabar; senjata untuk melawan musuh; dan yang akan menghiasainya di tengah-tengah sahabat-sahabatnya. (Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu)
Pentingnya Ilmu Karena sesungguhnya ilmu adalah yang akan menghidupkan hati dari kebodohan dan yang akan menerangi pandangan dari berbagai kegelapan. Dengan ilmu seorang hamba akan mencapai kedudukan yang terbaik dan derajat-derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat. Memikirkan ilmu menyamai puasa; mempelajarinya menyamai shalat malam; dengan ilmu akan tersambunglah tali shilaturrahmi, dan akan diketahui perkara yang halal sehingga terhindar dari perkara yang haram. Ilmu adalah pemimpinnya amal sedangkan amal itu adalah pengikutnya, ilmu itu hanya akan diberikan kepada orang yang berbahagia; sedangkan orang-orang yang celaka akan terhalang darinya. ”
Adab Menuntut Ilmu 1. Niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridho Allah. Hendaknya diringi dengan hati yang ikhlas benar karena Allah. Bukan untuk menyombongkan diri, menipu orang lain ataupun pamer kepandaian, tetapi untuk mengeluarkan diri dari kebodohan dan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.
2. Bersungguh-sungguh Dalam menuntut ilmu haruslah bersungguh-sungguh dan tidak pernah berhenti. Allah mengisyaratkan dalam firman. Nya yang artinya : “Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami pastilah akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami. ” 3. Terus-menerus Hendaklah kita jangan mudah puas atas ilmu yang kita dapatkan sehingga kita enggan untuk mencari lebih banyak lagi. Seperti pepatah yang disampaikan oleh Sofyan bin Ayyinah : “Seseorang akan tetap pandai selama dia menuntut ilmu. Namun jika ia menganggap dirinya telah berilmu (cepat puas) maka berarti ia bodoh. ” Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi dilakukan secara terus menerus dibandingkan amalan yang banyak tetapi hanya dilakukan sehari saja.
4. Sabar dalam menuntut Ilmu Salah satu kesabaran terpuji yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah sabar terhadap gurunya seperti kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidr as (QS Al Kahfi : 66 -70). Kita jangan cepat putus asa dalam menuntut ilmu jika mendapatkan kesulitan dalam memahami dan mempelajari ilmu. Allah tidak menyukai orang yang berputus asa dari rahmat-Nya. 5. Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita Di antara penghormatan murid terhadap gurunya adalah berdiam diri maupun bertanya pada saat yang tepat dan tidak memotong pembicaraan guru, mendengarkan dengan penuh khidmat, dan memperhatikan ketika beliau menerangkan, dan sebagainya.
6. Baik dalam bertanya Bertanya hendaknya untuk menghilangkan keraguan dan kebodohan diri kita, bukan untuk meremehkan, menjebak, mengetes, mempermalukan guru kita dan sebagainya. Aisyah ra tidak pernah mendengar sesuatu yang belum diketahuinya melainkan sampai beliau mengerti. Orang yang tidak mau bertanya berarti menyia-nyiakan ilmu yang banyak bagi dirinya sendiri.
Kewajiban Menuntut Ilmu “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki dan perempuan”. (Rasulullah saw ) Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya mengenai ilmu pengetahuan umum saja tetapi juga ilmu pengetahuan agama yang hukumnya fardlu ‘ain, karena beramal tanpa berilmu sama saja dengan bohong dan tidak ada artinya di mata Allah. Imam Syafiiy sendiri selalu merasa kurang akan ilmu yang dimilikinya dan selalu mencatat setiap ilmu yang diperolehnya karena takut lupa.
Kewajiban Menuntut Ilmu Kategori ilmu yang wajib dipelajari: • Fardu Ain Wajib dipelajari (Akidah, syariah, akhlak) • Fardu Kifayah Perlu dipelajari untuk memenuhi keperluan diri, masyarakat dan negara (perubatan, perniagaan, teknologi) Ilmu sihir diharamkan untuk dipelajari.
Kewajiban Mengamalkan Ilmu 1. “Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai engkau mengamalkannya". (Abu Darda Radhiyallhu ‘Anhu) 2. "Ilmu membisikkan untuk diamalkan kalau saeorang menyambut (maka ilmu itu akan bertahan bersama dirinya). Bila tidak demikian maka ilmu itu akan pergi". (Ali Radhiyallahu ‘Anhu ). 3. "Seorang alim senantiasa dalam keadaan bodoh hingga dia mengamalkan ilmunya. Bila dia sudah mengamalkannya, barulah ia menjadi alim". (Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah )
Kewajiban Mengamalkan Ilmu Sebagaimana sabda rasulullah SAW yang artinya: “segala sesuatu yang ada jalannya dan jalan menuju surga adalah ilmu” orang yang paling utama diantara manusia adalah orang mukmin yang mempunyai ilmu, dimana kalau dibutuhkan(orang)dia membawa manfaat/memberi petunjuk dan dikala sedang tidak dibutuhkan dia memperkaya /menambah sendiri pengetahuannya.
Makna Ganda Ilmu ilmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan (any systematic body of knowledge). Dalam kalangan ilmuwan sendiri umumnya juga ada kesepakatan bahwa ilmu terdiri atas pengetahuan. “Science refers primarily to those systematically organized bodies of accumulated knowledge concerning the universe which have beeen derived exclusively througth tecniques of objective observation. The content of science, then, consists of organized bodies of data. ” (The Foundations of Science (1969) Sheldon J. Lachman).
Makna Ganda Ilmu Pengertian ilmu sebagai pengetahuan itu sesuai dengan asal-usul istilah Inggris science yang berasal dari perkataan Latin scientia yang diturunkan dari kata scire yang artinya mengetahui (to know). Tetapi pengetahuan sesungguhnya hanyalah hasil atau produk dari sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia. ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan “Science is the process which makes knowledge”. (Charles Singer) “But science is also viewed as a process. The process orientation is most relevant to a concern for inquiry, since inquiry is a major part of science as a process” (Social System : Planning, Policy and Complexity, 1976).
Makna Ganda Ilmu banyak orang telah mempergunakan istilah ilmu untuk menyebut suatu metode guna memperoleh pengetahuan yang obyektif dan dapat diperiksa kebenarannya (a method of obtaining knowledge that is objective and verifiable). (Harold H. Titus dalam bukunya Living Issues in Philosophy; An Introductory Textbook, 1964). Demikianlah makna ganda dari pengertian ilmu. Tetapi, pengertian ilmu sebagai pengetahuan, aktivitas, atau metode itu bila ditinjau lebih mendalam sesungguhnya tidak saling bertentangan. Bahkan sebaliknya, ketiga hal itu merupakan kesatuan logis yang mesti ada secara berurutan.
Makna Ganda Ilmu Pemahaman yang tertib tentang ilmu akan menghasilkan tiga ciri pokok yaitu sebagai rangkaian kegiatan manusia atau proses, sebagai tata tertib tindakan pikiran atau prosedur, dan sebagai keseluruhan hasil yang dicapai atau produk. Berdasarkan ketiga kategori proses, prosedur, dan produk yang semuanya bersifat dinamis (tidak ada yang statis), ilmu dapat dipahami sebagai aktivitas penelitian, metode kerja, dan hasil pengetahuan. Makna ganda dari pada ilmu yakni: ilmu merupakan rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
Ilmu Sebagai Aktivitas Penelitian Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Rangkaian aktivitas itu bersifat rasional, kognitif, dan teleologis. Ciri penentu yang kedua dari kegiatan yang merupakan ilmu ialah sifat kognitif, bertalian dengan hal mengetahui dan pengetahuan. “Tujuan-tujuan terpenting ilmu bertalian dengan apa yang telah dicirikan sebagai fungsi pengetahuan atau kognitif dari ilmu, dengan fungsi itu ilmu memusatkan perhatian terkuat pada pemahaman kaidah-kaidah yang tak diketahui sebelumnya dan baru atau pada penyempurnaan keadaan pengetahuan dewasa ini mengenai kaidah-kaidah demikian itu”. (Polandia Ladislav Tondl )
Ilmu Sebagai Aktivitas Penelitian Ilmu selain merupakan sebuah proses yang bersifat rasional dan kognitif, juga bercorak teologis, yakni mengarah pada tujuan tertentu karena para ilmuwan dalam melakukan aktivitas ilmiah mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, ilmu adalah aktivitas manusiawi yang bertujuan. Tujuan ilmu itu dapat bermacam-macam sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masing-masing ilmuwan. Rangkaian aktivitas pemikiran yang rasional dan kognitif untuk menghasilkan pengetahuan, mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, dan melakukan peramalan, pengendalian, atau penerapan itu dilaksanakan oleh seseorang yang digolongkan sebagai ilmuwan.
Ilmu Sebagai Metode Ilmiah Penelitian sebagai suatu rangkaian aktivitas mengandung prosedur tertentu, yakni serangkaian cara dan langkah tertib yang mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah ini dalam dunia keilmuan disebut metode. Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan pengetahuan yang ada.
Ilmu Sebagai Metode Ilmiah Dalam kepustakaan metodologi ilmu tidak ada kesatuan pendapat mengenai jumlah, bentuk, dan urutan langkah yang pasti. 1. Sheldon J. Lachman mengurai metode ilmiah menjadi 6 langkah yang berikut : • Perumusan pangkal-pangkal duga yang khusus atau pernyataan-pernyataan yang khusus untuk penyelidikan. • Perancangan penyelidikan itu. • Pengumpulan data. • Penggolongan data. • Pengembangan generalisasi-generalisasi. • Pemeriksaan kebenaran terhadap hasil-hasil, yaitu terhadap data dan generalisasi-genralisasi.
Ilmu Sebagai Metode Ilmiah 2. George Abell merumuskan metode ilmiah sebagai suatu prosedur khusus dalam ilmu yang mencakup 3 langkah berikut : • Pengamatan gejala-gejala atau hasil-hasil dari percobaan. • Perumusan pangkal-pangkal duga yang melukiskan gejala ini, dan yang bersesuaian dengan kumpulan pengetahuan yang ada. • Pengujian pangkal-pangkal duga ini dengan mencatat apakah mereka secara memadai meramalkan dan melukiskan gejala-gejala baru atau hasil-hasil dari percobaan-percobaan yang baru.
Ilmu Sebagai Metode Ilmiah 3. Metode ilmiah lain dikemukakan oleh J. Eigelberner yang mencakup 5 langkah sebagai berikut : • Analisis masalah untuk menetapkan apa yang dicari, dan penyusunan pangkal-pangkal duga yang dapat dipakai untuk memberi bentuk dan arah pada telaah penelitian. • Pengumpulan fakta-fakta yang bersangkurtan. • Penggolongan dan pengaturan data agar supaya menemukan kesamaan-kesamaan, uruttan-urutan, dan hubungan yang ada. • Perumusan kesimpulan-kesimpulan dengan memakai proses -proses penyimpulan yang logis dan penalaran. • Pengujian dan pemeriksaan kebenaran kesimpulan itu.
Dari hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, kegiatan penelaahan atau proses penelitian yang merupakan ilmu itu mengandung prosedur, yakni serangkaian cara dan langkah tertentu yang mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah ini dalam istilah dunia keilmuan dikenal sebagai metode atau sering disebut metode ilmiah. Metode merupakan ciri penentu yang kedua dan dengan demikian ilmu dapat pula dibahas, dipahami, dan dijelaskan sebagai metode.
Ilmu Sebagai Pengetahuan Sistematis Pengertian ilmu memang paling mudah dipahami sebagai pengetahuan. Di kalangan ilmuwan maupun para filsuf pada umumnya ada kesepakatan bahwa ilmu adalah sesuatu kumpulan pengetahuan sistematis. pengetahuan menunjuk pada sesuatu yang merupakan isi substantif yang terkadung dalam ilmu. Isi itu dalam istilah keilmuan disebut fakta. Pengetahuan manusia dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu pengetahuan mengenai fakta-fakta dan pengetahuan mengenai hubungan-hubungan umum di antara fakta-fakta (Bertran Russell, 1956, hal. 439).
Pengetahuan juga dapat digolongkan menjadi dua macam lainnya, yakni pengetahuan empiris murni yang menunjukkan adanya benda-benda berikut ciri-cirinya yang dikenal manusia dan pengetahuan a priori murni yang menunjukkan hubungan-hubungan di antara hal-hal umum yang memungkinkan orang membuat penyimpulan dari fakta-fakta yang terdapat dalam pengetahuan empiris (Bertran Russell, 1972, hal. 149). Pengetahuan pada dasarnya menunjuk pada sesuatu yang diketahui. Dengan demikian, maka setiap ilmu harus mempunyai sesuatu pokok soal. Seorang ahli logika modern juga menyatakan bahwa suatu ilmu adalah suatu kumpulan yang sistematis atau teratur dari pengetahuan yang bertalian dengan suatu pokok soal khusus, dan pokok soal dari setiap ilmu ialah suatu bagian tertentu dari bahan pengalaman manusia (Mellone, 1954, hal. 295).
Ilmu Sebagai Aktivitas Penelitian, Metode Ilmiah, Dan Pengetahuan Sistematis Di lingkungan pendidikan, terutama pendidikan tinggi, boleh dikatakan setiap waktu istilah “ilmu” diucapkan dan sesuatu ilmu diajarkan. Istilah ilmu atau science merupakan suatu perkataan yang cukup bermakna ganda, yaitu mengandung lebih daripada satu arti. ilmu seumumnya (science-in-general). Arti yang kedua dari ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari sesuatu pokok soal tertentu. Dalam arti ini ilmu berarti sesuatu cabang ilmu khusus seperti misalnya antropologi, biologi, geografi, atau sosiologi.
Ilmu Sebagai Aktivitas Penelitian, Metode Ilmiah, Dan Pengetahuan Sistematis Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk menemukan suatu nilai luhur dalam kehidupan manusia yang disebut kebenaran ilmiah. Kebenaran ini berupa asas-asas yang berlaku umum atau kaidah-kaidah universal. Dengan memiliki pengetahuan ilmiah dan mencapai kebenaran itu manusia berharap dapat membuat ramalan tentang peristiwa mendatang dan menerangkan atau menguasai alam sekelilingnya.
- Slides: 28