METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1 1 Kerangka

  • Slides: 30
Download presentation
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1 - 1

METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1 - 1

. Kerangka Teoritik dan Pengukuran Construct (Variabe Bagaimana variabel diukur ? ? Berbagai obyek

. Kerangka Teoritik dan Pengukuran Construct (Variabe Bagaimana variabel diukur ? ? Berbagai obyek dapat diukur dengan mudah : Misalnya : Berapa tinggi badan saudara? , Berapa lama saudara telah b Apa jabatan saudara ? , Berapa usia saudara ? Jawaban pertanyaan diatas : memiliki alat pengukuran yang sesuai dan obyektif. Bagaimana apabila pertanyaan : • Bagaimana perasaan (feelings) anda setelah mengikuti kegiatan • Bagaimana sikap (attitudes) mahasiswa gunadarma terhadap pe proses pembelajaran? • Bagaimana persepsi (perceptions) mahasiswa terhadap pengaja Pertanyaan diatas sukar untuk dijawab dan diukur karena bersifat a 1 - 2

Salah satu cara yang dilakukan adalah mengurangi karakteristik yang abstrak dari konsep-konsep seperti motivasi,

Salah satu cara yang dilakukan adalah mengurangi karakteristik yang abstrak dari konsep-konsep seperti motivasi, keterlibatan (involvement), kepuasan (Satisfactions), perilaku konsumen (consumer behavior) dll. Misalnya : Konsep kecenderungan perilaku konsumen dalam pembelian bersifat abstrak. Tetapi kita dapat menduga kecenderungan perilaku tersebut dari apa yang akan dilakukan konsumen. Misalnya : • Apakah konsumen tersebut mengatakan hal-hal positif mengenai produk atau merk kepada orang lain ? • Apakah konsumen merekomendasikan produk/merk tersebut kepada orang yang meminta pendapatnya? • Apakah mendorong teman-temannya atau kenalannya untuk membeli produk tersebut? 1 - 3

Pengertian Pengukuran variabel (jika dipahami dari sisi variabel) adalah proses menghubungkan konsep dengan fakta

Pengertian Pengukuran variabel (jika dipahami dari sisi variabel) adalah proses menghubungkan konsep dengan fakta empirik (realitas). Jika dipahami dari sisi fakta, pengukuran variabel adalah pemberian bilangan atau simbol pada peristiwa empirik menurut aturan yang ditetapkan. Misalnya : Aturan: ‘P’ untuk pria dan ‘W’ untuk Wanita Aturan : Beri ’ 5’ untuk sangat setuju, Beri ‘ 4’ untuk setuju Beri ‘ 3’ untuk netral, Beri ‘ 2’ untuk tidak setuju Beri ‘ 1’ untuk sangat tidak setuju Pengukuran variabel lebih berguna untuk variabel yang bersifat abstrak seperti sikap, motivasi, kinerja dll. Untuk variabel seperti ini pengukuran tidak dapat secara 1 - 4

Untuk membedakan perusahaan yang melakukan perataan laba dan yang tidak melakukan perataan laba, digunakan

Untuk membedakan perusahaan yang melakukan perataan laba dan yang tidak melakukan perataan laba, digunakan proksi ”Indeks Eckel (1981)”, dikutip assih dan Gudono. Kalau ingin mengetahui partisipasi penyusunan anggaran oleh manajer diperlakukan pengukuran secara tidak langasung melalui indikan-indikan: - Seberapa banyak keterlibatan manajer dalam penyusunan unsur-unsur anggaran - Kepuasan terhadap finalisasi anggaran - Seberapa penting pendapat manajer dalam penyusunan anggaran (Kren, 1992) Pengukuran yang baik adalah pengukuran yang bisa menghasilkan isomorphism yaitu terjadi kesamaan antara realitas atau fakta yang diteliti dengan nilai yang diperoleh 1 - 5

Sebagai contoh: Pengukuran variabel partisipasi penyusunan anggaran di atas terhadap 4 orang manajer digunakan

Sebagai contoh: Pengukuran variabel partisipasi penyusunan anggaran di atas terhadap 4 orang manajer digunakan instrumen berskala 7 (1, 2, . . . 7). Sedangkan nilai partisipasi sesungguhnya adalah 1, 3, 6 dan 8. Pengukuran ini tidak menghasilkan isomorphism, karena terdapat nilai 8 yang tidak ada dalam instrumen pengukur. Proses pengukuran di atas adalah melalui tahap-tahap mendefinisikan konsep secara konstitutif dan operasional Definisi konsep meliputi definisi konstitutif dan operasional (Kerlinger, 1975). Definisi konstitutif adalah mendefinisikan konsep dengan konstruk lain. Contoh : Partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah seberapa jauh keterlibatan manajer di dalam 1 - 6

Definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan memspesifikasikan kegiatan atau tindakan

Definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan memspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang dperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya. Definisi operasional partisipasi: Partisipasi penyusunan anggaran diukur dengan pemeringkatan diri (self-rating) manajer pada skala pengukur tujuh point terhadap 6 unsur partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran, revisi anggaran, diskusi dengan atas inisiatif manajer, diskusi dengan atas inisiatif atasan manajer, penyusunan anggaran final dan kontribusi manajer (Milani , 1975) Definisi Operasional Eksperimental: Definisi information asymetry oleh fisher et al (2002) 1 - 7

Fisher et al mendefinisikan variabel tersebut sebagai tahu tidaknya subyek eksperimen (bertindak sebagai bawahan)

Fisher et al mendefinisikan variabel tersebut sebagai tahu tidaknya subyek eksperimen (bertindak sebagai bawahan) atas usulan dan tanggapan usulan anggaran bawahan lain, tanggapan anggaran supervisor (subyek ekspermen lain) kepada bawahan lain, dan jumlah anggaran final bawahan lain dan kinerja selama sesi negosiasi. Fisher et al menguraikan rincian tindakan dalam memanipulasi variabel tersebut dengan membagi subyek eksperimen ke dalam subyek yang memiliki information asymetry rendah dan subyek yang memiliki information asymetry tinggi. 1 - 8

B. Instrumen Pengukur Variabel Sebagian besar langkah dalam proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi

B. Instrumen Pengukur Variabel Sebagian besar langkah dalam proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (sekunder, tertier). Mekanisme pengumpulan informasi dalam penelitian sosial dilakukan secara langsung dengan berbagai cara yang antara lain melalui teknik wawancara (baik secara langsung maupun telepon), survey pengamatan dan angket. Teknik wawancara dilakukan dengan mendatangi secara langsung para responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya (bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat si responden). 1 - 9

B. Instrumen Pengukur Variabel Teknik survey dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan

B. Instrumen Pengukur Variabel Teknik survey dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kemudian responden didatangi oleh pencacah untuk menanyakan informasi yang diminta serta dicatat dalam daftar kuesioner yang telah disiapkan. Teknik angket dilakukan dengan meminta informasi dari responden mengenai sesuatu masalah dengan sukarela. (Perbedaan antara teknik angket dan survey terletak pada penentuan responden yang memang tidak akan sama). Apapun teknik pengumpulan informasi yang dipilih, penelitian sosial yang melibatkan banyak orang membutuhkan instrumen penelitian yang akan digunakan 1 - 10 dalam pengumpulan informasi dari responden.

B. Instrumen Pengukur Variabel Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang dipergunakan untuk memperoleh, mengolah

B. Instrumen Pengukur Variabel Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang dipergunakan untuk memperoleh, mengolah dan mengintepretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan pada penelitian yang lain, karena setiap penelitian memiliki ke-khas-an penelitian tersendiri. Kegunaan instrumen penelitian: 1). Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden, 2). Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara 1 - 11 3). Sebagai alat evaluasi performance pekerjaan staff

Instrumen pengukur variabel (instrumen) biasanya digunakan dalam berbagai desain penelitian, kecuali dalam event studi,

Instrumen pengukur variabel (instrumen) biasanya digunakan dalam berbagai desain penelitian, kecuali dalam event studi, content analysis dan sosiometri, karena ukuran variabel sudah berfungsi sebagai instrumen. Instrumen secara garis besar bisa dibedakan ke dalam test dan skala (kerlinger, 1973). Test adalah suatu prosedur sistematis pengujian individu dengan pemberian seperangkat rancangan stimuli dan pemberian bilangan atau seperangkat bilangan terhadap respon yang timbul dari stimuli tersebut. (contoh: projective test, intelegence test, aptitude test dll). Skala adalah seperangkat simbol atau bilangan yan dirancang sedemikian sehingga dengan simbol atau bilangan tersebut dapa diberikan berdasarkan suatu aturan kepada individu atau perilakunya yang sedang diukur. 1 - 12 à dilihat dari sisi cara subyek penelitian atau responden

C. Kriteria Instrumen yang baik Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun

C. Kriteria Instrumen yang baik Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya. Validitas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau pengaruh dalam desain penelitian yang dilakukan. Validitas Eksternal adalah berkenaan dengan kemampuan digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau peristiwa lain. Ancaman yang mempengaruhi validitas internal adalah history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects, statistical regression, dan mortality. Ancaman yang mempengaruhi validitas eksternal adalah 1 - 13

Bagaimana membuat instrumen yang baik ? ? Kriteria instrumen yang baik (Sevilla 1988) :

Bagaimana membuat instrumen yang baik ? ? Kriteria instrumen yang baik (Sevilla 1988) : 1. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas suatu skor dari suatu instrumen pengukur. 2. Validitas Adalah ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki kemampuan mengukur apa yang seharusnya diukur. 1 - 14

Tiga macam Validitas Pengukuran Macam Validitas Content validity Construct validity a. Convergent validity a.

Tiga macam Validitas Pengukuran Macam Validitas Content validity Construct validity a. Convergent validity a. Discriminat validity Criterion –related validity a. Predictive validity a. Concurrent validity Pengertian Kemampuan butir-butir pernyataan dalam instrumen mewakili semua unsur dimensi konsep yang sedang diteliti Kesesuaian instrumen dengan teori tentang konsep yang diteliti. a. Tingkat korelasi antara dua instrumen pengukur konsep yang sama b. Kerendahan tingkat korelasi instrumen dengan konsep yang diprediksi secara teori tidak berkorelasi Kemampuan instrumen memprediksi criterion vriabel. a. Kemampuan instrumen criterion variable asa datang memprediksi b. Kemampuan instrumen memprediksi criterion variable yang diukur pada waktu yang 1 - 15 sama dengan variabel yang diteliti (instrumen

Bagaimana membuat instrumen yang baik ? ? 3. Sensitivitas Adalah sebagai kemampuan suatu instrumen

Bagaimana membuat instrumen yang baik ? ? 3. Sensitivitas Adalah sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk masalah penelitian. (biasanya terpenuhi bila derajat validitas dan reliabilitas instrumen tinggi) 4. Obyektivitas Adalah derajat pengukuran instrumen bebas dari pendapat penilaian subyektif, bebas dari bias, dan perasaan orang-orang yang menggunakan tes. 5. Fisibilitas Berkaitan dengan aspek-aspek ketrampilan, penggunaan sumberdaya, dan waktu. 1 - 16

Langkah penyusunan instrumen (Suharsimi, 1993) 1. Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari

Langkah penyusunan instrumen (Suharsimi, 1993) 1. Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari judul). 2. Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel yang diketahui dari teori atau penelitian terdahulu. Misalnya : variabel kepuasan kerja. Menurut teori atau pendapat para ahli kepuasan kerja seorang karyawan ditentukan oleh lima sub variabel yaitu: kepuasan terhadap mutu pekerjaan, promosi, kepenyeliaan, hubungan dengan rekan sekerja dan gaji. 3. Sub variabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator jika ada. Misalnya : sub variabel gaji. Indikatornya adalah gaji 1 - 17

Langkah penyusunan instrumen (Suharsimi, 1993) 5. Apabila jika sub indikator masih dapat dibagi lagi

Langkah penyusunan instrumen (Suharsimi, 1993) 5. Apabila jika sub indikator masih dapat dibagi lagi menjadi komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan dan sebaiknya tersusun menurut hierarki agar mudah dipakai dalam analisis berikutnya Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan, pada gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen seperti angket (kuesioner). 1 - 18

Metode /Teknik Pengumpulan Data Jenis data dilihat dari cara memperolehnya: Data Primer Data Sekunder

Metode /Teknik Pengumpulan Data Jenis data dilihat dari cara memperolehnya: Data Primer Data Sekunder Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan peneliti: ( Efferin, 2004) • Wawancara (interview) • Kuesioner (questionnaire) • Dokumentasi (documentations) • Observasi (observation) 1 - 19

3. 1 Wawancara (interview) Jenis wawancara : • Structured interview • Unstructured interview Materi

3. 1 Wawancara (interview) Jenis wawancara : • Structured interview • Unstructured interview Materi yang ingin diketahui peneliti adalah materi yang memerlukan pendapat pribadi, atau sesuatu yang memelukan klarifikasi dan investigasi lebih jauh, sehingga peneliti memerlukan berbagai pertanyaan pendahuluan (preliminary questions) terhadap setiap responden yang bentuknya antara satu responden dengan yang lainnya berbeda. Fungsi preliminary questions adalah untuk membuka komunikasi (ice breaking) serta mempersiapkan responden terhadap pertanyaan utama yang akan dilakukan setelah peneliti mendapatkan respon dari preliminary questions. 1 - 20

3. 2 Questionaire Merupakan teknik yang paling sederhana. Peneliti perlu memperhatikan hal -hal :

3. 2 Questionaire Merupakan teknik yang paling sederhana. Peneliti perlu memperhatikan hal -hal : berupaya sedapat mungkin mempersingkat questionnaire (menanyakan hal yang penting), kmenggunakan kalimat yang sesuai dengan situasi dan kondisi responden. 3. 3 Documentation Dokumentation adalah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dokumen yang dimiliki oleh organisasi terpilih sebagai objek penelititan, atau data dari individu sebagai objek penelititan. 3. 4 Observation Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Teknik ini 1 - 21 mengharuskan peneliti melakukan pengamatan secara

Metode pengumpulan data (Umar, 2001): • Metode pengamatan • Metode test • Metode Pertanyaan

Metode pengumpulan data (Umar, 2001): • Metode pengamatan • Metode test • Metode Pertanyaan Kriteria pertanyaan yang efektif menurut fox yang dikutip Sevilla (1988) terdiri atas: • Kejelasan bahasa yang digunakan • Ketegasan isi dan periode waktu • Bertujuan tunggal • Bebas dari asumsi • Bebas dari saran • Kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa 1 - 22

4. Teknik membuat skala Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu,

4. Teknik membuat skala Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju - tidak setuju, senang - tidak senang, dan baik - tidak baik. Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu bisa 3, 5, 7 (agar dapat menampung kategori yang netral) atau memasukkan kategori “tidak tahu”. Langkah-langkah penyusunan skala likert: 1. Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau tidak positif). 2. Berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada 1 - 23

Langkah-langkah penyusunan skala likert: 3. Respons dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka

Langkah-langkah penyusunan skala likert: 3. Respons dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga respon yang berada posisi yang sama akan menerima secara konsisiten nilai angka yang selalu sama. 4. Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dipakai dalam penelitian, patokannya adalah : Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh responden dan pernyataan responden yang secara total tidak menunjukkan korelasi yang substansial dengan nilai totalnya. 5. Pernyataan – pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk skala likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuesioner baru untuk pengumpulan data berikutnya. 1 - 24

Skala Guttman hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel yang memiliki beberapa dimensi, selain

Skala Guttman hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel yang memiliki beberapa dimensi, selain itu skala inipun merupakan bentuk skala yang kumulatif. Skala Guttman mengatakan bahwa suatu atribut universal mempunyai dimensi satu jika atribut ini menghasilkan suatu skala kumulatif yang paling tidak mendekati perfek, yaitu jika semua respon dapat diatur sama seperti pola berikut ini Skor 4 3 2 1 0 4 x setuju 3 x x 2 x x x 1 x x Skor 0 1 2 3 4 Tidak setuju 4 3 2 x x x 1 x x Dalam skala guttman terdapat indikator untuk menujukkan apakah skala ini dapat digunakan atau tidak. Indikator adalah tersebut adalah Koefisien Reprodusibilitas dan Koefisien skalabilitas. 1 - 25

Koefisien reprodusibilitas adalah suatu besaran yang mengukur derajat ketepatan alat ukur yang dibuat (daftar

Koefisien reprodusibilitas adalah suatu besaran yang mengukur derajat ketepatan alat ukur yang dibuat (daftar pertanyaan) Skalan Guttman menghendaki nilai koefisien reprodusibilitas > 0. 90 Koefisien skalabilitas merupakan skala yang mengukur apakah penyimpangan pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang dapat ditaoleli. Skalan Guttman menghendaki nilai koefisien Skalabilitans > 0. 60 Rumus koef skalabilitas reprodusibilitas Ks = 1 – (e/p) Kr = 1 – (e/n) Ks = koefisien skalabilitas Kr = koefisien e = jumlah error reprodusibilitas p = jumlak kesalahan e = jumlah error terjadi 1 - 26 n = total kemungkinan

Contoh Kasus: 1. Susunan pertanyaan: • Apakah kebutuhan sosialisasi anda terpenuhi • Apakah kebutuhan

Contoh Kasus: 1. Susunan pertanyaan: • Apakah kebutuhan sosialisasi anda terpenuhi • Apakah kebutuhan sandang, pangan, papan anda terpenuhi • Apakah kebutuhan aktualisasi anda terpenuhi • Apakah kebutuhan akan rasa aman anda terpenuhi • Apakah kebutuhan akan penghargaan anda terpenuhi 2. Kumpulan jawaban dan susun dalam skala guttman Kr = 0, 94 (skala Responden Pertanyaan 5 4 2 3 1 Total guttman dapat A 1 X X A 2 X X digunakan kr > A 3 X X A 4 X X 0. 90) A 5 X X A 6 A 7 A 8 A 9 A 10 Total ”ya” Total error X X X 9 1 X X 8 1 X X 7 1 X X X 7 0 X X X 6 0 37 3 Ks = 0, 64 (skala gutman tidak dapat digunakan krn ks < 0. 60) 1 - 27

Cara membuat kuesioner Komponen inti kuesioner, Emory (1995): • Subyek • Adanya ajakan •

Cara membuat kuesioner Komponen inti kuesioner, Emory (1995): • Subyek • Adanya ajakan • Adanya petunjuk pengisian kuesioner • Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup ataupun terbuka. 1 - 28

Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi, berupa blangko-blangko untuk mencatat suatu

Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi, berupa blangko-blangko untuk mencatat suatu transaksi. Formulir yang telah diisi dan dijadikan arsip dinamakan dokumen. Formulir dapat digolongkan berdasarkan tujuan penggunaannya, misalnya minta dilakukannya tindakan, bukti permintaan, penawaran dll. Kapan formulir diperlukan • Jika kejadian harus dicatat • Jika informasi tertentu harus dicatat berulang kali • Jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama • Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi. 1 - 29

Formulir Faktor dalam merancang formulir. a. siapa yang membutuhkan atau yang mendapatkan informasi dlm

Formulir Faktor dalam merancang formulir. a. siapa yang membutuhkan atau yang mendapatkan informasi dlm formulir b. adakah formulir lain yang sekarang digunakan memiliki informasi yang sama c. elemen apa yang hrs dicantumkan dlm formulir d. apakah formulir tsb memerlukan tulisan tangan atau pemrosean mesin e. apakah formulir tersebut diisi dengan pinsil, tinta, mesin ketik dll f. apakah formulir akan diarsip 1 - 30