Metodelogi Riset PROSES DAN CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH RISET

  • Slides: 13
Download presentation
Metodelogi Riset PROSES DAN CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH RISET Khatib A. Latief Email: kalatief@gmail. com;

Metodelogi Riset PROSES DAN CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH RISET Khatib A. Latief Email: kalatief@gmail. com; khatibalatif@yahoo. com Twitter: @khatibalatief Mobile: +628 1168 3019

Supaya lebih paham, baca dan pahami materi sebelumnya (pertemuan ke 11 – 12)

Supaya lebih paham, baca dan pahami materi sebelumnya (pertemuan ke 11 – 12)

Prinsip Dasar • Identifikasi masalah merupakan hal yang paling mendasar dan penting di dalam

Prinsip Dasar • Identifikasi masalah merupakan hal yang paling mendasar dan penting di dalam memulai penelitian. • Karena itu harus dilakukan secara serius, cermat, akurat, dan sesuai dengan prinsip-prinsip metodologi ilmiah. • Salah atau tidak benar kalau identifikasi masalah hanya dilakukan secara merenung dan meraba tanpa dasar teori atau pijakan yang sangat kuat.

v Darimana masalah ditemukan? v Apa saja yang dapat menjadi sumber masalah penelitian? v

v Darimana masalah ditemukan? v Apa saja yang dapat menjadi sumber masalah penelitian? v Memang tidak terdapat kaidah yang pasti tentang sumber masalah penelitian. Namun berdasarkan pendapat Donald Ary dkk (1994: 75), Sanapiah Faisal (1995: 45) dan Moh Nasir (1999: 140) dapat dikemukakan bahwa sumber masalah penelitian yang penting adalah: 1. pengamatan terhadap kegiatan manusia disekeliling; 2. pengulangan atau perluasan penelitian yang telah ada; 3. cabang studi yang sedang dikembangkan; 4. praktek serta keinginan masyarakat; 5. bidang spesialisasi; 6. pelajaran yang sedang diikuti; 7. diskusi-diskusi ilmiah; 8. perasaan intuisi; 9. pengalaman dan catatan pribadi; 10. deduksi dari teori; 11. literatur yang relevan (termasuk laporan hasil penelitian); 12. kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu instansi, lembaga atau organisasi.

 • Di atas sudah jelaskan sumber masalah. Pertanyaannya untuk penelitian skripsi, pilih sumber

• Di atas sudah jelaskan sumber masalah. Pertanyaannya untuk penelitian skripsi, pilih sumber masalah yang mana? • Dapat dipilih yang mana saja atau salah satu atau gabungan lebih dari satu sumber. •

Langkah yang perlu peneliti lakukan saat identifikasi masalah Memahami teori, fakta, dan idea dalam

Langkah yang perlu peneliti lakukan saat identifikasi masalah Memahami teori, fakta, dan idea dalam bidang yang dipilih Definisikan masalah secara umum Memahami sifat masalah yang dipilih Survey literatur yang terkait Mengembangkan idea melalui diskusi

Contoh identifikasi masalah Jabbir mengidentifikasi suatu masalah, yang termasuk ke dalam masalah korelatif, yaitu

Contoh identifikasi masalah Jabbir mengidentifikasi suatu masalah, yang termasuk ke dalam masalah korelatif, yaitu dia mengamati komunikasi mahasiswa UIN Ar-Raniry dari hari ke hari di kampus. Dia melihat mahasiswa saling berkomunikasi satu sama lain melalui gadget Hp dan tatap muka. Dia menemukan ada sedikit suasana yang berbeda. Mereka berbicara serius dan kadang-kadang ketawa sambil menggerakkan tangan dan berjalan saat komunikasi melalui gadget. Akan tetapi ketika bertemu tatap muka, mereka justru tidak banyak berbicara satu sama lain. Mereka duduk bersama-sama namun tidak saling komunikasi bahkan saling membelakangi satu sama lain. Jabbir terus mengamati komunikasi mereka dari hari ke hari. Dia menemukan pola yang hampir sama, yaitu di saat jauh atau berkomunikasi melalui gadget hp mereka terasa akrab dan cair komunikasinya namun jika sudah ketemu, komunikasi berubah. Amatan tersebut kemudian, Jabbir tiba pada dugaannya (hipotesis) terdapat permasalahan dalam komunikasi mahasiswa. Karena menurut pemahaman Jabbir idealnya di dalam teori komunikasi behaviorisme bahwa komunikasi tatap muka lebih intents dan cair dibandingkan melalui media termasuk media gadget. Secara teori bicara tatap muka lebih menyenangkan, namun ini kelihatan berbeda.

Perhatikan: Jabbir sudah berhasil mengidentifikasi masalah, yaitu permasalahan dalam hal perilaku komunikasi. Kenapa bisa?

Perhatikan: Jabbir sudah berhasil mengidentifikasi masalah, yaitu permasalahan dalam hal perilaku komunikasi. Kenapa bisa? Karena Jabbir sudah mengetahui teori dasar tentang komunikasi sehingga dapat mengenali ada “gap” dalam pola komunikasi mahasiswa. Akan tetapi Jabbir belum dapat menentukan apa sebetulnya masalah. Jabbir baru pada mengenali ada permasahan dalam komunikasi mahasiswa. Untuk memastikan apa masalahnya, Jabbir harus membaca minimal lima teori, yaitu teori komunikasi perilaku, Teori Komunikasi Humanisme, teori hubungan atau relasi, teori pemanfaatan gadget hp, dan teori penggunaan dan Kepuasan. Jabbir harus menemukan teori dasar sebagai pijakannya dalam mengembangkan kerangka berpikir untuk melakukan penelitian. Dari hasil bacaan tersebut, akan ditemukan apa yang menjadi masalah dalam komunikasi tersebut. Terdapat beberapa kemungkinan, yaitu (1) Pola Komunikasi yang efektif, (2) Pola Komunikasi dan Perubahan Pola Hubungan, (3) Perilaku Komunikasi Efektif dan Kepuasan Penggunaan Gadget, (4) Budaya Komunikasi dan Budaya Relasi Era IT, (5) Komunikasi dan Kepuasan Penggunaan Dari beberapa kemungkinan tersebut, Jabbir memutuskan ambil yang kemungkinan nomor 3 Perilaku Komunikasi Efektif dan Kepuasan Penggunaan Gadget. Kenapa? Karena perilaku dapat dipelajari, jelas kelihatan, memiliki standar perilaku yang jelas dalam teori komunikasi perilaku. Begitu juga pemanfaatan gadget dapat dipelajari dan jelas instrument pengukurannya. Langkah selanjutnya Jabbir coba memahami sifa dari permasalahan tersebut dan juga memperdalam bacaan teori yang terkait dengan hal tersebut. Jabbir juga melakukan pengamatan ulang (survey awal) untuk memastikan benar ada masalahnya, apakah dapat diperoleh data, apakah memiliki metodologi penyelesaian, dan seberapa luas dan kedalam masalah yang akan diteliti, apakah sesuai dengan kemampuan ilmu yang sedang dipelajari? .

Dari hasil pemahaman terhadap sifat permasalahan dan survey awal tersebut Jabbir menemukan bahwa dugaannya

Dari hasil pemahaman terhadap sifat permasalahan dan survey awal tersebut Jabbir menemukan bahwa dugaannya semakin benar. Ada masalah dalam komunikasi, yaitu perilaku komunikasi mahasiswa. Langkah selanjutnya adalah Jabbir coba memetakan variable permasalahan, yaitu 1. Pengaruh Pemanfaatan Gadget ---- Perilaku Komunikasi Mahasiswa 2. Pola Komunikasi Mahasiswa --- Kepuasan Pemanfaatan Gadget. 3. Efektivitas Komunikasi Mahasiswa - Melalui Gadget dan Manual. Dari pemetaan variable tersebut, Jabbir kembali melihat teori yang dibaca sebelumnya untuk memutuskan mana yang paling tepat dan memenuhi syarat untuk diteliti. Jabbir memutuskan untuk meneliti Perilaku Komunikasi mahasiswa dan Pemanfaatan Gadget Hp. Karena dari hasil bacaan teori dan pengamatannya memang ditemukan ada gap (masalah) yang memenuhi syarat untuk diteliti yaitu masalah perilaku komunikasi. Lalu Jabbir merumuskan rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana Pengaruh Perilaku Komunikasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh terhadap Pemanfaatan Gadget Hp? 2. Apakah terdapat Pengaruh Perilaku Komunikasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Terhadap Pemanfaatan Gadget?

Dari rumusan masalah tersebut jelas kelihatan bahwa rumusan masalah mengindikasikan permasalahan, mengindikasikan pendekatan penelitian,

Dari rumusan masalah tersebut jelas kelihatan bahwa rumusan masalah mengindikasikan permasalahan, mengindikasikan pendekatan penelitian, mengindikasikan judul penelitian, dan juga mengindikasikan bentuk data yang akan dikumpulkan. Bagaimana kalau Jabbir ingin konsultasi dengan Penasehat Akademiknya (PA)? Itulah yang Jabbir harus sampaikan ke PA. Jabbir menyampaikan permasalahan berdasarkan identifikasi masalah yang sudah diperoleh dari sumber masalah. Di bawah bentuk narasi yang Jabbir sampaikan ke PA (perhatikan bagaimana Menyusun narasinya - kalimatnya)

Permasalahan Saya selama seminggu (jika disebutkan spesifik tanggal akan lebih bagus ) mengamati komunikasi

Permasalahan Saya selama seminggu (jika disebutkan spesifik tanggal akan lebih bagus ) mengamati komunikasi mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan (IP) FAH UIN Ar-Raniry di kampus. Komunikasi yang saya masudkan di sini adalah tingkah laku mahasiswa berkomunikasi satu sama lain melalui gadget Hp dan pola komunkasi saat tatap muka atau ketika bertemu langsung. Dari pengamatan saya terhadap 20 orang mahasiswa IP saya menemukan tingkah laku berkomunikasi yang berbeda ketika menggunakan Gadget Hp dan saat bertatap muka. Saat berkomunikasi melalui HP, saya mengamati mereka berbicara serius dan kadang-kadang ketawa sambil menggerakkan tangan dan berjalan-jalan santai. Akan tetapi suasana berbeda ketika mereka komunikasi saat bertemu tatap muka, mereka justru tidak banyak berbicara satu sama lain. Mereka duduk bersama-sama namun tidak saling komunikasi bahkan saling membelakangi satu sama lain. Suasana sepi bahkan jika pun mereka berbicara tidak saling melihat. Pemandangan mereka ke gadget hp. Saya sempat wawancara satu orang setelah dia berbicara melalui hp menanyakan mengapa kelihatannya dia begitu girang komunikasi dengan temannya. Dia mengatakan ya hanya bicara hal-hal biasa saja. Saya wawancara satu orang yang lama duduk dengan temannya namun tidak saling komunikasi, dia mengatakan ya biasa karena tadi sudah bicara melalui telpon. Perbedaan suasana ini menjadi pertanyaan bagi saya karena di dalam teori komunikasi behaviorime disebutkan bahwa komunikasi secara langsung lebih efektif, santai, bermakna, dan relasi terbentuk lebih dekat. 1 Begitu juga di dalam teori komunikasi interpersonal bahwa komunikasi berlangsung dua arah yang saling bersahaja dan akrab. 2 Saya beranggapan bahwa ada permasalahan komunikasi mahasiswa IP. Dari pengamatan dan bacaan tentang teori komunikasi, saya melihat sebagai permasalahan “Perilaku Pomunikasi” dan “Pemanfaatan Gadget. ” 1 Opong Urdjana, Teori Komunikasi dan Praktek, Bandung: Unpad Press, 2001, hlm. 100 2 Astrid Susanto, Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung: Binacipta, 1974, hlm. 97

Karenanya saya tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut. Setelah saya memetakan variable, maka saya angkat

Karenanya saya tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut. Setelah saya memetakan variable, maka saya angkat judul penelitian: Pengaruh Perilaku Komunikasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh terhadap Pemanfaatan Gadget Hp. Dalam upaya penguatan dugaan saya terhadap adanya gap dalam komunikasi mahaiswa tersebut, saya sudah baca buku berikut dan beberapa artikel ilmiah yang terkait dengan permasalahan di atas. Di bawah adalah judul buku dan artikel yang sudah saya baca: 1. Opong Urdjana, Teori Komunikasi dan Praktek, Bandung: Unpad Press, 2001. 2. Astrid Susanto, Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung: Binacipta, 1974. 3. Dan Latimore, Public Relations: The Profession and Practice, London: Rodledge, 2003. 4. Stephen, Theories of Human Communication, UK: Mc. Gill, 2007 5. Advantages and Diasdvantages of Electronic Gadgets, https: //www. techwalla. com 6. The Effects of Gadgets in Student Perfomance, https: //studymoore. com. Saya mohon review dari bapak/ibu terhadap permasalahan penelitian dan judul penelitian tersebut. Saya ucapkan terima kasih atas bimbingan dan waktu bapak/ibu, wassalam Jabbir.

Kesimpulan: 1. Dari contoh di atas, bahwa Jabbir mengidentifikasi masalah yang dia sudah memiliki

Kesimpulan: 1. Dari contoh di atas, bahwa Jabbir mengidentifikasi masalah yang dia sudah memiliki ilmu atau setidaknya dia sudah pernah baca teori tentang permasalahan tersebut sehingga dia dapat mengenali gapnya di dalam komunikasi. Jadi SANGAT KELIRU, JIKA ANDA IDENTIFIKASI MASALAH YANG ANDA SAMA SEKALI TIDAK PUNYA ILMU atau TAHU TEORI TENTANG PERMASALAHAN TERSEBUT. 2. Setelah Jabbir kenali masalah, dia tidak langsung memutuskam untuk konsul dengan PAnya tetapi dia dalami sifat masalah, dia perdalam bacaan teori untuk memastikan permasalahannya. 3. Setelah itu Jabbir memetakan variable, sehingga Jabbir dapat mengetahui jenis dan hubungan variable. Pemetaaan ini sangat penting karena terkait dengan indicator dalam membuat instrument nanti saat pengumpulan data. 4. Kemudian Jabbir rumuskan masalah. Lihat rumusan masalah adalah bentuk kalimat pertanyaan. 5. Lihat bagaimana Jabbir menarasikan hasil identifikasi masalah saat berkonsultasi dengan PAnya. JADI SANGAT SALAH, KALAU ANDA KONSULTASI DENGAN PA YANG ANDA KIRIM ADALAH JUDUL PENELITIAN. ATAU MENANYAKAN KPD PA BAGAIMANA DENGAN JUDUL YANG ADA KIRIM. 6. Lihat Jabbir, dia mengenali masalah dan ketika dia putuskan akan meneliti masalah tersebut, Jabbir juga memastikan sejumlah buku atau sumber rujukan yang dapat menjadi pegangannya saat membuat penelitian. Perhatikan, judul buku yang ditulis adalah SANGAT RELEVAN bukan teori sampingan. 7. BEGITULAH NANTI YANG ANDA HARUS KONSULTASI DENGAN PA TENTANG PENELITIAN. 8. IDENTIFIKASI MASALAH BUKAN DATANG TIBA-TIBA ATAU BISIKAN WA TEMAN TETAPI MEMANG HARUS MELALUI PROSES ILMIAH. 9. Anda harus menyampaikan secara rinci proses indentifikasi masalah dan alasan mengapa itu dapat menjadi masalah. Lihat kalimat Jabbir dia beranggapan bhw ada masalah karena secara teori idealnya bukan seperti itu perilaku komunikasi. Jadi dasarnya jelas.