Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika S 1 Pendidikan Fisika

  • Slides: 15
Download presentation
Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika S 1 Pendidikan Fisika Semester 6 Dra. Rahayu Dwisiwi SR,

Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika S 1 Pendidikan Fisika Semester 6 Dra. Rahayu Dwisiwi SR, M. Pd. 4

VARIABEL PENELITIAN Variabel/Ubahan/Peubah. Semua objek yang menjadi sasaran penelitian disebut gejala. Gejala yang menunjukkan

VARIABEL PENELITIAN Variabel/Ubahan/Peubah. Semua objek yang menjadi sasaran penelitian disebut gejala. Gejala yang menunjukkan variasi (dalam jenis maupun tingkatannya) disebut variabel Contoh: • seorang guru meneliti aktivitas siswa • seorang guru meneliti prestasi belajar siswa • seorang guru meneliti kecerdasan siswa

Gejala Diskrit : Gejala yang bervariasi dalam jenisnya. contoh: • seks: pria & wanita

Gejala Diskrit : Gejala yang bervariasi dalam jenisnya. contoh: • seks: pria & wanita • pekerjaan: petani, PNS, pedagang, TNI Gejala Kontinum : Gejala yang bervariasi menurut tingkatan. Contoh: kecerdasan, kreativitas, prestasi belajar, kemampuan, dsb.

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Jenis hubungan antar variabel: 1. Hubungan korelasi/hubungan simetris, 2. Hubungan pengaruh

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Jenis hubungan antar variabel: 1. Hubungan korelasi/hubungan simetris, 2. Hubungan pengaruh (kausal) satu arah/ hubungan asimetris, 3. Hubungan pengaruh (kausal) dua arah/ hubungan timbal balik.

1. Hubungan Korelasi / Hubungan simetris X Y a. Kedua variabel merupakan indikator untuk

1. Hubungan Korelasi / Hubungan simetris X Y a. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama Contoh dalam pendidikan Fisika: ……. . ? b. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama Contoh dalam pendidikan Fisika: ……. . ?

c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional • Contoh: …………………. d. Hubungan yang kebetulan semata-mata

c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional • Contoh: …………………. d. Hubungan yang kebetulan semata-mata • Contoh: ………………….

2. Hubungan Pengaruh (kausal) satu arah/ Hubungan asimetris X Y X mempengaruhi Y a.

2. Hubungan Pengaruh (kausal) satu arah/ Hubungan asimetris X Y X mempengaruhi Y a. Hubungan antara stimulus dan respon Contoh • volume musik konsentrasi • metode mengajar prestasi belajar

b. Hubungan antara disposisi dan respon Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respon tertentu dalam

b. Hubungan antara disposisi dan respon Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respon tertentu dalam situasi tertentu. Disposisi ‘berada’ dalam diri seseorang, stimulus datang dari luar.

Contoh disposisi: sikap, kebiasaan, motivasi intrinsik, kemampuan, dsb. • kebiasaan belajar prestasi belajar •

Contoh disposisi: sikap, kebiasaan, motivasi intrinsik, kemampuan, dsb. • kebiasaan belajar prestasi belajar • motivasi belajar prestasi belajar • keinginan bekerja frekuensi mencari pekerjaan

c. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku Ciri individu adalah sifat

c. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku Ciri individu adalah sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan. Misalnya: seks, suku bangsa d. Hubungan antara prakondisi dg. akibat Fasilitas belajar prestasi belajar Penguasaan prakonsep penguasaan konsep

e. Hubungan antara tujuan dan cara Contoh: • kebiasaan belajar prestasi belajar • jumlah

e. Hubungan antara tujuan dan cara Contoh: • kebiasaan belajar prestasi belajar • jumlah jam belajar nilai ujian f. Hubungan yang imanen antara dua variabel Kedua variabel terjalin satu sama lain, apabila variabel yang satu berubah maka variabel yang lain berubah. Contoh: Metode mengajar aktivitas siswa

3. Hubungan pengaruh (kausal) dua arah/ Hubungan timbal balik hubungan yang salah satu variabel

3. Hubungan pengaruh (kausal) dua arah/ Hubungan timbal balik hubungan yang salah satu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. X Y Contoh: • motivasi belajar hasil belajar

CONTOH HUBUNGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL Hubungan antara dua variabel disebut hubungan bivariat Hubungan

CONTOH HUBUNGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL Hubungan antara dua variabel disebut hubungan bivariat Hubungan lebih dari dua variabel disebut hubungan multivariat 1 Keterangan: X 1 Y X 2 X 1 : Nilai UAN di SMA X 2 : jml. buku yg dimiliki di PT Y : IP

2 X 1 Y X 2 3 X 1 X 2 X 3 X

2 X 1 Y X 2 3 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 Y Keterangan: X 1 : gaya belajar X 2 : motivasi belajar Y : prestasi belajar Keterangan: X 1 : gizi X 2 : usia (sd 20 th) X 3 : tinggi ibu X 4 : tinggi ayah X 5 : sex Y : tinggi badan anak

4 X 1 X 2 Keterangan: X 1 : kuantitas alat peraga Fis. X

4 X 1 X 2 Keterangan: X 1 : kuantitas alat peraga Fis. X 3 Y X 4 X 5 X 6 X 2 : kualitas alat peraga Fisika X 3 : motivasi blj Fisika X 4 : kegiatan blj Fisika di kls. X 5 : keg. blj Fisika di luar kls. X 6 : kegiatan blj Fisika di Lab. Y : hasil blj Fisika.