METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF 10 14 PENYULUHAN adalah proses

  • Slides: 24
Download presentation
METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF 10: 14

METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF 10: 14

PENYULUHAN adalah proses pembelajaran nonformal di luar bangku sekolah bagi pelaku utama serta pelaku

PENYULUHAN adalah proses pembelajaran nonformal di luar bangku sekolah bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. 10: 14

Penyuluhan Partisipatif yaitu bahwa dalam penyelenggaraan penyuluhan dapat melibatkan secara aktif pelaku utama dan

Penyuluhan Partisipatif yaitu bahwa dalam penyelenggaraan penyuluhan dapat melibatkan secara aktif pelaku utama dan pelaku usaha mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi Prinsip-Prinsip Penyuluhan Partisipatif demokrasi, manfaat, kesetaraan, keterpaduan, keseimbangan, keterbukaan, kerja sama, kemitraan, berkelanjutan. 10: 14

Metode Penyuluhan Pertanian Metode Penyuluhan adalah cara penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh kepada pelaku

Metode Penyuluhan Pertanian Metode Penyuluhan adalah cara penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu dan mampu menggunakan inovasi atau teknologi baru. 10: 14

Prinsip-Prinsip Metode Penyuluhan 1. Upaya pengembangan untuk berfikir kreatif 2. Tempat yang paling baik

Prinsip-Prinsip Metode Penyuluhan 1. Upaya pengembangan untuk berfikir kreatif 2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran 3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya 4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran 10: 14

PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN I. Berdasarkan teknik komunikasi 1. Metode Penyuluhan Langsung 2. Metode Penyuluhan

PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN I. Berdasarkan teknik komunikasi 1. Metode Penyuluhan Langsung 2. Metode Penyuluhan tidak langsung II. Berdasarkan Jumlah Sasaran yang dicapai 1. Metode penyuluhan pendekatan individual 2. Metode penyuluhan pendekatan kelompok 3. Metode penyuluhan pendekatan massal 10: 14

III. Berdasarkan Indera Penerima 1. Metode Penyuluhan yang diterima oleh indera penglihatan (83%) 2.

III. Berdasarkan Indera Penerima 1. Metode Penyuluhan yang diterima oleh indera penglihatan (83%) 2. Metode penyuluhan yang diterima oleh indera pendengaran (11%) 3. Metode penyuluhan yang diterima oleh indera lainnya (gabungan) 6% 10: 14

Metode Penyuluhan Pertanian : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3.

Metode Penyuluhan Pertanian : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 10: 14 Rapat (pertemuan umum) siaran pedesaan (radio, TV) Pemutaran film Penyebaran brosur, folder, leaflet Pemasangan poster, spanduk Diskusi kelompok Temu Usaha Kursus tani Demonstrasi Karyawisata Temu Lapang Temu Karya Laku Kunjungan usahatani Koresponden Telepon Jumlah Sasaran (pendekatan): Massal Kelompok Individual

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas metode PP 1. Tujuan yang ingin dicapai 2. Pendekatan

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas metode PP 1. Tujuan yang ingin dicapai 2. Pendekatan penyuluhan pertanian yang berlangsung 3. Aspek metode dan teknik penyuluhan pertanian 4. Prinsip-prinsip metode `dan teknik PP 5. Jumlah dan karakteristik sasaran (pendidikan, umur, pelatihan yang pernah diikuti) 10: 14

6. Pendekatan penyuluhan pertanian 7. Karakteristik wilayah 8. Sifat materi yang disampaikan 9. Penggunaan

6. Pendekatan penyuluhan pertanian 7. Karakteristik wilayah 8. Sifat materi yang disampaikan 9. Penggunaan media penyuluhan 10. Kemampuan penyuluh 11. Biaya 12. Sarana pendukung 10: 15

Temu Wicara adalah Pertemuan antara petani dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai kebijakan pemerintah

Temu Wicara adalah Pertemuan antara petani dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian serta aspirasi petani. Tujuan metode Temu Wicara Meningkatkan partisipasi petani dalam pembangunan pertanian Kesempatan bagi petani untuk mengetahui tentang kebijaksanaan pembangunan pertanian Tumbuhnya motivasi petani untuk melaksanakan pembangunan pertanian Terbukanya kesempatan bagi petani untuk belajar mengemukakan masalah, pendapat dan pengalaman secara positif Memberikan umpan balik 10: 15 Meningkatkan keakraban

Prosedur Pra Pertemuan - Aktif menumbuhkan pemrakarsa temu wicara - Penentuan pokok bahasan secara

Prosedur Pra Pertemuan - Aktif menumbuhkan pemrakarsa temu wicara - Penentuan pokok bahasan secara tepat - Bimbingan teknik penyampaian pesan secara lisan - Sosialisasi/penyampaian undangan 10: 15

Pembagian Tugas : - Penanggung jawab sebagai penghubung dengan pemrakarsa temu wicara, pejabat yang

Pembagian Tugas : - Penanggung jawab sebagai penghubung dengan pemrakarsa temu wicara, pejabat yang akan berbicara, pejabat yang akan menjadi tuan rumah - Pemimpin sidang - Penulis - Pemilihan tempat/penataan ruangan - Penyiapan rambu-rambu - Penyusunan Juklak - Monitoring dan evaluasi 10: 15

2. Pada saat pertemuan ü Pembawa acara, terutama dalam pengaturan waktu ü Teknik penyampaian

2. Pada saat pertemuan ü Pembawa acara, terutama dalam pengaturan waktu ü Teknik penyampaian pesan secara lisan oleh pembicara ü Kesempatan berdialog ü Monitoring dan evaluasi 3. Pasca Pertemuan - tidak perlu menghasilkan kesepakatan - cukup pemahaman informasi dari hasil dialog 10: 15

MIMBAR SARASEHAN Adalah forum konsultasi antara wakil para petani beserta keluarganya, dengan pihak pemerintah

MIMBAR SARASEHAN Adalah forum konsultasi antara wakil para petani beserta keluarganya, dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah dalam melaksanaan program pemerintah 10: 15

Tujuan Memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah Melaksanakan

Tujuan Memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah Melaksanakan penerapan kegiatan di lapangan sesuai kesepakatan Meningkatkan peranan petani sebagai subjek pembangunan Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara KTNA dengan pemerintah 10: 15

Kesepakatan Mimbar Sarasehan Adalah keputusan yang disepakati antara kelompok tani andalan dengan pemerintah mengenai

Kesepakatan Mimbar Sarasehan Adalah keputusan yang disepakati antara kelompok tani andalan dengan pemerintah mengenai sesuatu pemecahan masalah Kesepakatan dirumuskan secara tertulis oleh panitera mimbar sarasehan disyahkan oleh kedua belah pihak untuk dilaksanakan oleh masing-masing sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggungjawab 10: 15

Panitera Mimbar Sarasehan § § Adalah pejabat pertanian yang melayani kegiatan mimbar sarasehan dan

Panitera Mimbar Sarasehan § § Adalah pejabat pertanian yang melayani kegiatan mimbar sarasehan dan sebagai pembina KTNA : Di BPP/BP 3 K ; salah seorang penyuluh Di Kabupaten/Kota; salah seorang kepala seksi dari dinas Tk I Tingkat Provinsi; salah satu kepala dinas yang ditetapkan pemda Tk I Tingkat Nasional; Kepala Pusat Pengembanagan Penyuluhan/ Kepala Badan SDM 10: 15

Peserta Mimbar Sarasehan Kontaktani /Ketua Kelompok KTNA yang dianggap perlu memberi masukan Panitera tetap

Peserta Mimbar Sarasehan Kontaktani /Ketua Kelompok KTNA yang dianggap perlu memberi masukan Panitera tetap Pejabat Pemda Penasehat mimbar saresehan Pejabat yang terkait dengan pokok bahasan/topik/materi 10: 15

Prosedur 1. Pra Pertemuan - Penentuan materi pokok bahasan - Kebijakan baru pemerintah -

Prosedur 1. Pra Pertemuan - Penentuan materi pokok bahasan - Kebijakan baru pemerintah - Umpan balik implementasi kebijakan pemerintah - Inovasi baru yang berpengaruh luas pada usahatani maupun masyarakat umum - Masalah yang mendesak untuk di bahas 10: 15

- Bimbingan penyampaian pesan secara lisan - Penyebaran undangan - Pembagian tugas - Pimpinan

- Bimbingan penyampaian pesan secara lisan - Penyebaran undangan - Pembagian tugas - Pimpinan sidang (KTNA) - Pembicara (penyampai masalah) - Sekretaris (dari panitera) - Pembicara bisa lebih dari satu orang - Ketua dan sekretaris merumuskan kesepakatan bersama - Penataan ruangan - Penyiapan rambu-rambu - Monitoring dan evaluasi 10: 15

2. Pada saat pertemuan - Peran pembawa acara terutama dalam pengaturan waktu - Teknik

2. Pada saat pertemuan - Peran pembawa acara terutama dalam pengaturan waktu - Teknik penyampaian pesan - Pemanfaatan waktu dialog yang kondusif dan rileks - Pengemasan hasil mimbar sarasehan berbentuk kesepakatan yang merupakan produk hukum yang mengikat - Monitoring dan evaluasi 10: 15

3. Pasca Pertemuan - Pelaporan dan penyebarluasan rumusan hasil mimbar sarasehan - Bimbingan penyuluh

3. Pasca Pertemuan - Pelaporan dan penyebarluasan rumusan hasil mimbar sarasehan - Bimbingan penyuluh dalam penyebarluasan hasil mimbar sarasehan - Monitoring dan evaluasi perkembangan penerapan kesepakatan hasil mimbar sarasehan 10: 15

10: 15

10: 15