MENULIS PARAGRAF POKOK BAHASAN 1 Hakikat Paragraf 2
![MENULIS PARAGRAF POKOK BAHASAN 1. Hakikat Paragraf 2. Pikiran Utama dalam Kalimat Topik 3. MENULIS PARAGRAF POKOK BAHASAN 1. Hakikat Paragraf 2. Pikiran Utama dalam Kalimat Topik 3.](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-1.jpg)
MENULIS PARAGRAF POKOK BAHASAN 1. Hakikat Paragraf 2. Pikiran Utama dalam Kalimat Topik 3. Syarat Paragraf yang Baik 4. Pengembangan Paragraf 5. Paragraf Akademik Dosen Pengampu: Winaria Lubis, M. Pd.
![A. HAKIKAT PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf menurut KBBI cetakan IV adalah bagian bab dalam A. HAKIKAT PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf menurut KBBI cetakan IV adalah bagian bab dalam](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-2.jpg)
A. HAKIKAT PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf menurut KBBI cetakan IV adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). Paragraf ialah suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukannya lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat, yang berisiskan tentang informasi dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
![Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-3.jpg)
Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang mengahasilkan sebuah informasi. Paragraf juga dapat disebut sebagai penuangan ide dari penulis melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat.
![2. Ciri-Ciri Paragraf a. Kalimat pada baris pertama terletak agak dalam, yakni dengan jarak 2. Ciri-Ciri Paragraf a. Kalimat pada baris pertama terletak agak dalam, yakni dengan jarak](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-4.jpg)
2. Ciri-Ciri Paragraf a. Kalimat pada baris pertama terletak agak dalam, yakni dengan jarak lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. Untuk kalimat pada baris selanjutnya biasanya lebih maju dari kalimat pada baris pertama. b. Paragraf memiliki dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan kalimat penjelas. c. Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
![Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik, merupakan kalimat pokok atau gambaran umum tentang Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik, merupakan kalimat pokok atau gambaran umum tentang](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-5.jpg)
Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik, merupakan kalimat pokok atau gambaran umum tentang ide yang ingin disampaikan. Kalimat penjelas merupakan gambaran rinci dari ide yang akan disampaikan. Dengan kata lain kalimat penjelas menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat pada kalimat topik. Misalnya, kita ingin membahas masalah bola, maka kalimat utama paragraf tersebut merupakan gambaran umum tentang bola, sedangkan kalimat penjelasnya bisa berupa gambaran khusus tentang bola tersebut.
![3. Jenis-Jenis Paragraf a. Paragraf berdasarkan jenis ceritanya: 1) Paragraf Deskripsi 2) Paragraf Narasi 3. Jenis-Jenis Paragraf a. Paragraf berdasarkan jenis ceritanya: 1) Paragraf Deskripsi 2) Paragraf Narasi](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-6.jpg)
3. Jenis-Jenis Paragraf a. Paragraf berdasarkan jenis ceritanya: 1) Paragraf Deskripsi 2) Paragraf Narasi 3) Paragraf Argumentasi 4) Paragraf Persuasi 5) Paragraf Eksposisi
![b. Paragraf berdasarkan letak pikiran utamanya: 1) Paragraf Deduktif 2) Paragraf Induktif 3) Paragraf b. Paragraf berdasarkan letak pikiran utamanya: 1) Paragraf Deduktif 2) Paragraf Induktif 3) Paragraf](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-7.jpg)
b. Paragraf berdasarkan letak pikiran utamanya: 1) Paragraf Deduktif 2) Paragraf Induktif 3) Paragraf Campuran (deduktifinduktif)
![c. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya: 1) Paragraf Pembuka 2) Paragraf Penghubung 3) c. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya: 1) Paragraf Pembuka 2) Paragraf Penghubung 3)](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-8.jpg)
c. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya: 1) Paragraf Pembuka 2) Paragraf Penghubung 3) Paragraf Penutup
![4. Fungsi Paragraf a. b. c. d. e. Mengekspresikan gagasan yang tertulis Untuk menandai 4. Fungsi Paragraf a. b. c. d. e. Mengekspresikan gagasan yang tertulis Untuk menandai](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-9.jpg)
4. Fungsi Paragraf a. b. c. d. e. Mengekspresikan gagasan yang tertulis Untuk menandai peralihan gagasan baru Untuk memudahkan menulis dan pembaca Memudahkan pengembangan topik Untuk memudahkan pengendalian variabel
![B. PIKIRAN UTAMA DALAM KALIMAT TOPIK 1. Kalimat Topik Ada beberapa istilah dalam bahasa B. PIKIRAN UTAMA DALAM KALIMAT TOPIK 1. Kalimat Topik Ada beberapa istilah dalam bahasa](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-10.jpg)
B. PIKIRAN UTAMA DALAM KALIMAT TOPIK 1. Kalimat Topik Ada beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang sama maknanya dengan kalimat topik seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok. Gagasan utama yang menjadi bahasan dalam paragraf disebut pokok atau topik. Sabarti Akhadiah (1997: 148) menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Jika misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan dua paragraf. Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan tiga paragraf”.
![Ada tiga kemungkinan letak kalimat topik dalam sebuah paragraf. kemungkinan pertama pada awal paragraf. Ada tiga kemungkinan letak kalimat topik dalam sebuah paragraf. kemungkinan pertama pada awal paragraf.](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-11.jpg)
Ada tiga kemungkinan letak kalimat topik dalam sebuah paragraf. kemungkinan pertama pada awal paragraf. Kemungkinan kedua terletak pada akhir paragraf. Kemungkinan ketiga terletak pada awal dan akhir paragraf.
![a. Kalimat Topik pada Awal Paragraf Ramlan (1998: 3) menyatakan, ”Ide pokok yang teletak a. Kalimat Topik pada Awal Paragraf Ramlan (1998: 3) menyatakan, ”Ide pokok yang teletak](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-12.jpg)
a. Kalimat Topik pada Awal Paragraf Ramlan (1998: 3) menyatakan, ”Ide pokok yang teletak pada bagian awal paragraf pada umumnya mengandung pernyataan yang bersifat umum, pernyataan yang masih memerlukan pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Oleh karena itu, kalimat berikutnya merupakan pengembangan ide pokok, berfungsi memberikan rincian/penjelasan mengenai apa yang tercantum pada ide pokok. ” Pengertian paragraf dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga kalimat kedua. Kalimat pokok yang ditempatkan pada awal paragraf, gagasan sentral tadi akan mendapat penekanan yang wajar. Kalimat utama terletak pada awal paragraf. Paragraf ini disebut paragraf deduktif, yaitu mengemukakan pokok permasalahan, kemudian uraian yang terperinci. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut dipusatkan untuk menjelaskan ide atau gagasan sentral.
![Contoh : 1) Paman tak begitu saja memercayai saya, malahan ia heran, mengapa saya Contoh : 1) Paman tak begitu saja memercayai saya, malahan ia heran, mengapa saya](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-13.jpg)
Contoh : 1) Paman tak begitu saja memercayai saya, malahan ia heran, mengapa saya harus bersusah-susah dan tinggal bersama mereka, kalau hanya ingin menuliskan kehidupan gelandangan. 2) Lama saya berusaha meyakinkan bahwa saya perlu memasuki lebih dalam lingkungan mereka agar saya bisa mengetahui secara pasti pokok permasalahan yang mereka hadapi. 3) Akhirnya hati lelaki itu luluh juga. 4) “Saya tak peduli Mas mau berbuat apa, tetapi saya yakin kalau Mas tidak akan mencelakakan saya, ” katanya ketika melihat kesungguhan saya. Contoh kalimat di atas, ide pokoknya tersurat pada kalimat pertama, yaitu Paman tak begitu saja memercayai saya, malahan ia heran, mengapa saya harus bersusah-susah dan tinggal bersama mereka, kalau hanya ingin menuliskan kehidupan gelandangan. Kalimat kedua merupakan kalimat pengembangan ide pokok, berisi penjelasan tentang akibat ketidakpercayaan paman sehingga saya terpaksa lama berusaha menyakinkannya. Pada kalimat ketiga dan keempat dijelaskan bahwa akhirnya hati paman luluh juga dan percaya bahwa saya tidak akan mencelakakannya.
![Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa apa yang dikemukakan pada kalimat kedua dan keempat Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa apa yang dikemukakan pada kalimat kedua dan keempat](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-14.jpg)
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa apa yang dikemukakan pada kalimat kedua dan keempat merupakan pengembangan ide pokok, perincian serta penjelasan lebih lanjut. Terlebih dahulu dikemukakan pernyataan yang bersifat umum, kemudian dikemukakan hal-hal yang bersifat khusus merupakan penjelasan atau rinciannya, jadi alur pikiran yang dikemukakan dalam paragraf itu bersifat deduktif.
![b. Kalimat Topik pada Akhir Paragraf Kalimat Topik atau ide pokok ada juga yang b. Kalimat Topik pada Akhir Paragraf Kalimat Topik atau ide pokok ada juga yang](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-15.jpg)
b. Kalimat Topik pada Akhir Paragraf Kalimat Topik atau ide pokok ada juga yang terletak di bagian akhir paragraf. Menurut Ramlan (1998: 4), “Ide pokok yang terletak di bagian akhir paragraf pada umumnya merupakan kesimpulan atau rangkuman dari apa yang dikemukakan pada kalimat-kalimat di mukanya. Penulis lebih dahulu mengemukakan beberapa kejadian, peristiwa, atau keadaan, kemudian pada akhir paragraf dikemukakan kesimpulan atau rangkumannya. Jadi, alur pikiran yang dinyatakan pada paragraf itu bersifat induktif. ” Berdasarkan pendapat di atas, diketahui bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf maka akan menjadi paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyatakan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan urutan khusus ke umum.
![Contoh 1) Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Contoh 1) Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit.](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-16.jpg)
Contoh 1) Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. 2) Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. 3) Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biaya hidupa sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang amsih belajar. 4) Anaknya yang tertua dan adiknya masih duduk di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. 5) Sungguh berat beban hidupnya. Contoh di atas terdiri dari 5 kalimat. Pada kalimat 1 -4 penulis mengemukakan penderitaan-penderitaan yang dialami Ny. Ahmad, yaitu ia sering sakit sesudah suaminya meninggal dunia (kalimat pertama); setiap bulan pergi ke dokter untuk berobat (kalimat kedua); harta peninggalan suaminya semakin menipis (kalimat ketiga); tiga orang anaknya masih belajar (kalimat keempat); dan baru pada akhir paragraf yaitu kalimat kelima penulis mengemukakan ide pokoknya sebagai rangkuman.
![c. Kalimat Topik pada Awal dan Akhir Paragraf Ada juga paragraf yang ide pokoknya c. Kalimat Topik pada Awal dan Akhir Paragraf Ada juga paragraf yang ide pokoknya](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-17.jpg)
c. Kalimat Topik pada Awal dan Akhir Paragraf Ada juga paragraf yang ide pokoknya di bagian awal dan akhir paragraf. Menurut Ramlan (1998: 6), “Ide pokok yang terletak di bagian awal paragraf menyatakan yang bersifat umum, dan sudah tentu masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, sedangkan ide pokok di bagian akhir paragraf sebenarnya merupakan ulangan dari ide pokok di bagian awal paragraf, hanya sering bentuk kalimat atau katanya tidak sama. Kalimat-kalimat lainnya, yaitu yang di antara kedua ide pokok itu merupakan pengembangan ide pokok, menjelaskan apa yang dikemukakan pada ide pokok. Jadi, alur pikiran bersifat deduktif-induktif.
![Berdasarkan pendapat di atas, kalimat topik dapat ditempatkan pada awal paragraf diulang pada akhir Berdasarkan pendapat di atas, kalimat topik dapat ditempatkan pada awal paragraf diulang pada akhir](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-18.jpg)
Berdasarkan pendapat di atas, kalimat topik dapat ditempatkan pada awal paragraf diulang pada akhir kalimat. Maksud pengulangan ini agar memberi tekanan pada pikiran pokok. Kalimat utama yang diulang tidak harus sama benar dengan kalimat utama pada awal paragraf. Boleh diubah kata-kata, disusun kalimatnya, tetapi ide pokok tetap sama. Dalam hal ini, kalimat terakhir sering mengulangi gagasan dalam kalimat pertama dan bervariasi. Paragraf ini disebut paragraf deduktif dan induktif.
![Contoh: 1) Malam harinya kami mulai sibuk. 2) Barang sewaan mulai berdatangan. 3) Tenda Contoh: 1) Malam harinya kami mulai sibuk. 2) Barang sewaan mulai berdatangan. 3) Tenda](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-19.jpg)
Contoh: 1) Malam harinya kami mulai sibuk. 2) Barang sewaan mulai berdatangan. 3) Tenda dipasang langsung oleh petugas. 4) Keluarga ini berbicangbincang merancang bagaimana arena harus diatur. 5) Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara, pembicara, dan sebagainya. 6) Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan spreinya. 7) Sebagian tetap di dapur menyiapkan makan selanjutnya. 8) Ada pula yang membuat penganan untuk penambah makanan kecil. 9) Pokoknya semua bekerja.
![Paragraf di atas meletakkan ide pokok di bagian awal dan akhir paragraf. Yang di Paragraf di atas meletakkan ide pokok di bagian awal dan akhir paragraf. Yang di](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-20.jpg)
Paragraf di atas meletakkan ide pokok di bagian awal dan akhir paragraf. Yang di bagian awal paragraf adalah; Malam harinya kami mulai sibuk. Kalimatkalimat berikutnya yaitu kalimat kedua sampai ke delapan merinci kesibukan yang terjadi, sedangkan kalimat terakhir sebenarnya merupakan pengulangan ide pokok, yaitu kalimat /Pokoknya semua bekerja/. Sekalipun kalimat dan kata-katanya tidak sama, tetapi pesan yang dinyatakan sama, sehingga jelaslah ide pokok di akhir paragraf merupakan pengulangan ide pokok di bagian awal paragraf. Maksud penulis mengulang ide pokok itu untuk menguatkan pernyataan yang dinyatakan pada ide pokok.
![C. SYARAT-SYARAT PARAGRAF Untuk menjadi suatu paragraf yang baik, maka diperlukan beberapa persyaratan yang C. SYARAT-SYARAT PARAGRAF Untuk menjadi suatu paragraf yang baik, maka diperlukan beberapa persyaratan yang](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-21.jpg)
C. SYARAT-SYARAT PARAGRAF Untuk menjadi suatu paragraf yang baik, maka diperlukan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi yaitu sebagai berikut. 1. Mengandung satu pikiran utama atau topik. 2. Pikiran utama didukung oleh pikiran penjelas, baik dengan penjelasan, uraian, maupun contoh-contoh. 3. Terjadi koherensi antarkalimat dalam satu paragraf dan antar paragraf dalam satu karangan yang lebih dari satu paragraf. Antarkalimat dan antarparagraf terjalin hubungan saling mendukung (kesatuan). 4. Unity atau karangan yang memiliki satu kesatuan yang padu (kepaduan). 5. Harmonis semantis, gramatis, dan normatif.
![Contoh: Nasi adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh kebanyakan penduduk di wilayah benua Contoh: Nasi adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh kebanyakan penduduk di wilayah benua](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-22.jpg)
Contoh: Nasi adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh kebanyakan penduduk di wilayah benua Asia tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia sebagian besar penduduknya mengonsumsi nasi sebagai panganan utama mereka. Meskipun sebagian kecil lainnya di wilayah Indonesia ada yang mengonsumsi jagung, singkong, dan sagu, sebagai makanan pokok mereka. Pada zaman kolonial, hanya dari kalangan priyayi dan orang kaya saja yang bisa mengonsumsi nasi. Meskipun sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani, namun hal tersebut tak lantas membuat rakyat miskin bisa dengan mudah mengonsumsi nasi sebagai panganan utama mereka. Hal tersebut disebabkan karena berbagai sistem pemerintah kolonial yang merugikan petani. Kini nasi dapat dinikmati oleh semua kalangan tak terkecuali warga masyarakat biasa.
![Penjelasan: Paragraf di atas terdapat beberapa kelengkapan unsur paragraf seperti gagasan utama, kalimat penjelas. Penjelasan: Paragraf di atas terdapat beberapa kelengkapan unsur paragraf seperti gagasan utama, kalimat penjelas.](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-23.jpg)
Penjelasan: Paragraf di atas terdapat beberapa kelengkapan unsur paragraf seperti gagasan utama, kalimat penjelas. Gagasan utama pada paragraf tersebut membahas tentang nasi sebagai panganan pokok bangsa Indonesia. Kalimat utama terletak di awal paragraf yang memuat gagasan utama. Selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas sampai akhir paragraf. Paragraf tersebut juga telah memenuhi aspek kesatuan dan kepaduan dengan adanya keterkaitan hubungan antar kalimat yang menyampaikan gagasan utama dengan sistemik dan berurutan.
![D. PENGEMBANGAN PARAGRAF Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat D. PENGEMBANGAN PARAGRAF Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-24.jpg)
D. PENGEMBANGAN PARAGRAF Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan. Perlu kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam proses menulis (mengarang). Karena mengarang adalah proses dari mengembangkan kalimat topik.
![1. Metode Pengembangan Paragraf Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan atau 1. Metode Pengembangan Paragraf Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan atau](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-25.jpg)
1. Metode Pengembangan Paragraf Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan atau perluasan yang berintikan kalimat utama. Metode pengembangan paragraf adalah cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf. Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum. Di mana kalimat ini masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat utama. Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.
![Metode pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Cara Definisi b. Cara Metode pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Cara Definisi b. Cara](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-26.jpg)
Metode pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Cara Definisi b. Cara Analogi c. Cara Contoh-Contoh d. Cara Sebab Akibat e. Cara Perbandingan f. Cara Pertentangan g. Cara Klasifikasi
![1) Cara Definisi Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau pengertian dari 1) Cara Definisi Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau pengertian dari](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-27.jpg)
1) Cara Definisi Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau pengertian dari suatu masalah yang dibicarakan serta diungkapkan dari berbagai sudut pandang. Kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi, antara lain adalah, ialah, yaitu. Contoh: Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
![2) Cara Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang 2) Cara Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-28.jpg)
2) Cara Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan. Contoh : Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah. Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu, sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca, penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnya stuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraf dan juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa tersebut, besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat, orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin, dan sebagainya. Kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai tujuan.
![3) Cara Contoh-Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas gagasan umum agar 3) Cara Contoh-Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas gagasan umum agar](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-29.jpg)
3) Cara Contoh-Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas gagasan umum agar mudah dipahami oleh pembaca. Kata, seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain merupakan ungkapan pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh. Contoh: Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi di dunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya: Bapak G memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa, sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
![4) Cara Sebab Akibat Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara 4) Cara Sebab Akibat Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-30.jpg)
4) Cara Sebab Akibat Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab sebagai gagasan penjelas. Kata yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena. Contoh : Pertama kali pindah ke kota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk kuliah, ia mulai merokok, malam Minggu kumpul di tempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnya hasil ujian jelek, badan kurus, dan sekarang mulai berani menjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
![5) Cara Perbandingan Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan membandingkan guna 5) Cara Perbandingan Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan membandingkan guna](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-31.jpg)
5) Cara Perbandingan Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan membandingkan guna memperjelas suatu paparan. Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu. Contoh : Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada di lingkungannya, maka mereka dapat memerolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern memeroleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memerolehnya.
![6) Cara Pertentangan Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, 6) Cara Pertentangan Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan,](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-32.jpg)
6) Cara Pertentangan Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari. Contoh: Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta. Perbedaan itu dapat dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas pengajarannya. Untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan masyarakat. Akan tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi kelangsungan sistem belajar mengajar. Sedangkan sekolah swasta, biaya yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan masyarakat, artinya kalangan orang mampu. Hal ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah serta kualitas pengajarnya. Sehingga sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.
![7) Cara Klasifikasi Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata 7) Cara Klasifikasi Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-33.jpg)
7) Cara Klasifikasi Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan. Contoh: Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zatzat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis (banyak darah) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik (banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif. Selanjutnya, flegmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu hitam) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.
![E. PARAGRAF AKADEMIK 1. Pengertian Paragraf akademik adalah paragraf yang berstruktur kalimat topik, kalimat E. PARAGRAF AKADEMIK 1. Pengertian Paragraf akademik adalah paragraf yang berstruktur kalimat topik, kalimat](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-34.jpg)
E. PARAGRAF AKADEMIK 1. Pengertian Paragraf akademik adalah paragraf yang berstruktur kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung, dan kalimat konklusi; menggunakan ragam bahasa formal berdasarkan ejaan baku, istilah baku, tata bahasa baku; menggunakan penalaran ilmiah: pendahuluan, pembahasan, dan konklusi; dan menyajikan kajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan (atau) seni.
![2. Proses Penulisan Paragraf Akademik a. Menentukan topik yang sesuai dengan program studi atau 2. Proses Penulisan Paragraf Akademik a. Menentukan topik yang sesuai dengan program studi atau](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-35.jpg)
2. Proses Penulisan Paragraf Akademik a. Menentukan topik yang sesuai dengan program studi atau bidang keahlian penulis b. Mengumpulan data sekunder dan data primer yang relevan dengan topik. c. Menyusun kerangka paragraf secara menyeluruh sehingga tidak terdapat ide yang tertinggal. d. Menulis draf dengan mengembangkan kerangka menjadi naskah awal. e. Mereviu kesesuaian draf atau naskah awal dengan kerangka paragraf (esai) f. Menulis naskah final yang sempurna dan diyakini tanpa kesalahan.
![3. Dari Paragraf ke Esai Akademik Paragraf akademik mendasari penulisan esai akademik. Struktur paragraf 3. Dari Paragraf ke Esai Akademik Paragraf akademik mendasari penulisan esai akademik. Struktur paragraf](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-36.jpg)
3. Dari Paragraf ke Esai Akademik Paragraf akademik mendasari penulisan esai akademik. Struktur paragraf sejalan dengan struktur esai, yaitu: a. Kalimat Topik b. Kalimat Pendukung atau Kalimat Penjelas c. Kalimat Konklusi Bahasan paragraf dan esai akademik, selain menyajikan hasil penelitian, dapat pula menyajikan telaah atau kajian ilmiah. Telaah itu menyajikan bahasan secara kritis, analisis, objektif, dan menggunakan penalaran ilmiah.
![Contoh Paragraf Akademik: 1 Menulis itu menyenangkan. 2 Kesenangan itu dihasilkan oleh keberhasilan menulis Contoh Paragraf Akademik: 1 Menulis itu menyenangkan. 2 Kesenangan itu dihasilkan oleh keberhasilan menulis](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-37.jpg)
Contoh Paragraf Akademik: 1 Menulis itu menyenangkan. 2 Kesenangan itu dihasilkan oleh keberhasilan menulis naskah. 3 Keberhasilan dapat memberikan kepuasan kognitif, afektif, dan psikis. 4 Lebih daripada itu, menulis dapat menghasilkan kreativitas baru yang dapat memberikan kepuasan akademik. 5 Jelaslah bahwa menulis itu menyenangkan dan memberikan kepuasan.
![Struktur kalimat pada contoh paragraf akdemik di atas adalah sebagai berikut: Kalimat 1: Merupakan Struktur kalimat pada contoh paragraf akdemik di atas adalah sebagai berikut: Kalimat 1: Merupakan](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-38.jpg)
Struktur kalimat pada contoh paragraf akdemik di atas adalah sebagai berikut: Kalimat 1: Merupakan kalimat topik yang terdiri atas Subjek dan Predikat. Kalimat 2: Merupakan kalimat pendukung atau penjelas 1, dalam penelitian, menyajikan data sekunder; telaah menyajikan bahasan secara kritis, ilmiah, dan objektif dari sudut pandang akademik. Kalimat 3: Merupakan kalimat pendukung atau penjelas 2, dalam penelitian, menyajikan data primer; telaah menyajikan bahasan secara kritis, ilmiah, dan objektif dari sudut pandang akademik. Kalimat 4: Merupakan kalimat pendukung atau penjelas 3, dalam penelitian, menyajikan bahasan data sekunder; hasil penelitian orang lain, dan data primer hasil pengamatan penulis, telaah menyajikan bahasan secara kritis, ilmiah, dan objektif dari sudut pandang akademik. Kalimat 5: Merupakan kalimat konklusi menyajikan penegasan kalimat topik, berisi gagasan yang sama dengan kalimat topik.
![Contoh Esai Akademik: (i) 1 Menulis akademik memberikan kesenangan bagi penulisnya. 2 Kesenangan itu Contoh Esai Akademik: (i) 1 Menulis akademik memberikan kesenangan bagi penulisnya. 2 Kesenangan itu](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-39.jpg)
Contoh Esai Akademik: (i) 1 Menulis akademik memberikan kesenangan bagi penulisnya. 2 Kesenangan itu diperoleh melalui pengungkapan pikiran, perasaan, dan pengalaman. 3 Pikiran dan perasaan yang terpendam senantiasa membebani diri. 4 Pengungkapan bagaikan melepaskan beban pikiran berat yang dipikulnya. 5 Begitu terungkapkan, terbebaslah penulis dari beban itu.
![(ii) 1 Kesenangan itu diperoleh melalui keberhasilan menulis naskah. 2 Keberhasilan itu dihasilkan melalui (ii) 1 Kesenangan itu diperoleh melalui keberhasilan menulis naskah. 2 Keberhasilan itu dihasilkan melalui](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-40.jpg)
(ii) 1 Kesenangan itu diperoleh melalui keberhasilan menulis naskah. 2 Keberhasilan itu dihasilkan melalui upaya yang sungguh-sungguh dan melalui proses yang panjang. 3 Proses itu diawali dengan memikirkan secara serius, bagaimana mengidentifikasi beban itu, bagaimana mengorganisasi beban itu, dan bagaimana mengekspresikan beban itu. 4 Pertanyaan itu terjawab setelah tahapan proses itu berhasil dilalui. 5 Hasilnya, naskah itu dapat ditulis dengan baik.
![(iii) 1 Keberhasilan itu memberikan kepuasan kognitif, afektif, dan psikis. 2 Kepuasan kognitif dihasilkan (iii) 1 Keberhasilan itu memberikan kepuasan kognitif, afektif, dan psikis. 2 Kepuasan kognitif dihasilkan](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-41.jpg)
(iii) 1 Keberhasilan itu memberikan kepuasan kognitif, afektif, dan psikis. 2 Kepuasan kognitif dihasilkan dengan mengaplikasi model tulisan yang dipelajari paragraf dan esai akademik. 3 Kepuasan afektif diperoleh melalui keberhasilan sikap positif untuk mengaplikasikan bahan ajar di kampus. 4 Sedangkan kepuasan akademik diperoleh melalui peningkatan perfomansi penulisan akademik. 5 Dengan demikian, kepuasan yang diperoleh melampaui harapannya.
![(iv) 1 Hakikatnya, kepuasan itu diperoleh jika kinerja menulis melampaui target yang diharapkan. 2 (iv) 1 Hakikatnya, kepuasan itu diperoleh jika kinerja menulis melampaui target yang diharapkan. 2](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-42.jpg)
(iv) 1 Hakikatnya, kepuasan itu diperoleh jika kinerja menulis melampaui target yang diharapkan. 2 Dalam hal ini, menulis tidak sekedar mengungkapkan pikiran dan perasaan. 3 Lebih daripada itu, menulis berfungsi untuk mengembangkan kreativitas baru yang bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. 4 Keberhasilan mengembangkan kreativitas itu memberikan kepuasan yang sangat berharga. 5 Kepuasan itu memotivasi dirinya untuk menulis topik-topik bahasan lainnya.
![(v) 1 Dapat disimpulkan bahwa menulis itu memberikan kesenangan dan kepuasan. 2 Hal itu (v) 1 Dapat disimpulkan bahwa menulis itu memberikan kesenangan dan kepuasan. 2 Hal itu](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-43.jpg)
(v) 1 Dapat disimpulkan bahwa menulis itu memberikan kesenangan dan kepuasan. 2 Hal itu dicapai melalui ketekunan, kesungguhan, dan keseriusan dalam mengembangkan kemampuan. 3 Dampaknya, keinginan menulis untuk menulis terus berkembang.
![Struktur kalimat pada contoh Esai Akademik di atas adalah sebagai berikut: Paragraf 1: Merupakan Struktur kalimat pada contoh Esai Akademik di atas adalah sebagai berikut: Paragraf 1: Merupakan](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-44.jpg)
Struktur kalimat pada contoh Esai Akademik di atas adalah sebagai berikut: Paragraf 1: Merupakan paragraf pendahuluan menyajikan bahasan yang akan ditulis pada ragraf pendukung Paragraf 2: Merupakan paragraf pendukung atau penjelas 1, menguraikan atau mendeskripsikan data sekunder dari buku yang ditulis oleh orang lain, telaah menyajikan bahasan secara kritis, ilmiah, dan objektif dari sudut pandang akademik. Paragraf 3: Merupakan paragraf pendukung atau penjelas 2 mendeskripsikan data primer yaitu data hasil pengamatan penulis secara langsung, telaah menyajikan bahasan secara kritis, ilmiah, dan objektif dari sudut pandang akademik. Paragraf 4: Merupakan paragraf pendukung atau penjelas 3 menganalisis hubungan data sekunder dan data primer, dan hasil analisis hubungan tersebut, telaah menyajikan bahasan secara kritis, ilmiah, dan objektif dari sudut pandang akademik. Paragraf 5: Merupakan paragraf konklusi menyajikan penegasan kalimat topik, berisi gagasan yang sama dengan kalimat topik.
![4. Keformalan Paragraf akademik menuntut persyaratan formal. Persyaratan itu mencakup penggunaan bahasa baku. Penulisan 4. Keformalan Paragraf akademik menuntut persyaratan formal. Persyaratan itu mencakup penggunaan bahasa baku. Penulisan](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-45.jpg)
4. Keformalan Paragraf akademik menuntut persyaratan formal. Persyaratan itu mencakup penggunaan bahasa baku. Penulisan menuntut penggunaan Pedoman EYD atau PUEBI, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Pedoman itu harus dipatuhi. Selain itu, standar formal penulisan bibliografi, referensi ( enote dan footnote) juga harus dipatuhi secara konsisten. Penggunaan pedoman berstandar gaya Modern Language Association (MLA) misalnya, tidak dicampurkan dengan Association Psichologie of America (APA). Terkait dengan hal itu, penulis paragraf akademik perlu mencermati, memahami, dan mengaplikasikan gaya selingkung (institusi, perguruan tinggi, atau lembaga akademik) yang mengatur pedoman penulisan akademik (seminar, jurnal, penerbitan) atau dokumentasi karya ilmiah. Dengan demikian, karya tulis akan dapat diterima untuk dipublikasi atau didokumentasi oleh lembaga yang dituju.
![5. Keilmiahan paragraf akademik ditentukan oleh beberapa unsur. a. Tulisan itu menggunakan istilah ilmiah 5. Keilmiahan paragraf akademik ditentukan oleh beberapa unsur. a. Tulisan itu menggunakan istilah ilmiah](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-46.jpg)
5. Keilmiahan paragraf akademik ditentukan oleh beberapa unsur. a. Tulisan itu menggunakan istilah ilmiah bidang kajian yang akan ditulis. b. Tulisan itu menggunakan salah satu dari struktur berikut: 1) pendahuluan, pembahasan, kesimpulan 2) pendahuluan dan kajian teoritik, pembahasan, dan kesimpulan. 3) pendahuluan, kajian teoritik, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan c. Tulisan itu dilengkapi dengan referensi dan bibliografi d. Tulisan itu menyajikan analisis atau pembahasan ilmiah e. Tulisan itu menyajikan kebenaran yang objektif dan universal melalui penelitian. f. Tulisan itu merupakan hasil telaah ilmiah yang mendalam g. Tulisan itu memenuhi standar yang ditentukan oleh lembaga atau perguruan tinggi yang mendokumentasi atau memublikasi.
![6. Fungsi Paragraf Akademik Paragraf akademik berfungsi untuk komunikasi akademik. Fungsi itu terkait dengan 6. Fungsi Paragraf Akademik Paragraf akademik berfungsi untuk komunikasi akademik. Fungsi itu terkait dengan](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-47.jpg)
6. Fungsi Paragraf Akademik Paragraf akademik berfungsi untuk komunikasi akademik. Fungsi itu terkait dengan penggunaannya dalam penulisan esai akademik. Di mana esai akademik mengkaji: penelitian, bahasan masalah tes formatif, ujian tengah semester, ujian akhir semester; tugas mandiri, makalah akademik; skripsi; laporan buku, laporan penelitian, laporan kerja lapangan (PKL), laporan Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan lain-lain
![DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lahmuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia Hakim, Nursal. DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lahmuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia Hakim, Nursal.](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-48.jpg)
DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lahmuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia Hakim, Nursal. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Pekanbaru: Cendekia Insani Pekanbaru HS. , Widjono. 2012. Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Pergurusn Tinggi. Jakarat: PT. Grasindo. Lubis, Winaria dan Dadi Waras Suhardjono. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Sahabat Pena. ISBN 978 -623 -7440 -11 -6 Ramlan, M. 1993. Paragraf, Alur Pikiran, dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset
![Terima Kasih Terima Kasih](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/a103cf1db26dce349b52a6e1f0ceffea/image-49.jpg)
Terima Kasih
- Slides: 49