METODOLOGI PENELITIAN Pendahuluan Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang

  • Slides: 67
Download presentation
METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Pendahuluan �Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi

Pendahuluan �Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh.

� Pengertian masalah penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki unsur-unsur sebagai

� Pengertian masalah penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan

1. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya

2. Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata

2. Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu.

3. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa

3. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan

�Untuk membantu peneliti muda dalam usaha mennyeleksi dan merumuskan masalah dan submasalah yang patut

�Untuk membantu peneliti muda dalam usaha mennyeleksi dan merumuskan masalah dan submasalah yang patut dibahas secara ilmiah ada beberapa kriteria yang perlu mendapat perhatian :

Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan. 2. Masalah yang dipilih harus relevan

Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan. 2. Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian peneliti. 3. Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk diungkapkan. 1.

Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru. 5. Masalah penelitian harus dipilih yang

Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru. 5. Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan obyektif. 6. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit 4.

� Dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran : a. Pendekatan non ilmiah b. Pendekatan ilmiah

� Dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran : a. Pendekatan non ilmiah b. Pendekatan ilmiah

Pendekatan non ilmiah � � � akal sehat prasangka intuisi penemuan kebetulan dan coba-coba

Pendekatan non ilmiah � � � akal sehat prasangka intuisi penemuan kebetulan dan coba-coba pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis

Pendekatan ilmiah � Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan

Pendekatan ilmiah � Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkehendak untuk mengujinya

Scientific Research Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Mixed Methods 13

Scientific Research Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Mixed Methods 13

Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif Metoda kualitatif Metoda kuantitatif Memahami perilaku

Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif Metoda kualitatif Metoda kuantitatif Memahami perilaku manusia dari sudut pandang si aktor Mencari fakta atau penyebab fenomena sosial secara obyektif Pendekatan fenomenologi Pendekatan logical-positivism Uncontrolled, naturalistic observational measurement Subyektif, insider perspective, tidak menjaga jarak dengan data Grounded, discovery oriented, exploratory, expansionist, descriptive, inductive Obtrusive, controlled measurement Orientasi proses Orientasi hasil Validitas sangat penting, nyata, kaya, dan mendalam Reliabilitas sangat penting, hard data, data mudah direplikasi Holistik, sintesa Partikularistik, analisis Obyektif, outsider perspective, menjaga jarak dengan data Ungrounded, verification oriented, confirmatory, reductionist, inferential, hypothetico-deductive 14

Riset Kualitatif dan Kuantitatif Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Mengungkap makna ketika peneliti menyatu dengan

Riset Kualitatif dan Kuantitatif Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Mengungkap makna ketika peneliti menyatu dengan data Menguji hipotesis yang mengawali proses penelitian Konsep berupa tema, gambaran, dan taksonomi (klasifikasi/kategorisasi) Konsep berupa variabel-variabel yang unik dikembangkan secara Instrumen dikembangkan secara ad hoc, Instrumen sistematik dan terstandar sebelum spesifik pada setting dan peneliti pengumpulan data Data dalam bentuk kata-kata atau kesan Data dalam bentuk angka dari yang bersumber dari dokumen, pengukuran dengan presisi tinggi observasi, dan transkrip Teori dapat bersifat kausal atau nonkausal dan induktif Teori pada umumnya bersifat kausal dan deduktif Prosedur riset sangat khas dan replikasi sangat jarang dilakukan Prosedur riset terstandar dan replikasi perlu dilakukan Analisis dilakukan untuk mengekstraksi tema dari temuan-temuan riset Analisis menggunakan statistik, tabel, atau diagram dan dikaitkan dengan hipotesis 15

Kriteria bagi Terwujudnya Scientific Knowledge Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Credibility: konstruksi realitas yang memenuhi

Kriteria bagi Terwujudnya Scientific Knowledge Riset Kualitatif Riset Kuantitatif Credibility: konstruksi realitas yang memenuhi syarat dan dapat dipercaya Validitas Internal Transferability: dapat diterapkan pada konteks lain yang memiliki kesamaan Validitas Eksternal Dependability: stabilitas interpretasi Reliabilitas Confirmability: konstruksi interpretasi peneliti dapat ditelusuri kembali melalui catatan prosedur penelitian Obyektifitas 16

Metode Dasar dan Macam Penelitian � Penelitian Historis, bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara

Metode Dasar dan Macam Penelitian � Penelitian Historis, bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

� Penelitian Deskriptif, bertujuan membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta

� Penelitian Deskriptif, bertujuan membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

�Penelitian Perkembangan, bertujuan menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu

�Penelitian Perkembangan, bertujuan menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu

�Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan, bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang dan keadaan sekarang

�Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan, bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang dan keadaan sekarang (termasuk interaksinya) suatu unit sosial

�Penelitian Korelasional, bertujuan mendeteksi sejauh mana variasivarisasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada

�Penelitian Korelasional, bertujuan mendeteksi sejauh mana variasivarisasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi

�Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara : berdasar atas pengamatan

�Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara : berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

� Penelitian Eksperimental Sungguhan, bertujuan menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan satu

� Penelitian Eksperimental Sungguhan, bertujuan menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu.

� Penelitian Eksperimental Semu, bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat

� Penelitian Eksperimental Semu, bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan

� Penelitian Tindakan, bertujuan mengembangkan keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan

� Penelitian Tindakan, bertujuan mengembangkan keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Rencana Penelitian �Untuk melakukan observasi dengan tujuan tertentu atau suatu penelitian jelas diperlukan suatu

Rencana Penelitian �Untuk melakukan observasi dengan tujuan tertentu atau suatu penelitian jelas diperlukan suatu rencana kegiatan yang terinci, yang umum disebut rencana atau proposal penelitian

� Suatu rencana penelitian pada umumnya memuat pembahasan tentang sub-pokok bahasan sbb: � Latar

� Suatu rencana penelitian pada umumnya memuat pembahasan tentang sub-pokok bahasan sbb: � Latar belakang � Tujuan Penelitian � Hipotesis � Metode Pengumpulan Data � Metode Analisis

Latar belakang �Pada dasarnya latar belakang menjelaskan apa sebab penelitian dilakukan. Akan tetapi dianjurkan,

Latar belakang �Pada dasarnya latar belakang menjelaskan apa sebab penelitian dilakukan. Akan tetapi dianjurkan, pembahasannya disertai dengan hasil penelitian terkait yang telah dilakukan sendiri maupun oleh peneliti lain.

�Selanjutnya dapat dikemukakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain. �Latar belakang yang baik

�Selanjutnya dapat dikemukakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain. �Latar belakang yang baik atau sempurna akan sangat menunjang penentuan permasalahan yang akan dikemukakan.

�Menentukan atau mendefinisikan permasalahan dipandang merupakan bagian yang terpenting dalam menyusun rencana penelitian. �Permasalahan

�Menentukan atau mendefinisikan permasalahan dipandang merupakan bagian yang terpenting dalam menyusun rencana penelitian. �Permasalahan pada umumnya dikemukakan dengan kalimat bentuk pertanyaan, tetapi tidak merupakan keharusan.

Tujuan Penelitian �Tujuan penelitian dapat dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus. Secara sederhana

Tujuan Penelitian �Tujuan penelitian dapat dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus. Secara sederhana tujuan suatu penelitian merupakan jawaban atau hasil pemecahan masalah yang dikemukakan

Hipotesis �Hipotesis merupakan suatu argumen yang akan diuji kebenarannya dimana tidak setiap penelitian harus

Hipotesis �Hipotesis merupakan suatu argumen yang akan diuji kebenarannya dimana tidak setiap penelitian harus menuliskan hipotesisnya.

�Dalam bidang teknik sering kali hipotesis ini dimasukkan dalam tinjauan pustaka atau studi literatur

�Dalam bidang teknik sering kali hipotesis ini dimasukkan dalam tinjauan pustaka atau studi literatur apabila sudah ada sebelumnya atau jika itu merupakan perbaikan atau modifikasi dapat kita kemukakan terlebih dahulu.

Metode Pengumpulan Data � Dalam bagian ini dikemukakan antara lain populasi, sampel dan cara

Metode Pengumpulan Data � Dalam bagian ini dikemukakan antara lain populasi, sampel dan cara pemilihannya, ukuran sampel, variabel dan instrumen yang akan digunakan. Jika menggunakan data sekunder atau primer yang dikumpulkan oleh peneliti lain atau lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga dikemukakan

Metode Analisis � Banyak sekali metode yang digunakan, berdasar pengalaman sering digunakan metode analitis

Metode Analisis � Banyak sekali metode yang digunakan, berdasar pengalaman sering digunakan metode analitis statistika, yang merupakan perhitungan-perhitungan matematis untuk melihat kecenderungan suatu obyek penelitian.

�Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode analisis multivariat yang menghubung -hubungkan

�Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode analisis multivariat yang menghubung -hubungkan proses antara berbagai variabel.

Bentuk Pengamatan �Dengan memperhatikan perbedaan cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat

Bentuk Pengamatan �Dengan memperhatikan perbedaan cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat dibedakan dalam kelompok sebagai berikut:

Eksperimen yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen alamiah � Penelitian Survai � Penelitian Partisipasi �

Eksperimen yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen alamiah � Penelitian Survai � Penelitian Partisipasi � Penelitian Kepustakaan �

Eksperimen �Pada dasarnya eksperimen dilakukan untuk mempelajari bagaimana pengaruh sebuah perlakuan atau lebih terhadap

Eksperimen �Pada dasarnya eksperimen dilakukan untuk mempelajari bagaimana pengaruh sebuah perlakuan atau lebih terhadap variabel respon yang diperhatikan

�Misal pengaruh unsur silikon terhadap besi cor kelabu (laboratorium), pengaruh pupuk atau obat tertentu

�Misal pengaruh unsur silikon terhadap besi cor kelabu (laboratorium), pengaruh pupuk atau obat tertentu pada hasil padi (alami/laboratorium) dan pengaruh penggunaan ganja terhadap masyarakat (alami)

Penelitian Survai �Penelitian survai selalu dikaitkan dengan sampel, sehingga penelitian survai (survey research) juga

Penelitian Survai �Penelitian survai selalu dikaitkan dengan sampel, sehingga penelitian survai (survey research) juga disebut sampel survai.

�Misalnya, untuk mempelajari kadar pencemaran sungai dan perilaku penympangan seksual pada mahasiswa diambil sampel

�Misalnya, untuk mempelajari kadar pencemaran sungai dan perilaku penympangan seksual pada mahasiswa diambil sampel yang selalu merupakan bagian yang sangat kecil dari air sungai dan para mahasiswa yang ingin dipelajari.

Penelitian Partisipan �Dalam penelitian semacam ini, si peneliti melakukan pengamatan atau observasi dengan berada

Penelitian Partisipan �Dalam penelitian semacam ini, si peneliti melakukan pengamatan atau observasi dengan berada di wilayah atau lingkungan yang diteliti sehingga proses dan peristiwa yang ada dapat dipelajari.

�Pada umumnya penelitian ini digunakan untuk penelitian bidang sosial, berkaitan dengan kegiatan ini kedudukan

�Pada umumnya penelitian ini digunakan untuk penelitian bidang sosial, berkaitan dengan kegiatan ini kedudukan pengamat dapat berstatus sebagai :

peserta penuh (complete participant) 2) peserta sebagai pengamat (participant-asobserver) 3) pengamat sebagai peserta (observer-asparticipant)

peserta penuh (complete participant) 2) peserta sebagai pengamat (participant-asobserver) 3) pengamat sebagai peserta (observer-asparticipant) 4) pengamat penuh (complete observer) 1)

Penelitian Kepustakaan �Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya

Penelitian Kepustakaan �Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.

�Contoh-contoh penelitian semacam ini adalah penelitian sejarah, berbagai penemuan rumus-rumus dibidang matematika dan statiska,

�Contoh-contoh penelitian semacam ini adalah penelitian sejarah, berbagai penemuan rumus-rumus dibidang matematika dan statiska, dan lain sebagainya.

Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian �Isaac dan Michael (1981) mengemukakan 8 (delapan) macam kesalahan

Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian �Isaac dan Michael (1981) mengemukakan 8 (delapan) macam kesalahan dalam rencana penelitian sebagai berikut :

1. Surrogate information error, variasi / perbedaan antara data atau informasi yang diperlukan untuk

1. Surrogate information error, variasi / perbedaan antara data atau informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang dipikirkan atau diperhatikan si peneliti.

2. Measurement error, perbedaan antara informasi / data yang dipikirkan oleh si peneliti dengan

2. Measurement error, perbedaan antara informasi / data yang dipikirkan oleh si peneliti dengan data yang dihasilkan oleh proses pengukuran

3. Experimental error, perbedaan antara pengaruh sebenarnya dari variabel bebas (faktor eksperimen) dengan pengaruh

3. Experimental error, perbedaan antara pengaruh sebenarnya dari variabel bebas (faktor eksperimen) dengan pengaruh yang nampak atau diberikan sebagai hasil analisis

4. Population specification error, perbedaan antara populasi yang diperlukan untuk memberikan informasi dengan populasi

4. Population specification error, perbedaan antara populasi yang diperlukan untuk memberikan informasi dengan populasi yang diperhatikan oleh si peneliti

5. Frame error, perbedaan antara populasi yang dinyatakan atau didefinisikan oleh si peneliti dengan

5. Frame error, perbedaan antara populasi yang dinyatakan atau didefinisikan oleh si peneliti dengan daftar unit atau anggota populasi yang dipakai.

6. Sampling error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode

6. Sampling error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode pemilihan sampel probabilitas

7. Selection error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode

7. Selection error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode pemilihan nonprobabilitas

8. Nonresponse error, perbedaan antara sampel yang terpilih dengan sampel yang sebenarnya direncanakan dalam

8. Nonresponse error, perbedaan antara sampel yang terpilih dengan sampel yang sebenarnya direncanakan dalam penelitian.

Validitas dan Reliabilitas � Istilah validitas (validity) dipakai berkaitan dengan hasil pengukuran atau pengamatan,

Validitas dan Reliabilitas � Istilah validitas (validity) dipakai berkaitan dengan hasil pengukuran atau pengamatan, sedang istilah reliabilitas (reliability) dipakai berkaitan dengan alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran (alat ukur atau instrumen pengumpulan data)

�Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan

�Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Dari sudut instrumen, pengukuran adalah kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan benar.

�Validitas berarti juga bahwa instrumen penelitian merupakan bukti kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu atau yang

�Validitas berarti juga bahwa instrumen penelitian merupakan bukti kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu atau yang diukur atau diamati oleh peneliti, sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan.

�Reliabelitas atau tingkat ketetapan (consistency atau keajegan) adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan

�Reliabelitas atau tingkat ketetapan (consistency atau keajegan) adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap dari sekelompok sampel.

�Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama tentang suatu variabel

�Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama tentang suatu variabel atau unsurnya, jika diulangi pada waktu yang berbeda pada kelompok sampel yang sama

Setiap pengukuran atau deretan pengukuran dapat termasuk dalam klasifikasi : 1. neither valid nor

Setiap pengukuran atau deretan pengukuran dapat termasuk dalam klasifikasi : 1. neither valid nor reliable (tidak valid dan tidak reliabel) 2. valid but not reliable (valid tetapi tidak reliabel) �

reliable but not valid (reliabel tetapi tidak valid) 4. valid and reliable (valid dan

reliable but not valid (reliabel tetapi tidak valid) 4. valid and reliable (valid dan reliabel) 3.

�Dalam hal ini kita menyadari bahwa alat ukur dan hasil pengukuran berkaitan atau merupakan

�Dalam hal ini kita menyadari bahwa alat ukur dan hasil pengukuran berkaitan atau merupakan satu kesatuan, sehingga kriteria validitas dan reliabilitas tidak dapat berdiri sendiri.

�Dan, kita selalu berusaha untuk membuat atau memakai alat ukur yang terpecaya (reliable) dengan

�Dan, kita selalu berusaha untuk membuat atau memakai alat ukur yang terpecaya (reliable) dengan hasil pengukuran yang valid.

Buku Referensi Pokok � � � � Arikunto, S. , 1998, Prosedur Penelitian, Penerbit

Buku Referensi Pokok � � � � Arikunto, S. , 1998, Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta CA. Van Pecursen. Susunan Ilmu Pengetahuan. Gramedia, Jakarta Hadi, S. 1989. Metodologi Research. Andi Offset Yogyakarta. Kountour, R. 2005, Metode Penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis, Penerbit PPM, Jakarta Molly Stock. A Practical Guide to Graduate Researrch. Mc Graw. Hill Book Co. Singarimbun, M, Effendi, S. , 1995. Penelitian Survei. LP 3 ES, Jakarta. Tim FKIP UNPAR, 1997, Pedoman Penulisan karya Ilmiah”, FKIP Universitas Palangka Raya. dll