METODE BERMAIN PERAN DAN SOSIODRAMA Metode Pengembangan Bahasa
METODE BERMAIN PERAN DAN SOSIODRAMA (Metode Pengembangan Bahasa PAUD) Oleh Dr. Asep Saepudin, M. Pd Dr. Andi Musda, S. S, M. Si Chairunnisa, M. Pd
Tujuan yang hendak dicapai Menerapkan metode bermain peran dan sosiodrama untuk pengembangan bahasa Menjelaskan tentang metode bermain peran dan sosiodrama untuk pengembangan bahasa Memberi contoh penggunaan metode bermain peran dan sosiodrama untuk pengembangan bahasa
PENGERTIAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) Adalah memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya hayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan pengembangan yang dilaksanakan. Merupakan rumpun metode perilaku dalam pengajaran Karakteristiknya: adanya kecenderungan memecah-kan tugas belajar dalam sejumlah perilaku yang berurutan, konkret dan dapat diamati. Secara eksplisit bermain peran dapat ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah yang menyangkut hubungan antarmanusia (human relation problem)
Soegeng Santoso (1995: 2) Bermain peran merujuk kepada dimensi pribadi dan dimensi sosial. Dimensi pribadi, diupayakan membantu anak didik menemukan makna dari lingkungan yang bermanfaat dan dapat memecahkan problem yang dihadapinya dengan bantuan kelompok (peer group) Dimensi sosial: metode ini memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam menganalisis situasi-situasi sosial terutama hubungan antara pribadi mereka.
Konsep peran (role) berakar pada hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Peran diartikan sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan, dan tindakan individu yang ditujukan kepada orang lain. Peran seseorang dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi dan penilaian oleh dirinya dan orang lain Esensi bermain peran ditujukan untuk membantu individu memahami perannya sendiri dan peran yang dimainkan orang lain sekaligus memahami perasaan, sikap, dan nilai-nilai yang mendasarinya.
TUJUAN BERMAIN PERAN Bermain peran dalam proses pembelajaran ditujukan sebagai usaha memecahkan masalah (diri, sosial) melalui serangkaian tindakan pemeranan. Secara eksplisit ditinjau dari tujuan pendidikan, maka diharapkan anak dapat: P Mengeksplorasi perasaan-perasaan P Memperoleh wawasan (insight) tentang sikap, nilai-nilai dan persepsinya. P Mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
TUJUAN BERMAIN PERAN Melatih daya tangkap Melatih anak berbicara lancar Melatih daya konsentrasi Melatih membuat kesimpulan Membantu pengembangan inteligensi Menbantu pengembangan fantasi Menciptakan suasana yang menyenangkan
JENIS KEGIATAN BERMAIN PERAN Bermain peran sebagai pemberi jasa • • dokter Tukang pos Tukang sayur Tukang cukur Dalam pelaksanaannya dapat menggunakan alat • Ruang tamu • Ruang makan • Boneka, dll Kegiatan bermain peran disamping fantasi dan emosi, anak juga belajar berbicara sesuai peran, mendengarkan, dan melihat hubungan antara berbagai peran
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN METODE BERMAIN PERAN ² ² ² ² Siapkan naskah, alat, media, dan kostum yang akan digunakan Terangkan teknik bermain peran secara sederhana bila anak baru pertama kali memainkan peran, beri contoh Beri kebebasan pada anak memilih peran yang disukainya Guru dapat memilih peran sesuai dengan karakteristik anak Menetapkan peran pendengar (anak yang tidak tampil) Menjelaskan masalah dan peranan yang harus dimainkan mereka Memberi saran kalimat yang baik diucapkan oleh pemain Dapat menghentikan bermain peran pada situasi memuncak dan membuka diskusi umum
PERAN GURU Mampu memberikan motivasi: mengajukan pertanyaan dan komentar agar anak mengekspresikan perasaan dan gagasan secara jujur dan bebas Melontarkan masalah Memimpin diskusi Memiliki permeranan Memutuskan kapan adegan dihentikan Membantu merangsang pemeranan Menentukan aspek manakah dalam pemeranan yang perlu dieksplorasi
KAIDAH YANG HARUS DIPERHATIKAN GURU Tidak diperkenankan menilai baik buruk terhadap peran, terutama dalam hal dan pendapat dan perasaan anak ² Harus mampu sebagai dinamisator sehingga mampu mengekplorasi permasalahan dari berbagai dimensi, . Mampu menangkap esensi dan pandangan anak, merefleksikan dan menyesuaikan ² Membuka wawasan anak didik bahwa terdapat berbagai alternatif dalam suatu alur cerita dengan berbagai konsekuensi yang menyertainya ² Mengkaji ketepatan pemecahan masalah. ²
METODE SOSIO DRAMA Adalah suatu cara memainkan peran dalam suatu cerita tertentu yang menuntut integrasi di antara pemerannya. (Depdikbud, 1998: 32) ² Adalah cara mengajar yang memberi kesempatan kepada anak melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu seperti dalam kehidupan masyarakat /kehidupan sosial. (Joeslina Aziz, 1995: 5 dalam Dhinie, dkk) ² Suatu cara mengajar melalui sebuah permainan yang melibatkan anak untuk dapat berperan dapat berhubungan antara peran satu dengan lainnya, dalam suatu peragaan yang dapat memerankan tokoh tertentu dalam kehidupan masyarakat. ²
METODE SOSIO DRAMA Metode ini baik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif, karena terjadi komunikasi timbal balik. ² Terjadi aktivitas berbahasa melalui dialog atau percakapan serta pertunjukkan karakter peran atau tokoh. ²
TUJUAN METODE SOSIO DRAMA Untuk memecahkan suatu masalah dan agar memperoleh kesempatan unuk merasakan perasaan orang lain. ² Dalam mengembangkan kreativitas, metode sosiodrama mampu mendorong anak mencari dan menemukan jawabannya, membuat pertanyaan yang mamebantu memecahkan, memikirkan kembali, membangun kembali, dan menemukan hubungan baru dalam bersosialisasi di masyarakat. ² Kemampuan berbahasa yang dapat ditingkatkan melalui sosiodrama: kemampuan mendengarkan, membaca, menulis, kemampuan untuk berekspresi. ²
MANFAAT METODE SOSIODRAMA ² ² ² Menyalurkan ekspresi anak ke dalam kegiatan yang menyenangkan Mendorong aktivitas, inisiatif dan kreatif sehingga berpartisipasi dalam kegiatan Memahami isi cerita karena ikut bermain Membantu menghilangkan rasa malu, rendah diri, kesenggangan dan kemurungan anak Mengajar anak saling membantu dan bekerja sama dalam permainan sosiodrama dan menimbulkan rasa saling percaya mempercayai satu sama lain atas kesanggupan masing-masing.
TEKNIK PELAKSANAAN Menggunakan teknik dramatisasi Teknik dramatisasi adalah suatu kegiatan di mana anak memainkan peranan orang-orang yang ada di lingkungan atau tokoh dari cerita atau dongeng. ² Bentuk pelaksanaan dramatisasi ada 2 bagian yaitu: ¯ Dramatisasi bebas: dramatisasi yang dilakukan anak atas keinginan sendiri dengan caranya sendiri. ¯ Dramatisasi terpimpin: dramatisasi yang dilakukan anak-anak dengan bimbingan guru (guru menyiapkan cerita berdasarkan tema/subtema) ² ²
LANGKAH PELAKSANAAN DRAMATISASI BEBAS ² ² ² ² Mempersiapkan situasi, media, alat Memberi penjelasan apa yang diharapkan dari sosiodrama yang akan dimainkan Memberi tugas untuk memerankan peran Anak diberikan kesempatan melaksanakan dramatisasi sesuai dengan keinginannya Anak melakukan dramatisasi/memainkan peran dengan cara dan percakapan sendiri Memperhatikan anak yang sedang bicara dengan temannya Memberi penghargaan dan motivasi
LANGKAH PELAKSANAAN DRAMATISASI TERPIMPIN ² ² ² Mempersiapkan alat peraga Menyatakan atau memberi saran cerita yang akan didramatisasi Membagi peran menurut pilihan mereka sendiri Jika anak lupa isi dan jalan cerita guru mengulangi dengan meletakan tekanan pada dialog Membagikan pakaian, alat yang sesuai dengan peran Anak mendramatisasikan
PERAN GURU Sebagai fasilitator ² Membantu memilih masalah/topik ² Menentukan dan menggambarkan situasi ² Menentukan dan menggambarkan peran-peran ² Menentukan sukarelawan untuk memainkan peran ² Menjelaskan tentang masalah yang akan dimainkan ² Meminta pemain memperagakan perannya ² Menghentikan peragaan pada saat mendapat klimak ² Mengarahkan anak mendiskusikan masalah ² Memotivasi untuk mengungkapkan perasaan ² Merangkum pokok permasalahan ² Menyarankan tindak lanjut atau cara memanfaatkan informasi yang diperoleh ² Mengevaluasi pengalaman belajar
APA PERBEDAAN BERMAIN PERAN DAN SOSIODRAMA? BERMAIN PERAN SOSIODRAMA Peran menurut imajinasi anak Peran sudah ditentukan Bebas memilih bermain peran Peran ditentukan Anak diupayakan mengembangkan bahasanya sendiri Dialog sudah diasiapkan Anak bermain tanpa konflik Harus mengkondisikan anak supaya tidak ada konflik
SUMBER BACAAN � Dhini, Nurbiana, dkk. Metode Pengembangan Bahasa Buku Materi Pokok PGTK Modul 1 -12, Jakarta: UT, 2008 � Moeslichatoen. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1999.
- Slides: 21