METODE Penelitian sosial TANTANGAN PROFESI KEPENDIDIKAN BAGAIMANA TANTANGAN
METODE Penelitian sosial TANTANGAN PROFESI KEPENDIDIKAN
BAGAIMANA TANTANGAN MAKRO profesi guru kedepan ? EKONOMI LAMA EKONOMI KINI (OLD ECONOMY) (NEW ECONOMY) KNOWLEDGE INTELLECTUAL PROPERTY REPUTASI BRANDS PEOPLE TALENT RELATIONSHIP NETWORKS PERTANIAN (AGRICULTURAL) INDUSTRI (INDUSTRIAL) INFORMASI (INFORMATION) TEKNOLOGI INFORMASI KNOWLEDGE RESOURCE VITAL
MENGAPA HUMAN RESOURCE SANGAT VITAL KEUNGGULAN BERSAING COMPARATIVE COMPETITIVE ADVANTAGE
Keeratan profesi guru dan sekolah There is little school development without teacher development, and there is little teacher development without schools development (Hopkins, 1993)
D 0 SEN ADALAH JABATAN PROFESI PROFESIONAL : KEMAMPUAN DALAM MENGERJAKAN TUGASNYA DENGAN MEMEGANG ETIKA KERJA INDEPENDENT, CEPAT, TEPAT, EFESIEN DAN INOVATIF DIDASARKAN PADA PRINSIP LAYANAN PRIMA DIDASARKAN PADA UNSUR-UNSUR ILMU ATAU TEORI SISTEMATIS KEWENANGAN PROFESIONAL PENGAKUAN MASYARAKAT DAN KODE ETIK REGULATIF
APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENJADI PROFESIONAL MELAKUKAN : “DO IT” PROFESIONALISMENYA IMPROVEMENT TO IMPROVEMENT (PILAR PENDIDIKAN) 1. TRAMPIL DALAM MEMPEROLEH PENGETAHUAN ( LEARNING TO KNOW) 2. KETRAMPILAN DALAM MENGEMBANGKAN JATI DIRI (LEARNING TO BE) 3. KETRAMPILAN DALAM PELAKSAAN TUGAS-TUGAS TERTENTU (LEARNING TO DO) 4. KETRAMPILAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN SESAMA SECARA HARMONIS (LEARNING TO LIVE TOGETHER)
George E. P Box seorang tokoh statistika modern menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana untuk mewujudkan proses berpikir (belajar) yang berupa ite-rasi berencana antara teori dan praktek. Hal ini dapat diartikan bahwa proses penemuan / penelitian adalah suatu proses berpikir dari pengalaman melalui pendekatan dedukasi dan induksi secara berkelanjutan.
HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN As Einstein has repeatedly emphasized, Science must strart with Facts and end with facts, no matter what theoretical structures it builds in between. First of all the scientist is an observer. Next the tries to describe in complete generality what he saw, and whaat the expects to see in the future. Next he makes predictions on the basis of his theories, which he checks against faacts again.
Data {facts, phenomena} Deduction induction deduction induction Hypothesis { conjecture, model, theory } Proses berpikir sebagai iterasi antara teori dan praktek (G. E. P. Box)
Ilmu (Sain) Pengetahuan tentang fakta (natura, sosial) Berlaku Deduktif Sistematik Metodologis Logis Ada logika sendiri Analitis Empiris / fakta
Etika penulisan karya ilmiah Norma atau kode etik yang harus diperhatikan dalam penulisan karya yang berkaitan dengan kejujuran dalam pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, sumber data atau informan. l Hindari plagiat, pencurian, tindakan kecurangan, pengakuan tulisan, pendapat
Research Design Quantitative Experimental ØTrue experimental ØQuasi-experimental ØSingle subject Nonexperimental ØDescriptive ØComparative ØCorrelational ØSurvey ØEx post facto Research Design Mixed Methods ØExplanatory ØExploratory ØTriangulation Qualitative Interactive Noninteractive ØEthnographic ØConcept analysis ØPhenomenologic ØHistorical analysis ØCase study ØGrounded theory ØCritical studies
METODE PENELITIAN KUANTITAIF Eksperimental Noneksperimen Eksperiment al murni Eksperiment al kuasi Subjek tunggal tal Deskriptif Komparatif Korelasional Survai Ekspos Fakto Tindakan Penelitian dan Pengembangan KUALITATIF Interaktif Noninteraktif Etnografis Historis Fenomeno logis Studi kasus Teori dasar Studi kritis Analisis konsep Analisis kebijakan Analisis historis
Pendekatan kuantitatif dan kualitatif l Dalam wacana metodologi penelitian, umumnya diakui terdapat dua paradigma utama dalam metodologi penelitian yakni paradigma positivistik (penelitian kuantitatif) dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif)
RESEARCH PROCESS Seek spesific descriptive THEORY KNOWLEDGE Knowledge Lack New Idea Analytic Interference-conceptual hypothesis Develop conceptual hupothesis Conclusions Interpretations Develop operational Hypothesis (testable conjecttures) Accept/reject Study hypothesis Design study Collect Analyze data
Penelitian kuantitatif l Penelitian dengan pendekatan kuantitatif lebih mementingkan variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. l Reliabilitas dan validitas adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas penelitian dan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. l Penelitian ini membutuhkan hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan berikutnya, seperti teknik analisa dan formula statistik yang digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik, bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
Karakter Metode kuantitatif l Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian. Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal l Reduksi data menjadi angka-angka. Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian l Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik l Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci)sampling random. Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal l Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur. Menyimpulkan hasil menggunakan statistik l Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis l Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)
DESIGNING QUANTITATIVE RESEARCH 18
Penelitian kualitatif l Bogdan Taylor (1992: 21 -22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. l Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.
Karakter Metode kualitatif. Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian. Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung. Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan. Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan. Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi. Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif. Sampling purposive. Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern. Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata. Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan. Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)
Ilmu Alam Ilmu dalam arti sebenarnya ? Ilmu Sosial
Perbedaan ilmu alam & ilmu sosial PERBEDAAN Ilmu Alam Ilmu Sosial Obyek -Fisik Umum -Variabel kecil -Dapat diukur -Kompleks -Variabel banyak -Bingungkan peneliti Kesukaran Pengamatan -Setiap waktu -Secara langsung -Tidak mesti -Tidak langsung -Bisa langsung banyak kesulitan (ada fakta sosial tak terjamah pengamatan) HAL Terulangnya -Setiap waktu bisa diulang Obyek Telaahan -UNIK sukar terulang (peristiwa sama tapi banyak variasi)
Hubungan -Gejala fisik (kimia) Ahli & Obyek benda mati (tak ada perasaan) -Tak ada hubungan emosional -Kesimpulan umum tak ubah karakteristik obyek -Obyek manusia punya keinginan, tujuan, pilihan (perasaan) -Ada hubungan emosional -Kesimpulan umum bisa ubah karakteristik obyek
REALITAS VARIABEL DALAM DUNIA KEALAMAN DAN SOSIAL Independent Variables Moderator Variables Control Variables Intervening Variables Dependent Variables
DESIGN PENELITIAN DALAM PRESPEKTIF ASPEK WAKTU
BEBERAPA MODEL DESIGN DALAM PENELITIAN l l l 1. PENELITIAN DISKRIPTIF 2. Penelitian korelasional 3. penelitian kausal komparatif 4. PENELITIAN EKSPERIMEN 6. penelitian pengembangan 7. PENELITIAN TINDAKAN /TINDAKANKELAS
Penelitian diskriptif l Merupakan penelitian yang bertujuan mendiskripsikan, atau menggambakan secara sistematis suatu fenomena, fakta-fakta, gejala , peristiwa sebagaimana adanya secara akurat dengan interpretasi yang tepat 1. Menjawab Permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi yang masih terasakan (in) secara akurat terhadap fenomena, Karakteristik Individual, Situasi atau Kelompok 2. mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini, menemukan Makna Baru, Menentukan Frekuensi Kejadian tertentu atau klasifikasi informasi. 3. Memfokuskan pada aspek 2 tertentu dan sering yang cenderung menunjukan hubungan antar variabel
CONTOH Penelitian diskriptif l Penelitian tentang tingkat kepuasan guru terhadap penilaian sertifikasi guru. l Penelitian motivasi guru dalam mengikuti pelatihan karya ilmiah ditinjau dari asal lembaga, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi. l Pada penelitian deskriptif, data diperoleh secara ekspos fakto, bukan dari datanya suatu perlakuan. Bila data diperoleh akibat adanya perlakukan maka kegiatan ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen.
PENELITIAN EKSPERIMENTASI TUJUAN : MENGKAJI KEMUNGKINAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT MELALUI PERLAKUAN TERTENTU PADA SATU ATAU LEBIH KELOMPOK EKSPERIMEN DAN MEMPERBANDINGKAN HASILNYA TERHADAP SATU ATAU LEBIH KELOMPOK KONTROL YANG TIDAK DIKENAI PERLAKUAN
CIRI SEDERHANA EKSPERIMEN l 1. ADA MANIPULASI VARIABEL BEBAS l 2. VARIABEL LAIN DIPERTAHANKAN KECUALI VARIABEL BEBAS l 3. PENGARUH VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT DIAMATI.
EKPERIMENTASI MEMPUNYAI PRINSIP l 1. REPLIKASI. l 2. RANDOMISASI l 3. PERLAKUAN BANDING l 4. KONTROL (PENGENDALIAN)
Exsperiment Design l 1. True exsperiment l 2. Quasi exsperiment l 3. Pra eksperiment
CONTOH : penelitian eksperimen l PENELITI PENDIDIKAN MEMUTUSKAN MENGUJI HIPOTESIS : l BAHWA PRESTASI AKADEMIK DI BIDANG MATEMATIK AKAN DAPAT DITINGKATKAN OLEH PENERAPAN METODE “MASTERY LEARNING” DARIPADA METODE TRADISIONAL (t).
PENELITIAN KORELASIONAL TUJUAN : MENGKAJI SEBERAPA KUAT VARIAN PADA SUATU FAKTOR TERKAIT /BERHUBUNGAN DENGAN VARIAN PADA SATU ATAU LEBIH FAKTOR LAIN BERDASARKAN KOEFISIEN KORELASI. CIRI : l 1. memungkinkan mengukur sejumlah variabel dan hubungannya l secara simultan (cocok untuk masalah sosial), variabel l yang dihubungkan bisa cukup rumit dimana penelitian ekperimen l tidak bisa dilakukan atau tidak bisa dimanipulasikan. l 2. Tidak artifisial atau bersifat realitis artinya dapat mengukur l hubungan antar variabel secara serentak dalam keadaan realistik l 3. Perolehnya adalah taraf kuat tidaknya hubungan antar variabel l 4. Koefisien korelasi tidak menunjukan hubungan sebab akibat.
KELEMAHAN penelitian korelasional l 1. Hasil indentifikasi tidak menunjukan sebab akibat l 2. Dalam proses tidak tertib atau akurat karena tiak adanya kontrol variabel independent l 3. Bisa jadi pola hubungan kabur sebagai akibat kemungkinan studi l “short gun approach”
CATATAN POKOK Penelitian Korelasi l (1) KEJELASAN kerangka teori yang menunjang ada tidaknya hubungan di antara variabel, (2) VALIDITAS DAN RELIABLITAS instrumen digunakan, dan (3) PEMAHAMAN TERHADAP POPOLASI DAN jumlah sampel. l CONTOH : l Hubungan antara kemampuan pembelajaran IPA, dengan hasil belajar, tingkat pendidikan , pengalaman mengajar, intensitas mengikuti penataran bagi guru SDN. l seorang guru menerapkan metode baru dalam proses pembelajarannya, ia ingin mengetahui apakah sikap siswa terhadap metode baru tersebut berkorelasi dengan hasil belajar. l Hal yang ingin dikaji sebenarnya adalah pengaruh dari penerapan metode pembelajaran. l Kesalahan umum pada penelitian ini guru tidak dikaitkan dengan tindakan/ kegiatan pembelajaran. Ia hanya mengkorelasikan variabel-variabel dalam diri siswa dengan hasil belajar, atau antara hasil belajar mata pelajaran dan satu dengan yang lainnya. l Penelitian semacam itu kurang memberikan manfaat terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
PENELITAN KAUSAL-KOMPARATIF (CAUSAL-COMPARATIVE RESEARCH) TUJUAN : l MENGKAJI PELUANG ATAU KEMUNGKINAN HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT l DENGAN CARA : l MENGINDENTIFIKASI AMATAN FAKTOR AKIBAT YANG ADA , DAN MENCARI KEMBALI FAKTOR YANG DIDUGA SEBAGAI PENYEBAB.
CIRI : l Bersifat expost facto (retrospective) yaitu data dikumpulkan setelah kejadian lewat, penelitian mengambil satu atau lebih sebagai variabel bebas, dan : l mengkaji kembali masa lampau untuk mencari sebab akibat l Saling hubungan dan maknanya
Penelitian pengembangan l Merupakan penelitian terapan yang diharapkan bersifat “komersial” seperti rancang bangun, pembuatan model, produk, merupakan pendekatan untuk mencari pilihan terbaik dalam mencapai tujuan tertentu dengan mengsikluskan proses mulai dari permasalahan sampai pada target pengembangan.
Penelitian pengembangan l Pemikiran pengembangan terhadap permasalahan, mengevaluasi, melakukan treament, modifikasi berkelanjutan, merefleksi berkelanjutan kearah kinerja profesional atau produk. l. produk yang dihasilkan dapat berupa model prosedur, konseptual, model teoritik hasil perubahan model hubungan atau siklus.
Tujuan penelitian Pengembangan l Model/produk dapat diaplikasikan l Model/produk diaplikasikan artinya perlu dianalisis berdasarkan data lapang. l Contoh dalam pembelajaran. Penerapan model pengembangan Elaborasi pada mata pelajaram sains Berbasis kompetensi disekolah dasar Negeri.
PENELITIAN TINDAKAN/ ACTION RESEARCH l Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu, dengan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif, yang diharapkan akan memecahkan masalah yang dihadapi.
Rangkaian pertanyaan yang sangat bergunakan bagi penelitian tindakan l Dapatkah saya meningkatkan praktik saya menjadi semakin efektif l Dapatkah saya meningkatkan pemahaman tentang praktik sehingga menjadi lebih tepat l Dapatkah saya menggunakan pengetahuan dan pengaruh untuk menghatkan situasi
Research Design l Contoh: program inservice training untuk melatih para orthopaedagog bekerja untuk menangani anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah, untuk menyusun program penjajagan perencanaan dan pelaksanaan terpadu. Ciri-cirinya: l praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dan dunia kerja. l fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama maju penelitiannya dan mengorbankan control untuk kepentingan on d’spat experimentation and inovasi. l cara penelitian empiris, mendasarkan pada observasi actual dan data mengenai tingkah laku, tidak berdasar pada pendapat subjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau. l penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah karena validitas internal dan eksternalnya lemah. l Tujuan penelitian action research adalah situasional, sampelnya terbatas dan kurang representative serta control variable bebasnya sangat kecil.
Penelitian Tindakan kelas (PTK) l Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut 'penelitian tindakan kelas' atau PTK. l Penelitian ini dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal. Penelitian tindakan kelas (PTK) bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan secara langsung gayut (relevan) dengan situasi nyata dalam dunia kerja
siklus penelitian tindakan kelas Merencanakan Melakukan tindakan Refleksi Mengamati
PTK (CAR) l PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas l PTK adalah tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik dari yang biasa dilakukan l Tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata di kelas, memperbaiki mutu pembelajaran, sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut tidak dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan l Sumber: suharjono
SYARAT l Harus ada kegiatan dalam pengembangan profesi guru l UNTUK MENINGKATKAN MUTU SISWA, jadi SUBJEKNYA HARUS SISWA l Dilakukan Guru yang bersangkutan, atau bersama teman guru lain l Sumber: suharjono
Ciri Khusus PTK l Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action) yang nyata l Tindakan itu dilakukan melalui kegiatan PBM yang dilakukan guru l Untuk memecahkan permasalahan praktis
PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut l l l l l Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian. Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2 -3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya. Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip. Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula. Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti. Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian. Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar. Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian. Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit. Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.
Tujuan PTK sebagai berikut l Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. l Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. l Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu. l Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. l Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. l Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru. l Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Manfaat PTK l Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah. l Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme dan karir guru. l Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran. l Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa. l Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan. l Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
Prosedur Pelaksanaan PTK l 1. Menyusun proposal PTK l 2. Melaksanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas l 3. Menganalisis data l 4. Menulis laporan PTK
l 1. Menyusun proposal PTK. (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
2. Melaksanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
3. Menganalisis data l Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran. l
Menulis laporan PTK l Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK.
Reading Research Reports Quantitative ØAbstract ØIntroduction ØResearh problem or purpose ØReview of literature ØResearch hypothesis or question ØMethodology ØResults ØDiscussion, implications, and conclutions ØReferences Reading Research Evaluating Research Qualitative ØIntroduction ØMethodology ØFindings and interpretations ØConclutions ØRefences
PRA KUIS METODOLOGI PENELITIAN 1. Apa yang saudara ketahui mengenai pendekatan kuantitatif, kualitatif 2. Apakah yang anda ketahui mengenai variabel dan Hipotesis 3. Apa yang saudara ketahui mengenai Desain Eksperimen dan Non Eksperimen 4. Apa yang akan saudara teliti untuk tesis saudara 5. Prosedur /desain apa yang akan saudara lakukan untuk melakukan penelitian tersebut?
- Slides: 60