Menopause Oleh Chairanisa Anwar Pengertian Menopause artinya berhentinya
Menopause Oleh Chairanisa Anwar
Pengertian • Menopause artinya berhentinya haid atau menstruasi yang merupakan akhir proses biologis dari sikslus menstruasi, dikarenakan terjadinya perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. • Penurunan hormon estrogen menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, hal ini juga dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya menopause. Menopause diartikan sebagai haid terakhir, Terjadinya menopause ada hubungan dengan menarche, makin dini menarche terjadi maka makin lambat atau lama menopause timbul.
Periode Menopause • Klimakterium masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Masa ini juga dikenal dengan masa pra menopause (sebelum berhenti haid) yaitu 4 sampai 5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan pada siklus haid yang tidak teratur, dengan peredaran haid yang memanjang dan relatif lebih banyak. Masa ini dimulai pada usia 40 tahun.
• Masa Perimenopause (Saat Berhentinya Haid) masa menjelang dan setelah menopause sampai usia 48 tahun. Biasanya keluhan yang timbul misalnya rasa panas yang membakar pada wajah yang sering timbul pada malam hari, kekeringan pada vagina, atau tanda perubahan lainnya.
• Masa Menopause tidak ada lagi menstruasi atau saat haid terakhir, dan apabila sesudah menopause disebut pasca menopause, bila telah terjadi menopause 12 bulan sampai menuju ke senium. Menopause terjadi pada usia 49 – 51 tahun. Diagnosa menopause ditegakkan jika berhentinya menstruasi sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya menstruasi dapat didahului terjadinya siklus menstruasi yang lebih panjang, dan peredaran yang berkurang. • Umur untuk terjadinya masa menopause dipengaruhi oleh keturunan , kesehatan umum, dan pola kehidupan.
• Masa Senium masa setelah menopause yaitu ketika seseorang wanita telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik. Masa ini biasanya berlangsung kurang lebih 3 -5 tahun setelah menopause antara usia 65 tahun. Pada masa ini juga telah tercapai suatu keadaan keseimbangan hormonal yang baru, sehingga tidak adalagi gangguan vegetatif maupun fsikis. • Pada masa senium yang lebih mencolok adalah penurunan fungsi alat-alat tubuh dan kemampuan fisik karena adanya proses menjadi tua, dalam hal ini akan terjadi atropi alat-alat genitalia yaitu ovarium mengecil dari 10 sampai 12 gram. • Setiap wanita akan mengalami masa menopause pada usia yang berbeda, yang umumnya akan terjadi sekitar usia 45 samapi 55 tahun beberapa kasus jarang terjadi, menopause berlangsung paling muda yaitu 30 tahun, dan paling tua pada usia 58 tahun. Pada umumnya jika menopause terjadi sebelum usia 45 tahun dapat dikategorikan sebagi menopause dini.
Penyebab Menopause • Tubuh wanita mempunyai persediaan sel telur atau ovum dengan jumlah yang terbatas dan masa menopause itu terjadi ketika ovarium atau indung telur telah kehabisan sel telur atau ovum • produksi hormon dalam tubuh terganggu yaitu berhentinya produksi hormon seks wanita yaitu hormon estrogen dan progesteron. • Penurunan fungsi hormon dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi tubuh dan gejala-gejala menopause akan timbul dan terasa meskipun menstruasi masih datang. Saat itu akan mulai terlihat adanya perubahan pada haid yang mungkin menjadi lebih lama atau lebih singkat dan jumlah darah menstruasi menjadi tidak konsisten yaitu relatif menjadi lebih banyak dari sebelumnya.
Jenis Menopause • Menopause Prematur. menopause yang terjadi di bawah usia 40 tahun yg ditandai penghentian masa menstruasi sebelumnya tepat pada waktunya disertai dengan tanda hot flushes serta peningkatan kadar hormon gonadotropin. Jika tidak mengalami tanda yang seperti disebutkan, perlu tindak lanjut kembali penyebab lain terganggu ovarium. • Penyebab menopause prematur adalah herediter, gangguan gizi yang cukup berat, penyakit menahun yang menyebabkan kerusakan kedua ovarium.
• Menopause Normal Menopause yang dialami pada usia di akhir 40 tahun atau di awal 50 tahun. • Menopause Terlambat terjadi menopause pada usia lebih dari 52 tahun.
Tanda & Gejala Menopause • Perubahan Pola Mentruasi (perdarahan). Perdarahan akan terlihat beberapa kali dalam rentan beberapa bulan dan akhirnya akan berhenti sama sekali. • Rasa Panas (Hot Flush). Gejala ini dirasakan mulai dari wajah sampai ke seluruh tubuh. Selain terasa panas juga disertai warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Rasa panas akan mengganggu pola tidur wanita sehingga wanita dengan hot flushes akan kekurangan tidur.
• Keluar Keringat di Malam Hari. Keluar keringat di malam hari disebabkan karena hot flushes. Rasa panas ini tidak akan membahayakan dan akan cepat berlalu. • Kerutan pada vagina perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Pada masa menopasue vagina akan terlihat menjadi lebih kering dan kurang elastis. Hal ini dikarenakan adanya penurunan hormon estrogen. Efek dari gejala ini maka akan timbul rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual.
• Gejala Gangguan Sistem Perkemihan. Kadar estrogen yang rendah akan menimbulkan penipisan pada jaringan kandung kemih dan saluran kemih. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kontrol dari kandung kemih sehingga sulit untuk menahan untuk buang air kecil. • Gejala Gangguan Somatik. Pada masa menopause detak jantung akan berdebar lebih cepat pada saat merasa gelisah, cemas, takut, khawatir, dan gerogi. Selain itu juga wanita menopause sering kali merasa kesemutan pada bagian tangan dan juga kaki. • Penurunan Libido. Penelitian menyatakan, wanita menopause akan berkurang keinginan seksualnya. Keringat malam dapat mengganggu tidur, dan kekurangan tidur dapat mengurangi energi yang lain, termasuk dalam aktivitas hubungan seksual.
Terapi Hormon untuk Menopause • Terapi Sulih Hormon (TSH) atau saat ini disebut terapi hormon merupakan terapi hormon estrogen untuk mengurangi gejala menopause, pada wanita yang masih memiliki uterus maka terapi dikombinasi dengan pemberian estrogen untuk melindungi lapisan endometrium. • Estrogen yang diberikan dapat secara oral, intravagina atau transdermal sedangkan progesteron cara pemberiannya dapat secara oral, transdermal maupun diberikan bersama alat intrauterine. • Pada terapi hormon, regimen estrogen diberikan setiap hari, dengan diselingi pemberian progesteron ataupun juga diberikan setiap hari. Tibolone adalah obat steroid sintetik dengan efek estrogenik, androgenik dan progesterogenik yang dapat juga digunakan pada terapi hormon.
Indikasi untuk terapi hormon • untuk pasien dengan gejala pada saat menopause, dengan Premature ovarian failure, menopause akibat pembedahan atau pencegahan Osteoporosis. Indikasi utama dari terapi hormon atau tibolone adalah jika didapatkan gejala gangguan vasomotor. ( muka kemerahan, keringat malam, baik dengan atau tanpa diserta bangun pada malam hari).
Kontraindikasi terapi hormon • Terapi hormon tidak diberikan apabila pasien memiliki riwayat atau factor risiko kanker payudara, kanker endometrium, penyakit Thromboemboli (DVT, PE), kelainan hiperkoagulasi, Liver disease atau bila ada perdarahan pervaginam yang tidak jelas sebabnya.
Efektivitas terapi hormon • Terapi hormon saat ini merupakan pengobatan paling efektif menangani masalah vasomotorik. Penelitian secara sistematis menunjukkan pengurangan secara signifikan frekuensi dari gejala vasomotor hingga 87 %. • Uji acak yang besar dilakukan dan menunjukkan bahwa terapi hormon menurunkan kemungkinan insidensi fraktur, mengurangi gejala Vagina yang kering, dan memperbaiki juga fungsi seksual. Selain itu didapatkan juga perbaikan kualitas tidur, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Cara Pemberian Terapi Hormon • Pemberian Oral
Skrining sebelum terapi hormon • Pertimbangkan pemberian terapi hormon pada wanita perimenopause atau wanita postmenopause dengan faktor risiko rendah untuk penyakit kardiovaskular atau tromboemboli. • Pertimbangkan sifat dan keparahan gejala menopause dan dampaknya terhadap fungsi dan kualitas hidup • Terapi hormon saat ini tidak ditunjukkan pada wanita pada setiap usia untuk mencegah atau mengobati penyakit kardiovaskular. • Diskusikan mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat dirubah untuk, seperti alkohol, merokok, diabetes dan hipertensi yang terkontrol. • Evaluasi pemberian terapi hormon pada wanita yang berisiko tinggi fraktur • Evaluasi apakah kecemasan dan / atau depresi yang menyebabkan gejala somatik menopause, seperti palpitasi dan gangguan tidur. terapi hormon dapat mengurangi tapi bukan merupakan pengobatan untuk kecemasan atau depresi. • Perlu dibahasan risiko dan manfaat • Skrining payudara dan skrining serviks.
Kesimpulan • Terapi hormon adalah pengobatan yang paling efektif untuk gejala yang berhubungan dengan perubahan hormonal saat menopause, mencegah osteoporosis, menurunkan angka kematian dan penyakit kardiovaskular. • Terdapat risiko yang terkait dengan terapi hormon, namun manfaat yang diperoleh umumnya akan lebih besar daripada risiko untuk wanita di bawah 60, atau dalam waktu 10 tahun menopause. • Pemberian terapi hormon adalah harus disesuaikan dengan gejala, dan status kesehatan secara individu.
- Slides: 20